Anda di halaman 1dari 75

KONTRAK PENILAIAN

MAKUL: INTERPERSONAL SKILL

ABSEN = 25 %
TUGAS (pilihan) = 25 %
TUGAS (pilihan) = 10 %
UTS / QUIS = 15 %
UAS = 35 %
TIDAK HADIR 4 X BERTURUT2 ATAUPUN TIDAK BERTURUT TIDAK DI IZINKAN UNTUK
MENGIKUTI UTS MAUPUN UAS
BUKU REFERENSI

1. HUBUNGAN INTERPESONAL
KARANGAN : - DIAN WISNU WARDHANI &
SRI FATMAWATI MASHOEDI
PENERBIT : SALEMBA HUMANIKA, JAKARTA
2012

2. KOMUNIKASI SERBA ADA SERBA MAKNA


KARANGAN : PROF.DR. ALO LILIWERI, M.S
PENERBIT : PRAMODA MEDIA GROUP, JKT 2011
BUKU REFERENSI

3. KOMUNIKASI INTERPESONAL
KARANGAN : SURANTO. AW
PENERBIT : GRAHA ILMU, JOGJAKARTA 2011

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@@@@@@@@@

4. PUBLIC RELATION & CRISIS MANAJEMENT


KARANGAN : RACHMAT KRISYANTONO, Ph.D.
PENERBIT : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP
BUKU REFERENSI
5. HUMAS, MEMBANGUN CITRA DENGAN KOMUNIKASI
KARANGAN : H. FRAZIER MOORE, Ph.D
PENERBIT : PT. REMAJA ROSDA KARYA, BANDUNG
2005
INTERPERSONAL SKILL :
BUKAN KARAKTER KEPRIBADIAN YANG BERSIFAT
BAWAAN, melainkan :

KETRAMPILAN YANG BISA DIPELAJARI, MATA KULIAH


INI BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL TENTANG
KEPRIBADIAN, oleh karenanya;

SEBELUM MENILAI ORANG LAIN KITA HARUS BISA


MENILAI DIRI KITA SENDIRI TERLEBIH DAHULU
DIFINISI

 suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia mampu berinteraksi


sosial dengan sesamanya.
 kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya

dengan orang lain, baik dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal dengan
tujuan untuk mengembangkan kerja secara optimal

INTERPERSONAL SKILL ADALAH:


Kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang dimana ia mampu menjalin
hubungan yang harmonis dengan orang lain dan mengerti apa yang diinginkan
orang lain dari dirinya, entah itu dari sikap, tingkah laku atau perasaannya.
PERBDEAAN
Verbal : DENGAN CARA TERTULIS ATAU LISAN
CONTOH : DAPAT DILAKUKAN DENGAN LISAN, MENGGUNAKAN MEDIA
(ALAT) SEPERTI BERCAKAP-CAKAP DENGAN TELEPON
KALAU TULISAN : DENGAN MEDIA CETAK/ELEKTRONIK,
LUKISAN/GAMBAR/GRAFIK

Non Verbal : DENGAN CARA BAHASA ISYARAT


CONTOH : - EKSPRESI WAJAH, SANDI, SIMBOL, PAKAIAN SERAGAM,
WARNA, INTONASI SUARA
- SENTUHAN: SEPERTI BERSALAMAN, MENGGENGGAM TANGAN,
BERCIUMAN, SENTUHAN DI PUNGGUNG, MENGELUS-NGELUS
- GERAK TUBUH; MENGANGGUK, UNTUK MENGATAKAN IYA,
MENGANGKAT TANGAN 5 JARI, BERARTI STOP/BERHENTI
- SLOGAN : APAPUN MAKANANNYA , THE BOTOL MINUMANNYA
BUHMESTER, DKK (1988 : 933) MENEMUKAN 5 ASPEK KEMAMPUAN INTERPERSONAL, YAITU:

