Anda di halaman 1dari 52

Makalah Tentang Teknik Modulasi

Nama Kelompok :
1. Ulil Albab 30601601899

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Kemajuan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan,
telahmemaksa mereka untuk senantiasa terus melakukan transformasi menciptakan
suatutatanan kehidupan modern yang baru, sehingga dapat mempermudah
melakukansegala hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.Hal inilah yang juga
turut mempengaruhi perkembangan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang
jugamengalami dinamika perubahan yang sangat cepat. Setiap saat selalu
saja bermunculan teknologi baru yang memberikan konstribusi nilai tambah pada
teknologi yang sudah ada.Hal ini menjadi tantangan bagi orang–orang yang bergerak
dalam dunia perangkat keras maupun perangkat lunak untuk terus berupaya
menciptakan kreasi dan inovasi yang berguna bagi kemajuan teknologi system
informasi dan komunikasi, begitu halnya pada jaringan telekomunikasi.

2.PERUMUSAN MASALAH
1)Apa pengertian Modulasi
2)Apa saja Jenis-Jenis Modulasi
3)Bagaimana contoh Proses Pengiriman Data

3.TUJUAN
Agar kita tahu apa itu modulasi, jenis-jenis modulasi dan bagaimana
proses pengiriman data, sehingga kita lebih mengerti materi tentang
modulasi, serta manfaatdari modulasi
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MODULASI
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi,
suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat
tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan
frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi
(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.

Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah
pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (λ).

Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak:

Axis x mewakilkan panjang, dan I mewakilkan kuantitas yang bervariasi (misalnya


tekanan udara untuk sebuah gelombang suara atau kekuatan listrik atau medan
magnet untuk cahaya), pada suatu titik dalam fungsi waktu x.

Panjang gelombang λ memiliki hubungan inverse terhadap frekuensi f, jumlah puncak


untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjan gelombang
sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh frekuensi gelombang. Ketika
berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini
adalah kecepatan cahaya c, untuku sinyal (gelombang) di udara, ini
merupakan kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah: di mana:

λ = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang elektromagnetik


c = kecepatan cahaya dalam vakum = 299,792.458 km/d ~ 300,000 km/d =
300,000,000 m/d atau
c = kecepatan suara dalam udara = 344 m/d pada 20 °C (68 °F)
f = frekuensi gelombang
Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan
peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses
modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses
tersebut disebut modem.

Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan
secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah tergantung pada
besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal
pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal
informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier. Maka secara garis besar dapat
diasumsikan bahwa modulasi merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal
termodulasi ditransmisikan dari transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal
modulasi yang diterima dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut
dengan demodulasi. Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan
modulator, sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi disebut
demodulator

Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :

1. Untuk memudahkan proses radiasi

Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses


pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal. Dimensi antena adalah berbanding terbalik
dengan frekuensi sinyal yang dipancarkan atau diterimanya.

2. Untuk memungkinkan multiplexing

Jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal,maka modulasi dapat
digunakan untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi
yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.

3. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan

Pembuatan peralatan pengolahan sinyal (signal processing devices) sepertifilter dan


amplifier memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu.
Untuk itu modulasi dapat digunakan untuk menempatkan sinyal informasi ke wilayah
spektrum tertentu, dimana pembuatan peralatan pengolahan sinyalnya menjadi paling
mudah.
4. Untuk memungkinkan pembagian frekuensi

Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk melakukan siaran
secara bersamaan menggunakan frekuensi sinyal pembawa yang berbeda.Sehingga
tidak akan terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi,
maka dapat dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran yang memang ingin di
dengarkan/ditonton.contohnya: siaran radio dan televisi.

5. Untuk mengurangi pengaruh noise dan interferensi

Pengaruh noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya dihilangkan darisistem


komunikasi. Namun dimungkinkan untuk menekan pengaruh gangguan tersebut
denganmenggunakan teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi
secara umum akan menyebabkanbandwidth transmisi yang lebih besar dari bandwidth
sinyal informasinya.

Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu
oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum
tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data,
dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan
pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi
yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.

Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spectrum yang rendah dan rentan untuk terganggu
oleh noise. Sedangkan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spectrum tinggi
dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spectrum dari sinyal data, dari pita
spectrum yang rendah ke spectrum yagn jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antenna), dengan membesarnya data frekuensi yang
dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil

Modulasi digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian karakter sinyal dengan media(


kanal) yang digunakan.Tanpa proses modulasi, informasi tidak praktis dikirimkan
melalui media udara.
Alasan sinyal informasi harus dimodulasi sebelum ditransmisikan adalah.
1. Menghindari Interferensi
Sinyal-sinyal suara (frekuensinya sama) jika ditransmisikan secara bersamaan
interferensi, dimana sinyal saling tumpang tindih dan mengganggu satu sama lain.
Dengan modulasi, frekuensi sinyal-sinyal suara dipindahkan ke wilayah frekuensi yang
jauh lebih tinggi, sehingga dapat ditempatkan pada daerah-daerah frekuensi yang
berbeda-beda. Proses ini disebut Frequency Division Multiplexing.
2. Ukuan Antena (Pembuatan Antena)
Propagasi/perambatan yang efektif, memerlukan ukuran antenna ¼ – ½ dari panjang
gelombang sinyal yang akan ditransmisikan. Sinyal suara tidak praktis ditransmisikan
secara langsung melalui media udara dalam bentuk sinyal aslinya. Frekuensi sinyal
suara: 300-3000Hz
Ukuran antena : ¼ – ½ λ (pjg gelombang) dari sinyal yg akan ditransmisikan
λ=c/f
Dimana,
λ : panjang gelombang
c : kecepatan cahaya,3.e8
f : frekuensi sinyal suara
MODULASI SUARA
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda dan getaran suatu
benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu
terhadap waktu. Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”. Suara/bunyi
biasanya merambat melalui udara. Suara/bunyi tidak bias merambat melalui ruang
hampa.
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan
terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan
sebagai“GELOMBANG”. Gelombang mempunyai pola sama yang berulang pada
interval tertentu, yang disebut sebagai “PERIODE”.
Suara berkaitan erat dengan:
1. Frekuensi
- Banyaknya periode dalam 1 detik
- Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
- Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f
Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi
Contoh:
Berapakah panjang gelombang untuk gelombang suara yang memiliki kecepatan
rambat 343 m/s dan frekuensi 20 kHz?
Jawab:
WaveLength = c/f = 343/20 = 17,15 mm.
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi:
1. Infrasound 0Hz – 20 Hz
2. Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz
3. Ultrasound 20KHz – 1 GHz
4. Hypersound 1GHz – 10 THz
Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz. Sinyal suara musik
memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz. Sistem multimedia menggunakan suara yang
berada dalam range pendengaran manusia. Suara yang berada pada range
pendengaran manusia sebagai “AUDIO”, dan gelombangnya sebagai“ACCOUSTIC
SIGNALS”. Suara diluar range pendengaran manusia dapat dikatakan
sebagai “NOISE” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai
frekuensi, tidak dapat didengar manusia).
2. Amplitudo
- Keras lemahnya bunyi atau tinggi rendahnya gelombang.
- Satuan amplitudo adalah decibel (db)
- Bunyi mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih besar dari 85 dB
dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuat hancur gendang telinga
3. Velocity
- Kecepatan perambatan gelombang bunyi sampai ke telinga pendengar.
- Satuan yang digunakan : m/s
- Pada udara kering dengan suhu 20 °C (68 °F)m kecepatan rambat suara sekitar 343
m/s
Gelombang suara analog tidak dapat langsung direpresentasikan pada komputer.
Komputer mengukur amplitudo pada satuan waktu tertentu untuk menghasilkan
sejumlah angka. Tiap satuan pengukuran ini dinamakan “SAMPLE”.
a. Analog Digital Converter (ADC)
Adalah proses mengubah amplitudo gelombang bunyi ke dalam waktu interval
tertentu (disebut juga sampling), sehingga menghasilkan representasi digital dari
suara. Sampling rate : beberapa gelombang yang diambil dalam satu detik. sinyal
analog secara lossless, amplitudonya harus diambil sample-nya setidaknya pada
kecepatan (rate) sama atau lebih besar dari 2 kali lipat komponen frekuensi
maksimum yang akan didengar.
Mis: Untuk sinyal analog dengan bandwith 15Hz – 10kHz
→ sampling rate = 2 x 10KHz = 20 kHz
b. Digital Analog Converter (DAC)
Adalah proses mengubah digital audio menjadi sinyal analog. DAC biasanya hanya
menerima sinyal digital Pulse Code Modulation (PCM). PCM adalah representasi
digital dari sinyal analog, dimana gelombang disample secara beraturan berdasarkan
interval waktu tertentu, yang kemudian akan diubah ke biner. Proses pengubahan ke
biner disebut Quantisasi. PCM ditemukan oleh insinyur dari Inggris, bernama Alec
Revees pada tahun 1937ourier
Frekuensi suara atau frekuensi audio yaitu getaran frekuensi yang terdengar oleh
manusia dengan standard antara 20 hertz sampai dengan 20.000 hertz. Menurut
sistem pendengaran manusia di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu frekuensi
infrasonik, dengan rentang 0-20 Hz, frekuensi audible, 20-20.000 Hz, dan frekuensi
ultrasonik, dengan rentang > 20.000 Hz
3. Proses Modulasi
Informasi yang berada di wilayah A akan ditransmisikan ke wilayah B.
Informasi tersebut pertama-tama diubah menjadi bentuk sinyal informasi dan
ditransmisikan melalui sinyal pembawa / carrier. Proses inilah yang disebut proses
modulasi dengan menggunakan alat modulator (peralatan untuk melaksanakan
proses modulasi). Setelah tiba di wilayah B, sinyal informasi tersebut harus diubah
lagi ke dalam bentuk informasi awal, dengan melakukan proses demodulasi dengan
menggunakan alat demodulator (peralatan untuk memperoleh informasi informasi
awal (kebalikan dari dari proses modulasi). Perlu diingat bahwa informasi
ditransmisikan dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Semakin tinggi
frekuensinya maka semakin jauh jangkauan antarnya (bandwidth). Dan juga perlu
diingat dalam proses men-transmisikan informasi, perangkat tidak hanya digunakan
modem, tetapi juga input-output transducer (mentransformasikan suatu bentuk
energi menjadi ke bentuk energi yang lain), encoder -decoder, serta transmitter-
receiver.
2. JENIS-JENIS MODULASI
Modulasi terbagi menjadi dua bagian yaitu modulasi sinyal analog dan modulasi sinyal
digital.
1) Modulasi Analog

Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa sinyal analog
atau berbentuk sinusoidal . Adapun yang termasuk kedalam modulasi analog adalah
sebagai berikut:

a) Amplitude Modulation (AM)

Amplitude Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana.


Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan signal
informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear modulation,
artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal
informasi yang akan ditransmisikan.

Modulasi amplitudo merupakan proses modulasi yang mengubah amplitudo


sinyal pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasinya/informasi yang dikirim.
Sinyal pemodulasi adalah sinyal asal yang berisi informasi. Sedangkan sinyal
pembawa (carrier) adalah sinyal frekuensi tinggi yang ditumpangi oleh sinyal
informasiselama proses transmisi. Pada modulasi jenis ini amplitude
sinyal carrier diubah-ubah secara proposional terhadap amplitude sesaat sinyal
pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi.

Modulasi jenis ini merupakan modulasi yang paling sederhana. Modulasi ini
disebut juga dengan linear modulation, artinya bahwa pergeseran frekuensinya
bersifat linier mengikuti sinyal informasi yang akan ditransmisikan.

Jika sinyal informasi ditumpangkan pada amplitude sinyal pembawa, maka


prosesnya disebut modulasi amplitudo dan menghasilkan sinyal termodulasi
dengan persamaan:

Di dalam modulasi amplitude ada yang disebut dengan indeks modulasi, yaitu
ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa. Adapun
persamaanya yaitu:

Teknik modulasi data digital melewati media analog pada amplitude modulasi
terbagi menjadi beberapa teknik, yaitu Amplitude Modulation Full
Carrier untuk radio broadcast, Double Side Band Suppressed Carrier (DSB-
SC) untuk komunikasi radio, Single Side Band (SSB), Upper Side
Band (USB), Lower Side Band (LSB), dan Independent Side Band (ISB) untuk
komunikasi radio juga, serta Vestigial Side Band (VSB) untuk pemancar
televisi.

Demodulasi sinyal AM

Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti
aslinya dari suatu gelombang pembawa yang termodulasi oleh rangkaian.
Sedangkan demodulator adalah rangkaian yang penerima komunikasi yang
berfungsi memisahkan informasi asli dari gelombang campuran. Demodulator
sering juga disebut detector. Demodulasi dilakukan dengan cara mendeteksi
puncak-puncak sinyal (envelope) termodulasinya. Alat yang digunakan untuk
demodulasi adalah envelope detector.

b) Frequency Modulation (FM)


Frequency Modulation (FM) adalah nilai frekuensi dari gelombang pembawa
(carrier wave) diubah-ubah menurut besarnya amplitudo dari sinyal informasi.
Karena noise pada umumnya terjadi dalam bentuk perubahan amplitudo, FM
lebih tahan terhadap noise dibandingkan dengan AM.

Modulasi frekuensi adalah sehingga frekuensi sinyal pembawa berubah sesuai


dengan perubahan simpangan sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang
dimodulasikan pada sinyal pembawa menyebabkan perubahan frekuensi sinyal
pembawa sesuai dengan perubahan tegangan sinyal informasi. Pada modulasi
frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa,
sedangkan amplitudonya konstan selama proses modulasi. Ada dua teknik
modulasi untuk modulasi frekuensi, yaitu Narrowband FM (bandwith<20kHz)
dan Wideband FM (bandwith=150kHz).

c) Phase Modulation (PM)

Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya.
Sehingga dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal
pembawa tetap, tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasi
Gambar 2.1 Bentuk sinyal modulasi analog.

2) Modulasi Digital

Pada teknik ini, sinyal informasi digital yang akan dikirimkan dipakai untuk
mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam komunikasi digital, sinyal
informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa biner ”1” dan ”0”, sedangkan
gelombang pembawa berbentuk sinusoidal yang termodulasi disebut juga
modulasi digital.

Modulasi digital adalah proses penumpangan sinyal digital ke dalam


sinyal carrier.Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah
karakteristik dan sifat gelombang sinyal pembawa sedemikian rupa sehingga
bentuk hasilnya memiliki ciri-ciri dari bit-bit yaitu 0 dan 1. Berarti dengan
mengamati sinyal pembawanya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock.

Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat


dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media
transmisi fisik atau non fisik. Pada modulasi digital, sinyal pemodulasinya berupa
sinyal digital. Ada 3 sistem modulasi digital yaitu Amplitude Shift
Keying (ASK), Frekuensi Shift Keying(FSK), Phase Shift Keying (PSK).

Kelebihan modulasi digital dibandingkan modulasi analog adalah sebagai


berikut:

1. Teknologi digital mempunyai suatu sinyal dalam bentuk digital yang mampu
mengirimkan data yang terbentuk kode bineri yaitu 0 dan 1.
2. Sinyal digital juga mampu mengirimkan data lebih cepat dan tentunya dengan
kapasitas yang lebih besar dibandingkan sinyal analog.
3. Memiliki tingkat kesalahan yang kecil, disbanding sinyal analog.
4. Data akan utuh dan akan lebih terjamin pada saat dikirmkan atau ditransmisikan
dibandingkan modulasi analog.
5. Lebih stabil dan tidak terpengaruh dengan pengaruh cuaca.

Kelemahan modulasi digital ini adalah sebagai berikut:

1. Modulasi digital termasuk yang mudah error.


2. Bila terjadi gangguan maka sistemnya akan langsung berhenti.

Adapun yang termasuk kedalam modulasi digital adalah sebagai berikut:

a) Amplitude Shift Keying (ASK)

Modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah pengiriman sinyal digital
berdasarkan pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini merupakan sistem
modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dan sinyal
digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0 volt. Sehingga dapat
diketahui bahwa didalam sistem modulasi ASK, kemunculan frekuensi
gelombang pembawa tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital.
Adapun bentuk dari sinyal modulasi digital

frekuensi pembawa atau carrier diubah amplitudonya sesuai dengan signal


informasi atau message signal yang akan dikirimkan

Modulasi ini disebut juga linear modulation,


pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan
ditransmisikan.

Amplitudo modulasi ini biasanya digunakan pada stasiun pemancar radio


telegrafi dan merupakan jenis modulasi yang paling tua.

