MAKALAH
MANAJEMEN HUKUM
Di susun oleh:
Angga dwi sanjaya
010113230
Mahmudah novianty dewi
010113220
Gloria iranita
010113193
Fernanda
010113224
Raden detty s.a
010113225
Crystanti Rosaline ayudita
010113199
Muhammad andika p
010113175
Raden dang rosa m
010113222
Dosen matkul : Yetti husnul hayati SE
UNPAK
BOGOR
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas rahmat Tuhan yang maha Esa akhirnya
makalah ini telah selesai kami buat, untuk dipergunakan dan ditinjau lebih dalam
tentang perihal yang terkandung di dalam makalah ini. Dan berkat rahmat-Nya lah
makalah ini kami tulis dengan bertujuan memberi pengetahuan tentang mengelolah
komunikasi yang baik dan benar, baik di dalam organisasi atau pun di dalam lingkungan
sekitar. Komunikasi yang baik akan memberikan informasi yang efektif untuk pesan
yang di terima. Tentu dengan adanya makalah ini di harapkan, agar para pembaca bisa
memahami dan menerapkan cara mengelolah komunikasi yang baik, benar dan efektif.
Demikian ringkasan pengantar ini kami buat semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Wassalammualaikum wr wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................2
DAFTAR ISI3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang..5
B. Identifikasi masalah.7
C. Maksud dan tujuan..8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi..10
B. Perinsip dasar proses komunikasi...11
C. Bentuk-bentuk/tingkatan proses komunikasi.12
D. Sejarah komunikasi....15
E. Model-model komunikasi...18
BAB III
ANALISIS
A. Faktor yang mempengaruhi komunikasi20
3
B. Fungsi komunikasi.23
C. Manfaat mengelolah komunikasi26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan29
B. Saran...30
Daftar pustaka....32
BAB I
PENDAHULUAN
Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan
atau khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak
langsung, atau dari melalui media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan
komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin; 1984).
Oleh karenanya, dari beberapa pernyataan di atas dapat kita terapkan dalam
lingkungan sebuah organisasi. Bagi seorang Pemimpin atau Manajer, kecakapan
berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis adalah penting sekali. Lingkungan
dan pekerjaannya banyak berhubungan dengan bahasa dan komunikasi. Seorang
manajer itu saling mempengaruhi dengan orang-orang lain melalui konferensi,
wawancara dan percakapan dengan telepon. Ia selalu sibuk membaca laporan-laporan,
surat-surat, dan sebagainya. Pimpinan tingkat atas dan menengah meluangkan 60%
sampai 80% waktu kerjanya untuk mengadakan komunikasi. Bahkan suatu
penyelidikan yang pernah diadakan di Amerika Serikat terhadap para mandor dalam
suatu perusahaan menunjukkan bahwa mereka kira-kira menggunakan 50% dari waktu
kerjanya dalam bentuk komunikasi lisan, baik dalam berbicara maupun dalam
mendengarkan. Dari keseluruhan waktu yang dipergunakan, 60% adalah orang-orang
bawahan, 30% dengan orang atasan mereka, dan 10% dengan orang-orang lain yang
setingkat dalam perusahaan.
Disamping pentingnya sebuah komunikasi dalam organisasi. Kemudian yang
harus diperhatikan juga bagi seorang pemimpin atau manajer yaitu pentingnya suatu
koordinasi. Koordinasi sangatlah penting bagi perkembangan sebuah organisasi, baik
koordinasi di dalam (interen) maupun di luar (eksteren) organisasi. Koordinasi adalah
proses penyatupaduan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit yang terpisah
dari suatu organisasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi secara efisien. Tanpa
adanya koordinasi, individu-individu dan bagian-bagian tidak dapat melihat peranan
mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengikuti kepentingan-kepentingan
khusus mereka sendiri, seiring dengan mengorbankan sasaran-sasaran organisasi
yang lebih luas. Maka akibatnya timbul terjadinya suatu konflik di dalam organisasi
tersebut (Feldman,D.C)
Mencermati dari kejadian di atas, maka dalam makalah ini kami akan fokus membahas
tentang pengertian komunikasi, koordinasi, dan manfaatnya serta konflik-konflik yang
terjadi dalam organisasi atau yang disebut dengan manajemen konflik
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengolah komunikasi sangat penting dalam berbagai aktivitas agar
penyampaian informasi berjalan dengan efektif. Banyak kasus yang sering terjadi akibat
tidak terjalinnya komunikasi dengan baik seperti kesalah pahaman dalam pekerjaan,
kesalahan informasi dan lain-lain. Kesalah pahaman dan ketidak cocokan dalam
penyampaian informasi, tentu ini di pengaruhi oleh masalah-masalah yang terjadi
seperti:
1. Tidak baiknya penyampaian pesan oleh komunikator (pelaku komunikasi)
2. Lambatnya penyampaian informasi karena kurangnya mengolah komunikasi oleh
3.