 1. Kemampuan berinisiatif
Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman
baru yang lebih banyak dan luas tentang dunia
luar dan tentang dirinya sendiri dengan tujuan
untuk mencocokan sesuatu atau informasi yang
telah diketahui agar dapat lebih memahami.
2. Kemampuan bersikap terbuka (self disclosure)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengungkap
informasi yang bersifat pribadi mengenai dirinya
dan memberikan perhatian kepada orang lain.
Dengan adanya keterbukaan, kebutuhan dua orang
terpenuhi yaitu dari pihak pertama kebutuhan
untuk bercerita dan berbagi rasa terpenuhi, sedang
bagi pihak kedua dapat muncul perasaan istimewa
karena dipercaya untuk mendengarkan cerita yang
bersifat pribadi.
3. Kemampuan bersikap asertif
Dalam komunikasi interpersonal orang sering kali
mendapat kejanggalan yang tidak sesuai dengan alam
pikirannya, sehingga disaat seperti itu diperlukan sikap
asertif dalam diri orang tersebut.

Menurut Pearlman dan Cozby (dalam Fuad Nashori, 2000


: 30) mengartikan “asertif sebagai kemampuan dan
kesedian individu untuk mengungkapkan perasaan-
perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-hak
dengan tegas.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan untuk mengungkapkan perasaan-
perasaannya secara jelas, meminta orang lain untuk
melakukan sesuatu dan menolak melakukan hal yang
tidak diinginkan tanpa melukai perasaan orang lain, jadi
seseorang itu memahami tindakan dan ucapannya sendiri.
Dengan demikian sifat asertif, individu tidak akan
diperlakukan secara tidak pantas oleh lingkungan
sosialnya dan dianggap sebagai individu yang memiliki
harga diri.
4. Kemampuan memberikan dukungan emosional.
Menurut Buhmester dkk (1988 : 998)
“kemampuan memberikan dukungan emosional sangat
berguna untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal
antara dua individu”.

Sedangkan menurut Barker dan Lemle (dalam Buhmester,


dkk 1998 : 1001) mengatakan bahwa sikap hangat juga
dapat memberikan perasaan nyaman kepada orang lain
dan akan sangat berarti ketika orang tersebut dalam
kondisi tertekan dan bermasalah.
5. Kemampuan Mengatasi Konflik
Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur
perbedaan yang dapat menyebabkan terjadinya
konflik.
Konflik senantiasa hadir dalam setiap hubungan
antar manusia dan bisa muncul karena berbagai
sebab.
 Menurut Buhmester (1988 : 1006) kemampuan
mengatasi konflik adalah berupaya agar konflik
yang muncul dalam suatu hubungan interpersonal
tidak semakin memanas.
Kemampuan mengatasi konflik itu diperlukan
agar tidak merugikan suatu hubungan yang telah
terjalin karena akan memberikan dampak yang
negatif.
 Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan interpersonal :
merupakan kecakapan yang dimiliki individu untuk
memahami berbagai situasi sosial dan menentukan
perilaku yang tepat yang merupakan hasil dari interaksi
individu dengan orang lain yang mencakup lima
komponen yaitu kemampuan berinisiatif, kemampuan
bersikap terbuka (self disclosure), kemampuan untuk
bersikap asertif, kemampuan memberikan dukungan
emosional, kemampuan dalam mengatasi konflik.
STRUKTUR INTERPERSONAL SKILL
 KEMAMPUAN, KESANGGUPAN, KEPANDAIAN ATAU
KEMAHIRAN SESEORANG DALAM MENGERJAKAN SESUATU
 INTERPERSONAL SKILL YANG BAIK DAPAT DIBANGUN DARI KEMAMPUAN
MENGEMBANGKAN PRILAKU & KOMUNIKASI YANG ASERTIF & EFEKTIF
 MEMILIKI KONSEP DIRI & BERKEPRIBADIAN YANG KUAT
 MENINGKATKAN POTENSI DIRI DI BIDANGNYA
 MENINGKATKAN HUMAN RALATIONS DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT &
ORGANISASI
 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJADI PEMIMPIN DAN DAPAT BEKERJSAMA
DALAM TEAM
 KEMAMPUAN, KESANGGUPAN, KEPANDAIAN SESEORANG DALAM MENGASAH
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN PERCAYA DIRI
 INTERPERSONAL SKILL BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI KARAKTER
KEPRIBADIAN YANG BERSIFAT BAWAAN, MELAINKAN MERUPAKAN
KETRAMPILAN YANG BISA DIPELAJARI