Amplitudo modulasi digunakan untuk pemakaian suara analog yang memerlukan


penerima yang sangat sederhana

pemancar radio komersial atau dipancarkan melalui propagasi ionosfir yang


memerlukan bandwith yang kecil
Aplikasi ASK
“Infrared Remote Control Extender dengan menggunakan Modul IR-8510,
TLP916A dan RLP916A”
merupakan salah satu alat yang menggunakan aplikasi dari modulasi digital
ASK(Amplitude Shift Keying). Untuk lebih jelasnya berikut uraiannya :
Teknologi infrared dalam aplikasi remote control saat ini sudah banyak dijumpai
pada berbagai macam perangkat elektronik. Namun sampai saat ini, infrared
mempunyai keterbatasan untuk pengendalian pada jarak yang sangat jauh ataupun
menembus dinding. Prinsip kerja dari Infrared Remote Control Extender ini
adalah mengubah sinyal infrared menjadi gelombang radio dengan frekwensi
UHF sehingga transmisi data dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh dan
diterima dengan penerima UHF serta kembali diubah menjadi sinyal-sinyal
infrared. Frekwensi UHF 916 MHz digunakan untuk menghindari adanya noise-
noise dari frekwensi radio lainnya. sinyal yang ditembakkan oleh remote control
infra diterima oleh Modul IR-8510 dan diteruskan ke Modul TLP916. Sensor
infrared pada modul IR-8510 mengubah pancaran cahaya infrared menjadi sinyal
data seperti tampak pada bagian RXD gambar 2. Kemudian data diteruskan secara
serial ke Modul TLP91 yang berlaku sebagai UHF Transmitter dan diterima oleh
Modul RLP916 yang berlaku sebagai UHF Receiver. Amplitudo Shift Keying
yaitu suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya sinyal frekwensi
916 MHz dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal Modulasi
ASK. Untuk memperkuat keluaran dari Modul IR-8510 sehingga dapat dihasilkan
sinyal ASK yang baik pada TLP916 perlu ditambahkan 74HC14 yang berfungsi
sebagai Pancaran gelombang UHF dalam modulasi ASK tersebut selanjutnya
diterima oleh RLP916 dan diubah menjadi data serial (TXD gambar 2) yang
kemudian diteruskan ke TXD dari Modul IR-8510. Agar dapat ditransmisikan
menjadi sinyal-sinyal infrared standard remote control, maka data tersebut
terlebih dahulu dimodulasikan dengan frekwensi carrier sebesar 40 KHz sebelum
dipancarkan oleh LED Infrared. Proses ini dilakukan pada bagian modulator dari
Modul IR-8510.

Gambar 2.2 Sinyal modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK).

b) Frequency Shift Keying (FSK)

Modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis Frequency


Modulation (FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal digital) menggeser
outputnya antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasa
diistilahkan frekuensi mark dan space.Modulasi digital dengan FSK juga
menggeser frekuensi carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda didalam
band-nya sesuai dengan keadaan digit yang dilewatkannya. Jenis modulasi ini
tidak mengubah amplitudo dari signal carrier yang berubah hanya frekuensi.

Teknik FSK banyak digunakan untuk informasi pengiriman jarak jauh atau
teletype. Standar FSK untuk teletype sudah dikembangkan selama bertahun -
tahun, yaitu untuk frekuensi 1270Hz merepresentasikan mark atau 1, dan 1070Hz
merepresentasikan space atau 0.
SK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan envelope konstan
yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal
pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua level tegangan
diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan yang kontinyu pada gelombang
analog. Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal FSK biner adalah:

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa dengan FSK biner amplitudo carrier Vc
tetap konstan dengan adanya modulasi. Bilamana,output frekuensi
carrier (wc) akan berges er dengan suatu nilaisebanding +Dw/2 radian.
Pergeseran frekuensi (Dw/2) adalah sebanding dengan amplitudo dan
polaritas pada sinyal input biner. Sebagai contoh, sebuah biner
satuakan bernilai +1 volt dan sebuah biner nol akan bernilai –1 volt
yang menghasilkan pergeseran frekuensi pada +Dw/2 dan -Dw/2.
Sebagai tambahan, laju pada pergeseran frekuensi adalah sebanding
dengan setengah laju perubahan sinyal input biner fm(t) (yaitu bit rate
input). Sehingga deviasi (pergeseran) sinyal output carrier diantara wc
yaitu + Dw/2 dan wc - Dw/2 pada laju adalah senilai fm.

Modulator FSK ( Pemancar Binary FSK)


Dengan FSK biner,pada frekuensi carrier tergeser (terdeviasi) oleh input
data biner.Sebagai konsekuensinya, output pada suatu modulator FSK
biner.
input biner dari suatu logic 0 ke logic 1, dan sebaliknya, output
FSK bergeser diantara dua frekuensi: suatu ‟mark‟ frekuensi atau logic 1
dan suatu “space” frekuensi atau logic 0.Dengan FSK biner, ada suatu
perubahan frekuensi output setiap adanya perubahan kondisi logic
padasinyal input. Sebagai konsekuensinya, laju perubahan output adalah
sebanding dengan laju perubahan input.Dalam modulasi digital, laju
perubahan input pada modulator disebut bit
rate dan memiliki satuan bit per second (bps). Laju perubahan pada output
modulator disebut baud atau baud rate dan sebandingdengan keterkaitan
waktu pada satu elemen sinyal output. Esensinya, baud adalah kecepatan
simbol perdetik. Dalam FSK biner, laju input dan laju output adalah sama;
se hingga,bit rate dan baud rate adalahsama. Suatu FSK biner secara
sederhana diberikan seperti Gambar

Gambar Pemancar FSK Biner

3.2 Pertimbangan bandwidth pada FSK


Sebagaimana system komunikasi slektronik yang lain, bandwidth merupakan hal penting
dalammerancang sebuah pemancar FSK. Sistem ini memiliki kesamaan dengan system
modulasi fm

Gambar Hubungan input dan output pada modulator FSK

Pada Gambar diatas menunjukkan sebuah modulator FSK biner, yang


mana memiliki kemiripan dengan modulator FM, dan ini seringkali berupa VCO
(voltage controlled oscillator). Input rate tercepat ada pada perubahan angka 1/0
secara beruntun, yang dalam hal ini digambarkan sebagai bentuk gelombang
persegi. Sebagai konsekuensinuya, hanya frekuensi fundament al yang dipakai
sebagai acuan.Saat ini terjadi nilai frekuensi modulasi tertinggi sebanding dengan
set engah input rate.
Frekuensi rest pada VCO dipilih sedemikian hingga ini jatuh tepatditengah diantara
frekuensimark dan space. Sebuah kondisi logika 1 menggeser VCO dari kondisi
frekuensi rest menjadi frekuensi mark,dan logika 0menggeser frekuensi VCO dari
rest menjadi space.

Sebagai konsekuensinyaperubahan keadaan input 1/0 secara


berurutanmenyebabkan deviasi frekuensi dari mark ke space.Dalam
modulator FSKbiner, Df merupakan puncak deviasi frekuensi pada carrier
dan nilainya sebanding dengan besarnya beda frekuensi ant ara mark dan
rest . Nilai ini sebanding dengan setengahbeda antara mark dan space.
Puncak darideviasi frekuensi tergantung dari amplitudo sinyal
pemodulasi.
Dalam sinyal digital biner, semua logika 1 memiliki level tegangan yang
sama, demikian pula halnya dengan semua loghika 0. Sebagai
konsekuensinya pada system FSK memiliki frekuensi deviasi yang
konstan dan selalu pada nilai maksimum.

Output pada modulator FSK dikaitkan dengan input biner dapat ditunjukkan dengan Gambar
(3.3). Disini logika 0 berkaitan dengan frekuensi space (fs) , dan logika 1 berkaitan
dengan frekuensi mark(fm). Sedangkan frekuensi carrier dinyatakan sebagai fs.
Frekuensi deviasi sinyatakan dengan

Dimana tb merupakan waktu untuk satu bit dalam satuan detik, sedangkan besarnya fm
dan fs dinyatakan sebagai:

Aplikasi FSK
· Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT) adalah standar
komunikasi digital, terutama digunakan untuk membuat system telepon tanpa
kabel. Ini berasal di Eropa.
· AMPS (Advance MobIle Phone Service) adalah teknologi mobile telephon
generasi pertama (1G) yangmasih menggunakan system analog FDMA
(Freqwency Division Multiple Access).

· CT2 adalah standar telepon tanpa kabel yang digunakan pada awal tahun
sembilan puluhan untuk memberikan layanan telepon jarak pendek proto-
mobile di beberapa negara di Eropa. Hal ini dianggap sebagai pelopor untuk
sistem DECT populer.

· ERMES (Radio Eropa Messaging System) adalah sistem radio paging pan-
Eropa.

· Land Mobile Radio System (LMRS) adalah istilah yang menunjukkan suatu
sistem komunikasi nirkabel (s) yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
pengguna kendaraan darat (ponsel) atau berjalan kaki(portabel). Sistem tersebut
digunakan oleh organisasi darurat pertama yang merespon, pekerjaan
umumorganisasi, atau perusahaan dengan armada kendaraan besar atau staf
lapangan banyak.

· Modem
Modem merupakan singkatan dari modulator - demodulator. Modulator artinya
penumpangan isyarat, demodulator pengambilan isyarat. Seperti penumpang
bus yang masuk dari halte A keluar di halte B,maka halte A adalah modulator,
halte B adalah demodulator.
Modulator pada modem Modulator mengubah isyarat data serial menjadi isyarat
isyarat audio. Input modulator berupa sinyal data serial, outputnya berupa audio.
Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi dari sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan. Lihat gambar berikut.
Gambar 2.3 Sinyal modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK)

Perangkat keras pendukung modulator Frequency Shift Keying (FSK).


