Anda di halaman 1dari 32

MENGELOLAH KOMUNIKASI

MAKALAH
MANAJEMEN HUKUM

Di susun oleh:
Angga dwi sanjaya
010113230
Mahmudah novianty dewi
010113220
Gloria iranita
010113193
Fernanda
010113224
Raden detty s.a
010113225
Crystanti Rosaline ayudita
010113199
Muhammad andika p
010113175
Raden dang rosa m
010113222
Dosen matkul : Yetti husnul hayati SE
UNPAK
BOGOR
2013

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas rahmat Tuhan yang maha Esa akhirnya
makalah ini telah selesai kami buat, untuk dipergunakan dan ditinjau lebih dalam
tentang perihal yang terkandung di dalam makalah ini. Dan berkat rahmat-Nya lah
makalah ini kami tulis dengan bertujuan memberi pengetahuan tentang mengelolah
komunikasi yang baik dan benar, baik di dalam organisasi atau pun di dalam lingkungan
sekitar. Komunikasi yang baik akan memberikan informasi yang efektif untuk pesan
yang di terima. Tentu dengan adanya makalah ini di harapkan, agar para pembaca bisa
memahami dan menerapkan cara mengelolah komunikasi yang baik, benar dan efektif.
Demikian ringkasan pengantar ini kami buat semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Wassalammualaikum wr wb.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................2
DAFTAR ISI3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang..5
B. Identifikasi masalah.7
C. Maksud dan tujuan..8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi..10
B. Perinsip dasar proses komunikasi...11
C. Bentuk-bentuk/tingkatan proses komunikasi.12
D. Sejarah komunikasi....15
E. Model-model komunikasi...18
BAB III
ANALISIS
A. Faktor yang mempengaruhi komunikasi20
3

B. Fungsi komunikasi.23
C. Manfaat mengelolah komunikasi26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan29
B. Saran...30
Daftar pustaka....32

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Komunikasi


Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi
adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungan. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia
dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986)
Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusian yang akrab diperlukan saling
pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan
peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara
berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam
melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan
terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah
menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita
mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi.
Unsur-unsur yang dimaksud adalah sumber (resource) pesan (message), saluran
(chanel, media) dan penerima (receiver, audience).
Dalam proses komunikasi bersamaan tersebut diusahakan melalui tukar
menukar pendapat, penyampaian pesan informasi, serta perubahan sikap dan perilaku.
Pada hakekatnya setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur tersebut yaitu sumber
pesan, saluran dan penerimaan, disamping masih terdapat unsur pengaruh (effects)
dan umpan balik (feed back). Bagaimanapun juga setiap komunikasi yang dilakukan
senatiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang
tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan.

Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan
atau khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak
langsung, atau dari melalui media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan
komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin; 1984).
Oleh karenanya, dari beberapa pernyataan di atas dapat kita terapkan dalam
lingkungan sebuah organisasi. Bagi seorang Pemimpin atau Manajer, kecakapan
berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis adalah penting sekali. Lingkungan
dan pekerjaannya banyak berhubungan dengan bahasa dan komunikasi. Seorang
manajer itu saling mempengaruhi dengan orang-orang lain melalui konferensi,
wawancara dan percakapan dengan telepon. Ia selalu sibuk membaca laporan-laporan,
surat-surat, dan sebagainya. Pimpinan tingkat atas dan menengah meluangkan 60%
sampai 80% waktu kerjanya untuk mengadakan komunikasi. Bahkan suatu
penyelidikan yang pernah diadakan di Amerika Serikat terhadap para mandor dalam
suatu perusahaan menunjukkan bahwa mereka kira-kira menggunakan 50% dari waktu
kerjanya dalam bentuk komunikasi lisan, baik dalam berbicara maupun dalam
mendengarkan. Dari keseluruhan waktu yang dipergunakan, 60% adalah orang-orang
bawahan, 30% dengan orang atasan mereka, dan 10% dengan orang-orang lain yang
setingkat dalam perusahaan.
Disamping pentingnya sebuah komunikasi dalam organisasi. Kemudian yang
harus diperhatikan juga bagi seorang pemimpin atau manajer yaitu pentingnya suatu
koordinasi. Koordinasi sangatlah penting bagi perkembangan sebuah organisasi, baik
koordinasi di dalam (interen) maupun di luar (eksteren) organisasi. Koordinasi adalah
proses penyatupaduan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit yang terpisah

dari suatu organisasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi secara efisien. Tanpa
adanya koordinasi, individu-individu dan bagian-bagian tidak dapat melihat peranan
mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengikuti kepentingan-kepentingan
khusus mereka sendiri, seiring dengan mengorbankan sasaran-sasaran organisasi
yang lebih luas. Maka akibatnya timbul terjadinya suatu konflik di dalam organisasi
tersebut (Feldman,D.C)
Mencermati dari kejadian di atas, maka dalam makalah ini kami akan fokus membahas
tentang pengertian komunikasi, koordinasi, dan manfaatnya serta konflik-konflik yang
terjadi dalam organisasi atau yang disebut dengan manajemen konflik

