Anda di halaman 1dari 6

RENDAHNYA KINERJA ORGANISASI DI PUSKESMAS

CANDILAMA KOTA SEMARANG

KELOMPOK 3
MUAYANAH (202102009 )
LATAR BELAKANG
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa bagi publik, sehingga tidak pernah lepas dari
kepentingan umum.
Organisasi pasti memeperlukan sistem pengukuran kinerja yang memadai, seperti halnya dengan organisasi sektor publik.
Salah satunya organisasi di puskesmas Candilama kota semarang yang kinerja organisasinya rendah hal ini berdasarkan
penilaian kinerja puskesmas candilama kota semarang dari tahun 2012 mendapatkan peringkat 15, lalu tahun 2013 berada
pada peringkat 16 , tahun 2014 berada pada tingkat berada pada peringkat 34 dan pada tahun 2015 berada pada peringkat 37.
diduga menurunya kinerja organusasi di puskesmas candilama adalah sumber daya manusia masih terbatas. Akibatnya masih
kurangnya penyuluhan mengenai PHBS pada rumah tangga dan kurang
Tujuan dan metode
Tujuan
tujuan diadakannya penelitian kinerja puskesmas sendiri yaitu untuk tercapainya tingkat kinerja yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
Metode
Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif dengan menghasilkan asalisis berupa deskripsi atau gambaran. Yaitu para
pemegang program yang dinilai dalam penilaian kinerja puskesmas sebanyak 13 orang yaitu para pemegang program yang
diwakili oleh masing-masing Dokter Umum, Promkes, Bidang Koordinator,Sanitarian,Ahli Gizi, P2M, Farmasi,
Bendahara,Kepala TU, Pegawai Lab, dan bagian Administras.
validasi data dilakukan cross check/triangulasi. Informal triangulasi adalah Kepala Puskesmas Candilama
Permasalahan rendahnya kinerja puskemas candilama kota semarang

Diduga faktor penyebab rendahnya kinerja organisasi di puskesmas candilama yaitu ketersediaan SDM dalam pencapaian cakupan
dalam pelaksanaan program pokok,manajemen, maupun inovatif dipuskesmas candilama adalah 22 orang.
Terbatasnya jumlah SDM yang dimiliki dalam melaksanakan program yang menjadi tugas puskesmas masih kurang sesuai
dengan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat.
Jumlah perawat dalam 1 puskesmas adalah 5 orang, jumlah bidan sudah sesuai yaitu 4 orang namun salah satu bidan bermasalah
karena sering tidak berangkat, dan jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang seharusnya berjumlah 2 orang hanya mempunyai 1
tenaga kesehatan masyarakat.
Selain itu, masih ada SDM yang kurang kompeten dalam pelaksanaan programnya. Sehingga masih kurangnya penyuluhan
mengenai PHBS pada rumah tangga dan kurangnya upaya kegiatan kesehatan lingkungan seperti inspeksi sanitasi.
4 dari 7 pasien mengaku belum mengetahui adanya program inovatif yang sudah dilakukan oleh puskesmas tersebut berupa
kesehatan mata dan telinga dan banyak juga yang mengeluh dengan antrian yang cukup lama sehingga mengakibatkan warga
enggan untuk kembali datang ke puskesmas tersebut. Kemudian, ada yang menganggap dalam memberikan pelayanan pengobatan
terdapat perbedaan diagnose dari 1 Dokter dengan Dokter yang lain pada kasus yang sama dan itu membingungkan pasien
Permasalahan rendahnya kinerja puskemas candilama kota semarang

Namun, ada salah satu masalah dalam rendahnya organisasi di puskesmas tersebut yaitu kepala puskesmas tidak ingin tahu masalah SDM.
Mengingat salah satu fungsi kepala puskesmas sebagai manajer.
Salah satu faktor penyebab lain rendahnya kinerja organisasi di puskesmas candilama yaitutidak adanya reward apabila kinerjanya lebih baik dari
pada rekan yang lain. Dan budaya organisasi di puskesmas candilama masih belum kuat, hal ini di karenakan masih adanya keegoisandalam
melaksanakan pekerjaan dalam kesehariaanya, contohnya adalah masih belum adanya rasanya kebersamaan antar pegawaisaat mengerjakan
lembur,ada yang lebih memilih mengerjakan tugas yang belum selesai di kerjakan dirumah dibandingkan dengan mengerjakan di tempat kerja
bersama rekan kerja yang lainnya.
Selain itu kurangnya koordinasi dengan rekan kerja juga menjadi masalah di puskesmas candilama,apabila terjadi kekosongan petugas pelayanan
kesehatan, para pegawai memilih untuk menyalahkan pimpinan karena menganggap pimpinan lebih tau keberadaan anak buahnya. Dan kurangnya
motivasiyang baik dari kepala puskesmas dan teman kerja sangat berpengaruh bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang banyak sehingga
tersas ringan. Dan pemberian rewad dapat mengubah perilaku seseorang dan memicu peningkatan kerja
Kesimpulan

Keterbatasan jumlah dan kurangnya kompetensi beberapa pegawai di puskesmas tersebut menyebabkan kinerja
individu menjadi kurang optimal dan berdampak pada rendahnya kinerja organisasi. Selain itu lemahnya budaya
organisasi dan kurang tepat gaya kepemimpinan yang di gunakan pimpinan menyebabakan motivasi kerja
pegawai berkurang. Serta belum adanya motivasi dari rekan kerja sehingga menyebabakan penurunan kualitas
SDM sehingga tidak tercapainya target kinerja yang di harapkan, yang berdampak pada rendahnya hasil kinerja
puskesmas candi lama

Anda mungkin juga menyukai