Di dalam perancangan modulator Frequency Shift Keying (FSK) digunakan
perangakat keras pendukung modulator tersebut yaitu dengan menggunakan
Integrated Circuit (IC) XR-2206. Gambaran umum dari IC XR- 2206 adalah
sebagai berikut XR-2206 merupakan generator fungsi monolitik sirkuit terpadu
mampu menghasilkan bentuk gelombang pulsa yang stabil dan memiliki tingkat
akurasi yang tinggi. Keluaran gelombang pulsa baik amplitudo ataupun
frekuensinya dapat diatur oleh tegangan eksternal. Frekuensi operasi eksternal
dapat dipilih antara rentang 0.01Hz sampai dengan 1 MHz. Adapun bentuk fisik
dari IC XR-2206 adalah sebagai berikut:

Bentuk fisik IC XR-2206

IC XR-2206 memiliki 16 pin dengan kegunaan dari pin-pin tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Konfigurasi pin dari IC XR-2206

Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang keluarannya selalu berubah
dengan sendirinya, dari rendah ke tinggi kemudian ke rendah secara berulang.
Perubahan ini akan berhenti apabila catu daya diputuskan.Rangkaian
multivibrator astabil menggunakan IC pewaktu NE 555. Adapun bentuk fisik
dan konfigurasi pin NE 555 adalah sebagai berikut:
Perangkat keras pendukung demodulator Frequency Shift Keying (FSK).
Di dalam perancangan demodulator Frequency Shift Keying (FSK) digunakan
perangakat keras pendukung modulator tersebut yaitu dengan menggunakan
Integrated Circuit (IC) LM 567. Gambaran umum dari IC LM 567 adalah
sebagai berikut LM 567 adalah suatu IC tone dekoder multi fungsi yang di
desain untuk menghasilkan saklar transistor bersaturasi pada ground ketika
sinyal input hadir dengan pita frekuensi yang diloloskan (passband). Salah satu
aplikasi dari IC LM 567 itu sendiri adalah dapat menghasilkan demodulasi FSK
dengan pita yang lebar. Adapun bentuk fisik dan konfigurasi pin dari IC LM
567 adalah sebagai berikut:

Op-Amp
Peguat operasional atau disebut Op-Amp adalah sebuah rangkaian elektronik
yang dirancang dan dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan
komponen diluar IC, rangkaian dapat dipakai untuk berbagai keperluan.
Komponen utama dalam membuat rangkaian Op-Amp adalah IC LM 741.
Adapun bentuk fisik dan konfigurasi pin dari IC LM 741 adalah sebagai berikut:
Pemacar dan Penerima Frequency Modulation (FM)
Rangkaian pemancar merupakan suatu osilator yang berfungsi untuk
membangkitkan gelombang persegi, kemudian dipancarkan oleh transducer
pemancar. Pada sistem pemancar FM terdapat tiga bagian penting yaitu Voltage
Controlled Oscillator (VCO), penyangga atau buffer dan penguat akhir atau
tranducer. Frekuensi pemancar FM berada pada rentang 88 MHz-108 MHz.
Sedangkan rangkaian penerima adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk
menerima sinyal frekuensi radio yang dipancarkan oleh rangkaian pemancar.
Penerima radio melakukan fungsi memisahkan dua sinyal radio yang
dikehendaki dari semua sinyal radio lain yang mungkin akan diterima oleh
antena, dan menolak semua sinyal lain.
Sinyal yang dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai ketingkat yang
dapat dipergunakan. Sinyal yang diterima tersebut kemudian dipisahkan dari
pembawa (carrier) radio, dan diteruskan ke pemakai. Sehingga dapat dikatakan
bahwa sistem penerima berfungsi sebagai penerima gelombang yang dihasilkan
dari transducer pemancar

c) Phase Shift Keying (PSK)

Modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang


menyatakan pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0
diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal
yang dikirim sebelumnya dan biner 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal
dengan fasa berlawanan dengan sinyal dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
Dalam proses modulasi ini, fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-
ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital.

Modulasi PSK terbagi menjadi empat jenis, yaitu Binary Phase Shift Keying,
Quadrature Phase Shift Keying, 8-Phase Shift Keying dan 16-Phase Shift
Keying.
a Binary Phase Shift Keying (BPSK)

Dalam BPSK, dua output fasa yang mungkin keluar dan membawa informasi.
Satu fasa output mewakili suatu logika 1 dan yang lainnya adalah logika 0.Sesuai
dengan perubahan keadaan sinyal input digital, fasa pada output carrierbergeser
di antara sudut yang keduanya terpisah 180 derajat.

Nama lain dari BPSK adalah Phase Reversal Keying (PRK) dan Biphase
Modulation.

b Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)

Modulasi QPSK memiliki empat empat symbol yang mempunyai amplitude sama
dengan fasa yang berlainan. Keempat symbol tersebut dibentuk dari grup dua bit
input, sehingga diperoleh empat kondisi yang mungkin, yaitu 00, 01, 10, dan 11.

Setiap bit menghasilkan satu dari empat fasa yang mungkin, sehingga rate
keluarannya adalah setengah dari rate input.

c 8-Phase Shift Keying (8-PSK)

Modulasi PSK secara sederhana mengalokasikan satu fasa tertentu untuk setiap
sandi yang ada. Pada BPSK, dialokasikan dua fasa yang berlainan untuk sandi 1
dan 0.

Pada QPSK, dialokasikan empat fasa yang berlainan untuk sandi 00, 01, 10, dan
11. Sedangkan untuk 8-PSK, harus dialokasikan delapan fasa yang berbeda untuk
sandi 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111.
Setiap kali level PSK meningkat, maka efisiensi bandwith juga meningkat. Pada
BPSK efisiensi bandwith-nya 1 b/s/Hz, pada QPSK efisiensi bandwith-nya 2
b/s/Hz dan pada 8-PSK efisiensi bandwith-nya mencapai 3 b/s/Hz. Semakin besar
efisiensi bandwithmaka semakin sempit bandwith yang dubutuhkan untuk
transmisi data.

d 16-Phase Shift Keying (16-PSK)

16-PSK adalah teknik pengkodean PSK di mana M=16 sehingga pada 16_PSK
ada 16 fasa yang keluarannya berbeda dengan jumlah bit sebanyak 4.

Gambar 2.4 Sinyal modulasi digital Phase Shift Keying (PSK).

3. CONTOH PROSES PENGIRIMAN DATA


Berdasarkan data yang dikirimkan, komunikasi dapat dibedakan menjadi
komunikasi analog dan komunikasi dijital. Jika sinyal informasi berupa sinyal
kontinyu, maka komunikasi tersebut merupakan komunikasi analog. Sedangkan
untuk sinyal informasi dijital seperti kode ASCII, sinyal percakapan dan gambar
dijital maka komunikasi tersebut dinamakan komunikasi dijital. Skema modulasi
yang digunakan juga berbeda, untuk komunikasi analog menggunakan modulasi
konvensional (AM atau FM) sedangkan komunikasi dijital menggunakan
modulasi FSK, PSK atau QAM beserta turunan masing-masing jenis modulasi
tersebut. Saat ini komunikasi elektronik berusaha menggunakan sinyal informasi
dijital, misalnya komunikasi telepon seluler.

Gambar . (a) Sinyal Analog dan (b) Sinyal Digital

Dalam sebuah sinyal, ada istilah amplitudo, periode dan frekuensi, panjang
gelombang, serta fase sinyal. Gambaran tentang istilah-istilah sinyal tersebut
adalah sebagai berikut:

Gambar . Parameter gelombang(Amplitudo, periode, dan frekuensi)


Amplitudo adalah besarnya sinyal atau besarnya ayunan sinyal tersebut. Yang
disebut dengan satu gelombang terdiri dari sebuah bukit dan sebuah lembah.
Sehingga Panjang gelombang adalah jarak antara satu bukit dengan bukit
berikutnya atau jarak lembah dengan lembah berikutnya dengan satuan meter.
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu bukit dengan satu
lembah dalam satuan detik. Banyaknya gelombang tiap detik disebut dengan
frekuensi dengan satuan Hertz.

Fase sinyal adalah sudut yang ditempuh dalam satu periode. Satu periode
dinyatakan sebagai 360o. Sehingga fase pada saat awal gelombang ( t = 0) adalah
0o dan fase pada saat menempuh satu periode ( t = T ) adalah 360o.