Asertif : kemampuan utk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dg apa yg org
lain mungkin fikirkan atau katakan ( ketegasan, keberanian menyatakan pendapat )
Efektif : sama-sama mengerti apa pesan yg disampaikan
INTERAKSI SOSIAL YANG BERSIFAT DESOSIATIF ATAU
MEREGANGKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

 KOMPETISI, SIKAP SUKA MENGAJAK BERSAING


ATAU BERTANDING

 KONTRAVERSI, SIKAP SUKA NGAMBEK ATAU


DIAM TAPI MENDONGKOL

 KONFLIK, SIKAP SUKA MENENTANG ATAU


MENANTANG
SENI BERKOMUNIKASI POSITIF
1. THE ART OF LOOKING ( MEMANDANG ) : TATAPAN MATA MENGUNGKAP
BERJUTA MAKNA
2. THE ART OF SMILING ( TERSENYUM) : KETULUSAN TERUNGKAP DALAM
SENYUM
3. THE ART OF LISTENING (MENDENGAR): KESEDIAAN MENDENGAR
MENJADIKAN LEBIH PINTAR
4. THE ART OF ANSWERING ( MENJAWAB ): JAWABAN TENTU LEBIH BERARTI
5. THE ART OF QUESTIONING (BERTANYA): BERTANYA MEMPERKAYA
WACANA
6. THE ART OF SURPRISING (KEJUTAN POSITIF) KEJUTAN MENGESANKAN
KEPEDULIAN
7. THE ART OF ADMITTING MISTAKE (MENGAKUI KESALAHAN): MENGAKUI
KESALAHAN MENCERMINKAN KERENDAHAN HATI DAN KEBESARAN JIWA
8. THE ART OF ASKING APOLOGY ( MEMINTA MAAF): PERMINTAAN MAAF
MENGAJARKAN RASA IHKLAS
9. THE ART OF STATING EMPATY (PERNYATAAN EMPATI): PERNYATAAN
EMPATI SANGAT MENYEJUTKAN HATI
10. THE ART OF CLOSING CONVERSATION ( MENUTUP PEMBICARAAN):
UNGKAPKAN KATA PERPISAHAN YANG MEMBAWA KESAN
Robins (2000) mendefinisikan interpersonal
skill (keterampilan interpersonal)
sebagai kemampuan seseorang secara efektif
untuk berinteraksi dengan orang lain maupun
dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik,
menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja
dalam satu tim.
 
Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal
skill
adalah kecakapan atau keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan
untuk berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal.
Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal
skill (keterampilan interpersonal) adalah
suatu keterampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan
perilaku, motivasi serta keinginan orang lain.
Bagimana seseorang mampu membangun
hubungan yang harmonis dengan memahami dan
merespon manusia atau orang lain.
Soft skill adalah kemampuan seseorang untuk
bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik
pada lingkungan dimana dia berada. Ini penting,
karena banyak para lulusan penguruan tinggi
ketika diminta berbicara, menyampaikan ide atau
gagasan serta mempresentasikan karyanya, tidak
siap (Pramudi, 2008).

Soft skill adalah kemampuan tak terlihat yang


diperlukan untuk sukses (Ditdik ITB, 2005).
 Soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari
konsep yang selama ini dikenal dengan istilah
kecerdasan emosional (emotional quotient). Soft skill
sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan
teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan
kemampuan intrapersonal dan interpersonal.
 Intra-personal skill: ketrampilan seseorang dalam mengatur
dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal .
 Inter-personal skill: ketrampilan seseorang dalam hubungan
dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal (UBB,
2008).
SOFT SKILL DIBAGI MENJADI DUA YAITU:

INTRA PERSONAL SKILL ADALAH :


keterampilan seseorang dalam “mengatur” diri
sendiri. intrapersonal skill, sebaiknya dibenahi
terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan
dengan orang lain ;
SEDANGKAN INTER PERSONAL SKILL ADALAH:
keterampilan seseorang yang diperlukan dalam
berhubungan dengan orang lain.
KETERAMPILAN INTRAPERSONAL SKILL SBB:
 Transformasi Karakter
 Transformasi Keyakinan
 Manajemen Perubahan
 Manajemen Stres
 Manajemen Waktu
 Proses Berfikir Kreatif
 Tujuan Pengaturan & Tujuan Hidup
 Dipercepat Belajar Tehnik
 Percaya Diri
 Penilaian Sifat Diri & Preferensi
 Kesadaran Emosional
 Kontrol Diri
 Kelayakan
 Proaktfi
KETERAMPILAN INTERPERSONAL SKILL SBB:

