Kelompok 8 :
Jajang Choeruman Adzam 081711133029
Andhika Bima Pratama 081711133047
Muhammad Zakki Irfani 081711733030
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, banyak sekali problematika yang
dihadapi oleh ummat sekarang, khususnya ummat islam. Banyak sekali
pendapat yang telah disampaikan oleh para pakar peneliti dan ilmuan tentang
masalah atau gejala sosial yang tejadi ditengah-tengah ummat islam sehingga
banyak sekali yang berpendapat bahwa itulah sebab dari permasalahan yang
dihadapi oleh ummat islam sekarang ini.
Urgensi dari problematika ummat islam adalah agar ummat islam
peduli terhadap permasalahan yang mana pada zaman sekarang ini, banyak
sekali kader-kader ummat islam yang tidak peduli dengan agamanya. Banyak
sekali kader-kader yang mengikuti perkembangan zaman dan tidak
mempedulikan apakah yang telah dilakukannya itu sudah benar atau belum.
Kepedulian ini adalah tugas kita sebagai ummat islam agar tidak terjadi
penyimpangan dalam memaknai suatu perintah dan larangan dari Allah SWT.
Seseorang yang tidak memiliki kepedulian dan perhatian terhadap
masalah yang dihadapi oleh ummat islam, maka dalam suatu riwayat
disebutkan bahwa dia bukan merupakan ummat nabi Muhammad. Barang
siapa yang tidur di waktu malam dan tidak pernah risau dengan masalah-
masalah yang dihadapi oleh kaum muslimin, maka hakekatnya dia bukan
ummat nabi Muhammad. Hal ini perlu diperhatikan dan ditegaskan,
bahwasannya problematika ummat itu sangatlah penting untuk dibahas.
Probelematika ummat adalah tugas bagi kita sebagai ummat islam, agar tidak
ummat islam dapat mempertahankan keimanannya dan jauh dari jalan
keburukan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui problematika ummat islam yang dihadapi sekarang.
2. Mengetahui penyebab munculnya problematika ummat.
3. Mengetahui solusi problematika ummat
4. Mengetahui strategi, teknik, dan kendala dalam menerapkan solusi
problematika ummat.
5. Mengetahui dalil-dalil tentang problematika ummat.
1.4. Manfaat
1. Sebagai salah satu analisis problematika yang dihadapi ummat islam
untuk kader ummat islam dalam mengatasinya.
2. Sebagai salah satu alternatif dalam menghadi problematika ummat islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Problematika Ummat
Dewasa ini, tidak dapat kita pungkiri bahwa terdapat berbagai banyak
masalah yang dihadapi ummat jaman sekarang khususnya umat Islam.
Berbagai macam pendapat yang telah terlontarkan oleh para pakar peneliti
dan ilmuan tentang masalah atau gejala sosial yang terjadi ditengah-tengah
ummat Islam sehingga tak jarang ditemukan ada yang mengatakan bahwa
masalah inilah yang menyebabkam keterpurukan ummat Islam dimasa kini.
Kondisi umat Islam saat ini penuh dengan kelemahan-kelemahan.
Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan
problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu).
Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual
meliputi:
A. Dho'fut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan). Kelemahan dalam aspek
pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh
umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan
lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul
umat(kebangkitan umat).
B. Dho'fut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan). Dewasa ini sedang
sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat
Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini
disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga
lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan
kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.
C. Dho'fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan). Umat Islam
sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya
penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak
diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki
wawasan ilmu pengetahuan yang memadai.
D. Dho'fut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian). Sekarang ini terjadi
gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka
3
membangun pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah
dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akan di atas angin
sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan
khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh
kebathilan yang terorganisasi dengan baik”.
E. Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan). Masa kini umat Islam lengah
dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil
sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam
dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat
lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan
dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang
memadai.
F. Dho'fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri). Umat
Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat
yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam
mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul
kuatut tanfidzyaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat
Islam lemah sekali dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara
kolektifitas.
Lebih jelas lagi Huzaifah menuturkan gejala yang terjadi dalam ummat
Islam mengenai kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs).
Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat
Islam sekarang yaitu:
A. Adamus Saja'ah (hilangnya keberanian). Umat Islam tidak seperti dahulu
yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah)
sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni
Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini
umat Islam mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan
berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut
kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya
jika ia takut kepada selain Allah maka ia akan berani menentang aturan-
aturan Allah SWT.
4
B. Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian). Umat Islam mulai
memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan
perjalanan hidupnya karena disebabkan oleh :
1. Termakan oleh rayuan-rayuan.
2. Terserang oleh intimidasi atau teror-teror.
Salah satu illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif
hidup kaum muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa
dipraktekan. Sebagai contoh Islam mengajarkan kebersihan sebagian
dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim kondisinya tidak bersih
menjadi pemandangan pada umumnya.
C. Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah). Dalam
Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat
Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka
sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs.
Al Hasyr ayat 19 "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa
kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka
sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik".
D. Adamus Sabr (hilangnya kesabaran). Kesabaran merupakan salah satu
pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai
firman Allah Qs.2:153 "Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya
Allah bersama orang-orang yang sabar".
Kesabaran meliputi:
1. Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan).
2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah).
3. Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat).
Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.
E. Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas). Ikhlas tidak identik dengan
tulus. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal
bisa saja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya
pada seseorang yang melakukan shalat subuh yang baru saja jaga malam
5
sehingga sanat terasa kantuk tetapi karena shalat adalah suatu kewajiban
perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya.
F. Adamul Iltizam (hilangnya komitmen). Dewasa ini kaum muslimin
kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak
sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam
hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain.
6
ilmu dan teknologi. Tidak sedikit umat yang telah menjadi korban dari efek
globalisasi informasi yang membuat identitas keislamannya mengalami
pengaburan dan masa depan generasi muda semakin suram. Jika umat Islam
terlena oleh kemewahan hidup dengan berbagai pasilitasnya, maka secara
perlahan akan meninggalkan ajaran agama. Dengan demikian akan terjadi
kehampaan rohani yang justru merusak kepribadian setiap umat manusia. Di
samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam mengakses
informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-
langkah dakwah kita semakin tertinggal.
Pada dasarnya kemajuan arus globalisasi informasi telah membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Tidak
dapat dipungkiri bahwa peradaban modern yang sudah mengglobal telah
memberikan kemudahan bagi umat manusia dalam menjalani aktivitas
kehidupannya. Namun demikian dampak negatif yang ditimbulkan juga telah
membawa berbagai permasalahan di dalam masyarakat. Begitu juga yang
terjadi di Makassar, efek yang ditimbulkan kemajuan globalisasi ini telah
memunculkan berbagai permasalahan umat. Setidaknya permasalahan umat
Islam di Makassar dapat dibagi kedalam tiga kategori. Kategori ini
dirumuskan oleh penulis setelah melihat permasalahan-permasalan yang ada
yaitu problema aqidah, problema akhlak, dan problema individualisme
materialisme.
7
2.4. Strategi, Teknik, dan Kendala dalam Menerapkan Solusi Problematika
Ummat
Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin maju dan efektif.
Manusia diseluruh dunia sudah dapat terhubung satu sama lain walaupun
tidak bertemu secara langsung. Penggunaan sosial media sangat banyak, yang
memungkinkan untuk saling berdiskusi dengan banyak sekali tema,
diantaranya perkembangan sains, permasalahn politik, permasalahan
ekonomi dan tidak luput permasalahan agama.
Penanaman pemahaman agama untuk anak usia muda (sejak anak-anak)
perlu diperhatikan. Karena, anak-anak merupakan kader yang memiliki usia
yang panjang untuk melanjutkan tonggak perjuangan islam. Strategi yang
sangat baik menurut penulis adalah dengan penanaman nilai-nilai agama
islam bagi anak-anak yang mana penanaman ini dapat dilakukan melalui
orang tua maupun guru. Kendala yang dihadapi adalah seberapa paham orang
tua dan guru dalam mengetahui problematika ummat? Itulah pertanyaan yang
seharusnya setiap orang muslim terutama orang dewasa harus peduli agar
anak-anak mereka tidak terjerumus dalam kesalahan memaknai agama.
Selain penanaman pemahaman agama pada anak-anak, strategi yang
sekarang ini banyak dilakukan dan efektif adalah adanya pengajian daring
yang mana itu memberikan pemahaman bagi ummat islam. Banyaknya
pengajian membuat orang yang mendengarkan dapat menambah wawasan
tentang agama. Selain itu, adanya diskusi tentang permasalahan agama juga
membuat peserta diskusi memahami apa yang ummat islam butuhkan, mulai
dari permasalahan sehari-hari, permasalahan sholat dan permasalahan yang
lain. Diskusi ini biasanya dilakukan di sekitar pondok pesantren yang mana
itu menambah wawasan santri dalam menghadapi permasalahan yang
dihadapi oleh ummat islam sekarang. Perkembangan diskusi ini mungkin
dapat disebarluaskan di wilayah kampus, organisasi keislaman, ataupun
tempat tempat lain yang sekiranya diskusi ini dapat berjalan dengan lancar.
Kendala yang mungkin dihadapi adalah seberapa antusias peserta dalam
mengikuti diskusi lantaran ilmu yang diterima oleh masing-masing peserta
berbeda-beda. Mungkin solusinya adalah sebelum berjalannya diskusi,
8
peserta diberikan materi dan pertanyaan yang sekiranya dapat dikembangkan
agar setiap peserta mengetahui topik diskusi yang akan dijalankan.