Gambar Pengertian fase sinyal (0o, 90o, dan 180o)

Berdasarkan pengertian amplitudo, frekuensi, dan fase tersebut diatas, maka


sebuah sinyal analog periodik dapat dinyatakan dengan:
s(t) = Asin(2p ft + f )

Sebagai contoh, sebuah sinyal dengan amplitudo (A) = 4, frekuensi (f) = 4 Hz,
dan sudut fase (f ) = 0 dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar . Sebuah sinyal analog periodek s(t) = 5sin(2p 4t + 0)

Kelebihan dan kekurangan AM, FM dan PM


a. Amplitudo Modulation (AM)
· Kelebihan
1. Amplitudo modulasi memiliki jangkauan range yang luas daripada FM, karena
dengan modulasi amplitudo dipantlkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
2. Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
· Kekurangan
1. Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir
2. Bandwith yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.

b. Frequency modulation (FM)


· Kelebihan
1. Modulasi frekuensi memerlukan bandwith yang lebih lebar daripada modulasi
amplitudo
2. Frekuensi modulasi tahan terhadap gangguan sehingga dipilih sebangai modulasi
standar untuk frekuensi tinggi.
3. Noise lebih kecil, sehingga kualitasnya lebih baik.
4. Daya yang dibutuhkan lebih kecil.
· Kekurangan
1. Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi
modulasi dan rumit.

c. Phase modulation (PM)


· Kelebihan
1. Tahan terhadap noise
2. Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding amplitudo modulasi.
· Kekurangan
1. Phase modulasi memerlukan perangkat keras sebagai penerima yang kompleks.
1. Modem kabel: modem yang media komunikasinya menggunakan kabel.
Modem ini muncul karena saat itu orang ingin bisa mengirim atau menerima
data melalui jaringan telepon, padahal jaringan telepon adalah saluran untuk
komunikasi percakapan (voice), bukan untuk data (dereten bit ”1” atau ”nol”).
Modem kabel yang pada awalnya hanya ada yang eksternal (dihubungkan ke
PC via kabel serial melalui port COMx yang menggunakan kabel DB-9 atau DB-25),
beberapa tahun kemudian setelah modem menjadi kebutuhan pokok, mucullah
modem internal (yang tertanam langsung di motherboard).
Pada periode 1990-an ditawarkan juga koneksi kabel digital dari sentral
telepon ke rumah pelanggan menggunakn fiber-optik yang merupakan realisasi dari
jaringan telepon ISDN (leased-line dengan kecepatan 144 kbps).
Kemudian setelah tahun 2000, muncul teknologi baru pengganti fiber-optik
yang dikenal dengan nama modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line: kabel
pelanggan digital asimetrik). Koneksinya menggunakan modem digital di dua sisi
yaitu sisi pelanggan dan sisi sentral telepon.
Modem kabel biasa:
PC – modem – kabel pelanggan – sentral telepon – PSTN
Modem ADSL:
PC – modem – kabel pelanggan – modem – sentral telepon – PSTN
2. Modem wireless: modem yang media komunikasinya melalui udara.
Teknologi wireless untuk akses data merupakan bagian dari jaringan komputer
yang biasanya tidak disebut modem, tetapi menggunakan istilah lain yang telah
disepakati, seperti modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem
HSUPA.
Perbedaan dari beberapa istilah modem tersebut adalah kecepatan bit yang bisa
diberikan kepada penggunanya. Generasi yang paling baru tentu saja memiliki
kecepatan yang paling tinggi.
1. MODULASI AMPLITUDO
Dalam bidang telekomunikasi tentu kita sering mendengar tentang modulasi
amplitudo (AM). Sebelum kita membahas lebih jauh tentang AM, mungkin kita harus
mengetahui terlebih dahulu pengertian dari AM itu sendiri.

