Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VANNISYA RIFINA PUTRI

NIM : 18521032

JURUSAN : TEKNIK KIMIA

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

1. Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah proses informasi dari satu orang kepada orang lemah atau proses pengiriman
antar satu pihak ke pihak lain atau bisa juga diartikan sebuah pengiriman makna kepada orang lain
berbentuk simbol, lambang, atau bahasa bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi
tersebut dapat memahami informasi yang diterimanya. Komunikasi akan efektif apabila pesan yang
dikirim oleh pengirim dan diterima oleh penerima dengan sebaik atau semirip mungkin. Komunikasi
dibedakan menjadi dua, yaitu: verbal yang terdiri dari lisan dan tertulis, dan nonverbal yang terdiri
dari non lisan dan non tulis yang meliputi gerak,tubuh, isyarat. Komunikasi yang tidak efektif
(miscommunication) adalah kesalahan komunikasi dapat menimbulkan akibat yang fatal. Tipe
perilaku komunikasi: pasif yaitu perilaku tidak spontan atau tidak jujur, ekspresi wajah tidak berani
menatap, tangan sering diremas – remas solusi lose – win, perilaku agresif yaitu perilaku spontan,
menganggap dirinya selalu benar, meremehkan orang lain solusi win – lose – solution, tekanan suara
meningkat, perilaku pasif – agresif yaitu pasif ketika situasi berlangsung, perilaku asertif yaitu
perilaku spontan atau jujur, solusi win – win ekspresi wajah menatap lawan bicara. Syarat terjadi
komunikasi, bagi pengirim pesan: pahami isi pesan dengan baik, pahamai karakteristik pesan,
sampaikan secara jelas sistematis dan menarik, gunakan bahasa nonverbal untuk memperkuat isi
pesan, lakukan komunikasi dua arah untuk memastikan penerima pesan sudah memahami pesan.
Bagi penerima pesan: focus, terampil mendengar, menghindari prasangka. factor yang
mempengaruhi komunikasi: latar belakang budaya yaitu interpretasi pesan akan terbentuk dari pola
piker seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikasi dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif, ikatan kelompok atau grup yaitu
nilai nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan, harapan
yaitu harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan
yang diharapkan, pendidikan juga mempengaruhi terjadinya komunikasi karena semakin tinggi
pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan,
situasi perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan atau situasi. Unsur – unsur komunikasi:
komunikator atau pengirim yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media
tertentu sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu
komunikasi, komunikan atau penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian
memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon, media atau saluran (channel) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi berupa bahasa verbal
wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dsb, pesan atau isi
komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pesanm,
tanggapan atau dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan,
diimplementasikan dalam bentuk umpan balik (feedback) atau tindakan sesuai dengan pesan yang
diterima. Tujuan komunikasi efektif adalah untuk memberikan kemudahan dalam memahami pesan
yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang
digunakan oleh pemberi informasi lebih jelasdan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik oleh penerima informasi atau komunikan, agar pengiriman informasi dan umpan balik
atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi mononton. Selain itu komunikasi efektif dapat
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik. Dengan berkomunikasi dengan baik, kita dapat
menjalin hubungan, saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa
fungsi yang sangat penting, diantaranya adalah: fungsi informasi karena untuk memberitahukan
sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya,
fungsi ekspresi karena sebagai wujud ungkapan perasaan atau pemikiran komunikator atas apa yang
dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan, fungsi control yaitu menghindari terjadinya
sesuatu yang tidak diinginkan dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, dan penilaian,
fungsi sosial karena untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan diantara komunikator dan
komunikan, fungsi ekonomi yaitu untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan
finansial, barang dan jasa. Di dalam komunikasi juga sering ditemui hambatan contohnya perbedaan
status sosial di masyarakat, semantic problems yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh
komunikator sebagai untuk alat menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan sebab
kesalahan dalam pengucapan atau penulisan dapat menimbulkan salah pengertian yang juga bisa
menyebabkan miscommunicating,perbedaan kebudayaan, agama, dan lingkungan sosial karena di
dalam setiap daerah setiap kata terkadang memiliki arti yang berbeda dengan daerah lainnya,
perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir serta cara
mengerti yang sempit terhadap orang lain, no feedback atau seorang sender mengirimkan pesan
kepada receiver tetapi tidak adanya respond an tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia – sia.