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengolah komunikasi sangat penting dalam berbagai aktivitas agar
penyampaian informasi berjalan dengan efektif. Banyak kasus yang sering terjadi akibat
tidak terjalinnya komunikasi dengan baik seperti kesalah pahaman dalam pekerjaan,
kesalahan informasi dan lain-lain. Kesalah pahaman dan ketidak cocokan dalam
penyampaian informasi, tentu ini di pengaruhi oleh masalah-masalah yang terjadi
seperti:
1. Tidak baiknya penyampaian pesan oleh komunikator (pelaku komunikasi)
2. Lambatnya penyampaian informasi karena kurangnya mengolah komunikasi oleh
3.
4.
5.
6.

komunikator
Kurangnya wawasan yang luas dalam berkomunikasi oleh komunikator
Tidak tepatnya (situasi) dalam berkomunikasi
Terbatasnya komunikasi yang terjalin
Kurangnya fasilitas dalam berkomunikasi

Dari masalah-masalah yang terjadi tentu adanya solusi jalan keluar. Untuk terciptanya
sebuah jaringan komunikasi yang baik dan efektif, sehingga dalam penyampaian
informasi atau pesan dapat tersampaikan dengan baik. Dan terciptanya suasana kerja
yang kondusif dan efektif.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Dalam mengelolah komunikasi kita harus memperhatikan beberapa unsur yaitu
pengirim/komunikator, pesan, saluran, penerima, umpan balik, dan aturan yang
disepakati. Maksud dan tujuan makalah ini tentu membuat agar komunikasi berjalan
dengan baik, dari mulai pesan itu di terima sampai pesan itu di kirim. ada pun maksud
dan tujuan makalah ini sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Menciptakan komunikasi yang efektif dan kondusif.


Mengurangi terjadinya kesalahan dalam penyampaian informasi.
Menciptakan suasana yang terkendali dalam penyampaian komunikasi
Membantu menjalankan penyampaian informasi yang efektif
Menciptakan hubungan yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat dan di

lingkungan perusahaan antara pimpinan dan karyawan


6. Menciptakan kinerja yang efektif karena informasi yang di terima baik dalam
penyampaiannya.
Tentu dengan adanya makalah ini diharapkan komunikasi berjalan dengan baik dan
efektif, agar terciptanya hubungan dan situasi yang baik. Dan di dalam perusahaan pun
mengelola komunikasi sangat dibutuhkan, agar penyampaian informasi dari atasan ke
bawahannya berjalan dengan baik begitupun sebaliknya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Menurut Stoner dan Wankel :Communication as the process y which people
attempt to share meaning via the transmission of symbolic message. Komunikasi
sebagai proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui
penyampaian pesan-pesan berupa lambang. Arti kata lain, komunikasi yaitu cara
manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat
9

mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu
yang simbolik seperti isyarat, huruf, nomor, dan perkataan yang melambangkan atau
menyerupai ide-ide yang dapat menyampaikan maksud . Jadi, komunikasi adalah
sebuah proses atau jalan pertukaran informasi oleh dua orang atau bahkan lebih
dengan menggunakan isyarat, simbol-simbol ataupun dengan cara apapun yang efektif
sehingga orang lain dapat menafsirkan apa yang dimaksud oleh si penyampai pesan.
Komunikasi tidak bisa dikatakan terjadi apabila seseorang berbicara kepada orang lain
tetapi orang yang diajak bicara tidak paham maksud dari pembicaraan tersebut. Artinya
jika pesan dapat dipahami oleh si penerima pesan dengan baik, maka itulah yang
disebut dengan komunikasi.