Modulasi Amplitudo (AM) adalah penumpangan sinyal informasi terhadap


sinyal carrier (pembawa) dimana amplitudo sinyal carrier akan berubah-ubah
mengikuti perubahan amplitudo sinyal informasinya. Dibandingkan dengan FM
(Modulasi Frekuensi) AM mempunyai kelebihan diantaranya adalah jarak transmisi
AM lebih jauh dibandingkan FM. Namun AM lebih rentan terkena noise
dibandingkan dengan FM. Oleh karena itu satsiun radio yang sering kita dengar
kebanyakan menggunakan FM karena suara lebih jelas
AM mempunyai jenis-jenis modulasi sebagai berikut:
1. AM SSB (Single Sideband) adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana
spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi AM
yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband) saja
2. AM DSBFC (Double Sideband Full Carrier) disebut juga full AM dimana spektrum
yang dipancarkan adalah spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB dan frekuensi
USB. Bandwidth sinyal termodulasinya adalah sama dengan dua kali sinyal
informasinya
3. AM DSBSC (Double Sideband Supprised Carrier) adalah jenis modulasi amplitudo
dimana spektrum frekuensi carrier di tekan mendekati nol
4. AM VSB (Vestigial Sideband) sering digunakan pada industri televisi komersial
untuk transmisi dan penerimaan sinyal video. Pada VSB sebagian komponen LSB ikut
di transmisikan dengan komponen USB dan komponen pembawa
Setelah kita mengetahui jenis-jenis modulasi AM, ada satu hal yang paling
dominan di semua jenis-jenis dari modulasi AM. Hal ini adalah sideband.
Sideband adalah beberapa komponen yang ada di setiap proses modulasi.
Contohnya pada AM SSB maka sideband yang di transmisikan adalah sideband
frekuensi LSB atau USB saja. Tentunya di suatu sistem terdapat juga transmisi
sideband. Nah, yang akan kita bahas selanjutnya adalah proses pada transmisi
sideband
Dari gambar diatas terlihat bahwa audio input masuk ke audio input filter. di dalam
audio input filter sinyal masukan akan di filter sehingga menghasilkan sinyal dengan
frekuensi di bawah 3400 Hz, kemudian sinyal akan masuk ke audio amplifier agar
amplitudo sinyal dapat dikuatkan, kemudian sinyal akan masuk ke amplitudo
modulator, disini terjadi proses modulasi dimana terjadi penumpangan sinyal
informasi ke sinyal carrier. Kemudian sinyal yang termodulasi akan masuk ke output
filter. di output filter sinyal termodulasi akan di filter sehingga menghasilkan sinyal
AM dengan satu sideband saja.
2. MODULASI JALUR SISI TUNGGAL
Modulasi jalur sisi tunggal (Inggeris adalah modulasi Single-jalur sisi,
dipendekkan SSB), adalah satu cara untuk menggunakan lebih cekap teknik modulasi
tenaga dan jalur lebar. Modulasi jalur sisi tunggal dengan modulasi jalur sisi vestigial
(VSB) yang berkait rapat. Amplitud modulasi lebar jalur output isyarat termodulat
isyarat sumber dua kali. Beregu jalur lebar teknik modulasi jalur sisi tunggal dapat
dielakkan, sambil mengelakkan tenaga dibazirkan dalam penerbangan, tetapi kerana
peralatan yang menjadi lebih kompleks, kos akan meningkat. Modulasi jalur sisi
tunggal - Badan
Mesej bergerak dari spektrum jalur frekuensi yang tinggi, tetapi juga kepada yang
diterjemahkan jalur sisi modulasi spektrum isyarat tunggal
Hubungan relatif antara komponen frekuensi asal kekal teknik modulasi
berubah. Single jalur sisi (SSB) boleh dilihat sebagai pemodulatan amplitud (AM)
dalam bentuk yang khas. Spektrum AM isyarat pembawa kekerapan fc dan
komponen jalur sisi yang lebih rendah, mesej yang dihantar mengandungi dua jalur
sisi, dan setiap jalur sisi mengandungi mesej yang lengkap yang dihantar. Oleh itu,
hanya menghantar isyarat SSB, mesej boleh dihantar tanpa gangguan. Jelas sekali,
dalam spektrum AM isyarat pembawa kekerapan dan salah satu penindasan jalur sisi
luar, spektrum jalur sisi tunggal baki isyarat. Modulasi jalur sisi tunggal.
Dari tahun 1933 dan seterusnya, dalam komunikasi gelombang pendek,
panggilan telefon di luar negara dan kebanyakannya antara benua dibuat dengan pilot
penghantaran tunggal jalur sisi. Sejak tahun 1954, satu jalur sisi ditindas modulasi
pengangkut pesat dalam perkhidmatan radio swasta tentera dan banyak bagi
menggantikan sistem AM. Dalam telefon pembawa, gelombang mikro
pemultipleksan dan udara-tanah komunikasi telefon, SSB teknologi telah digunakan
secara meluas, dan telah digunakan dalam saluran satelit untuk sistem komunikasi
darat dan mudah alih.
Modulasi jalur sisi tunggal – Jenis
Modulasi jalur sisi tunggal dengan spektrum isyarat boleh dibahagikan
kepada tiga kategori.
① Prototaip SSB: hanya menggunakan satu jalursisi modulasi jalur sisi Mesej
Pengangkutan.
② Bebas jalur sisi: isyarat jalur sisi dua masih dihantar, tetapi kedua-dua jalur sisi,
setiap yang mengandungi beberapa jalan mesej yang berbeza
③ Sisa SSB: Hantar kelebihan dengan pihak lain ditambah pula dengan sebahagian
kecil daripada isyarat. Isyarat frekuensi pembawa boleh dihantar, ia tidak boleh
menghantar. Modulasi jalur sisi tunggal
Single modulasi jalur sisi pembawa kekerapan mengikut saiz tahap send dibahagikan
kepada tiga kategori.
① pembawa sistem penindasan penuh: hanya menghantar isyarat jalur sisi,
pembawa isyarat frekuensi tidak dihantar.
② sistem perintis: Selain menghantar isyarat sebelah band, tetapi juga menghantar
isyarat tahap rendah sebagai "perintis" kepada. Ia biasanya digunakan dalam pesawat
supersonik atau satelit peranti SSB. Pilot dihantar ke akhir menerima untuk satu jalur
sisi pembawa kekerapan peranti pemulihan disediakan PLL sumber rujukan
kekerapan.
③ sistem SSB cocok: prototaip tahap penuh pengangkutan jalur sisi dihantar.
Menggunakan serasi stesen radio SSB dan AM boleh berkomunikasi antara satu sama
lain.
Modulasi jalur sisi tunggal - modulasi dan penyahmodulatan
SSB pemodulatan dan penyahmodulatan Terdapat beberapa cara, salah satu
yang paling biasa digunakan adalah kaedah penapisan. Kaedah penapisan yang
digunakan untuk mencapai modulasi jalur sisi tunggal, isyarat jalur sisi double
dibahagikan untuk membentuk dua langkah dan penindasan jalur sisi yang tidak
diingini selesai. Isyarat jalur sisi Double dibentuk oleh pemodulat seimbang. Kerana
satu jalur sisi modulasi modulator.
Mengimbangi kuasa, frekuensi pembawa ditindas ke tahap yang rendah. The
penindasan jalur sisi yang tidak diingini, diikuti selepas pemodulat seimbang siap
penapis jalur sisi. Penapis band Side adalah penapis pas band, jika jalur sisi yang
lebih rendah daripada jalur sisi yang tidak diingini, pemilihan yang betul kekerapan
pusat dan lebar passband, supaya isyarat jalur sisi atas dengan penindasan jalur sisi.
Apabila anda perlu untuk membentuk satu isyarat jalur sisi pelbagai saluran bebas,
anda perlu mempunyai bilangan yang sesuai penjana isyarat jalur sisi tunggal,
mereka mempunyai frekuensi pembawa yang berbeza dan pusat berbeza kekerapan
penapis jalur sisi. Kemudian meletakkan ini menduduki berbeza kekerapan band SSB
isyarat tambahan linear, anda boleh mendapatkan pelbagai isyarat jalur sisi bebas.
SSB isyarat penyahmodulatan, di samping menghantar semua frekuensi
pembawa serasi dan sisa jalur sisi pengesan sampul SSB boleh digunakan, tetapi jenis
yang lain hanya boleh menggunakan jalur sisi SSB proses penyahmodulatan tunggal
untuk menghasilkan yang bertentangan lengkap, yang masih dilakukan dengan
pemodulat seimbang jalur jalur sisi isyarat spektrum untuk kuali, dan di belakang
modulator diikuti oleh penapis laluan rendah, ekstrak isyarat jalur asas yang berguna,
yang tidak diingini isyarat jalur sisi penindasan.
Kaedah penapisan menggunakan generasi isyarat jalur sisi tunggal dan
penyahmodulatan, biasanya dalam masa kurang daripada frekuensi rendah pembawa
kekerapan pada. Oleh itu, selepas penjana satu jalur sisi dan satu jalur sisi mempunyai
penyahmodulat kekerapan hadapan bahagian yang bergerak, spektrum jalur sisi
isyarat untuk bergerak dari kekerapan rendah pembawa kekerapan, atau sebaliknya.
Di samping kaedah penapisan, terdapat pampasan fasa dan sintesis boleh dihasilkan
secara langsung di kekerapan operasi isyarat jalur sisi, tetapi bukan sebagai baik
sebagai kaedah penapisan untuk prestasi, jadi jarang digunakan. Modulasi jalur sisi
tunggal
Modulasi jalur sisi tunggal - Ciri-ciri
Selain penyiaran, modulasi jalur sisi tunggal secara beransur-ansur akan
menggantikan AM. Ini adalah kerana bekas berbanding yang kemudian mempunyai
dua kelebihan yang nyata: The lebar jalur penghantaran tidak lebih besar daripada
jalur lebar mesej dan separuh daripada amplitud; frekuensi pembawa ditindas (dalam
amplitud, modulasi indeks m = 1, kuasa menghantar dua pertiga memberi tumpuan
kepada mesej tanpa frekuensi pembawa). Ini bukan sahaja menjimatkan kuasa, tetapi
juga dapat mengurangkan campur tangan bersama antara stesen-stesen radio. Di
samping itu, penghantaran tunggal jalur sisi oleh penyebaran pengaruh pudar terpilih
kekerapan daripada AM adalah kecil, dan tiada kesan ambang dan sebagainya.
Kelebihan ini akan membolehkan teknologi SSB jauh di luar skop komunikasi
gelombang pendek.
SSB teknologi memerlukan ketepatan frekuensi tinggi sistem. Untuk
penghantaran isyarat suara, jika hanya perkataanⅡ keperluan tahap definisi, sistem
kekerapan kesilapan adalah kurang daripada ± 100 Hz adalah mencukupi; Untuk
lebih mencerminkan tahap semula jadi, sistem kesilapan kekerapan harus kurang
daripada ± 20 Hz. Untuk penghantaran isyarat data memerlukan ketepatan kekerapan
yang lebih tinggi, biasanya tidak lebih daripada 2 Hz ralat kekerapan. Frekuensi
tinggi keperluan ketepatan akan menghadkan pemodulatan SSB dalam perkhidmatan
permohonan siaran. Di samping itu, modulasi jalur sisi tunggal tidak boleh
mengendalikan kekerapan jalur yang agak rendah, dalam proses yang tidak dapat
dielakkan akan membawa masa lengah sedikit, kelemahan ini boleh menjejaskan
teknologi jalur sisi.
Isyarat dari modulasi isyarat pembawa dan dua frekuensi modulasi beralih
komposisi isyarat. Dua isyarat frekuensi-beralih adalah termodulat di kedua-dua
isyarat pembawa, di mana isyarat frekuensi rendah yang kekerapan isyarat terbalik.
Biasanya dikenali sebagai jalur sisi.
Satu kaedah menjana satu isyarat modulasi jalur sisi yang akan dikeluarkan
melalui penuras dengan kelebihan, meninggalkan hanya jalur sisi atas atau jalur sisi
yang lebih rendah. Tetapi juga perlu melalui pembawa umumnya lemah atau
sepenuhnya penapisan (penindasan). Ini adalah sering dirujuk sebagai pembawa jalur
sisi tunggal ditindas. Jika kedua-dua jalur sisi isyarat modulasi asal adalah simetri,
maka selepas transformasi, dan tidak akan menyebabkan apa-apa kehilangan
maklumat. Kerana penguat RF akhir menghantar hanya satu jalur sisi, supaya kuasa
keluaran yang berkesan akan menjadi cara yang lebih besar daripada amplitud purata.
Walaupun dengan penggunaan jalur lebar modulasi jalur sisi tunggal adalah kecil,
kelebihan penjimatan tenaga, tetapi ia tidak boleh menjadi pengesan biasa AM
penyahmodulatan.

Hartley modulasi
Satu lagi kaedah menjana isyarat modulasi jalur sisi tunggal Hartley
modulasi. Kaedah modulasi adalah berdasarkan Hartley RVL dinamakan. Kaedah
modulasi menggunakan kaedah anjakan fasa untuk menyekat jalur sisi yang tidak
diingini. Kaedah khusus kepada isyarat pertama yang asal fasa beralih 90 °, isyarat
pembawa yang merupakan fasa beralih 90 °, maka isyarat asal dan isyarat pembawa
asal adalah termodulat, fasa-beralih isyarat dan fasa beralih isyarat pembawa adalah
termodulat, sekali gus menjana dua isyarat termodulat. Kedua-dua isyarat termodulat
dengan menambah atau menolak, isyarat jalur sisi boleh diperolehi. Satu kelebihan
kaedah modulasi ini adalah bahawa ia boleh membenarkan ungkapan analisis isyarat
jalur sisi tunggal. Ini adalah sesuai untuk pemahaman yang lebih baik daripada SSB
isyarat pengesanan penyegerakan.
90 ° anjakan fasa isyarat tidak boleh bergantung kepada isyarat kelewatan
mudah diperolehi. Dalam litar analog, biasanya dilaksanakan dengan menggunakan
rangkaian anjakan fasa. Dalam era tiub vakum radio pop, kaedah ini adalah sangat
popular, tetapi kerana isu-isu kos, penggunaan kurang dan kurang. Sekarang,
bagaimanapun, kaedah modulasi ini dalam radio amatur dan pemproses isyarat
digital sangat popular. Menggunakan Hilbert mengubah, dalam litar digital untuk
mencapai kaedah modulasi ini pada kos yang rendah.
Vivaldi modulasi
Kaedah lain adalah dengan Vivaldi modulasi, kaedah yang hanya
menggunakan penapis laluan rendah dan hibrid kuadratur boleh dicapai, adalah
digital cara yang ideal.
Vivaldi adalah proses pemodulatan, isyarat pertama melalui kuadratur
modulasi, dan kemudian rendah lulus ditapis, dan kemudian selepas kuadratur
modulasi. Selepas pengeluaran dan, isyarat jalur sisi atas diperolehi, mengambil
miskin, band isyarat rendah diperolehi.

