Anda di halaman 1dari 18

PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

PENGEMBANGAN KEAHLIAN INTERPERSONAL


Jeriana Matasak
1620423005
Teknik Kimia - Universitas Fajar
Makassar , Indonesia
matasakjeriana@gmail.com

Abstrack
Kunci sukses sebuah perubahan terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai
inisiator dan agen perubahan terus menerus, pembentuk proses serta budaya yang
secara bersama meningkatkan kemampuan perubahan organisasi. Bagaimana
seseorang mampu membangun hubungan dengan memahami dan merespon manusia
atau orang lain merupakan bagian dari kemampuan interpersonal. Untuk membangun
hubungan dengan orang lain, seseorang harus menguasai kemampuan dan
keterampilan dalam mengenali diri sendiri terlebih dahulu, kemudian baru
keterampilan dalam mengenal orang lain, keterampilan untuk mengekspresikan diri
secara jelas, cara merespon, cara menyampaikan pesan dan maksud, cara bernegosiasi
dan menyelesaikan konflik, cara berperan dalam tim, dan masih banyak lagi.
Kemampuan interpersonal diperlukan, sebab manusia adalah makhluk social, dan
dalam hidup bersosial ini muncullah kebutuhan untuk memahami kebutuhan manusia
lain, maka timbullah komunikasi antar manusia. Seorang yang memiliki Personal
Mastery yang kuat akan berpotensi menjadi leader karena telah memiliki dasar-dasar
leadership yang baik. Modal dasar utama yang dimiliki adalah visi dan komitmen yang
kuat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian kemana arah organisasi itu akan dituju
sudah jelas dari awal. Begitu juga dari kepribadiannya yang matang tentu akan
menjadi panutan para anggota team yang lain. Personal Mastery yang baik melahirkan
juga seorang dengan nilai humanis yang tinggi sehingga dengan dasar rasa kasih akan
bisa memberikan hubungan yang hangat kepada yang lainnya. Hal ini terutama akan
sangat menyentuh pada mereka yang berperan sebagai bawahannya. Hubungan
interpersonal yang baik menjadi modal juga untuk bisa merangkul semua individu
dalam kelompok tersebut dari beraneka ragam asal serta karakter. Dengan semangat
pengabdian lebih menjamin bahwa seorang leader pasti akan mengutamakan
kepentingan team, kelompok atau organisasi tertentu di atas kepentingannya sendiri.
Kata Kunci : kunci sukses, interpersonal , personal mastery

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

I. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman identik dengan modernisasi dan pertumbuhan yang pesat
di segala bidang, hal ini memaksa setiap organisasi untuk terus berkembang dan
tumbuh mengikuti zaman. Sehingga setiap organisasi harus melakukan perubahan
dan berbagai perbaikan seperti memberikan pelayanan yang terbaik bagi
konsumen/klien, merekrut SDM terbaik, serta memperbaiki sistem agar tetap dapat
bertahan.
Kunci sukses sebuah perubahan terletak pada sumber daya manusia yaitu
sebagai inisiator dan agen perubahan terus menerus, pembentuk proses serta budaya
yang secara bersama meningkatkan kemampuan perubahan organisasi.
Keanekaragaman sumber daya manusia dalam organisasi cukup tinggi, sehingga
kemampuan sumber daya manusia tersebut sebagai agent of change juga berbeda-
beda. Namun demikian, usaha perubahan suatu organisasi akan tercapai jika setiap
karyawan memiliki kemauan untuk berubah, tidak hanya mengandalkan kemampuan
saja (Ulrich Dave, 1988).
Bagaimana seseorang mampu membangun hubungan dengan memahami dan
merespon manusia atau orang lain merupakan bagian dari kemampuan interpersonal.
Untuk membangun hubungan dengan orang lain, seseorang harus menguasai
kemampuan dan keterampilan dalam mengenali diri sendiri terlebih dahulu,
kemudian baru keterampilan dalam mengenal orang lain, keterampilan untuk
mengekspresikan diri secara jelas, cara merespon, dara menyampaikan pesan dan
maksud, cara bernegosiasi dan menyelesaikan konflik, cara berperan dalam tim, dan
masih banyak lagi. Kemampuan interpersonal diperlukan, sebab manusia adalah
makhluk social, dan dalam hidup bersosial ini muncullah kebutuhan untuk
memahami kebutuhan manusia lain, maka timbullah komunikasi antar manusia.
Kemampuan berkomunikasi ini sangat mempengaruhi cara seseorang
mempersepsikan dirinya. Jika memiliki kemampuan interpersonal yang tinggi, hal
pertama yang dirasakan adalah kuatnya rasa percaya diri, sehingga akan dihargai
oleh orang lain, dan pada akhirnya akan dapat membangun hubungan harmonis
dengan orang lain. Dalam dunia kerja dan bisnis, kemampuan interpersonal yang
tinggi dapat membawakan kesuksesan dalam pekerjaan dan tentunya akan
memberikan keuntungan finansial/material maupun keuntungan spiritual.

