Anda di halaman 1dari 15

POTENSIAL SEL

Makna GGL/potensial Sel Kerja yang diperlukan untuk menggerakkan muatan listrik (GGL) di dalam sel bergantung pada perbedaan potensial di antara kedua elektrode. Beda potensial ini disebabkan adanya perbedaan kereaktifan logam di antara kedua elektrode. Nilai GGL sel merupakan gabungan dari potensial anode (potensial oksidasi) dan potensial katode (potensial reduksi). Dalam bentuk persamaan ditulis sebagai berikut. GGL (Esel) = potensial reduksi + potensial oksidasi

Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid)

Dua logam yang tercelup dalam larutan dikatakan sebagai sel, dan logam-logam tersebut dikatakan sebagai elektroda, yang didefinisikan sebagai kutub atau lempeng pada suatu sel

elektrokimia, dimana arus memasuki atau meninggalkan sel.


Dua logam atau dua elektroda yang ada dalam sel elektrokimia memiliki peran tertentu. Elektroda yang memiliki peran dalam proses pengikatan elektron (proses reduksi) disebut dengan katoda. Katoda menarik ion-ion bermuatan positif dan ion-ion tersebut disebut kation. Sedangkan elektroda yang berperan dalam pelepasan elektron (proses oksidasi) disebut anoda. Anoda

menarik ion-ion negatif dari larutan elektrolit, ion-ion ini disebut


anion.

Macam macam sel


Sel Volta atau Galvani Sel Daniel Sel Elektrolisis Sel Volta, Daniel, dan Galvani : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+) Sel Elektrolisis : Anoda positif (+) dan katoda negatif (-)

Sel Volta atau Galvani Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Kegunaannya adalah untuk mengukur pH kelarutan. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif). Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.

Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X

Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ionion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.

Sel daniel
Pada Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat atau CuSO4 dan elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn mengalami oksidasi: Zn(s) Zn2+(aq) + 2e Pada katoda, Cu mengalami reduksi: Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)

Sel daniel
Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda. Elektron-elektron yang

"ditarik" dari seng berjalan sepanjang kawat, yang harus merupakan kawat non-reaktif,
menghasilkan arus listrik yang membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat memainkan peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di anoda untuk mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada katoda ion-ion Cu2+ terakumulasi untuk mempertahankan keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini menyebabkan sebagian tembaga terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi "terlarut" atau "meluruh" ke dalam larutan. Karena kedua reaksi tidak terjadi sendiri-sendiri (independently), kedua sel harus dihubungkan (dengan konduktor misalnya) agar ion-ion bergerak bebas. Digunakan dua wadah keramik yang berbeda untuk masing-masing larutan. Biasanya suatu "salt bridge" atau jembatan garam digunakan untuk menghubungkan kedua sel. Pada sel basah seperti ini, ion-ion sulfat bergerak dari katoda menuju anoda melalui jembatan garam dan kation-kation Zn2+ bergerak dalam arah sebaliknya.

RANGKAIAN SEL

Kompoenen : Elektroda - kutup listrik (-) anoda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi (+) katoda tempat berlangsungnya reaksi reduksi Jembatan garam : jembatan garam ini berfungsi melengkapi rangkaian menjadi sebuah rangkaian / sel yang tertutup karena listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup.

Proses yang terjadi


Lempeng logam Zn dicelupkan dalam larutan yang mengandung Zn2+ (ZnSO4) Lempeng logam Cu dicelupkan dalam larutan yang mengandung Cu2+ (CuSO4) Logam zink yang dicelupkan dalam larutan melarut ZnSO4 akan melepaskan electron (lebih mudah teroksidasi) Electron mengalir melalui jembatan garam akan dan akan diambil oleh ion Cu2+ sehingga logam Cu mengendap. Cu2+ + 2e Cu Dengan perubahan Cu2+ menjadi Cu, maka dalam larutan CuSO4 terdapat kelebihan ion SO42-, sehingga ion ion akan mengalir ke larutan ZnSO4 melalui jembatan garam, untuk mengimbangi Zn2+. Reaksi berlangsung terus hingga salah satu pereaksi (Zn/Cu) habis.

PERHITUNGAN POTENSIAL SEL


Perhitungan Potensial Sel Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya. Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung. Esel= E(+) E() dengan: E(+)= potensial elektrode lebih positif (lebih besar) E()= potensial elektrode lebih negatif (lebih kecil) Perhitungan tidak melibatkan koefisien.

Kerja yang diperlukan untuk menggerakkan muatan listrik (GGL) di dalam sel

bergantung pada perbedaan potensial di antara kedua elektrode. Beda potensial ini
disebabkan adanya perbedaan kereaktifan logam di antara kedua elektrode Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua elektroda (voltase) atau disebut juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive (emf) Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel Satuan yang dgunakan 1 V = 1 J/C Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid)

http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage /materi_pokok/MP_426/Flash/elektrokimi a.swf

Anda mungkin juga menyukai