B. PRINSIP DASAR PROSES KOMUNIKASI


Proses komunikasi melibatkan 4 unsur utama:
1. Sumber / Pengirim pesan / komunikator / source / encoder Yaitu seseorang
atau sekelompok orang yang mengambil inisiatif menyampaikan pesan.
2. Pesan / Informasi / Message Biasanya dalam bentuk lambang atau tanda
seperti kata-kata tertulis secara lisan, gambar, dan angka.
3. Saluran / Media / Channel Yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat
penyampaian / pengirim pesan. (contoh TV. Telepon, HP dsb.)
4. Penerima / Komunikan / receiver / decoder Yaitu seseorang atau sekelompok
orang yang menjadi sasaran penerima pesan.

10

Selain 4 unsur utama ada faktor lain yg juga penting dalam proses komunikasi, yaitu:
1. Response
Tindakan yang diambil komunikan setelah dia menerima pesan.
2. Umpan Balik / Feedback
Lanjutan dari tindakan yang diambil komunikan yang berpengaruh pada
komunikator.
3. Noise / Gangguan
Adalah faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses komunikasi. Contoh faktor fisik : suara gaduh,
gema suara atau segala sesuatu yang mengganggu konsentrasi dan contoh
faktor psikologis : marah, sedih, dan grogi.
C. BENTUK-BENTUK/TINGKATAN PROSES KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapibadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi
dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimuli dari
lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan
dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika
seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimuli atau objek yang
diterima panca inderanya. Ada beberapa cara untuk berkomunikasi secara
intrapersonal. Di antaranya adalah dengan bermeditasi. Sebagai makhluk rohani,
manusia dianugerahi kesadaran pribadi. Dengan kemampuan itu kita dapat mengenal
diri kita sendiri dan berefleksi tentang diri kita. Kita dapat membuat diri menjadi objek
yang dapat kita lihat, pandang dan pikirkan atau renungkan.
Selain meditasi, cara untuk berkomunikasi secara intrapersonal adalah dengan
mendengarkan hati nurani. Langkah-langkah komunikasi intrapersonal dengan hati
nurani retrospektif itu berjalan sebagai berikut: Langkah I: bersyukur, langkah II: mohon
11

penerangan, langkah III: meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, langkah IV:
membicarakan dan menarik kesimpulan, dan langkah V: adalah dengan bersikap dan
mengambil langkah.
Selain dua cara di atas, yaitu dengan mendayagunakan kehendak bebas,
mendayagunakan daya imajinasi kreatif dan mendayagunakan buku harian. Cara
terakhir adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk berkomunikasi dengan diri
sendiri. Yaitu dengan menulis catatan harian. Karena buku harian (diary) adalah catatan
perasaan, pemikiran dan pengalaman pribadi.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain
(komunikasi antar pribadi). Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan
sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Pertama,
komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi
komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari diri sendiri.
Kedua, bersifat transaksional, hal ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang
berkomunikasi secara serempak mengirim dan menerima pesan. Ketiga,, mencangkup
isi pesan dan hubungan yang bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, tidak hanya
sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam
berkomunikasi. Keempat, mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak
yang berkomunikasi. Kelima, partisipan dalam komunikasi antar pribadi terlibat secara
interdependent atau saling bergantung satu dengan lainnya. Keenam, komunikasi tidak
dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan

12

bicara kita, mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang
pernah kita ucapkan.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Secara umum komunikasi kelompok dapat diartikan
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan
tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri (self
maintenance) atau pemecahan masalah, sehingga menumbuhkan karakteristik pribadi
masing-masing anggotanya. Pertama, Tatap muka, mengandung makna bahwa dalam
komunikasi kelompok setiap anggotanya harus dapat melihat dan mendengarkan
anggota lainnya. Kedua, Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar tiga
orang atau lebih. Ketiga, Maksud dan tujuan dari komunikasi kelompok adalah untuk
berbagi informasi, dan pemeliharaan diri (self maintenance). Jika tujuan komunikasi
kelompok adalah berbagi informasi, maka komunikasi yang dilakukan adalah
dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan. Jika tujuannya untuk pemeliharaan diri
biasanya komunikasinya ditujukan sebagai pemuasan kebutuhan pribadi anggotaanggotanya. Keempat, Kemampuan anggota untuk menumbuhkan karakteristik
personal anggota lainnya. Maksudnya adalah secara tidak langsung masing-masing
anggota berhubungan tidak saja dalam konteks kelompok, tetapi juga melibatkan
sentuhan antar pribadi.
4. Komunikasi Organisasi