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

II. PENGERTIAN INTERPERSONAL SKILL


Interpersonal Skill (keterampilan interpersonal) sebagai kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan
kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja
dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill adalah kecakapan
atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang
lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal.
Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan interpersonal)
adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan,
sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagaimana seseorang
mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon
manusia atau orang lain. Adapun beberapa interpersonal skill (keterampilan
interpersonal), antara lain :
1. Keterampilan listening (mendengarkan) : Salah satu komponen dari proses
komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya ialah mendengarkan.
Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga),
tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang perlu
mendengarkan:
Untuk memahami dan memperoleh informasi : Orang yang menguasai
informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses, baik secara
pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai
informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah, memahami
pesan, memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak informasi
dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi
kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
Analisis terhadap kualitas Informasi : Kemampuan seseorang untuk dapat
menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat.
Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan
kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah
informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau
keadaan dapat diambil.
Membangun dan memelihara hubungan : Alasan untuk mendengarkan
adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal. Banyak survey telah
membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengar
dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya,
sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk mendengarkan akan
memperburuk hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun hubungan
yang lebih baik
Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar
dapat memahami orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain.
Pada saat seseoramg mau mendengarkan dan memberikan perjhatian yang
tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hamper
sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat
memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi
masalah yang kita hadapi.
2. Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik) : Umpan
Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap


anda atau orang lain.
3. Keterampilan persuading (membujuk) : Persuading (membujuk) adalah
komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak
seseorang.
4. Keterampilan resolving conflicts adalah kemampuan untuk mengatasi
konflik dengan orang lain.

Manusia setiap hari pasti berhubungan dengan orang lain karena secara kodrat
manusia merupakan makhluk sosial. Maka munculah kebutuhan untuk memahami
kebutuhan manusia lain. Ketika berkomunikasi ada banyak hal yang harus kita
kuasai dan mengerti antara lain bagaimana kita mengenal diri sendiri, mengenal dan
memahami orang lain, mengekspresikan diri kita, menegaskan kebutuhan kita,
memberikan dan menerima masukan, mendengarkan pembicaraan dengan orang
lain, mempengaruhi orang lain, menyesuaikan diri terhadap lingkungan dam orang
lain, menjadi anggota sebuah tim, melakukan negosiasi, dan banyak hal lain. (Baca:
Filsafat Pendidikan : Humanisme dan Pancasila)
Kemampuan interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kita
mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana kita mempersepsikan
diri kita. Ketika kita memiliki ketrampilan interpersonal yang tinggi kita akan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain, dan
pada akhirnya kita kan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Dalam dunia kerja, ketrampilan interpersonal yang tinggi akan membawa
kesuksesam dalam pekerjaan dan tentunya membawa keuntungan material dan
spiritual. Berikut adalah 10 Cara untuk meningkatkan skill interpersonal :
1. Smile. Sedikit orang yang ingin berada di sekitar seseorang yang selalu terlihat
tak bahagia. Lakukan yang terbaik untuk menjadi seseorang yang friendly dan
antusias dengan rekan-rekan kerja anda. Bangun sikap positif dan ceria
mengenai pekerjaan dan mengenai kehidupan. Seringlah tersenyum. Energi
positif yang anda pancarkan akan menarik yang lain kepada anda