4.
5.
6.
komunikator
Kurangnya wawasan yang luas dalam berkomunikasi oleh komunikator
Tidak tepatnya (situasi) dalam berkomunikasi
Terbatasnya komunikasi yang terjalin
Kurangnya fasilitas dalam berkomunikasi
Dari masalah-masalah yang terjadi tentu adanya solusi jalan keluar. Untuk terciptanya
sebuah jaringan komunikasi yang baik dan efektif, sehingga dalam penyampaian
informasi atau pesan dapat tersampaikan dengan baik. Dan terciptanya suasana kerja
yang kondusif dan efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Menurut Stoner dan Wankel :Communication as the process y which people
attempt to share meaning via the transmission of symbolic message. Komunikasi
sebagai proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui
penyampaian pesan-pesan berupa lambang. Arti kata lain, komunikasi yaitu cara
manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat
9
mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu
yang simbolik seperti isyarat, huruf, nomor, dan perkataan yang melambangkan atau
menyerupai ide-ide yang dapat menyampaikan maksud . Jadi, komunikasi adalah
sebuah proses atau jalan pertukaran informasi oleh dua orang atau bahkan lebih
dengan menggunakan isyarat, simbol-simbol ataupun dengan cara apapun yang efektif
sehingga orang lain dapat menafsirkan apa yang dimaksud oleh si penyampai pesan.
Komunikasi tidak bisa dikatakan terjadi apabila seseorang berbicara kepada orang lain
tetapi orang yang diajak bicara tidak paham maksud dari pembicaraan tersebut. Artinya
jika pesan dapat dipahami oleh si penerima pesan dengan baik, maka itulah yang
disebut dengan komunikasi.
10
Selain 4 unsur utama ada faktor lain yg juga penting dalam proses komunikasi, yaitu:
1. Response
Tindakan yang diambil komunikan setelah dia menerima pesan.
2. Umpan Balik / Feedback
Lanjutan dari tindakan yang diambil komunikan yang berpengaruh pada
komunikator.
3. Noise / Gangguan
Adalah faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses komunikasi. Contoh faktor fisik : suara gaduh,
gema suara atau segala sesuatu yang mengganggu konsentrasi dan contoh
faktor psikologis : marah, sedih, dan grogi.
C. BENTUK-BENTUK/TINGKATAN PROSES KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapibadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi
dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimuli dari
lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan
dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika
seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimuli atau objek yang
diterima panca inderanya. Ada beberapa cara untuk berkomunikasi secara
intrapersonal. Di antaranya adalah dengan bermeditasi. Sebagai makhluk rohani,
manusia dianugerahi kesadaran pribadi. Dengan kemampuan itu kita dapat mengenal
diri kita sendiri dan berefleksi tentang diri kita. Kita dapat membuat diri menjadi objek
yang dapat kita lihat, pandang dan pikirkan atau renungkan.
Selain meditasi, cara untuk berkomunikasi secara intrapersonal adalah dengan
mendengarkan hati nurani. Langkah-langkah komunikasi intrapersonal dengan hati
nurani retrospektif itu berjalan sebagai berikut: Langkah I: bersyukur, langkah II: mohon
11
penerangan, langkah III: meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, langkah IV:
membicarakan dan menarik kesimpulan, dan langkah V: adalah dengan bersikap dan
mengambil langkah.
Selain dua cara di atas, yaitu dengan mendayagunakan kehendak bebas,
mendayagunakan daya imajinasi kreatif dan mendayagunakan buku harian. Cara
terakhir adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk berkomunikasi dengan diri
sendiri. Yaitu dengan menulis catatan harian. Karena buku harian (diary) adalah catatan
perasaan, pemikiran dan pengalaman pribadi.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain
(komunikasi antar pribadi). Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Pertama,
komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi
komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari diri sendiri.