13

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai


komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks
organisasi. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat memahami bahwasannya
komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang berlangsung secara formal
maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi.. Komunikasi formal
adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo,
kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal
adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi,
tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
media elektronik). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang dapat
menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada para audience yang luas dan
heterogen. Komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi
interposed (menjadi perantara) ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak
secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima (audiens) melalui
saluran-saluran media massa, seperti:surat kabar, majalah, radio, tv, film, dll

D. SEJARAH KOMUNIKASI
Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New
Media In Society, antara lain menyebutkan bahwasejarah komunikasi diperkirakan

14

dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi 9SM). Pada zaman ini yang disebut
sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah
dikenal.Tiga belas ribu tahun kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli prasejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya
komunikasi manusia pada zaman tersebut.Sejarah perkembangan komunikasi yang
lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun SM. Sejak zaman itu
hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi
dalam 4 era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi catatan, era
telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.Era komunikasi tulisan diperkirakan
dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran
tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan
mesin cetak hand-press oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali
dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat,
era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu,
tepatnya tahun 1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000
vacum tubes oleh para ahli dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran
kronologis mengenai perkembangan dari keempat era tersebut disertai dengan bentukbentuk penemuan komunikasi yang menandai masing-masing era adalah sebagai
berikut :
Kronologi Sejarah Perkembangan Komunikasi Manusia
35.000 SM Zaman Cro-Magnon: Bahasa diperkirakan telah dikenal pada zaman
ini.
2.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua.
15

Era Komunikasi Cetakan


Tahun 1456 Gutenberg menemukan alat mesin cetak (metal) hand-press.

Tahun 1839 Daguerre menemukan metode fotografi yang praktis untuk surat
kabar.
Era Telekomunikasi
Tahun 1844 Samuel Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang
pertama.
Tahun 1876 Alexander Graham Bel mengirimkan pesan melalui pesawat telepon
yang pertama
Tahun 1894 Penemuan film bioskop.

Tahun 1895 Guglielmo Marcomi mengirimkan pesan melalui radio.

Tahun 1912 Lee de Forest menemukan vacuum tube.

Tahun 1920 Siaran radio pertama oleh kDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.

Tahun 1933 RCA di Amerika Serikat mendemostrasikan TV.

Tahun 1941 Siaran TV komersial pertama.

Interaktif Era Komunikasi

16

Tahun 1946 Penemuan Mainframe Computer, ENIAC dengan 18.000 vacuum


tubes oleh Universitas Pennylvania, Amerika Serikat.
Tahun 1947 William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan
pesawat radio transistor
Tahun 1956 Penemuan videotape oleh perusahaan Ampex, Redwood City,
California, Amerika Serikat
Tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit luar angkasa pertama, SPUTNIK.

Tahun 1969 Pesawat luar angkasa NASA berpenumpang manusia mendarat di


Bulan, dikendalikan oleh minicomputer yang besarnya 3000 kali lebih lebih kecil
dari ENIAC.
Tahun 1971 Penemuan microprocessor, sebuah unit pengendali computer
(CPU)dengan semiconductor chip oleh Ted Hoff.
Tahun 1975 HBO (Home Box Office) mulai menyiarkan siaran TV kabel melalui
satelit.
Tahun 1976 Sistem teleteks pertama diperkenalkan oleh BBC dan ITV di Inggris.

Tahun 1977 Qube, system TV kabel interaktif pertama diperkenalkan di


Columbus, Ohio, Amerika Serikat.

17

Tahun 1979 Sistem Videoteks pertama diperkenalkan oleh British Post Office,
Inggris.

E. MODEL MODEL KOMUNIKASI

Model Komunikasi Linear


Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren
Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear
karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan
suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai
saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci:
sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear
berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam
proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat
mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada
dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim
dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini
18

menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi


menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran
orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima
mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu
pesan.
Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan
efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat
kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik
dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

19

BAB III
ANALISIS

A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI


Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi . Faktor-faktor ini

20

terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan, medium dan
resipiens yaitu:
A. PADA KOMUNIKATOR
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi adalah:
1. Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampdan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan adalah penguasaan bahasa dan keterampiIan
mempergunakan bahasa; keterampilan mempergunakan media komunikasi
untuk mempermudah proses pengertian pada resipiens; kemampuan untuk
mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan
sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di samping itu jenis hubungan
antara komunikator dan resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses
komunikasi.
2. Sikap komunikator
Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela diri, sikap
yang mantap dan meyakinkan; sikap rendah hati, rela mendengar dan menerima
anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam proses komunikasi retoris.
3. Pengetahuan umum
Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator se-baiknya memiliki
pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia dapat mengenal dan
menyelami situasi pendengar dan dapat mengerti mereka secara lebih baik. Dia
harus mengetahui dan menguasai bahan yang dibeberkan secara mendalam,
teliti dan tepat. Dia juga hendaknya mengetahui dan mengerti hal-hal praktis dari
kehidupan harian para pendengarnya, supaya dapat menyampaikan sesuatu
yang mampu menggugah hati mereka.
21