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

2. Jadilah apresiatif. Carilah satu hal positif tentang setiap orang yang anda
bekerja sama dan biarlah mereka mendengarnya. Jadilah murah hati dengan
pujian dan kata-kata yang mengobarkan semangat. Ucapkan terima kasih ketika
seseorang menolong anda. Buatlah kolega anda merasa diterima ketika mereka
menelepon atau datang ke kantor anda. Jika anda membiarkan orang lain
mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau memberikan yang terbaik
untuk anda.
3. Perhatikanlah orang lain. Cermatilah apa yang sedang terjadi dalam kehidupan
orang lain. Ketahuilah momen-momen bahagia mereka, dan tunjukkanlah
perhatian dan simpati pada situasi-situasi sulit seperti waktu sakit atau kematian.
Buatlah eye contact dan ingatlah orang dari nama pertama mereka. Tanyakan
yang lain akan opini-opini mereka.
4. Latihlah mendengarkan dengan aktif. Untuk mendengarkan dengan aktif
adalah dengan mendemonstrasikan bahwa anda memang mau untuk mendengar
dan mengerti akan pandangan orang lain. Itu berarti menegaskan kembali,
dengan bahasa anda sendiri, apa yang orang lain telah katakan. Dengan cara ini,
anda mengetahui bahwa anda mengerti apa yang mereka maksudkan dan mereka
mengetahui bahwa respon anda melebihi lip service. Rekan-rekan kerja anda
akan menghargai mengetahui bahwa anda benar-benar mendengarkan dengan
apa yang telah mereka katakan.
5. Bawalah kebersamaan. Ciptakanlah lingkungan yang mengajak orang lain
untuk bekerja sama. Perlakukanlah setiap orang dengan sama, dan jangan
bermain `siapa yang favorit.` Hindari berbicara tentang orang lain di belakang
mereka. Tindak lanjutkan apa yang orang lain sarankan atau minta. Ketika anda
membuat pernyataan atau pengumuman, pastikan bahwa anda telah dimengerti.
Jika rekan-rekan anda melihat anda sebagai seseorang yang solid dan fair,
mereka akan mempercayai anda.
6. Tangani konflik-konflik. Ambillah sebuah langkah mudah untuk membawa
kebersamaan, dan menjadi seseorang yang menangani konflik-konflik ketika
akan terjadi. Pelajari bagaimana menjadi mediator yang efektif. Jika ada rekan-
rekan kerja yang ber-cekcok mengenai permasalahan personal atau professional,
aturlah agar kedua pihak duduk bersama dan bantu mengatasi perbedaan mereka.

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

Dengan mengambil peranan memimpin, anda akan mendapatkan respek dan


kekaguman dari orang sekitar anda.
7. Berkomunikasi dengan jelas. Perhatikanlah apa yang anda katakan dan
bagaimana anda mengatakannya. Seorang komunikator yang jelas dan efektif
menghindari salah pengertian dengan rekan-rekan kerja, kolega-kolega, dan
rekan sejawat anda. Kelancaran verbal anda memproyeksikan gambaran akan
intelijensi dan kedewasaan, tidak peduli berapa pun usia anda. Jika anda tetap
mengeluarkan semua apa yang ada di pikiran anda, orang tidak akan terlalu
menaruh perhatian dengan kata-kata ataupun opini anda.
8. Hiburlah mereka. Janganlah takut untuk menjadi lucu ataupun pandai. Banyak
orang yang mau berada di dekat orang-orang yang bisa membuat mereka
tertawa. Gunakanlah rasa humor anda sebagai alat efektif untuk menurunkan
batas dan menghimpun perhatian orang.
9. Lihatlah dari sisi mereka. Empati berarti menjadi mampu untuk menaruh diri
anda dalam sepatu orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Cobalah
untuk melihat situasi dan respon-respon dari perspektif orang lain. Ini bisa
terjadi dengan tetap berhubungan dengan emosi-emosi anda sendiri; orang-orang
yang menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit untuk ber-
empati dengan orang lain.
10. Janganlah mengeluh. Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang
pengeluh yang kronis ataupun perengek. Jika anda harus mengemukakan tentang
sesuatu, simpanlah itu dalam buku harian anda. Jika anda harus mengungkapkan
dengan kata-kata keluhan-keluhan anda, ungkapkan kepada teman terdekat anda
dan keluarga saja, dan jadikanlah singkat. Bagikan itu kepada semua orang
sekitar anda atau yang lainnya dan anda akan mendapatkan reputasi buruk.