Kedua, bersifat transaksional, hal ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang
berkomunikasi secara serempak mengirim dan menerima pesan. Ketiga,, mencangkup
isi pesan dan hubungan yang bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, tidak hanya
sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam
berkomunikasi. Keempat, mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak
yang berkomunikasi. Kelima, partisipan dalam komunikasi antar pribadi terlibat secara
interdependent atau saling bergantung satu dengan lainnya. Keenam, komunikasi tidak
dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan
12
bicara kita, mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang
pernah kita ucapkan.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Secara umum komunikasi kelompok dapat diartikan
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan
tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri (self
maintenance) atau pemecahan masalah, sehingga menumbuhkan karakteristik pribadi
masing-masing anggotanya. Pertama, Tatap muka, mengandung makna bahwa dalam
komunikasi kelompok setiap anggotanya harus dapat melihat dan mendengarkan
anggota lainnya. Kedua, Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar tiga
orang atau lebih. Ketiga, Maksud dan tujuan dari komunikasi kelompok adalah untuk
berbagi informasi, dan pemeliharaan diri (self maintenance). Jika tujuan komunikasi
kelompok adalah berbagi informasi, maka komunikasi yang dilakukan adalah
dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan. Jika tujuannya untuk pemeliharaan diri
biasanya komunikasinya ditujukan sebagai pemuasan kebutuhan pribadi anggotaanggotanya. Keempat, Kemampuan anggota untuk menumbuhkan karakteristik
personal anggota lainnya. Maksudnya adalah secara tidak langsung masing-masing
anggota berhubungan tidak saja dalam konteks kelompok, tetapi juga melibatkan
sentuhan antar pribadi.
4. Komunikasi Organisasi
13
D. SEJARAH KOMUNIKASI
Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New
Media In Society, antara lain menyebutkan bahwasejarah komunikasi diperkirakan
14
dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi 9SM). Pada zaman ini yang disebut
sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah
dikenal.Tiga belas ribu tahun kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli prasejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya
komunikasi manusia pada zaman tersebut.Sejarah perkembangan komunikasi yang
lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun SM. Sejak zaman itu
hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi
dalam 4 era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi catatan, era
telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.Era komunikasi tulisan diperkirakan
dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran
tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan
mesin cetak hand-press oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali
dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat,
era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu,
tepatnya tahun 1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000
vacum tubes oleh para ahli dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran
kronologis mengenai perkembangan dari keempat era tersebut disertai dengan bentukbentuk penemuan komunikasi yang menandai masing-masing era adalah sebagai
berikut :
Kronologi Sejarah Perkembangan Komunikasi Manusia
35.000 SM Zaman Cro-Magnon: Bahasa diperkirakan telah dikenal pada zaman
ini.
2.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua.
15
Tahun 1839 Daguerre menemukan metode fotografi yang praktis untuk surat
kabar.
Era Telekomunikasi
Tahun 1844 Samuel Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang
pertama.
Tahun 1876 Alexander Graham Bel mengirimkan pesan melalui pesawat telepon
yang pertama
Tahun 1894 Penemuan film bioskop.
Tahun 1920 Siaran radio pertama oleh kDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.
16
17
Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama diperkenalkan oleh British Post Office,
Inggris.
19
BAB III
ANALISIS
20
terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan, medium dan
resipiens yaitu:
A. PADA KOMUNIKATOR
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi adalah:
1. Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampdan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan adalah penguasaan bahasa dan keterampiIan
mempergunakan bahasa; keterampilan mempergunakan media komunikasi
untuk mempermudah proses pengertian pada resipiens; kemampuan untuk
mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan
sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di samping itu jenis hubungan
antara komunikator dan resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses
komunikasi.
2. Sikap komunikator
Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap
yang mantap dan meyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima
anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam proses komunikasi retoris.
3. Pengetahuan umum
Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator se-baiknya memiliki
pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia dapat mengenal dan
menyelami situasi pendengar dan dapat mengerti mereka secara lebih baik. Dia
harus mengetahui dan menguasai bahan yang dibeberkan secara mendalam,
teliti dan tepat. Dia juga hendaknya mengetahui dan mengerti hal-hal praktis dari
kehidupan harian para pendengarnya, supaya dapat menyampaikan sesuatu
yang mampu menggugah hati mereka.
