Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
izin dan kekuatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “soft skill” tepat pada waktunya. Tugas ini ditunjukan untuk
mmenuhi tugas mata kuliah pengembangan kepribadian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikannya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya, oleh sebab itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
saya dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
A. Kesimpulan ...............................................................................11
B. Saran .........................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keunggulan sumber daya manusia menjadi fokus perhatian agar memiliki daya saing
dan daya sanding yang kompetitif dan komperatif. Hal ini menuntut peningkatan
kompetensi sumber daya manusia. Kompetensi merupakan serangkaian kemampuan
seseorang yang memungkinkannya melakukan sesuatau yang membawa hasil seperti
yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Di sekolah diharapkan lebih berorientasi
pada penguasaan kompetensi secara holistis yang tercakup dalam seluruh aspek
pembelajaran, termasuk penguasaan atas pengetahuann intelektual yang bersifat
kognitif, kemampuan afektif , sikap dan karakter pribadi yang dimilikinya. Aspek
afektif, sikap, dan karakter pribadi dapat dikembangkan melalui layanan aktivitas non
intelektual.salah satu layanan pengembangan aspek non intelektual ini dapat dilakukan
melalui soft skill.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud soft skill?
2. Apa saja faktor pengukuran soft skill?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi soft skill?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian soft skill
2. Mengetahui faktor pengukuran soft skill
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi soft skill
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
humanis (Efendi dkk, 2010). Atribut softskill antara lain nilai yang dianut, motivasi,
Perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskill ini dimiliki oleh orang
Dalam kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebiasaan Berfikir,berkata,
bertindak dan bersikap.
2. Critical thinking and problem solving skill (Kemampuan berfikir kritis dan
memecahkan masalah)
Kemampuan berfikir kritis adalah kemampuan befikir untuk mengidentifikasi dan
merumuskan berbagai pokok-pokok permasalahan, kemampuan mendeteksi
adanya sudut pandang yang berbeda dari suatu ketentua yang diambil dalam
mengungkap kemampuan untuk mengevaluasi argument dalam setiap
permaslahan dan dapat mengambil keputusan yang sesuai (Mulyana, 2008).
Berfikir kritis merupakan proses berfikir tentang suatu ide atau gagasan dalam
suatu permasalahan untuk mengambil keputusan yang akurat sehingga dapat
memecahkan suatu permaslahan yang bermakna (Soleh, 2014).
5
Pemecahan masalah pada dasarnya merupakan proses dimana seseorang dapat
memyelesaikan suatu pernasalahan yang di hadapi sampai masalah tersebut dapat
benar-benar selesai. Sedangkan kemampuan dalam pemecahan masalah yakni
kemampuan seseorang atau individu dalam berfikir atau mengambil keputusan
dengan proses berfikirnya untum memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi
(Hamzah, 2007).
6
menggunakan informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah diidentifikasi. Jika diorganisasikan dengan baik, maka informasi
selanjutnya akan menjadi pengetahuan yang berguna.
7
lingkungan juga baik. Apabila salah satu perbuatan itu tibak baik, maka
manusia itu keseluruhanya kemungkinan tidak baik.
Professionalism (profesionalisme)
Amold & Stem (2006), profesionalisme diartikan sebagai dasar kompetensi
klinis, kemampuan berkomunikasi, pemahaman etika dan hokum yang
dibangun dengan harapan untuk melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme
diantarnya: excellenge (keunggulan), humanism(humanisme), accountability
(akuntabilitas), altruism(altruism). Profesionalisme pada intinya merupakan
suatu kompetensi untuk menjadikan tugas dan fungsi secara baik dan benar.
Maka dari profisionalisme itu bukan ditandai dengan sekedar penguasaan saja,
tetapi juga sangat ditentukan oleh cara memanfaatkan itu serta tujuan yang
dicapai sehingga penguasaan dan pemanfaatan dapat dicapai dengan benar dan
sesuai.
8
Merupakan ketrampilan yang sanggup untuk bekerjasama dengan anggota
kelompok yang dipimpinya. Ketrampilan tersebut akan memotivasi
bawahanya sekaligus kemampuan berkomunikasi. Misalnya mampu
menggajarkan anggotanya untuk berpendapat ketik ada tutorial.
Keterampilan bersifat konseptual
Keterampilan kepemimpinan merupakan keterampilan yang mempengaruhi,
memotivasi dan memberi contoh dengan memahami konsep kepemimpinan
dan hubungan bawaan untuk mencapai tujuan yang dicapai. Seseorang yang
berjiwa pemimpin harus mempunyai pemikiran yang unggul dibandingkan
anggotanya, karena mempunyai tanggung jawab yang besar serta peranan yang
aktif dalam kelompok.
Sedangkan faktor yang dapat mempengarui menurut Suyanto (2008), antara lain
sebagai berikut:
Karateristik pribadi Karakter
Seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap proses kepemimpinan yang
dijalankan. Pribadi yang jujur, terbuka, disiplin, akan berpengaruh terhadap
bawahanya, secara tidak lansung akan menyegani dan sekaligus menjadi acuan
dalam berperilaku.
9
memiliki atau hanya menguasaikompetensi teknik, seperti apa yang pernah dipelajari
dalam pembelajaran, namun juga dituntut untuk memiliki pribadi yang mantap dan
sikap hidup yang kuat untuk berhubungan dengan masyarakat ataupun orang lain
(Sailah, 2008).
10
Interaksi, merupakan hubungan antara dua orang atau lebih dan dapat
berinteraksi anatara satu dengan yang lainya yang saling menguntungkan.
11
Sikap mahasiswa mempengarui dinamika hasil belajar yang dapat tercapai.
Seseorang mahasiswa akan mengalami kesulitan belajar jika mempunyai
sikap negatif sebelumnya.
12
Dosen atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada
mahasiswa dengan pujian ataupun dengan hadiah hukuman. Motivasi
dapat menimbulkan hasrat dan dorongan seorang individu untuk belajar
dengan lebih baik. Mahasiswa juga bisa menyadari gunanya belajar dan
apa tujuan yang akan dihadapi dan dicapainya dengan pelajaran yang
didapat.
4. Lingkungan dan kesempatan
Banyak anak yang tidak dapat meningkatkan kualitas belajar karana tidak
adanya kesempatan, pengaruh lingkungan negatife serta faktor-faktor yang
terjadi diluar kemampuan.
Suhartini (2011) menyebutkan bahwa salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
softskillseseorang adalah interaksi. Interaksiyang baik akan mendukung soft skill yang
positif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Soft skill adalah prilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat pesonal
maupun interpersonal, yang dapat berkembang dan dapat meningkatkan kualitas diri
seseorang. Pengembangan soft skill memiliki tiga hal penting, yaitu kerja keras,
kemandirian dana kerja tim. Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan
seseorang, dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan
yang lebih baik di sekitarnya.
B. SARAN
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam
mempelajari sot skill. Dan harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi
penulis tetapi juga bagi pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang
sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk diperbaiki kemudian hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/366036980/Makalah-Soft-Skills
http://repository.unimus.ac.id/967/3/fix%20BAB%202.pdf
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/society/article/download/1461/741/
http://finapemalang.blogspot.com/2015/05/pengembangan-soft-skill.html?m=1
14