Nama Kelompok :
1. Ulil Albab 30601601899
2.PERUMUSAN MASALAH
1)Apa pengertian Modulasi
2)Apa saja Jenis-Jenis Modulasi
3)Bagaimana contoh Proses Pengiriman Data
3.TUJUAN
Agar kita tahu apa itu modulasi, jenis-jenis modulasi dan bagaimana
proses pengiriman data, sehingga kita lebih mengerti materi tentang
modulasi, serta manfaatdari modulasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MODULASI
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi,
suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat
tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan
frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi
(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah
pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (λ).
Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak:
Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan
secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah tergantung pada
besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal
pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal
informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier. Maka secara garis besar dapat
diasumsikan bahwa modulasi merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal
termodulasi ditransmisikan dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal
modulasi yang diterima dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut
dengan demodulasi. Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan
modulator, sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi disebut
demodulator
Jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal,maka modulasi dapat
digunakan untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi
yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.
Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk melakukan siaran
secara bersamaan menggunakan frekuensi sinyal pembawa yang berbeda.Sehingga
tidak akan terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi,
maka dapat dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran yang memang ingin di
dengarkan/ditonton.contohnya: siaran radio dan televisi.
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu
oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum
tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data,
dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan
pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi
yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spectrum yang rendah dan rentan untuk terganggu
oleh noise. Sedangkan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spectrum tinggi
dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spectrum dari sinyal data, dari pita
spectrum yang rendah ke spectrum yagn jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antenna), dengan membesarnya data frekuensi yang
dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil
Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa sinyal analog
atau berbentuk sinusoidal . Adapun yang termasuk kedalam modulasi analog adalah
sebagai berikut:
Modulasi jenis ini merupakan modulasi yang paling sederhana. Modulasi ini
disebut juga dengan linear modulation, artinya bahwa pergeseran frekuensinya
bersifat linier mengikuti sinyal informasi yang akan ditransmisikan.
Di dalam modulasi amplitude ada yang disebut dengan indeks modulasi, yaitu
ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa. Adapun
persamaanya yaitu:
Teknik modulasi data digital melewati media analog pada amplitude modulasi
terbagi menjadi beberapa teknik, yaitu Amplitude Modulation Full
Carrier untuk radio broadcast, Double Side Band Suppressed Carrier (DSB-
SC) untuk komunikasi radio, Single Side Band (SSB), Upper Side
Band (USB), Lower Side Band (LSB), dan Independent Side Band (ISB) untuk
komunikasi radio juga, serta Vestigial Side Band (VSB) untuk pemancar
televisi.
Demodulasi sinyal AM
Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti
aslinya dari suatu gelombang pembawa yang termodulasi oleh rangkaian.
Sedangkan demodulator adalah rangkaian yang penerima komunikasi yang
berfungsi memisahkan informasi asli dari gelombang campuran. Demodulator
sering juga disebut detector. Demodulasi dilakukan dengan cara mendeteksi
puncak-puncak sinyal (envelope) termodulasinya. Alat yang digunakan untuk
demodulasi adalah envelope detector.
Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya.
Sehingga dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal
pembawa tetap, tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasi
Gambar 2.1 Bentuk sinyal modulasi analog.
2) Modulasi Digital
Pada teknik ini, sinyal informasi digital yang akan dikirimkan dipakai untuk
mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam komunikasi digital, sinyal
informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa biner ”1” dan ”0”, sedangkan
gelombang pembawa berbentuk sinusoidal yang termodulasi disebut juga
modulasi digital.
1. Teknologi digital mempunyai suatu sinyal dalam bentuk digital yang mampu
mengirimkan data yang terbentuk kode bineri yaitu 0 dan 1.
2. Sinyal digital juga mampu mengirimkan data lebih cepat dan tentunya dengan
kapasitas yang lebih besar dibandingkan sinyal analog.
3. Memiliki tingkat kesalahan yang kecil, disbanding sinyal analog.
4. Data akan utuh dan akan lebih terjamin pada saat dikirmkan atau ditransmisikan
dibandingkan modulasi analog.
5. Lebih stabil dan tidak terpengaruh dengan pengaruh cuaca.
Modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah pengiriman sinyal digital
berdasarkan pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini merupakan sistem
modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dan sinyal
digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0 volt. Sehingga dapat
diketahui bahwa didalam sistem modulasi ASK, kemunculan frekuensi
gelombang pembawa tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital.