4. Sistem sosial
Setiap komunikator berada dan hidup di dalam sistem masyarakat tertentu.
Posisi, pangkat atau jahatan yang dimiliki komunikator di dalam masyarakat
sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris (misalnya: sebagai
pemimpin atau bawahan; sebagai orang yang berpengaruh atau tidak).
5. Sistem kebudayaan
Di samping sistem sosial, sistem kebudayaan yang dimiliki se-orang komunikator
juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris. Tingkah laku, tata adab
dan pandangan hidup yang diwarisinya dari suatu kebudayaan tertentu akan
juga mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris dengan manusia
lain.
B. FAKTOR-FAKTOR PADA PESAN DAN MEDIUM
Antara komunikator dan resipiens ada pesan dan medium. Kedua faktor ini perlu
diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.
1. Elemen-elemen Pesan
Komunikator menerjemahkan pesan dengan mempergunakan medium. Dalam
proses ini, komunikator harus memperhatikan elemen-elemen yang membentuk
pesan, supaya komunikasi dapat membawa efek yang bestir. Elemen-elemen itu
berupa kata-kata dan kalimat, pikiran atau ide yang dibeberkan, alat peraga yang
dipakai untuk meng-konkretisasi pesan, suara, tekanan suara, artikulasi, mimik
dan gerak-gerak untuk mempedelas pesan yang disampaikan.
2. Struktur Pesan
Struktur pesan yang ingin disampaikan juga dapat mempengaruhi efektivitas
proses komunikasi retoris. Yang perlu diperhatikan adalah susunan organis di
22

mana elemen-elemen itu dikedepankan untuk mengungkapkan pesan. Pada


prinsipnya struktur atau susunan pesan harus jelas dan mudah dimengerti.
3. Isi Pesan
Isi pesan yang di ungkapkan lewat medium harus dipertenggangkan dengan
situasi resipiens. Isi pesan seharusnya mudah ditangkap, tidak boleh terlalu sulit,
dan tidak rnengandung terlalu banyak ke-benaran, karena dapat
membingungkan resipiens. Sebaiknya isi pesan dibatasi pada satu atau dua
pokok pikiran yang diuraikan secara jelas, terinci dan tepat.
4. Proses Pembeberan
Yana dimaksudkan adalah cara membawakan dan mengemukakan pesan dari
komunikator. Ada tiga kemungkinan yang dapat dipilih, yaitu membawakan
secara bebas, tanpa teks, terikat pada teks, atau setengah bebas. Ketiga
kemungkinan ini membawa efek yang berbeda dalam proses komunikasi.

B. FUNGSI KOMUNIKASI ( PP )
Ada beberapa fungsi komunikasi dalam orgnisasi, sebagaimana Sendjaja (1994)
menyatakan bahwa fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

Fungsi informatif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi
yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun
23

guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan


(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping
itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin

cuti, dan sebagainya.


Fungsi regulatif.
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesanpesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh

untuk dilaksanakan.
Fungsi persuasif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau

pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.


Fungsi integratif.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,

24

newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal


seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi.

Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip


Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi
menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication
event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan
fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan. Ada pun macammacam fungsi komunikasi ialah:
1. FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun konsep diri
kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan
kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi
diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya
menyatakan bahwa kita ada.
2. FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF Komunikasi ekspresif dapat dilakukan
sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaanperasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

25

3. FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan secara


kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan
menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
4. FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental mempunyai
beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah
sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan
juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya
seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu
fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.
Fungsi Komunikasi secara umum
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang
9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau
berperilaku sebagaimana diharapkan.

C. MANFAAT MENGELOLAH KOMUNIKASI


Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan
efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas
sesuai dengan yang dimaksudkan.