 Keteranpilan Komunikasi Kesadaran Politik


 Keterampilan Motivasi Memanfaatkan Keragaman
 Keteranpilan Kepemimpinan Orientasi Pelayanan
 Keterampilan Self Marketing Empati
 Keteranpilan Negosiasi Menajemen Konflik
 Keterampilan Presentrasi Kerjasama Tim
 Keteranpilan Komunikasi Sinergi
 Keterampilan Berbicara di Publik
Soft skill adalah sebuah istilah dalam sosiologi
tentang EQ (Emotional Quotient) seseorang, yang
dapat dikategorikan /klusterkan menjadi
kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa,
kebiasan, keramahan, optimasi.
Soft skills ‘berbeda’ dengan hard skills yang
menekankan kepada IQ, artinya penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis
yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
(Karmilasari, 2008). Contoh perbedaan soft skills
dan hard skills bisa dilihat di gambar di bawah ini:
 HARDSKILL (Kemampuan TEKNIS)
kemampuan yang kita miliki atau dipelajari baik di
kelas maupun di laboratorium, mereka yang belajar
dengan rajin, giat, dan tekun akan memperoleh
kemampuan teknis yang baik, dicerminkan salah
satunya dengan nilai atau IP (indeks prestasi) yang
tinggi. Sifatnya visible karena ada benda yang
dapat membuktikannya seperti ijazah,srtifikat, dsb
 SOFTSKILL (Kemampuan NON-TEKNIS)
kemampuan seseorang untuk bisa bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan baik pada lingkungan dimana
dia berada. Sifatnya invisible.
Atribut dari softskill ini seperti, sikap baik seperti
integritas, inisiatif, motivasi, etika, kerja sama dalam
tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen,
mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan,
jujur, berargumen logis, kemampuan beradaptasi,
pemecahan masalah dan lainnya. (Wartawarga, 2009)
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua
kategori : intrapersonal dan interpersonal skill.
 Intra personal skill mencakup : self awareness (self confident, self
assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill
(improvement, self control, trust, worthiness, time/source
management, proactivity, conscience), manajemen stress,
manajemen perubahan, karakter transformasi, berpikir
kreatif, memiliki acuan tujuan positif, teknik belajar cepat,
dsb.

 Sedangkan Inter personal skill mencakup social awareness


(political awareness, developing others, leveraging diversity,
service orientation, empathy, kemampuan memotivasi, negosiasi,
presentasi, memimpin, berkomunikasi, membangun relasi, bicara di
depan umum dan social skill (leadership,influence, communication,
conflict management, cooperation, team work, synergy).
Adapun beberapa interpersonal skill
(keterampilan interpersonal), antara lain :
(1) Keterampilan listening (mendengarkan) :
Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah
bagian menerima pesan, salah satunya ialah
mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah
menggunakan alat pendengaran (telinga) , tetapi
memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan
alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada
empat alasan utama mengapa orang perlu
mendengarkan :
(a) Untuk memahami dan memperoleh informasi :
Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan
yang lebih besar untuk sukses, baik secara pribadi maupun
konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai
informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami
perintah, memahami pesan, memahami kebutuhan orang
lain, menggali lebih banyak informasi dibutuhkan sebagai
modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan
utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
 
 
(b) Analisisterhadap kualitas Informasi : Kemampuan
seseorang untuk dapat menganalisis informasi
dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan
dan mendapatkan informasi lebih banyak akan
meningkatkan kualitas pesan yang diterima,
kelengkapan data, dan kemampuan mengolah
informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap
suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
(c) Membangun dan memelihara hubungan : Alasan
untuk mendengarkan adalah untuk melakukan
komunikasi interpersonal. Banyak survey telah
membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan
untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang
lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang
kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk
hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun
hubungan yang lebih baik (Kaufmann, 1993).
 