Pengalaman :
Saat SMA saya aktif di organisasi ekstrakulikuler dan menjadi pengurus OSIS. DAlam setiap acara
yang akan diselenggarakan, aka nada banyak hal yang dilakukan, dan salah sau aspek terpenting
dibalik suatu acara yaitu divisi HUMAS. Divisi HUMAS akan menjadi jembatan antara eksternal dan
internal acara dalam berkomunikasi atas hal acara yang akan diselenggarakan. Saat saya
ditempatkan di divisi HUMAS, saya harus menjadi seorang pelajar yang komunikatif dalam
berkomunikasi, yaitu public speaking. Saya harus mampu untuk berkomunikasi dengan efektif dan
komunikatif dengan pihak yang saya hadapi, seperti calon sponsor, kepala sekolah, bendahara
sekolah, dan alumni-alumi dalam menjelaskan mekanisme dana, rundown, sera latar belakang acara
yang akan dilakukan. Saya dituntut untuk mampu berpiir cepat, bertindak cepat, namun tidak
melupakan adab-adab yang harus saya perhatikan sebagaimana mestinya. Saya banyak belajar
bagaimana cara membangun berkomunikasi yang baik dalam mengahdapi berbagai jenis, dan sifat
orang yang tentunya tidak selalu sesuai dengan ekspektasi kita, bagaimana cara mengatur emosi
dengan baik ketika terdapat suatu perbedaan pendapat antara 2 pihak atau lebih, serta belajar
menjelaskan dengan rinci setiap informasi atau hal kepada seseorang agar tidak terjadi miss
communication.

Hikmah mempelajari materi komunikasi efektif: saya lebih mengetahui apa arti komunikasi efektif,
bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif, dan sebagai bekal untuk kedepannya jika sudah
masuk ke dunia pekerjaan saya sudah memiliki dasar dasar komunikasi yang efektif dengan benar,
memotivasi diri agar lebih percaya diri untuk melakukan komunikasi yang efektif dengan orang
orang disekitar saya dan orang orang yang baru saya kenal.

Strategi untuk kedepannya: saya harus menanamkan percaya diri berbicara di depan umum, melatih
diri untuk lebih lancar dalam berbicara, memperbanyak kosakata agar tidak kebingungan jika
berkomunikasi dengan orang - orang yang berbeda sifat, bahasa daerah, serta terus mengkaji diri
sendiri agar dapat menjadi pribadi yang terus membaik dalam membangun komunikasi dengan
khalayak umum.

2. Kerjasama Tim

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya.
Bentu dari interaksi sosial adalah kerjasama tim. Kerjasama tim mungkin merupakan salah satu
istilah yang sering kita dengan terutama di kantor atau sekolah. Untuk menyelesaikan sebuah tugas
yang tidak mungkin dapat diselesaikan seorang diri, membentuk team adalah salah satu yang solusi
yang umum. Ukuran team yang melebihi 20 orang adalah umum sekarang. Anggota team yang
kompleks cenderung kurang memiliki keinginan untuk berkolaborasi, enggan untuk bersama-sama,
membantu orang lain sukses, maupun melihat sebuah tujuan bersama. Unsur unsur team work:
kegiatan atau tindakan verbal maupun nonverbal oleh anggota kelompok, interaksi atau komunikasi
dan kontak yang terjadi diantara anggota kelompok, memiliki tujuan yang sama antara anggota team
work, memiliki dua anggota atau lebih, terjadi komunikasi antara sesame anggota kelompok, adanya
pembagian kerja yang seimbang.

Dahulu, jumlah team umumnya kurang dari 20 orang, tetapi sekarang ini, beberapa tugas yang
kompleks dikerjakan oleh sebuah team dengan lebih dari 100 orang. Saat total anggota team telah
melewati 20 orang, kecenderungan untuk bekerja sama menjadi menurun. Team yang besar dapat
mempunyai kerjasama yang tinggi tetapi mensyaratkan adanya investasi yang menyeluruh dan
signifikan pada modal/alat untuk membantu kolaborasi antar anggota team. Kerjasama juga dapat
menurun bila anggota team kurang bertatap muka. . Kapan sebuah tim dapat dikatakan sukses
menjalankan tugasnya? Yaitu ketika tim berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, ketika tim
mampu memelihara hubungan antar anggota, dan ketika tim memberikan keuntungan kepada
seluruh anggota.