) 129 وكذال ن رو ّل بعض الظالمي بعضا بما كن روا يكس ربون ( الانعام.2
“dan demikianlah, Kami jadikan sebagian orang-orang dzalim berteman
dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka lakukan” (Q.S. Al-
An’am : 129)
Ayat ini menjelaskan bahwasannya orang dzalim akan berteman dengan
orang dzalim. Oleh karena itu, sebagai ummat islam, kita tidak boleh dzalim
dan terus memperhatikan problematika ummat yang terjadi. Kita sebagai
ummat islam harus terus menerus memperjuangankan agama islam agar kelak
anak cucu kita tidak terpengaruh dengan budaya yang tidak sesuai dengan
ummat islam yang seharusnya.
9
hunain mengaingatkan kita bahwasannya jumlah yang banyak bukanlah
kunci untuk menang, tetapi bantuan dari Allah lah yang memenangkan
pertempuran tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai ummat islam harus selalu
meminta petunjuk dan pertolongan kepada Allah dalam menghadapi
problematika ummat. Semoga apa yang kita lakukan untuk mengatasinya
tidak salah dan terus mendapatkan hikmah kebenaran dan tidak salah
mengajarkan maksud dari agama islam itu sendiri.
ف ركما انتقضت رعروة تشبث الن راس بلت,ل رتنقضن رعرى السلم رعروة رعروة.4
)22160 : امحد. ر. واولرهرن نقضا الر رك واخ رر رهن الصل رة ( ه,تليا
”ikatan islam betul-betul akan teruarai satu persatu. dan setiap kali terlepas
satu ikatan, maka manusia akan bergantung dengan ikatan berikutnya. yang
pertama adalah terlepasnya hukum dan yang terakhir adalah sholat.” (HR
Ahmad : 22160)
Hadits ini menjelaskan tentang ikatan agama islam yang terurai hingga
akhir zaman. Lunturnya agama islam dimulai dari hukum agama islam, mulai
dari hukum hak waris, jula beli, dan lain lain. Hingga yang terakhir adalah
perkara sholat. Banyak sekali masyarakat pedesaan khususnya yang selalu
mengikuti adat istiadat yang telah dilakukan sejak zaman dahulu. Padahal,
sebagian dari adat istiadat itu agak menyimpang dari ajaran islam.
Permasalahan ini merupakan tugas kita sebagai kader ummat islam dalam
memberantas problematika tersebut.
Hadits Ghutsaiyah
10
اَّلل من رصدر ور عدر ّو رك المهابة من رك وليقذفن ر
اَّلل ِف ولكن رك غرثاء كغرثاء الس يل وليْنعن ر
قرلروب رك الوهن فقال قائل َي ر رسول اَّلل وما الوه رن قال رح رب الر نيا وكراهي رة الموت
“Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Ibrahim bin Ad Dimasyqi
berkata, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Bakr berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Jabir berkata, telah menceritakan kepadaku Abu
Abdus Salam dari Tsauban ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam),
layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki
berkata, "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?" beliau menjawab: "Bahkan
jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan
air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan
ke dalam hati kalian Al wahn." Seseorang lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apa itu
Al wahn?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud :
3745)
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Problematika ummat islam diantaranya adalah lemah dalam
pendidikan, ilmu pengetahuan, perencanaan, organisasi, ikhlas,
mobilisasi potensi diri, keberanian, kesabaran, komitmen, dan
semangat untuk mengingat Allah.
Penyebab munculnya problematika umat yaitu Kerawanan moral dan
etika itu muncul semakin transparan dalam bentuk pornografi dan
pornoaksi karena didukung oleh kemajuan alat-alat teknologi karena
era globalisasi.
Solusi yang menjadi prioritas dan langkah pertama dalam menangani
permasalahan umat adalah tashfiyah (pemurnian) dan tarbiyah
(pembinaan).
Strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan diantaranya
adalah mendidik anak diusia dini yang mana merupakan kader ummat
islam terbaik, memperbanyak pengajian guna meningkatkan wawasan
agama islam serta melakukan diskusi-diskusi guna mengatasi
permasalahan dan bertukar pendapat mengenai problematika yang
sedang dihadapi.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca mengenai problematika ummat, penyebebnya serta solusi yang
ditawarkan untuk mengatasi problematika tersebut. Penulis menyarankan
agar pembaca juga membaca referensi untuk tolak ukur atau pembanding
dalam makalah ini sehingga wawasan pembaca juga ikut bertambah.
Penulis juga menyarankan untuk terus berdoa kepada Allah semoga apa
yang kita semua lakukan dapat berguna bagi ummat islam dan tidak
terjerumus kejalan yang salah.
12
DAFTAR PUSTAKA
13