26

2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu


permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas
atau jamaah.
4. Aktivitas amar maruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat
diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
Fungsi dan Manfaat Komunikasi menurut Alo Liliweri (2007 ; 18), secara umum ada
lima kategori fungsi utama komunikasi dan Manfaat Komunikasi diantaranya :
1. Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui
penerima (informasi / to inform), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah
menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang
lain, artinya diharapkan dari penyebarluasan informasi itu para penerima
informasi akan mengetahui sesuatu yang ingin dia ketahui.
2. Sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka mendidik penerima
(pendidikan / to educate), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah
menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat
mendidik kepada orang lain, artinya dari penyebarluasan informasi itu
diharapkan para penerima informasi akan menambah pengetahuan tentang
sesuatu yang ingin dia ketahui.
3. Sumber memberikan instruksi agar dilaksanakan penerima (instruksi), fungsi
instruksi adalah fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau
melarang) penerima melakukan sesuatu yang diperintahkan.
4. Sumber mempengaruhi komunikan dengan informasi yang persuasif untuk
mengubah persepsi, sikap dan perilaku penerima (persuasi / to influence), fungsi
persuasi terkadang disebut fungsi memengaruhi, fungsi persuasi adalah fungsi
komunikasi yang menyebarkan informasi yang dapat mempengaruhi (mengubah)
sikap penerima agar dia menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
kehendak pengirim.
5. Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sekaligus mempengaruhi
penerima (menghibur / to entertain), fungsi hiburan adalah fungsi pengirim untuk
mengirimkan pesanpesan yang mengandung hiburan kepada penerima
menikmati apa yang diinformasikan.
27

Manfaat Komunikasi menurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World,
diuraikan bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka
fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi ; yaitu pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran
berita, data gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar
orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi.
2. Fungsi sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan
orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang
menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam
masyarakat.
3. Fungsi motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.
4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
pendapat mengenai masalah publik.
5. Fungsi pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan
serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan
memperluas horizon seseorang.
7. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol,
suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.
8. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal
dan mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain
( Effendy, 2002:27-28 ).

BAB IV

28

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.Hal
ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentukdari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalamkelompok
ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakanmasalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two waycommunications
atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya
kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk
mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas
dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Berelson & Steiner berpendapat
bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar,
angka-angka, dan lain- lain. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu.

29

Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di


suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalamrangka pembinaan kerja sama
yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).Model
komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita(pesan) dan
penerima.Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, regulatif,persuasif,
dan integratif.
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal
dan proses komunikasi eksternal.Gambaran umum yang diperoleh dari uraian
mengenai gaya komunikasi diatas adalah bahwa the equalitarian style of
communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya
komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara
strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya
komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan
menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.

B. SARAN
Saran kita untuk lebih baik lagi dalam mengelola komunikasi yaitu:
1. Pertahankan keterampilan kita untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil
orang-orang yang dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar orangorang yang akan anda temui nanti nya.
2. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, jangan lupa lah kita ramah
terhadap orang tersebut, berikan senyuman yang terbaik.

30

3. Pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain juga, kita harus lihat orang itu
dulu tersebut. Dilihat dari umur nya, lebih tua dari kita, lebih muda dari kita, atau
sebaya dengan kita. Karena berkomunikasi juga harus ada etika atau sopan
santun yang baik terhadap orang lain.
4. Ada beberapa faktor yang perlu dilakukan dalam berkomunikasi agar
berkomunikasi itu berjalan dengan baik yaitu yang harus dilakukan adalah
Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka
Ajukan pertanyaan tentang minat mereka
Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka
Tunjukkan rasa persetujuan, katakan kepada mereka apa yang anda

kagumi tentang mereka dan mengapa


Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan
Beri mereka kontak mata yang lama
Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin
Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama dengan nya
Menawarkan saran yang bermanfaat
Beri mereka motivasi
Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain

Itulah faktor-faktor yang menunjang dalam berkomunikasi agar lebih baik kedepan
nya.
5. Oh iya, di dalam suatu perusahaan atau organisasi mengolah komunikasi
sangatlah penting, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Cara nya yaitu dengan, kita harus saling berkomunikasi satu sama lain,
bekerjasama dengan baik, saling membantu antara anggota satu dengan anggota
yang lain, tidak membeda-bedakan status pekerjaan, harus saling menghormati
juga, & menghargai pendapat orang lain. Jika semua itu terlaksana, pastilah akan
tercipta nya komunikasi yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

31

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html
http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/
http://ferrasdraft.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhiproses.html
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-komunikasi.html

32

Anda mungkin juga menyukai