Adapun bentuk dari sinyal modulasi digital
Teknik FSK banyak digunakan untuk informasi pengiriman jarak jauh atau
teletype. Standar FSK untuk teletype sudah dikembangkan selama bertahun -
tahun, yaitu untuk frekuensi 1270Hz merepresentasikan mark atau 1, dan 1070Hz
merepresentasikan space atau 0.
SK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope konstan
yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal
pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua level tegangan
diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan yang kontinyu pada gelombang
analog. Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal FSK biner adalah:
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa dengan FSK biner amplitudo carrier Vc
tetap konstan dengan adanya modulasi. Bilamana,output frekuensi
carrier (wc) akan berges er dengan suatu nilaisebanding +Dw/2 radian.
Pergeseran frekuensi (Dw/2) adalah sebanding dengan amplitudo dan
polaritas pada sinyal input biner. Sebagai contoh, sebuah biner
satuakan bernilai +1 volt dan sebuah biner nol akan bernilai –1 volt
yang menghasilkan pergeseran frekuensi pada +Dw/2 dan -Dw/2.
Sebagai tambahan, laju pada pergeseran frekuensi adalah sebanding
dengan setengah laju perubahan sinyal input biner fm(t) (yaitu bit rate
input). Sehingga deviasi (pergeseran) sinyal output carrier diantara wc
yaitu + Dw/2 dan wc - Dw/2 pada laju adalah senilai fm.
Output pada modulator FSK dikaitkan dengan input biner dapat ditunjukkan dengan Gambar
(3.3). Disini logika 0 berkaitan dengan frekuensi space (fs) , dan logika 1 berkaitan
dengan frekuensi mark(fm). Sedangkan frekuensi carrier dinyatakan sebagai fs.
Frekuensi deviasi sinyatakan dengan
Dimana tb merupakan waktu untuk satu bit dalam satuan detik, sedangkan besarnya fm
dan fs dinyatakan sebagai:
Aplikasi FSK
· Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT) adalah standar
komunikasi digital, terutama digunakan untuk membuat system telepon tanpa
kabel. Ini berasal di Eropa.
· AMPS (Advance MobIle Phone Service) adalah teknologi mobile telephon
generasi pertama (1G) yangmasih menggunakan system analog FDMA
(Freqwency Division Multiple Access).
· CT2 adalah standar telepon tanpa kabel yang digunakan pada awal tahun
sembilan puluhan untuk memberikan layanan telepon jarak pendek proto-
mobile di beberapa negara di Eropa. Hal ini dianggap sebagai pelopor untuk
sistem DECT populer.
· ERMES (Radio Eropa Messaging System) adalah sistem radio paging pan-
Eropa.
· Land Mobile Radio System (LMRS) adalah istilah yang menunjukkan suatu
sistem komunikasi nirkabel (s) yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
pengguna kendaraan darat (ponsel) atau berjalan kaki(portabel). Sistem tersebut
digunakan oleh organisasi darurat pertama yang merespon, pekerjaan
umumorganisasi, atau perusahaan dengan armada kendaraan besar atau staf
lapangan banyak.
· Modem
Modem merupakan singkatan dari modulator - demodulator. Modulator artinya
penumpangan isyarat, demodulator pengambilan isyarat. Seperti penumpang
bus yang masuk dari halte A keluar di halte B,maka halte A adalah modulator,
halte B adalah demodulator.
Modulator pada modem Modulator mengubah isyarat data serial menjadi isyarat
isyarat audio. Input modulator berupa sinyal data serial, outputnya berupa audio.
Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi dari sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan. Lihat gambar berikut.
Gambar 2.3 Sinyal modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK)
IC XR-2206 memiliki 16 pin dengan kegunaan dari pin-pin tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Konfigurasi pin dari IC XR-2206
Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang keluarannya selalu berubah
dengan sendirinya, dari rendah ke tinggi kemudian ke rendah secara berulang.
Perubahan ini akan berhenti apabila catu daya diputuskan.Rangkaian
multivibrator astabil menggunakan IC pewaktu NE 555. Adapun bentuk fisik
dan konfigurasi pin NE 555 adalah sebagai berikut:
Perangkat keras pendukung demodulator Frequency Shift Keying (FSK).
Di dalam perancangan demodulator Frequency Shift Keying (FSK) digunakan
perangakat keras pendukung modulator tersebut yaitu dengan menggunakan
Integrated Circuit (IC) LM 567. Gambaran umum dari IC LM 567 adalah
sebagai berikut LM 567 adalah suatu IC tone dekoder multi fungsi yang di
desain untuk menghasilkan saklar transistor bersaturasi pada ground ketika
sinyal input hadir dengan pita frekuensi yang diloloskan (passband). Salah satu
aplikasi dari IC LM 567 itu sendiri adalah dapat menghasilkan demodulasi FSK
dengan pita yang lebar. Adapun bentuk fisik dan konfigurasi pin dari IC LM
567 adalah sebagai berikut:
Op-Amp
Peguat operasional atau disebut Op-Amp adalah sebuah rangkaian elektronik
yang dirancang dan dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan
komponen diluar IC, rangkaian dapat dipakai untuk berbagai keperluan.