21
4. Sistem sosial
Setiap komunikator berada dan hidup di dalam sistem masyarakat tertentu.
Posisi, pangkat atau jahatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat
sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris (misalnya: sebagai
pemimpin atau bawahan; sebagai orang yang berpengaruh atau tidak).
5. Sistem kebudayaan
Di samping sistem sosial, sistem kebudayaan yang dimiliki se-orang komunikator
juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris. Tingkah laku, tata adab
dan pandangan hidup yang diwarisinya dari suatu kebudayaan tertentu akan
juga mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris dengan manusia
lain.
B. FAKTOR-FAKTOR PADA PESAN DAN MEDIUM
Antara komunikator dan resipiens ada pesan dan medium. Kedua faktor ini perlu
diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.
1. Elemen-elemen Pesan
Komunikator menerjemahkan pesan dengan mempergunakan medium. Dalam
proses ini, komunikator harus memperhatikan elemen-elemen yang membentuk
pesan, supaya komunikasi dapat membawa efek yang bestir. Elemen-elemen itu
berupa kata-kata dan kalimat, pikiran atau ide yang dibeberkan, alat peraga yang
dipakai untuk meng-konkretisasi pesan, suara, tekanan suara, artikulasi, mimik
dan gerak-gerak untuk mempedelas pesan yang disampaikan.
2. Struktur Pesan
Struktur pesan yang ingin disampaikan juga dapat mempengaruhi efektivitas
proses komunikasi retoris. Yang perlu diperhatikan adalah susunan organis di
22
B. FUNGSI KOMUNIKASI ( PP )
Ada beberapa fungsi komunikasi dalam orgnisasi, sebagaimana Sendjaja (1994)
menyatakan bahwa fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Fungsi informatif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi
yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun
23
untuk dilaksanakan.
Fungsi persuasif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
24
25
26
Manfaat Komunikasi menurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World,
diuraikan bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka
fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi ; yaitu pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran
berita, data gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar
orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi.
2. Fungsi sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan
orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang
menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam
masyarakat.
3. Fungsi motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.
4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
pendapat mengenai masalah publik.
5. Fungsi pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan
serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan
memperluas horizon seseorang.
7. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol,
suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.
8. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal
dan mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain
( Effendy, 2002:27-28 ).
BAB IV
28
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.Hal
ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentukdari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalamkelompok
ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakanmasalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two waycommunications
atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya
kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk
mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas
dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Berelson & Steiner berpendapat
bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar,
angka-angka, dan lain- lain. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu.
29
B. SARAN
Saran kita untuk lebih baik lagi dalam mengelola komunikasi yaitu:
1. Pertahankan keterampilan kita untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil
orang-orang yang dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar orangorang yang akan anda temui nanti nya.
2. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, jangan lupa lah kita ramah
terhadap orang tersebut, berikan senyuman yang terbaik.
30
3. Pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain juga, kita harus lihat orang itu
dulu tersebut. Dilihat dari umur nya, lebih tua dari kita, lebih muda dari kita, atau
sebaya dengan kita. Karena berkomunikasi juga harus ada etika atau sopan
santun yang baik terhadap orang lain.
4. Ada beberapa faktor yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi agar
berkomunikasi itu berjalan dengan baik yaitu yang harus dilakukan adalah
Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka
Ajukan pertanyaan tentang minat mereka
Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka
Tunjukkan rasa persetujuan, katakan kepada mereka apa yang anda
Itulah faktor-faktor yang menunjang dalam berkomunikasi agar lebih baik kedepan
nya.
5. Oh iya, di dalam suatu perusahaan atau organisasi mengolah komunikasi
sangatlah penting, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Cara nya yaitu dengan, kita harus saling berkomunikasi satu sama lain,
bekerjasama dengan baik, saling membantu antara anggota satu dengan anggota
yang lain, tidak membeda-bedakan status pekerjaan, harus saling menghormati
juga, & menghargai pendapat orang lain. Jika semua itu terlaksana, pastilah akan
tercipta nya komunikasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
31
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html
http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/
http://ferrasdraft.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhiproses.html
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-komunikasi.html
32