Disusun oleh :
Hesty Mellania Cahyani
(1318051)
Dosen Pengampu:
Taswir Syahfoeddin
Interpersonal skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat
bawaan, melainkan merupakan keterampilan yang bisa dipelajari. Interpersonal Skill yang baik
dapat dibangun antara lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang
asertif dan efektif.
Prinsip dasar priaku atau komunikasi asertif antara lain menghargai hak orang lain untuk
menyampaikan gagasan untuk didengarkan dan diperlakukan dengan penuh respek sekalipun
berbeda pendapat. Asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan
kepercayaan secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang lain. Intinya,
perilaku asertif memiliki beberapa ciri seperti, berani untuk berprilaku dan berkomunikasi secara
jujur, terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan apa adanya tanpa
menyakiti orang lain. Perilaku dan komunikasi asertif membantu kita untuk mendapatkan citra
positif tentang diri sendiri dan orang lain, mengembangkan sikap saling pengertian, mencapai
tujuan, melindungi diri agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain sekaligus tidak orang lain.
Relationship Building
Motivation Skills
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu
tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya
penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai
apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Berdasarkan pemaparan
tersebut motivasi dapat terbentuk dari harapan atau keinginan dan kebutuhanlah yang
menjadi faktor utama dalam diri individu untuk memotivasi dirinya sendiri. Kemampuan
untuk memotivasi orang lain merupakan bagian dari kemampuan individu dalam
interaksi dengan individu lainnya. Arep dan Tanjung (2004, hal. 12) ada tiga hal yang
harus diperhatikan untuk dapat memotivasi seseorang, yaitu: Peran, perlakuan dan
penghargaan, dan yang paling penting dalam memotivasi adalah memotivasi
rohani/kalbunya.
Leadership Skills
Self-marketing Skills
Self marketing dalam hal ini bukan konteks negatif, namun lebih kepada
bagaimana kita dapat “menjual/mempromosikan diri” kita dengan keunggulan
kompetitif yang kita miiki. Self Marketing merupakan tindakan yang penting dan paling
dasar dalam membangun dan mengembangkan karir apapun profesi kita. Oleh karena
itu sangat penting bagi setiap pribadi untuk mengenali dengan baik tentang dirinya
sendiri, baik dari sisi kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki masing-masing. Hal ini
sebagai langkah awal untuk memahami potensi diri dan tahu bagaimana cara mengolah
dan mempromosikannya, sekaligus merencanakan tindakan perubahan dan
pertumbuhan diri.
Negotiation Skills
Presentation Skills
2. Komunikasi Profesional
Komunikasi yang baik orang dapat memindahkan ide, mengintruksi dengan baik, dan
mengendalikan lingkungan.
Melalui komunikasi yang tepat, konflik, keresahan, kesalah pahaman dapat diselesaikan.
70% dari hidup manusia adalah komunikasi (menulis, membaca, berbicara serta
mendengarkan) oleh sebab itu jalinlah komunikasi dan koordinasi baik dengan partner
kerja, unit kerja, dan organisasi kerja agar dapat berprestasi secara efektif dan efisien
sehingga tercapai sasaran.
Komunikasi Profesional adalah penggunaan cara (alat dan media) atau metode yang melekat
pada suatu komunikasi.
2. Symbolic interactionism
Sebuah perspektif sosiologi yang dipengaruhi oleh banyak ahli teori yaitu
George Herbert Mead dan Herbert Blumer. Interaksionisme simbolik pada dasarnya
menggambarkan bagaimana individu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
untuk membentuk makna, bagaimana mereka menciptakan dan menyajikan dirinya
sendiri, serta bagaimana ketika mereka berinteraksi dengan orang lain menggunakan
simbol-simbol untuk membentuk masyaraka seperti tanda, gaya, warna, cara berdiri dan
bergerak.