(d) Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan
wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan
pada akhirnya, dapat menolong orang lain. Pada saat
seseorang mau mendengarkan dan memberikan
perhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan
yang kita sampaikan, hampir sebagian besar masalah
kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat
memberikan pola atau prespektif yang baru tentang
kita, dapat menghadapi masalah yang kita hadapi.
 
(2) Keterampilan providing feedback
(memberikan umpan balik) : Umpan Balik
adalah setiap bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada seseorang dengan
tujuan agar orang tersebut mengetahui
dampak perilakunya terhadap anda atau
orang lain.
 
(3) Keterampilan persuading (membujuk) :
Persuading (membujuk) adalah komunikasi
tatap muka yang dilakukan dengan sengaja
oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain
mau mengikuti dengan sukarela kehendak
seseorang.
 
(4) Keterampilan resolving conflicts adalah
kemampuan untuk mengatasi konflik dengan
orang lain
KIAT-KIAT MELATIH SOFTSKILL:

Pertama, membuat dan mengembangkan wadah-wadah


organisasi mahasiswa seperti BEM, BPM, HM, UKM dan
kelompok-kelompok studi/diskusi, serta bagaimana agar
mahasiswa sadar bahwa hal itu penting untuk diikuti kemudian
berpartisipasi aktif di dalamnya.

Kedua , mahasiswa didorong untuk mengikuti program-program


pembinaan bidang penalaran, contohnya PKM, Mawapres,
LKTM, Nulis di Blog , kelompok studi dll. Selain itu juga
didorong untuk mengembangkan bakat dan minatnya secara
optimal.
Ketiga , usaha penularan softskills dari semua dosen saat mengajar,
misalnya sikap disiplin (tidak pernah telat ke kampus), bertanggungjawab,
berkarakter, komunikasi yang baik, penuh perhatian, murah senyum dan
punya rasa humor tinggi, ceria dan gembira, termasuk di dalam memberi
penugasan-penugasan dalam perkuliahan.(Pramudi, 2008)

Keempat, jalin pertemanan dengan semua kalangan tanpa memandang


umur, jabatan, pangkat, ras, suku, atau bahkan fakultas. Banyak mahasiswa
yang hanya bergaul dengan itu-itu saja temannya (geng),  jelas itu sangat
membatasi diri untuk bergaul, berbagi cerita, bertukar pengalaman, dan
sebagainya.
 Cara meningkatkan interpersonal skill,
dengan cara sbb :

1. Tersenyum
Dengan tersenyum energi positif yang kita
pancarkan akan menarik yang lain kepada kita
2. Jadilah Apresiatif
Ucapkan terima kasih ketika orang lain
menolong kita. Jika kita membiarkan orang lain
mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka
akan mau memberikan yang terbaik untuk kita.
3. Perhatikanlah orang lain
Tunjukkan perhatian dan simpati pada situasi –
situasi sulit seperti waktu sakit atau kematian.
4. Latihlah mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan dengan aktif adalah dengan
mendemonstrasikan bahwa kita memang mau
untuk mendengar dan mengerti akan pandangan
orang lain.
5. Bawalah kebersamaan
Perlakukan setiap orang dengan sama dan
jangan bermain siapa yang favorit. Jika teman
– teman kita melihat kita sebagai seseorang
yang solid dan fair, mereka akan mempercayai
kita.
6. Tangani konflik – konflik
Pelajari bagaimana menjadi mediator yang
efektif, dengan mengambil peranan pemimpin,
kita akan mendapatkan respek dan kekaguman
dari orang sekitar kita.
7. Berkomunikasi dengan jelas
Seorang komunikator yang jelas dan efektif
menghindari salah pengertian dengan rekan –
rekan kerja, kolega – kolega dan rekan sejawat
kita. Kelancaran verbal kita memproyeksikan
gambaran akan intelijensi dan kedewasaan,
tidak peduli berapapun usia kita.
8. Hiburlah orang lain
gunakan rasa humor kita sebagai alat efektif
untuk menurunkan batas dan menghimpun
perhatian orang.
9. Lihatlah dari sisi orang lain
Empati berarti menjadi mampu untuk
mengerti apa yang orang lain rasakan, orang –
orang yang menghindari perasaan mereka
sendiri terkadang menjadi sulit untuk ber-
empati dengan orang lain.
10. Hindari mengeluh
Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan
seorang pengeluh yang kronis ataupun
perengek. Jika memang harus
mengungkapkan dengan kata – kata tentang
keluhan – keluhan kita, ungkapkan kepada
teman terdekat dan keluarga saja.
 Point penting yang harus dimengerti dalam
interpersonal skill adalah :
1. Mendengarkan
Yaitu proses menangkap makna dari suara
yang kita dengar, bukan hanya sekedar
mendengar suara, dan akhirnya dikeluarkan
lagi
Ada beberapa alasan mendengarkan yakni :

 Untuk memahami dan memperoleh informasi


 Analitis terhadap kualitas informasi
 Membangun dan memelihara hubungan
 Menolong orang lain
 Memberi umpan balik
 Pendengar yang efektif adalah :

 Kontak mata
 Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh
perhatian
 Cegah gerakan atau tindakan yang berkesan negatif
 Ajukan pertanyaan
 Uraikan yang didengar dengan kata – kata sendiri
 Hindarkan interupsi atau memotong pembicaraan
 Jangan terlalu banyak bicara
2. Memberi umpan balik
Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan
kepada seseorang dengan tujuan agar orang
tersebut mengetahui dampak perilakunya
terhadap anda atau orang lain.
 Beberapa tipe respon dalam mendengarkan
berdasarkan kualitasnya, misalnya :
 Mendengarkan dengan diam
 Mengajukan pertanyaan
 Membuat pernyataan
 Menyatakan empati
 Memberikan dukungan
 Melakukan analisis
 Melakukan evaluasi
 Memberikan pendapat
3. Membujuk
Komunikasi tatap muka yang dilakukan
dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan
agar pihak lain mau mengikuti dengan
sukarela kehendak seseorang tadi.
 Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan
dalam membujuk seseorang untuk melakukan
sesuatu :

 Kredibilitas ( kita bisa dipercaya )


 Nalar ( isinya masuk akal )
 Sentuhan emosional ( memunculkan perasaan
suka )
4. Mengelola konflik
Pada dasarnya konflik terjadi bila dalam satu
peristiwa terdapat dua atau lebih pendapat atau
tindakan yang dipertimbangkan
 Beberapa manfaat konflik yaitu :

 Motivasi meningkat
 Identifikasi masalah / pemecahan meningkat
 Ikatan kelompok lebih erat
 Penyesuaian diri pada kenyataan
 Pengetahuan
 Keterampilan meningkat
 Kreativitas meningkat
 Membantu upaya mencapai tujuan
 Mendorong pertumbuhan
 Ada beberapa manfaat Interpersonal Skill
dalam dunia kerja, antara lain :

1. Beberapa ciri utama yakni orang yang mudah


merebut peluang
2. Punya ketajaman intuisi karena sering melihat
kedalam dirinya ( intuitif )
3. Punya skill berkomunikasi dengan orang lain
untuk memperluas jaringan kerja
(komunikatif)
4. Punya motivasi dan gairah yang kuat untuk
maju
5. Punya kecakapan menggunakan bakat yang
dimiliki ( talented )
6. Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru
atau menemukan sesuatu yang baru
7. Inisiatif, kaya prakasa tentang kemajuan
8. Punya kesadaran bertanggung jawab yang
lebih besar untuk memperbaiki dirinya.
 Salah satu biang kegagalan manajer adalah dari
buruknya interpersonal skill.
Kurangnya interpersonal skill mengakibatkan
manajer tidak bisa berkomunikasi dengan baik
dengan anak buah maupun rekan kerjanya, sehingga
mempengaruhi semangat tim, yang berpotensi
menurunkan produktivitas mereka.
Jika terjadi konflik antara manajer dan anak buah,
maka ini dapat memunculkan perasaan frustasi pada
anak buah, sehingga memicu turn over karyawan.
 Beberapa contoh pengalaman dalam dunia kerja
adalah terjadinya turn over karyawan yang sangat
tinggi, bahkan dalam satu bulan bisa 5 banding 5
antara karyawan masuk dan karyawan keluar,
terutama untuk dibagian produksi. Setelah dilihat
dari kuesioner exit interview yang mereka isi, rata –
rata alasan keluar mereka adalah hubungan dengan
atasan.
Jika dilihat ke lapangan, sikap manajer
produksi nya sendiri sangat tidak perduli
dengan bawahan, hal ini mungkin juga
didukung karena kemampuan interpersonal
skill nya yang minim,
sehingga berdampak pada turn over karyawan
dan berdampak pula pada manajemen terutama
bagian HRD, untuk selalu menyiapkan
karyawan baru sebagai penggantinya.
JANGAN LULUS HANYA DENGAN GELAR SAJA!!