III. PENGUASAAN DIRI (PERSONAL MATERY)


Peter Senge menyebutkan ada 5 hal yang termasuk dalam proses pembelajaran
manusia yang dapat mengatasi kebutaan belajar seseorang. Satu dari lima hal
tersebut adalah Personal Mastery. Senge mendefinisikan Personal Mastery sebagai
menciptakan sesuatu yang dinginkan seseorang dalam kehidupan dan pekerjaannya.
Personal Mastery menuntut komitmen seseorang terhadap kontinuitas

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

pengembangan suatu hal yang dikerjakan dan dalam semua aspek kehidupan
seseorang. Sehingga Personal Mastery (Penguasaan Diri) merupakan suatu proses
pembelajaran kehidupan seseorang, bukan sesuatu yang sudah dimiliki (Junadi)
Secara etimologi, mastery berasal dari bahasa inggris dan latin yang berarti
penguasaan atau keahlian dominasi terhadap sesuatu. Sedangkan dari bahasa
Perancis, berasal dari kata Maitre yang berarti seseorang mempunyai keahlian
khusus, cakap, dan ahli dalam sesuatu.
Personal mastery is the discipline of continually clarifying and deepening our
personal vision, of focusing our energies, of developing patience and of seeing
reality objectively (Peter Senge).
Penguasaan diri adalah pengembangan diri seseorang yang prosesnya terus
berkesinambungan, selalu mencari jalan untuk terus berkembang, hal baru untuk
dipelajari, bertemu dengan orang baru, merupakan suatu jalan kehidupan yang
menekankan pada perkembangan dan kepuasan dalam kehidupan personal dan
professional (Fran Sayers Ph.D)
Penguasaan diri adalah suatu cara yang berkesinambungan untuk menjernihkan
dan memperdalam visi, energi, dan kesabaran seseorang (Michael J. Marquardt).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa penguasaan diri adalah sebuah proses pembelajaran kehidupan seseorang,
bukan sesuatu yang sudah dimiliki. Penguasaan diri itu tentang mencintai diri
sendiri dan mengembangkan bakat yang dimiliki semaksimal mungkin. Beberapa
orang berpikir bahwa penguasaan diri itu membatasi dan mengontrol diri sendiri,
tetapi sesungguhnya hal ini mengenai pemahaman akan diri sendiri. Seseorang harus
mengidentifikasi tentang bagaimana suatu kebiasaan muncul untuk mengontrol
suatu kebiasaan tersebut.
Penguasaan diri (Personal Mastery) merupakan salah satu pilar dari Fifth
Discipline Peter Senge yang membentuk organisasi pembelajar. Organisasi
pembelajar (Learning Organization) adalah organisasi dimana orang terus menerus
memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka
inginkan, dimana pola baru dan ekspansi pemikiran dikelola, kebebasan aspirasi,
dan pembelajaran yang dilakukan terus-menerus. Untuk itu Peter Senge
mengidentifikasi Learning Organization dalam 5 pilar sebagai berikut:

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

1. Berfikir Sistem (System Thinking)


System Thinking merupakan prinsip tentang mengamati seluruh sistem dan
tidak hanya fokus pada individu. Dimana akan terlihat bahwa semua kejadian
terhubung dalam pola yang sama dan saling mempengaruhi.
2. Penguasaan Diri (Personal Mastery)
Personal mastery merupakan prinsip bagi seseorang untuk terus menerus
memperdalam visi pribadi, fokus pada kekuatan diri sendiri, mengembangkan
kesabaran diri serta melihat realita secara objektif.
3. Model Mental (Mental Models)
Mental models adalah asumsi yang tertanam, tergeneralisasi, atau bahkan
gambar yang mempengaruhi cara memahami dunia dan mengambil tindakan.
4. Penjabaran Visi (Building Shared Vision)
Building shared vision adalah proses membangun rasa komitmen dalam
suatu kelompok dengan menggambarkan visi perusahaan menjadi visi pribadi
karyawan.
5. Tim Belajar (Team Learning)
Team Learning adalah kelompok berbagi wawasan atau pengalaman,
sehingga dapat mengembangkan otak dan kemempuan berpikir.

Manfaat atau keuntungan bagi seseorang yang mempunyai tingkat penguasaan


diri tinggi adalah:
1. Kemampuan mengambil tanggung jawab
2. Kejelasan dan profesionalisme visi
3. Kohesive dan team work yang berlaku
4. Penurunan jumlah karyawan yang absen melalui peningkatan kesejahteraan
karyawan
5. Mampu mengendalikan stress dan bersikap positif
6. Menciptakan petumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka panjang
7. Pemenuhan tanggung jawab sosial
8. Kepemimpinan kreatif yang kuat
9. Meningkatkan kecerdasan emosi

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

Seseorang yang telah menguasai Personal Mastery memiliki komitmen yang tinggi
terhadap suatu hal, sering mengambil insiatif, terus menerus mengembangkan
kemampuan untuk menciptakan hasil terbaik dalam kehidupan yang diinginkan.
Metavarsity Course menyebutkan bahwa Personal Mastery memiliki empat aspek, yaitu:
1. Aspek Emosional
Personal Mastery berkaitan erat dengan aspek emosional yang terdapat dalam
diri seseorang. Hubungan tersebut bisa memunculkan sifat atau perilaku
seseorang seperti berikut ini:
a. Memahami emosi diri sendiri dan akibat emosi
b. Memahami orang lain dan emosi yang dialami
c. Berdaya secara emosional dan nyata
d. Menjadi terbuka dengan suatu hubungan
2. Aspek Spiritual
Faktor spiritual menjadi aspek yang tidak terpisahkan dengan Personal Mastery.
Hal ini disebabkan spiritual bisa menjadi dasar yang cukup kuat keyakinan
seseorang dalam melakukan sesuatu. Aspek spirital terdiri atas:
a. Berkaitan dengan inner self
b. Mengapresiasi kehidupan, menyayangi orang lain
c. Bersatu dalam perbedaan dengan orang lain
d. Menciptakan dunia yang lebih baik untuk tempat hidup
3. Aspek Fisik
Kondisi fisik seseorang juga berpengaruh cukup kuat dalam implementasi
personal mastery. Tanpa kondisi fisik yang prima, personal mastery seseorang
bisa terpengaruh atau bahkan tereduksi. Berikut ini beberapa contoh aspek fisik,
yakni:
a. Berada secara fisik dan dalam lingkungan
b. Memahami hubungan antara mind-body
c. Bertanggung jawab dan membuat keputusan positif
d. Me-manage stress dan mencapai keseimbangan
4. Aspek Mental
Faktor mental memiliki pengaruh yang sama pentingnya dengan aspek fisik.
Seorang individu pada dasarnya merupakan perpaduan dari mental dan fisik

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

yang berkoordinasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Aspek mental tersebut
terdiri atas:
a. Memahami cara kerja pikiran dan cara menciptakan realitas
b. Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi
c. Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
d. Menciptakan realitas yang diinginkan.
Disiplin Penguasaan Pribadi meliputi sederetan praktek dan prinsip-prinsip. Tiga
elemen utamanya adalah: (a). visi pribadi, (b). tegangan kreatif, dan (c). komitmen pada
kebenaran.
1. Visi Pribadi. Umumnya setiap orang memiliki cita-cita dan tujuan, namun tanpa
pemahaman visi yang nyata. Mungkin anda mendambakan rumah yang lebih
bagus, pekerjaan yang lebih baik, atau segmen pasar yang lebih besar untuk
produk anda. Semua ini adalah contoh dari pencurahan perhatian pada alat
bukan pada hasil. Misalnya, mungkin anda mendambakan segmen pasar yang
lebih besar dan menguntungkan agar perusahaan anda tetap mandiri sesuai
dengan kebenaran tujuan yang anda tetapkan sebelumnya. Cita-cita akhir
memiliki nilai yang paling utama, sedangkan yang lain merupakan alat
pencapaian tujuan akhir yang bisa berubah-ubah seiring dengan perubahan
waktu. Kemampuan mencurahkan perhatian pada keingin-keinginan akhir
adalah pondasi penguasaan pribadi. Visi berbeda dengan tujuan. Visi adalah
gambaran tetap dari masa depan yang dicita-citakan, sedangkan tujuan bersifat
lebih abstrak. Namun, visi tanpa dibarengi dengan pemahaman tujuan, sama
halnya dengan angan-angan belaka.
2. Tegangan Kreatif. Ada kesenjangan yang tak terhindarkan diantara visi
seseorang dengan kenyataan yang ada sekarang. Misalnya anda ingin membuka
perusahaan namun anda kekurangan modal. Kesenjangan mematahkan semangat
kita, namun kesenjangan itu sendiri sebenarnya sumber daya kreatif.
Kesenjangan ini memompa tegangan kreatif. Hanya ada dua cara untuk
menyeimbangkan tegangan diantara kenyataan dan visi. Entah visi akan menarik
kenyataan kedalamnya, atau kenyataan menggusur visi ke bawah. Sebagian
orang dan perusahaan seringkali memilih pilihan yang terakhir, karena mudah
untuk "menyatakan kemenangan" dan berpaling dari masalah. Cara itu

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

melepaskan kita dari ketegangan. Namun, cara-cara tersebut merupakan


dinamika kompromi dan kebiasaan lama. Sesungguhnya, orang-orang yang
kreatif memanfaatkan kesenjangan diantara apa yang mereka inginkan dan apa
yang harus dilakukan untuk menghasilkan daya perubahan. Mereka ini tetap
teguh dengan kebenaran visi mereka.
3. Komitmen pada Kebenaran. Kemauan pantang-mundur untuk membuka diri
dari cara-cara kita menutup dan membohongi diri sendiri, dan kemauan untuk
menantang cara-cara kerja sesuatu, merupakan ciri-ciri orang yang memiliki
tingkat Penguasaan Pribadi yang tinggi. Pencarian kebenaran tersebut membawa
mereka kepada pendalaman kesadaran bahwa ada struktur yang berpengaruh dan
menciptakan peristiwa. Kesadaran ini sangat berpengaruh pada kemampuan
mereka dalam mengubah struktur sehingga tercapai hasil yang mereka cari.

IV. KARAKTERISTIK DASAR PERSONAL


Mereka yang memiliki penguasaan diri (personal mastery) yang tinggi akan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan, jiwa-jiwa yang selalu merasa terpanggil.
2. Dapat mengukur realitas terkini pada dirinya secara akurat, khususnya dalam
mengenali kelemahan-kelemahan dirinya.
3. Terampil dalam menggunakan tegangan kreatifnya (creative tension) sebagai
suatu inspirasi menuju masa depan.
4. Dapat melihat peluang sebagai suatu kesempatan
5. Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam
6. Menempatkan hubungan pribadi sebagai prioritas utama tanpa mengabaikan
individualitasnya.
7. Berpikir sistem, menganggap dirinya sebagai bagian dari sistem yang lebih
besar.
8. Prinsip-Prinsip Personal Mastery

V. STRATEGI MENGEMBANGKAN PENGUASAAN PRIBADI


Banyak orang yang mengakui bahwa di antara semua disiplin pembelajaran,
personal mastery-lah yang paling menjadi perhatian. Tidak hanya meningkatkan

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

kemampuan sendiri, namun juga meningkatkan kemampuan orang lain. Banyak


orang mengakui bahwa organisasi berkembang seiring dan sejalan dengan para
anggota. Beberapa orang mengetahui prinsip utama disiplin ini. Tidak seorang pun
bisa meningkatkan personal mastery orang lain, namun hanya bisa menciptakan
kondisi yang mendorong dan mendukung orang yang ingin meningkatkan personal
mastery. Setiap orang harus menawarkan dorongan semangat dan dukungan ini,
karena pembelajaran tidak akan berlangsung lama kecuali dipicu oleh minat dan rasa
ingin tahu yang besar dari orang itu sendiri. Walaupun pemicu tidak ada, orang akan
patuh menerima pelatihan apa pun yang diberikan. Dampak dari latihan itu
berlangsung sementara, namun tanpa komitmen orang yang dilatih akan berhenti
menerapkan ketrampilan baru tersebut. Sebaliknya, jika pembelajaran dikaitkan
dengan visi seseorang, maka orang itu akan berupaya keras mempertahankan agar
pembelajaran dapat terus berlangsung. Namun, banyak perusahaan cenderung
merintangi daripada mendorong motivasi intrinsic. Untuk mengembangkan personal
mastery, bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Percakapan dalam diri
Penerapan pokok personal mastery mencakup pembelajaran untuk
mempertahankan visi pribadi dan gambaran jernih tentang realitas saat ini yang
ada di hadapan. Dengan melakukan hal ini, akan membangkitkan kekuatan
dalam diri sendiri yang disebut "tegangan kreatif." Tegangan menurut sifat
alaminya, memerlukan penyelesaian, dan sebagian besar penyelesaian alami
terhadap tegangan adalah dengan mendekatkan realitas dengan apa yang
diinginkan.
Banyak orang yang yakin bahwa visi itu penting, sesuatu yang bisa melihat
dengan jelas bahwa seseorang harus mengubah kehidupan untuk mengejar
keberhasilan, dan yang berkomitmen pada diri sendiri terhadap apapun yang
dihasilkan, umumnya merasa tertantang. Secara sadar maupun tidak, seseorang
telah mengasimilasikan visi tersebut pada tahapan yang banyak mengubah
perilaku. Seseorang memiliki rasa kesabaran yang kuat baik terhadap diri
mereka sendiri maupun dunia dan perhatian yang lebih pada apa yang sedang
berlangsung di sekitar. Semua ini membuahkan pemahaman yang terus menerus