3. Attribution Theory
Dari mana pikiran datang dan bagaimana mengartikan berbagai macam pikiran
tersebut ke dalam komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Teori ini dikenalkan
oleh John Green
Pada tahapan ini, terdapat beberapa jenis kontak persepsi seperti apa yang
dilihat, apa yang didengar, dan lain-lain. Para peneliti berpendapat pada tahapan
kontak inilah kita nantinya akan memutuskan apakah kita melanjutkan hubungan
atau tidak.
Keterlibatan
Keakraban
Tahap berkomitmen pada diri sendiri untuk tetap mengenal lebih jauh
seseorang dan membentuk sebuah hubungan.
Kemunduran
Perbaikan
Mencoba untuk menelaah serta menganalisa apa yang salah dan mulai
menemukan titik terang atau cara untuk mengatasi keretakan hubungan yang
terjadi.
Putusnya hubungan
3. Lingkungan Fisik
Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena
setiap tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat
atau disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua
faktor di atas.
4. Lingkungan Sosial
5. Kondisi
4. Persepsi
Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan,
harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak
tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Persepsi visual dibuat oleh manusia melalui informasi yang diperoleh dari indera
penglihatan, yakni mata. Penglihatan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengenali cahaya dan menafsirkannya. Mata merupakan indera yang paling awal
berkembang pada bayi dan memengaruhinya untuk bisa memahami dunianya,
karenanya manusia cenderung menggunakan mata untuk membuat persepsi
dibandingkan dengan indera yang lain. Persepsi visual adalah pemahaman hasil dari apa
yang telah dilihat, baik sebelum melihat objek atau saat masih membayangkan dan juga
sesudah melakukan pengamatan pada objek yang dituju.
2. Persepsi Auditori
3. Persepsi Perabaan
Persepsi perabaan didapatkan melalui indera taktil yaitu kulit. Kulit merupakan
bagian tubuh yang berada paling luar. Selain sebagai pelindung bagi organ-organ yang
ada di dalam tubuh, kulit juga dilengkapi dengan bermacam reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan. Seseorang bisa mempersepsikan sesuatu melalui
pemahaman pengalaman dari apa yang dia sentuh atau berasal dari akibat persentuhan
suatu objek dengan kulitnya.
4. Persepsi Penciuman
5. Persepsi Pengecpan
Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum
diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan
stimulus tersebut.
Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap
meja.
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak
mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan,
dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.
5. Negosiasi
Negosiasi kooperatif adalah negosiasi dimana konflik dapat diminimalisir dan seluruh
gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan untuk mencapai solusi yang terbaik. Tujuan
Negosiasi Kooperatif :
Negosiasi kompetitif adalah negosiasi dimana terjadi suasana tidak ramah sebab masing-masing
pihak berusaha untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik
1. Menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan. Yang perlu
diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan adalah :
2. Mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak
lain.
Setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya. Empat kuadran
manajemen konflik :
Mengabaikan masalah yang timbul yaitu bahwa kedua belah pihak tidak
sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk
mengatasi konflik tersebut.
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen,
terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan
menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau
keputusan juri.
Dialog (kadang-kadang dieja sebagai dialog pada bahasa Inggris Amerika) adalah sebuah
literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang
atau lebih.
Debat Dialog
beranggapan hanya kita yang benar. beranggapan bahwa semua orang
punya kebenaran atau punya sebagian
kebenaran
memposisikan orang lain sebagai memposisikan orang lain sebagai mitra
lawan (combative) untuk menciptakan kesepahaman
(collaborative)
7. Presentasi
Presentasi suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk
komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi
kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan
acarapolitik. Presentasi bagus memiliki 3 aturan :
Tetap dapat fokus pada topik dan menjaga ritme dengan memecah presentasi
ke dalam menit- menit building block. Tiap building block harus fokus hanya pada satu
poin yang ingin dibuat
Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin
disampaikan presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang
ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide
tersebut.
Meringkas Teks
Mengajukan pertanyaan yang lebih ringkas kepada audiens. Perhatikan contoh slide
presentasi di sebelah kanan. Ini membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan.