Anda di halaman 1dari 2

Soft skill

Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri
setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya
tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya.  Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai
keterampilan personal dan inter personal.
 Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk
kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri,  dapat menerima
nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di
kategorikan sebagai softskill personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan
untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya,  kita mampu ber hubungan atau ber interaksi
dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya
mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan
memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di
sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita
gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat
menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas.

Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008) mendefinisikan soft
skill sebagai “personal and interpersonal behaviour that develop and maximize human
performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative).” merupakan tingkah
laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja
manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan
lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara
maksimal sesuai pribadi masing-masing.

Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :

“sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality traits,
social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that
characterized reletionships with other people.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya
dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas
diri seseorang.

Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih
mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup
kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan
keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif).
Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik,
memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan,
pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skill mumpuni mutlak harus
dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti
pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja
dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi
berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan
yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam.
Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi
yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang
antara hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap
sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan
lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak
ditunjang hard skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh
lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan
faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya
lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.
Perlu untuk diketahui bahwa soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini
dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill, yang paling terkenal adalah learning by
doing. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan soft skill. Namun,
diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan soft skill yaitu dengan
lebih sering berinteraksi dan beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill
dalam kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan yang lebih baik.

  SOFTSKILL MENURUT SAYA…..

Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan/bakat yang terpendam dalam diri kita
masing – masing dan dapat diperolehnya melalui pembelajaran yang berkaitan dengan
pengembangan diri seseorang atau berlatih keras untuk mengembangkan bakat yang
dimiliki .Dan kesimpulannya setiap manusia itu memiliki apa yang namanya soft skill namun
tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.

Anda mungkin juga menyukai