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

tentang energi dan antusiasme, yang (seringkali setelah penundaan) membawa


hasil nyata, selanjutnya dapat memperkokoh energi dan antusiasme tersebut.
Seseorang tidak mungkin bisa memerintahkan orang lain dengan serta merta
untuk memahami kerangka pemikiran ini, namun disiplin personal mastery
menjelaskan bahwa sebagai individu bisa memupuk cara berpikir yang secara
bertahap bisa mengarah kepada hal tersebut. Semakin sering seseorang
mempraktikkan cara berpikir ini, maka semakin mampu dan semakin memiliki
rasa percaya diri, serta semakin besar pula kesadaran akan tegangan yang bisa
menarik ke depan jika seseorang terus memupuknya. Seseorang mengatasi
tegangan emosional, bukan dengan menyangkal bahwa itu ada, melainkan
dengan mencoba melihat secara lebih jernih, hingga bisa memahami bahwa
tegangan emosional sesungguhnya juga merupakan bagian dari realitas saat ini.
Personal mastery mengajarkan agar seseorang tidak menurunkan visi. Yang
terpenting bukanlah isi visinya, namun apa yang dilakukan oleh visi tersebut.
Personal mastery mengajarkan untuk tidak menyerah dalam memandang dunia
seperti apa adanya, sekalipun itu membuat rasa tidak nyaman. Personal mastery
mengajarkan seseorang untuk memilih. Memilih adalah tindakan yang berani
mengambil hasil dan tindakan yang akan menentukan nasib kedepannya.
Mempraktikkan personal mastery adalah seperti mengadakan percakapan dalam
diri sendiri. Ada sesuatu yang menyuarakan impian tentang apa yang seseorang
inginkan pada masa yang akan datang yang ada dalam diri. Namun, suara yang
lain membentuk cara pandang seseorang (sering kali bersifat ancaman) terhadap
dunia di sekitar.
2. Pemimpin sebagai Pelatih
Tegangan kreatif secara terbuka (dengan membangun visi bersama di satu
pihak, dan membantu orang lain melihat sistem tersebut serta model mental dari
realitas saat ini di lain pihak) bisa menggerakkan seluruh organisasi ke depan,
karena organisasi didorong oleh tegangan kreatif setiap individu. Langkah 17
pertama dalam belajar menciptakan tegangan berskala lebih besar adalah dengan
belajar membangkitkan serta mengelola tegangan kreatif dalam diri sendiri.
Layak untuk diakui bahwa gagasan untuk mendorong personal mastery di
tempat kerja, secara naluriah sulit diterima oleh beberapa pemimpin. Terdapat

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

perasaan yang mungkin tersembunyi, bahwa visi pribadi tidak sesuai dengan
tujuan kelembagaan. Para karyawan dituntut berdedikasi sepenuhnya kepada
perusahaan selama jam kerja kantor. Sikap paternalistik ini terbukti tidak
persuasif dan tidak efektif.
Jika pemimpin tidak mempunyai pemahaman yang mendalam tentang visi
diri, maka pemimpin tersebut tidak akan mampu mendorong orang lain untuk
menciptakan visi sendiri atau mempertimbangkan visi orang lain. Jika seorang
pemimpin tidak bisa menguraikan realitas saat ini dengan jelas, maka
kredibilitas akan rendah ketika pemimpin tersebut mengajak orang lain melihat
bersama. Jika pemimpin tersebut tidak mempunyai tingkat pengetahuan diri
sendiri, dan pemahaman diri sendiri, maka risikonya adalah adanya
kemungkinan pemimpin tersebut menggunakan organisasi untuk mengatasi
sendiri sakit saraf yang dimiliki. Hal ini bisa membawa dampak yang luar biasa
terhadap diri orang lain. Tugas melatih personal mastery meliputi tindakan
membantu seseorang untuk melihat betapa visi sendiri tertutup oleh
kekhawatiran apakah visi tersebut mungkin untuk terjadi atau tidak.