3. MODULASI SUDUT
Pada dasarnya modulasi secara garis besar terbagi atas modulasi analog dan
modulasi digital. Perbedaaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak
pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya
berbentuk analog dan sinyal cariernya analog. Sedangkan pada modulasi digital,
sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal cariernya analog.
Orientasi pada percobaan ini adalah pada modulasi analog, dimana pada
modulasi analog masih dibagi lagi atas modulasi linier dan modulasi nonlinier.
Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation
(PM) adalah jenis modulasi yang termasuk dalam kategori modulasi analog. Lebih
rincinya Amplitude Modulation termasuk dalam modulasi analog-linier. Sedangkan
Frequency Modulation dan Phase Modulation termasuk dalam modulasi analog-
nonlinier.
Modulasi analog-linier, parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah
amplitudonya, amplitudo sinyal carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan
amplitudo sinyal informasi. Modulasi analog-nonlinier, parameter sinyal yang
mengalami perubahan adalah frekuensi dan fasanya, frekuensi sinyal carier berubah-
ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk FM) dan fasa sinyal
carier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk PM).
Orientasi pada percobaaan ini akan dipersempit lagi pada modulasi analog-
nonlinier. Frekuensi dan phasa dalam parameter sinyal terletak pada sudut fasanya
x=Xmaks cos q(t)
x=Xmaks cos ( ωc t + f(t))
f(t) = sudut phasa (radian) [ parameter ini yang akan berubah-ubah sehingga
menimbulkan perubahan pada frekuensi dan pergeseran phasa ] sehingga modulasi
analog-nonlinier ini dikenal sebagai modulasi sudut.
4. MODULASI PULSA
Modulasi Kode Pulsa/Pulse Code Modulation (PCM), merupakan salah satu
teknik memproses suatu sinyal analog menjadi sinyal digital yang ekivalen. Proses-
proses utama pada sistem PCM, diantaranya Proses Sampling (Pencuplikan),
Quantizing (Kuantisasi), Coding (Pengkodean), Decoding (Pengkodean Kembali).
Pada Gambar A ditunjukkan diagram blok proses pengiriman pada PCM diantaranya:
Filter (LPF), Sampler, Quantizer dan Coder. Pada tahap pertama, sinyal input (analog)
dengan frekuensi fm masih bercampur dengan noise atau sinyal lain yang berfrekuensi
lebih tinggi. Untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tidak di inginkan(noise)
tersebut digunakan LPF.
Setelah sinyal di filter, selanjutnya adalah pengambilan sample seperti yang
ditunjukkan pada Gambar A dan C. Frekuensi sampling (fs) harus lebih besar atau
sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi (fs ≥ 2fm) ; sesuai dengan Theorema
Nyquist. Sinyal output sampler disebut sinyal PAM (Pulse Amplitudo Modulation).

Sinyal PAM tersebut yang merupakan potongan dari sinyal aslinya kemudian
diberi nilai (level) sesuai dengan amplitudo dari masing-masing sample sinyal
(Gambar C). Jumlah pembagian level sinyal yang digunakan disuaikan dengan jumlah
bit yang di inginkan untuk mengkodekan satu sample sinyal PAM berdasarkan
persamaan berikut;

N adalah jumlah level sample yang di ambil dan n adalah jumlah bit yang
digunakan untuk mengkodekan satu sinyal PAM. Misalkan sinyal-sinyal PAM
tersebut akan dikodekan menjadi 4 bit maka jumlah level yang akan diperoleh adalah;

Selanjutya, setiap sample yang telah terkuantisasi masuk ke dalam blok


CODER. Pada tahapan ini , sample sinyal yang masih berbentuk analog dirubah
menjadi biner dengan urutan serial. CODER sendiri terdiri dari dua blok utama yaitu,
A/D Converter yang berfungsi untuk merubah sinyal analog menjadi biner, akan
tetapi keluarannya masih dalam bentuk parallel seperti yang di tunjukkan Gambar D,
karenanya di butuhkan blok kedua berupa P/S Converter agar deretan biner menjadi
serial.

Pada penerima (Gambar E) sinyal yang masuk telah mengalami peredeman


dan kembali bercampur dengan berbagai sinyal lain yang tidak di inginkan (noise)
selama proses pengiriman, hal ini merusak sinyal informasi sehingga akan lebih sulit
untuk di proses. Karenanya, sinyal harus diperbaiki terlebih dahulu dengan
menggunakan “Regenerative Repeater” seperti yan ditunjukgkan pada Gambar E dan
F.
Selanjutnya dengan menggunakan prinsip yang sama, deretan sinyal biner
yang telah diperbaiki tersebut di rubah kembali menjadi bentuk analog melalui proses
DECODER. Sinyal yang masih merupakan deretan seri di rubah menjadi parallel dan
dikonversikan ke analog, sehingga output DECODER merupakan sinyal PAM seperti
yang terlihat pada Gambar E dan G. Sinyal PAM ini kemudian difilter dengan
menggunakn LPF untuk mengembalikannya menjadi sinyal informasi yang di
inginkan.
Dasar Teori Pulse Amplitudo Modulation ( PAM )
Konversi sinyal analog menjadi sinyal digital dibagi menjadi 3 bagian penting
yaitu:
1. Sampling
Merupakan proses pencuplikan dari sinyal informasi yang akan diproses.
Frekuensi sinyal sampling menurut aturan Nyquist adalah sebesar 2 fm, dengan fm
adalah sinyal informasi yang akan disampling
2. Quantizing
Merupakan proses penghargaan suatu sinyal yang sudah disampling dengan
membawa sinyal tersebut pada penghargaan bit-bit biner yang dibutuhkan.
3. Encoding
Merupakan proses pengubahan kode-kode biner menjadi kode-kode tertentu
sesuai dengan aplikasi dari sinyal digital yang dimaksud
Pada sebuah proses sampling bisa dilakukan dengan menggunakan dua jenis
sinyal yaitu pulsa maupun impulse. Modulasi dengan sinyal PAM ini merupakan
proses pendigitalisasian sinyal dengan input sinyal berupa pulsa.
Pembentukan sinyal PAM pada proses digitalisasi menggunakan pulsa
merupakan langkah pertama dengan cara membangkitkan sinyal pulse dari pulse
generator dengan mengatur lebar pulse (To) secara diskret. Namun selanjutnya perlu
dipahami bahwa ternyata bentuk sinyal PAM yang dihasilkan adalah:
Sinyal PAM adalah berbentuk diskrete pada kawasan waktu dan kontinue
Levelnya
Sinyal PAM bentuknya tidak murni sinyal analog dan juga tidak murni
berbentuk sinyal digital
Dalam praktiknya pada komunikasi digital, sinyal PAM kurang disukai karena
bentuk karakteristik sinyalnya menyebabkan sinyal ini tidak tahan terhadap error
karena faktor kekontinuitasanya. Pada dasarnya, bentuk umum dari sebuah sinyal
PAM adalah merupakan perkalian dari sebuah sinyal sinus kontinue S(t) dengan
sebuah sinyal pulsa disekret Sp(t) dengan:
S(t) = A cos (2?fs t)
SPAM (t) = k s(t) sp (t) di mana:
K = konstanta pengali
S(t) = sinyal informasi kontinue
Sp(t) = sinyal pulse diskret
Pada sebuah blok diagram PAM Modulator, akan terdiri dari bagian Low Pass
Filter yang akan melewatkan frekuensi di bawah 3,4 Khz dan bagian Sampler yang
akan menjumlahkan sinyal informasi hasil pemfilteran dengan sinyal pulsa yang
dibangkitkan dari generator pembangkit pulsa (G) yang ada di bagian bawah. Bagian
lain yang ada pada sebuah PAM Modulator adalah bagian Hold yang akan memproses
sinyal hasil sampling menjadi sinyal tercuplik yang dimemory serta bagian
sinkronisasi clock yang terhubung ke masing-masing bagian trainer. Antara bagian
modulator PAM dengan bagian Demodulator PAM haruslah sinkron frekuensi clock
satu sama lain.
Pada sebuah blok diagram PAM Demodulator, akan terdiri dari bagian yang
lebih sederahana karena hanya terdiri dari saklar komutator ( pemutar) dan bagian low
pass filter. Keluaran dari bagian Modulator PAM berupa sinyal PAM akan dipilih oleh
saklar komutator jika input masukanya banyak. Hasil sinyal keluaran dari saklar
komutator masih sama dengan hasil Modulator PAM. Sedangkan pada bagian output
LPF, sinyal termodulasi PAM akan difilter sehingga keluaranya akan sama dengan
sinyal masukan dari AFG.
Salah satu metode pendigitalisasian sinyal adalah dengan menggunakan sistem
PCM (Pulse Code Modulation) selain dengan metode Delta Modulator yang jarang
digunakan. Pada sebuah sistem PCM input sinyal berupa sinyal analog yang diproses
terlebih dahulu dengan Pulse Amplitude Modulation untuk mengubah sinyal analog
kontinue dari AFG menjadi sebuah sinyal digital diskret melalui proses Sampling and
Hold. Hasil ini kemudian dilanjutkan dengan proses Quantizing dan encoding pada
sisiPCM Modulator. Quantizing yang digunakan di sini menggunakan 8 level
quantizing yang dihasilkan oleh Analog to Digital Converter pada PCM Modulator.
Semakin tinggi level Quantizing pada sebuah PCM maka semakin bagus
proses penghargaan sebuah sinyal analog yang akan didigitalisasi. Namun bila level
penghargaan terlalu tinggi akan menyebabkan bit-bit yang dihasilkan akan terlalu
lebar sehingga boros Bandwitdth.
Pada sisi PCM Modulator, input sinyal PAM berupa sinyal pulsa diskret akan
diubah menjadi sinyal impulse diskret dengan menggunakan ADC ( Analog to Digital
Converter). Hal ini bisa dilakukan karena pada sisi PCM Modulator ada proses
synkronisasi dari pulsa digital menjadi impulse pada bagian bawah trainer. Output
PCM Modulator akan menjadi input bagi PCM Demodulator yang akan mengubah
bentuk impulse diskret menjadi bentuk pulse tersampling. Output Pulse tersampling
ini selanjutnya akan menjadi input bagi PAM Demodulator dan melalui proses LPF
maka sinyal pulse tersampling tersebut akan diubah dalam bentuk sinyal aslinya
seperti pada bagian output AFG.
Pada bagian Sampling PAM Modulator, generator sinyal pulsa akan
dibangkitkan dengan mengatur frekuensi sampling dan nilai . Nilai merupakan
perbandingan antara periode sinyal bagian atas dengan periode sinyal keseluruhan
bagian bawah. Jika nilai frekuensi sampling fp diambil terlalu kecil maka akibatnya
sinyal informasi yang akan disampling tidak terwakili semuanya, akibatnya hasil
keluaran sinyal PAM menjadi cacat. Pada bagian PAM demodulator, akan
mengakibatkan peristiwa Aliasing, di mana spektrum masing-masing sinyal akan
saling bertabrakan. Bila frekuensi sampling diambil terlalu besar akan mengakibatkan
level bandwidth yang terlalu besar untuk ditransmisikan.
TEKNIK ENCODING