Seorang mahasiswa/sarjana yang kompeten (skillful student) memiliki


hardskills: knowledge & skill, serta memiliki softskills: interpersonal &
intrapersonal.
 
Kesuksesan seseorang lulusan dipengaruhi oleh soft skill (40%), networking
(30%), hardskill (20%), and financial (10%)

paparan tersebut diatas memberikan kesimpulan; bahwa pendidikan tidak


sekedar membuat mahasiswa menjadi pandai, melainkan bagaimana
mahasiswa  diajak untuk berdaya agar menjadi cerdas dan kompetitif. Intinya,
soft skill dilatih dengan cara sering berinteraksi dan menyeimbangkan aktivitas
akademik dan non akademik.
Berikut adalah atribut soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja:
DISTORSI KOMUNIKASI
 
 Adalah perubahan makna atau arti dari suatu informasi/pesan yang
secara sengaja mau pun tidak sengaja akan mengubah isi informasi.
Atau bisa juga disebut kekurang tepatan atau perbedaan arti
diantara pesan/informasi yang dikirim dalam suatu proses
komunikasi.

 Dalam suatu proses komunikasi antara pembicara dan pendengar, jalur komunikasi
yang tercipta seolah-olah membentuk sebuah garis lurus. Namun, kondisi ini justru
sangat jarang mencapai tingkat sempurna (tanpa distorsi). Distorsi dapat terjadi baik
dalam proses berbicara atau dalam proses mendengar.
 Kita harus belajar mendengar dengan lebih baik dan berbicara dengan lebih jelas.
 Kita juga harus menguji apakah pesan yang disampaikan telah diterima dengan benar,
dan apakah kita sendiri mendengar pesan dengan jelas.
DISTORSI KOMUNIKASI , DAPAT TERJADI DALAM
PROSES BERBICARA ATAU DALAM PROSES
MENDENGAR

 PERSEPSI / PANDANGAN, CONTOH : KATA PERSETUJUAN


( ACC/OK )
 INTERPRESTASI / PENAFSIRAN, CONTOH : SUARA ANAK KECIL
MENANGIS
 SALAH TANGKAP CONTOH : ATOS MENURUT ORANG JAWA
(KERAS ) & SUNDA (SUDAH)

MENDENGAR LEBIH BAIK & BERBICARA LEBIH JELAS


 Kita lihat contoh dari cerita berikut ini :
 Asep (bersukubangsa Sunda) bertandang ke rumah Suparno (bersukubangsa Jawa dari
Yogyakarta). Dirumah Suparno, Asep disuguhi makan siang bersama-sama. Orang
tua Suparno mempersilahkan Asep untuk mengambil makanan yang tersedia.
 Orang Tua Suparno : “ini ayam bakar, ada bacem tempe, yang ini jangan (sambil
menunjuk sayuran).” Asep yang mengambil semua yang ditunjukkan menjadi berhenti,
sambil duduk kembali mengatakan teu sawios-wios. Orang tua Suparno mengerutkan
dahi, lalu berkata “ kok, wis. Orang tak jadi ngambil”.
 Terjadi kesalahpahaman antara orangtua Suparno dan Asep. Jangan dalam bahasa
Jawa artinya Sayuran, sementara Asep menganggap Jangan berarti tidak boleh.
Asep mengatakan teu sawios-wios, artinya tidak apa-apa. Orang tau Suparno
mendengar Wis, yang artinya sudah.
 MISS KOMUNIKASI
Miss Communication atau lebih sering disebut Miss Komunikasi merupakan
adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak dalam mencerna proses
komunikasi, sehingga antara pesan yang disampaikan dengan pesan yang
diterima berbeda penafsiran atau arti.