Komponen utama dalam membuat rangkaian Op-Amp adalah IC LM 741.
Adapun bentuk fisik dan konfigurasi pin dari IC LM 741 adalah sebagai berikut:
Pemacar dan Penerima Frequency Modulation (FM)
Rangkaian pemancar merupakan suatu osilator yang berfungsi untuk
membangkitkan gelombang persegi, kemudian dipancarkan oleh transducer
pemancar. Pada sistem pemancar FM terdapat tiga bagian penting yaitu Voltage
Controlled Oscillator (VCO), penyangga atau buffer dan penguat akhir atau
tranducer. Frekuensi pemancar FM berada pada rentang 88 MHz-108 MHz.
Sedangkan rangkaian penerima adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk
menerima sinyal frekuensi radio yang dipancarkan oleh rangkaian pemancar.
Penerima radio melakukan fungsi memisahkan dua sinyal radio yang
dikehendaki dari semua sinyal radio lain yang mungkin akan diterima oleh
antena, dan menolak semua sinyal lain.
Sinyal yang dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai ketingkat yang
dapat dipergunakan. Sinyal yang diterima tersebut kemudian dipisahkan dari
pembawa (carrier) radio, dan diteruskan ke pemakai. Sehingga dapat dikatakan
bahwa sistem penerima berfungsi sebagai penerima gelombang yang dihasilkan
dari transducer pemancar
Modulasi PSK terbagi menjadi empat jenis, yaitu Binary Phase Shift Keying,
Quadrature Phase Shift Keying, 8-Phase Shift Keying dan 16-Phase Shift
Keying.
a Binary Phase Shift Keying (BPSK)
Dalam BPSK, dua output fasa yang mungkin keluar dan membawa informasi.
Satu fasa output mewakili suatu logika 1 dan yang lainnya adalah logika 0.Sesuai
dengan perubahan keadaan sinyal input digital, fasa pada output carrierbergeser
di antara sudut yang keduanya terpisah 180 derajat.
Nama lain dari BPSK adalah Phase Reversal Keying (PRK) dan Biphase
Modulation.
Modulasi QPSK memiliki empat empat symbol yang mempunyai amplitude sama
dengan fasa yang berlainan. Keempat symbol tersebut dibentuk dari grup dua bit
input, sehingga diperoleh empat kondisi yang mungkin, yaitu 00, 01, 10, dan 11.
Setiap bit menghasilkan satu dari empat fasa yang mungkin, sehingga rate
keluarannya adalah setengah dari rate input.
Modulasi PSK secara sederhana mengalokasikan satu fasa tertentu untuk setiap
sandi yang ada. Pada BPSK, dialokasikan dua fasa yang berlainan untuk sandi 1
dan 0.
Pada QPSK, dialokasikan empat fasa yang berlainan untuk sandi 00, 01, 10, dan
11. Sedangkan untuk 8-PSK, harus dialokasikan delapan fasa yang berbeda untuk
sandi 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111.
Setiap kali level PSK meningkat, maka efisiensi bandwith juga meningkat. Pada
BPSK efisiensi bandwith-nya 1 b/s/Hz, pada QPSK efisiensi bandwith-nya 2
b/s/Hz dan pada 8-PSK efisiensi bandwith-nya mencapai 3 b/s/Hz. Semakin besar
efisiensi bandwithmaka semakin sempit bandwith yang dubutuhkan untuk
transmisi data.
16-PSK adalah teknik pengkodean PSK di mana M=16 sehingga pada 16_PSK
ada 16 fasa yang keluarannya berbeda dengan jumlah bit sebanyak 4.
Dalam sebuah sinyal, ada istilah amplitudo, periode dan frekuensi, panjang
gelombang, serta fase sinyal. Gambaran tentang istilah-istilah sinyal tersebut
adalah sebagai berikut:
Fase sinyal adalah sudut yang ditempuh dalam satu periode. Satu periode
dinyatakan sebagai 360o. Sehingga fase pada saat awal gelombang ( t = 0) adalah
0o dan fase pada saat menempuh satu periode ( t = T ) adalah 360o.