Aplikasi Personal Mastery


Berikut ini adalah contoh aplikasi personal mastery dalam kehidupan. Orang
yang memiliki personal mastery dalam dunia medis dapat dilihat pada karakter
beberapa tokoh yang bermain dalam film dokumenter yang diangkat dari kisah nyata
yang berjudul Something The Lord Made. Something The Lord Made (2004)
merupakan sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang dr. Blalock dan
Vivian dalam melakukan riset dunia medis dan bagaimana kontribusi mereka pada
dunia medis sekarang. Berawal dari tukang kayu yang dipecat, Vivian menjadi
cleaning service di labaroraturium dr. Blalock hingga akhirnya dipercaya menjadi
asisten labaroratorium. Meskipun Vivian berkulit hitam dan hanya lulusan SMA, ia
memiliki kemauan belajar yang keras. Dimulai dari labaroratorium kecil dr. Blalock,
hingga akhirnya mereka melakukan riset di John Hipkins University yang
merupakan universitas yang terkenal dengan pendidikan dokternya. Di sana mereka
menangani kasus bayi biru yang belum ditemukan solusi pengobatannya saat itu.
Vivian membantu dr. Blalock mencari solusinya meskipun dirinya selalu dicemooh

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

karena kulit hitamnya dan dr. Blalock yang temperamental yang tidak memberikan
Vivian gaji yang pantas.
Pada hakekatnya proses belajar tidak mengenal perbedaan. Entah seseorang itu
awalnya berasal dari orang yang tidak mampu ataupun kaya, pekerja kasar ataupun
pejabat tinggi dan tidak mengenal juga suku, ras atau pun golongan. Manusia dan
mahluk hidup lainnya dituntut untuk tetap mampu beradaptasi agar mereka bisa
bertahan. Beradaptasi membutuhkan inovasi dan kemampuan untuk berkreasi dan
ini semua bisa didapat dengan cara belajar, baik secara individual maupun bersama.
Hal ini memberi makna bahwa jika kita dalam kehidupan baik sebagai personal
maupun dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, asal bisa mengembangkan
personal mastery, memiliki mental yang tangguh, berpikir secara sistemik, sepakat
menjalankan visi bersama serta mampu mengontrol untuk mengurangi kelemahan/
kebutaan dalam diri maupun kelompok, pastilah akan mendapatkan hasil yang luar
biasa. Dengan kata lain, aktifitas positif baik secara personal maupun kelompok
apalagi bermanfaat bagi orang lain, dengan sendirinya akan mendatangkan juga
penilaian dari orang atau kelompok lainnya. Cetusan positif dari penilaian ini dapat
diwujudkan dengan suatu penghargaan. Jadi penghargaan didapat sebagai
konskuensi dari hasil yang baik, bukan merupakan buah dari harapan yang pasif.

VI. KESIMPULAN
1. Interpersonal Skill (keterampilan interpersonal) sebagai kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan
rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas
dan bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill
adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.
2. Kemampuan interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana kita
mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana kita
mempersepsikan diri kita. Ketika kita memiliki ketrampilan interpersonal yang
tinggi kita akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga kita akan
dihargai orang lain, dan pada akhirnya kita kan membangun hubungan yang

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

harmonis dengan orang lain. Dalam dunia kerja, ketrampilan interpersonal yang
tinggi akan membawa kesuksesam dalam pekerjaan dan tentunya membawa
keuntungan material dan spiritual.
3. Personal mastery merupakan sebuah penguasaan diri, yang karenanya dapat
membawa pada keberhasilan organisasi. Setiap individu tidak boleh berhenti
belajar. Dia harus mempunyai visi, kreatif, dan komitmen pada kebenaran.
Seseorang yang tlah menguasai Personal mastery memiliki komitmen yang
tinggi terhadap suatu hal, sering mengambil inisiatif, dan terus-menerus
mengembangkan kemampuan untuk menciptakan hasil terbaik dalam kehidupan.
Dengan tujuh dimensi yang dimiliki oleh pribadi personal mastery maka
performa organisasi akan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan bersama
dalam desain dan perencanaan organisasi

JERIANA MATASAK - 1620423005


PAPER ENTREPRENEURSHIP II - TEKNIK KIMIA UNIFA

DAFTAR PUSTAKA

https://alfisatrianti.wordpress.com/2013/06/26/interpersonal-skill-keterampilan-
interpersonal/
http://inori-to-shigoto.blogspot.co.id/2010/06/sepuluh-langkah-meningkatkan-
kemampuan.html
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/kelompok_11.pdf
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/kelompok_11.pdf
http://anekakawan.blogspot.co.id/2010/10/personal-mastery.html
https://sakrianijamaluddin.wordpress.com/2012/05/17/personal-mastery-analisis-tokoh-
vivien-dalam-film-something-the-lord-made-berdasarkan-karakteristik-personal-
mastery/
http://alfmuzaky.blogspot.co.id/2009/01/penguasaan-pribadi-personal-mastery.html

JERIANA MATASAK - 1620423005

Anda mungkin juga menyukai