Keragaman dalam team mendorong munculnya pandangan dan inovasi baru. Tetapi keragaman
membawa resiko pada kerjasama karena anggota team umumnya lebih dapat bekerja sama bila
merasa memiliki sebuah kesamaan Semakin tinggi tingkat keasingan pada sebuah team, semakin
kecil kemungkinan anggota team mau berbagi pengetahuan atau bekerja sama. Hal yang sama
berlaku juga untuk pendidikan, semakin tinggi pendidikan, semakin sering terjadi debat pendapat
dalam team dan terkadang tidak ada seorangpun yang mau mengalah.

Tantangan dalam teamwork yaitu pembentukan teamwork mengurangi tenaga dan waktu efektif,
munculnya fenomena social loafing, social loafing adalah terjadi penurunan kontribusi individu
ketika orang orang bekerja dalam kelompok daripada secara individu atau terlalu mengandalkan
orang lain, Social loafing dapat dikurangi jika hasil kerja individu dalam tim lebih diperhatikan, atau
dengan kata lain, memecah tim menjadi beberapa tim yang lebih kecil. Social loafing juga dapat
dikurangi jika topic yang dikerjakan oleh tim menarik, atau ketika setiap anggota merasa bahwa
tujuan dari tim sangat penting sehingga memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

Pengalaman :

Pada saat awal memasuki lingkungan baru menjadi seorang mahasiswa, sudah pasti saya akan
menghadapi dunia baru baik dari segi teman, lingkungan, bahasa, adat istiadat, dan norma-norma
nya. Sewaktu saya ikut bergabung di line mahasiswa baru teknik kimia, kami diarahkan oleh para
kakak tingkat jurusan kami untuk mengadakan “first gathering” dengn tujuan membangun chemistry
antara satu teman dengan teman yang lainnya. Di dalam grup tersebut, kami berasal dari kota yang
berbeda sehingga awalnya masih malu-malu dan canggung. Hingga akhirnya, kakak tingkat
menentukan siapa saja yang wajib turut andil dalam gathering ini, alias panitia dadakan dan syaa
termasuk menjadi salah satu bagiannya. Bayangkan saja, kami sebelumnya tidak pernah ketemu
tetpai tiba-tiba sudah harus mengonsepkan acara yang didedikasikan untuk teman-teman yang lain
sehingga acara tersebut harus dikemas dengan baik sedemikian rupa agar memberikan kesan awla
yang baik untuk angkatan. Ketika bertemu untuk rapat, kami berusaha mencairkan suasana dan
membangun chemistry bersama dan Alhamdulillah berhasil. Kami membuat konsep acara bersama,
rundown acara, mengundang teman-teman yang lain, mendekorasi acara, memilih tempat gathering
yang tepat, serta memikirkan games seperti apa yang harus kami adakan untuk memberikan kesan
awal yang baik dan teman-teman dapat mengethaui nama teman lainnya satu sama lain.
Alhamdulillah atas perkenalan yang singkat, kami dapat menjalankan gathering sesuai dengan
ekspektasi yang kami harapkan demi tujuan bersama.

Hikmah mempelajari materi ini: Menjadi tahu bahwa kerjasama dalam sebuah tim dijelaskan dalam
al quran, tidak menjadi manusia yang individualistis, paham bahwa sesame manusia kita harus saling
tolong menolong atau kerjasama guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Strategi untuk kedepannya: berupaya agar tidak menjadi orang yang social loafing, berusaha
melaksanakan tugas yang diberikan secara professional, lebih menghargai pendapat dari orang lain,
mengurangi sifat individualistis, aktif ketika melakukan kerjasama tim, belajar pandai mencairkan diri
dalam lingkungan baru agar dapat diterima khalayak umum dengan mudah tanpa menghilangkan jati
diri sendiri.

Sekian dari saya , terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Anda mungkin juga menyukai