Teknik encoding adalah modulasi dari proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier
dengan frekuensi fc.

macam-macam teknik encoding :

Sinyal Analog
Sinyal Digital

1. Data digital, sinyal digital

Elemen sinyal adalah sinyal digital dari tiap tiap pulsa, dimana data binary
ditransmisikan dengan mengencodekan tiap bit data menjadi elemen elemen sinyal

Sinyal unipolar adalah dari semua elemen sinyal mempunyai tanda yang sama.

Sinyal polar adalah elemen sinyal dimana salah satu berlevel tegangan positif dan yang
lain negatif

Sinyal digital adalah sederetan pulsa yang memiliki tegangan putus-putus yang
berlainan

Data biner akan ditransmisikan melalui pengkodean setiap bit data ke dalm elemen-
elemen sinyal

2. Data digital ke sinyal analog

3. Data analog ke sinyal digital


4. Data analog ke sinyal analog

Tugas-tugas receiver dalam sinyal digital :

1) Mengetahui timing dari setiap bit


2) Menentukan level sinyal, dimana 1 untuk bit high dan 0 untuk bit low.

Faktor yang menentukn sukses dari receiver adalah:

1) Kecepatan data: meningkatkan bit error rate


2) S/N: menurunkan bit error rate
3) Bandwith

Lima faktor pembandingan untuk teknik komunikasi:

1) Spektrum sinyal
2) Clocking
3) Deteksi error
4) Interferensi dan kekebalan pada noise
5) Biaya dan kesulitan

Teknik Pengkodean:
1. NRZ(NonReturn to Zero)

NRZ-L (NonReturn to Zero Level)

Teknik pengkodean dimana untuk tegangan negatif dipakai untuk mewakili


suatu binary dan tegangan positif untuk mewakili binary lainnya.

NRZI (NonReturn to Zero Inverted)


Teknik pengkodean dimana transisi dari low ke high atau sebaliknya pada awal
bit time akan dikenal sebagai binary 1, namun ketika binary 0 tidak ada transisi

Kelebihan :

Lebih kebal noise

Tidak dipengaruhi oleh level tegangan

Kekurangan :

Keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang kurang


baik.

2. MULTILEVEL BINARY

Bipolar-AMI

Kode dimana binary 0 dinyatakan tidak adanya line sinyal sedangkan unutk
binary 1 diwakilkan dengan pulsa positif atau negatif dengan menggunakan
lebih dari 2 level sinyal
Pseudoternary

Untuk binary 1 dinyatakan tidak ada line siyal sedangkan untuk binary 0
dinyatakan untuk penggantian pulsa-pulsa positif atau negatif

Kelebihan :

Kemampuan synchronisasi yang baik

Pemakaian bandwith yang lebih kecil

Dapat menampung informasi yang lebih

3. BIPHASE

Manchester : terdapat kode saat transisi pada pertengahan periode.


Untuk transisi:

Low-high adalah 1

High-low adalah 0

Differential manchester : untuk binary 0 dinyatakan adanya transisi pada awal


periode pada bit, untuk binary 1 dinyatakan tidak adanya transisi di awal periode
pada bit.

Kelebihan :

1. Sinkronisasi
2. Tidak ada komponen dc
3. Dapat mendeteksi kesalahan

Kekurangan:

1.Membutuhkan bandwith yang lebar

4. Modulation rate

Modulation rate adalah kecepetan dari setiap sinyal yang berubah setiap per
detiknya.

5. Teknik Scrambling
Untuk teknik scrambling dapat menghasilkan sebuah tingkatan tegangan pada
jalur digantikan dengan mengisisi yang akan memeberikan transisi yang cukup
waktu untuk penerima sehingga sinkronisasi dapat dipertahankan.

Kelebihan :

1. Tidak ada komponen DC


2. Tidak ada urutan garis sinyal level nol yang panjang
3. Tidak ada pengurangan kecepatan
4. Dapat mendeteksi kesalahan

6. Bipolar with 8-zeros Substitution(B8ZS)

B8ZS biasanya dikenal dengan pengkodean bipolar dengan 8 nol yang tertukar

Kelemahan :
1. Untuk pengkodean panjangnya string/deretan no dapat menyebabkan hilangnya
sinkronisasi saat transmisi data.

7. High-density bipolar-3Zeros(HDB3)

kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang terdapat
satu atau dua pulsa ataupun biasa atau disebut dengan kode violation.

Kelebihan

1. Untuk telekomunikasi jarak jauh


2. Kemampuan sinkronisasi yang lebih bak
3. Tidak adanya DC an lebih baik
4. Dapat mendeteksi error
5. Bandwidth relatif bagus
BAB III

KESIMPULAN

Dalam komunikasi data terdapat istilah modulasi, dan pengertian dari modulasi adalah
proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal
mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa
gelombang sinus berfrekuensi tinggi.

Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan
frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi
(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.

Terdapat dua jenis modulasi yaitu, Modulasi Analog dan Modulasi Digital.
Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa sinyal analog
atau berbentuk sinusoidal . Adapun yang termasuk kedalam modulasi analog adalah
sebagai berikut:
a) Amplitude Modulation (AM)
b) Frequency Modulation (FM)
c) Phase Modulation (PM)

Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal
digital (bit-bit pengkodean).Adapun yang termasuk kedalam modulasi digital adalah
sebagai berikut:

a) Amplitude Shift Keying (ASK)


b) Frequency Shift Keying (FSK)
c) Phase Shift Keying (PSK)
DAFTAR PUSTAKA

1. Suryadi HS, D. 1993. Pengantar Komunikasi Data. Gunadarma


2. William stallings, Dasar-dasar Komunikasi Data,2001,Salemba Teknika
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
4. http://id.wikipedia.org/wiki/modulasi
5. https://www.scribd.com/doc/99708679/modulasi
6. http://artikelbistek.blogspot.com/2010/06/modulasi.html

Anda mungkin juga menyukai