Sebagai contoh, sebuah sinyal dengan amplitudo (A) = 4, frekuensi (f) = 4 Hz,
dan sudut fase (f ) = 0 dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar . Sebuah sinyal analog periodek s(t) = 5sin(2p 4t + 0)
Hartley modulasi
Satu lagi kaedah menjana isyarat modulasi jalur sisi tunggal Hartley
modulasi. Kaedah modulasi adalah berdasarkan Hartley RVL dinamakan. Kaedah
modulasi menggunakan kaedah anjakan fasa untuk menyekat jalur sisi yang tidak
diingini. Kaedah khusus kepada isyarat pertama yang asal fasa beralih 90 °, isyarat
pembawa yang merupakan fasa beralih 90 °, maka isyarat asal dan isyarat pembawa
asal adalah termodulat, fasa-beralih isyarat dan fasa beralih isyarat pembawa adalah
termodulat, sekali gus menjana dua isyarat termodulat. Kedua-dua isyarat termodulat
dengan menambah atau menolak, isyarat jalur sisi boleh diperolehi. Satu kelebihan
kaedah modulasi ini adalah bahawa ia boleh membenarkan ungkapan analisis isyarat
jalur sisi tunggal. Ini adalah sesuai untuk pemahaman yang lebih baik daripada SSB
isyarat pengesanan penyegerakan.
90 ° anjakan fasa isyarat tidak boleh bergantung kepada isyarat kelewatan
mudah diperolehi. Dalam litar analog, biasanya dilaksanakan dengan menggunakan
rangkaian anjakan fasa. Dalam era tiub vakum radio pop, kaedah ini adalah sangat
popular, tetapi kerana isu-isu kos, penggunaan kurang dan kurang. Sekarang,
bagaimanapun, kaedah modulasi ini dalam radio amatur dan pemproses isyarat
digital sangat popular. Menggunakan Hilbert mengubah, dalam litar digital untuk
mencapai kaedah modulasi ini pada kos yang rendah.
Vivaldi modulasi
Kaedah lain adalah dengan Vivaldi modulasi, kaedah yang hanya
menggunakan penapis laluan rendah dan hibrid kuadratur boleh dicapai, adalah
digital cara yang ideal.
Vivaldi adalah proses pemodulatan, isyarat pertama melalui kuadratur
modulasi, dan kemudian rendah lulus ditapis, dan kemudian selepas kuadratur
modulasi. Selepas pengeluaran dan, isyarat jalur sisi atas diperolehi, mengambil
miskin, band isyarat rendah diperolehi.
3. MODULASI SUDUT
Pada dasarnya modulasi secara garis besar terbagi atas modulasi analog dan
modulasi digital. Perbedaaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak
pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya
berbentuk analog dan sinyal cariernya analog. Sedangkan pada modulasi digital,
sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal cariernya analog.
Orientasi pada percobaan ini adalah pada modulasi analog, dimana pada
modulasi analog masih dibagi lagi atas modulasi linier dan modulasi nonlinier.
Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation
(PM) adalah jenis modulasi yang termasuk dalam kategori modulasi analog. Lebih
rincinya Amplitude Modulation termasuk dalam modulasi analog-linier. Sedangkan
Frequency Modulation dan Phase Modulation termasuk dalam modulasi analog-
nonlinier.
Modulasi analog-linier, parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah
amplitudonya, amplitudo sinyal carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan
amplitudo sinyal informasi. Modulasi analog-nonlinier, parameter sinyal yang
mengalami perubahan adalah frekuensi dan fasanya, frekuensi sinyal carier berubah-
ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk FM) dan fasa sinyal
carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk PM).
Orientasi pada percobaaan ini akan dipersempit lagi pada modulasi analog-
nonlinier. Frekuensi dan phasa dalam parameter sinyal terletak pada sudut fasanya
x=Xmaks cos q(t)
x=Xmaks cos ( ωc t + f(t))
f(t) = sudut phasa (radian) [ parameter ini yang akan berubah-ubah sehingga
menimbulkan perubahan pada frekuensi dan pergeseran phasa ] sehingga modulasi
analog-nonlinier ini dikenal sebagai modulasi sudut.
4. MODULASI PULSA
Modulasi Kode Pulsa/Pulse Code Modulation (PCM), merupakan salah satu
teknik memproses suatu sinyal analog menjadi sinyal digital yang ekivalen. Proses-
proses utama pada sistem PCM, diantaranya Proses Sampling (Pencuplikan),
Quantizing (Kuantisasi), Coding (Pengkodean), Decoding (Pengkodean Kembali).