Miss Komunikasi dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang
hendak di capai.
Miss komunikasi atau kesalahan dalam salah satu komunikasi antara dua pihak
atau lebih, dapat menjadi sumber dari masalah yang akhirnya berbuah menjadi
konflik.
Solusi / Cara untuk menghindari adanya miss
komunikasi antara lain : 
1)      Memastikan media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan sesuai dan berfungsi dengan baik.
2)      Hendaknya komunikator (pengirim pesan) menggunakan
susunan bahasa / kata yang jelas arti dan maksudnya.
3)      Pertimbangkan nada bicara kita jika sedang berkomunikasi
dengan seseorang, jika nada bicara kita terlalu keras, sang
pendengar dapat menangkap maksud lain dari apa yang kita
bicarakan tersebut.
4)     Melakukan konfirmasi apabila pesan sudah diterima oleh “si
penerima pesan”, dan bila perlu menjelaskan ulang secara lebih detil
sebelum “si penerima pesan” bertanya kembali atau tidak paham.
PUBLIC SPEAKING ( KETERAMPILAN
BERBICARA ) PENGERTIANNYA; MENURUT
WEBSTER’S THIRD INTERNATIONAL
DICTIONARY:
1. PROSES PEMBUATAN PIDATO DI DEPAN
PUBLIK
2. SENI DARI ILMU BERKOMUNIKASI LISAN
YANG EFEKTIF DENGAN PARA
PENDENGARANNYA
MENURUT DAVID ZAREFSKY :
“ADALAH SEBUAH PROSES KOMUNIKASI
BERKELANJUTAN, DIMANA PESAN DAN LAMBANG
TERUS BERINTERAKSI, DI ANTARA PEMBICARA DAN
PARA PENDENGARNYA.”

MENURUT YS. GUNADI :


“ ADALAH SEBUAH BENTUK KOMUNIKASI YANG
DILAKUKAN SECARA LISAN TENTANG SUATU HAL ATAU
TOPIK DI HADAPAN BANYAK ORANG”
TUJUANNYA ADALAH :
 “ UNTUK MEMPENGARUHI, MENGUBAH OPINI,
MENGAJAR, MENDIDIK, MEMBERIKAN PENJELASAN
SERTA MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA
MASYARAKAT TERTENTU PADA SUATU TEMPAT
TERTENTU “

 ARTINYA ; MAMPU MEMBUAT PESAN YANG KITA


SAMPAIKAN ; MASUK, MENGENA, MELEKAT,
MEMPENGARUHI ORANG, MEMOTIVASI DAN MENG
IYAKAN APAPUN YG DISAMPAIKAN
TIGA JENIS POLA YANG TERJADI DALAM
KOMUNIKASI PADA UMUMNYA

1. Komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang dalam


penyampaianpendapat, informasi atau pesannya delakukan dengan
baik kepada orang lain, secara lugas dan tidak menyertakan tindakan
yang melukai atau menyinggung, baik secara lisan maupun nonlisan
2. Komunikasi pasif, yaitu pola komunikasi yang terjadi bersifat pasif
dan tidak efektif, kurang memberikan manfaat yang maksimal,
sekedar basa basi saja.
3. Komunikasi agresif, yaitu komunikasi yang dalam penyampaian
pendapat, informasi atau pesannya dilakukan dengan menyertakan
tindakan agresif (menyerang) melukai yang menyinggung.
Kebalikan dari no.1
10 HAL YANG HARUS DIKETAHUI
TENTANG
PUBLIC SPEAKING
1. Intonasi ( tekanan suara )
2. Aksentuasi ( penekanan )
3. Artikulasi ( pelafalan huruf harus jelas )
4. Speed ( kecepatan )
5. Pace ( tempo/jangka)
6. Pause ( pemberian jeda / tenggang )
7. Diafragma ( lapisan yang dapat kita gunakan sebagai pernafasan )
8. Mic ( pengeras suara / microphone )
9. Pitch ( nada tinggi dan nada rendah )
10. Popping ( ada udara yang keluar dari mulut )

BACA / CARI : BAGAIMANA CARA MENGHILANGKAN RASA


GROGI SEBAGAI PUBLIC SPEAKING

Anda mungkin juga menyukai