Pada Gambar A ditunjukkan diagram blok proses pengiriman pada PCM diantaranya:
Filter (LPF), Sampler, Quantizer dan Coder. Pada tahap pertama, sinyal input (analog)
dengan frekuensi fm masih bercampur dengan noise atau sinyal lain yang berfrekuensi
lebih tinggi. Untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tidak di inginkan(noise)
tersebut digunakan LPF.
Setelah sinyal di filter, selanjutnya adalah pengambilan sample seperti yang
ditunjukkan pada Gambar A dan C. Frekuensi sampling (fs) harus lebih besar atau
sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi (fs ≥ 2fm) ; sesuai dengan Theorema
Nyquist. Sinyal output sampler disebut sinyal PAM (Pulse Amplitudo Modulation).
Sinyal PAM tersebut yang merupakan potongan dari sinyal aslinya kemudian
diberi nilai (level) sesuai dengan amplitudo dari masing-masing sample sinyal
(Gambar C). Jumlah pembagian level sinyal yang digunakan disuaikan dengan jumlah
bit yang di inginkan untuk mengkodekan satu sample sinyal PAM berdasarkan
persamaan berikut;
N adalah jumlah level sample yang di ambil dan n adalah jumlah bit yang
digunakan untuk mengkodekan satu sinyal PAM. Misalkan sinyal-sinyal PAM
tersebut akan dikodekan menjadi 4 bit maka jumlah level yang akan diperoleh adalah;
Teknik encoding adalah modulasi dari proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier
dengan frekuensi fc.
Sinyal Analog
Sinyal Digital
Elemen sinyal adalah sinyal digital dari tiap tiap pulsa, dimana data binary
ditransmisikan dengan mengencodekan tiap bit data menjadi elemen elemen sinyal
Sinyal unipolar adalah dari semua elemen sinyal mempunyai tanda yang sama.
Sinyal polar adalah elemen sinyal dimana salah satu berlevel tegangan positif dan yang
lain negatif
Sinyal digital adalah sederetan pulsa yang memiliki tegangan putus-putus yang
berlainan
Data biner akan ditransmisikan melalui pengkodean setiap bit data ke dalm elemen-
elemen sinyal
1) Spektrum sinyal
2) Clocking
3) Deteksi error
4) Interferensi dan kekebalan pada noise
5) Biaya dan kesulitan
Teknik Pengkodean:
1. NRZ(NonReturn to Zero)
Kelebihan :
Kekurangan :
2. MULTILEVEL BINARY
Bipolar-AMI
Kode dimana binary 0 dinyatakan tidak adanya line sinyal sedangkan unutk
binary 1 diwakilkan dengan pulsa positif atau negatif dengan menggunakan
lebih dari 2 level sinyal
Pseudoternary
Untuk binary 1 dinyatakan tidak ada line siyal sedangkan untuk binary 0
dinyatakan untuk penggantian pulsa-pulsa positif atau negatif
Kelebihan :
3. BIPHASE
Low-high adalah 1
High-low adalah 0
Kelebihan :
1. Sinkronisasi
2. Tidak ada komponen dc
3. Dapat mendeteksi kesalahan
Kekurangan:
4. Modulation rate
Modulation rate adalah kecepetan dari setiap sinyal yang berubah setiap per
detiknya.
5. Teknik Scrambling
Untuk teknik scrambling dapat menghasilkan sebuah tingkatan tegangan pada
jalur digantikan dengan mengisisi yang akan memeberikan transisi yang cukup
waktu untuk penerima sehingga sinkronisasi dapat dipertahankan.
Kelebihan :
B8ZS biasanya dikenal dengan pengkodean bipolar dengan 8 nol yang tertukar
Kelemahan :
1. Untuk pengkodean panjangnya string/deretan no dapat menyebabkan hilangnya
sinkronisasi saat transmisi data.
7. High-density bipolar-3Zeros(HDB3)
kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang terdapat
satu atau dua pulsa ataupun biasa atau disebut dengan kode violation.
Kelebihan
KESIMPULAN
Dalam komunikasi data terdapat istilah modulasi, dan pengertian dari modulasi adalah
proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal
mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa
gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan
frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi
(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.
Terdapat dua jenis modulasi yaitu, Modulasi Analog dan Modulasi Digital.
Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa sinyal analog
atau berbentuk sinusoidal . Adapun yang termasuk kedalam modulasi analog adalah
sebagai berikut:
a) Amplitude Modulation (AM)
b) Frequency Modulation (FM)
c) Phase Modulation (PM)
Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal
digital (bit-bit pengkodean).Adapun yang termasuk kedalam modulasi digital adalah
sebagai berikut: