Anda di halaman 1dari 12

Nama : M.

Taslim
Prodi : Akuntansi
Mata Kuliah : Pengembangan Kepribadian
Dosen Pengampuh : Sofia Keumalasari, S.P., M.P

“Pembahasan Soft Skill”


Keberhasilan dan kesuksesan seseorang dalam hidup sangat ditentukan oleh dua hal,
yaitu hard skill dan soft skill. Kedua aspek tersebut haruslah seimbang dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hard skill adalah kemampuan atau keterampilan
spesifik yang dimiliki seseorang yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Soft skill adalah kepribadian yang melekat pada diri seseorang yang diperlihatkan dalam
kehiduan sehari-hari. Hard skill dapat diperoleh seseorang melalui belajar. Artinya, hard
skill dapat dipelajari. Sementara soft skill merupakan atribut bawaan yang dapat dimiliki
melalui pembiasaan.
Dalam kenyataannya, selama ini kemampuan hard skill selalu dikejar dan menjadi
target utama. Sementara membangun soft skill sering terabaikan. Soft skill yang dimiliki
seseorang erat kaitan dengan karakter yang melekat pada dirinya. Pembentukan karakter
seorang anak harus ada kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Maka
pembentukan karakter siswa tidak dapat dilepaskan dari peran guru di sekolah.
Menurut PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru, pada pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.
Tugas seorang guru tidak hanya sekadar transfer of knowledge. Guru perlu
mengarahkan sikap prilaku siswa agar menajdi lebih baik. Mendidik, adalah hal yang sering
terabaikan di sekolah. Guru lebih foku dalam mengejar pencapaian materi pembelajaran.
Padahal mendidik, terkait dengan tugas guru untuk dapat membentuk sikap dan karakter
siswa.
Guru harusnya mampu membiasakan nilai-nilai baik agar dimiliki oleh siswanya.
Mendidik dan membentuk karakter peserta didik adalah kewajiban bagi setiap guru apapun
jenis mata pelajaran yang diampunya. Teriplementasinya nilai-nilai karakter dengan baik di
sekolah apabila warga sekolah mampu mempunyai suatu komitmen dalam menjalankannya.
Oleh karena itu, penerapan keteladanan di lingkungan satuan pendidikan menjadi
prasyarat dalam pengembangan karakter siswa.
Selain itu masalah membentuk sikap dan karakter atau soft skill seorang anak juga telah
diatur dalam agama kita. Sebab seorang anak, kelak harus mampu berada di tengah-tengah
masyarakat. Sikap yang mesti mereka miliki agar dapat hidup layak ditengah-tengah
masyarakat antara lain, kemampuan berkomunikasi, kerjakeras, jujur, santun serta berbudi
pekerti yang luhur. Semua itu tidak akan mungkin ada begitu saja tanpa adanya peran kita
selaku orangtua, guru dan masyarakat dalam menumbuhkannya.
Jika seorang anak telah dibekali dengan soft skill yang dibutuhkannya, maka dapat
dipastikan ia akan mudah ditengah masyarakat kelak. Namun kekhawatiran masa depan
generasi saat ini pada dasarnya disebabkan oleh hilangnya soft skill sebagai bagian dari
pembentukan karakter. Untuk itu perlu adanya kepedulian tiga unsur di atas agar bersama-
sama menyiapkan generasi mendatang untuk membekali mereka dengan soft skill yang
dibutuhkannya.
Dalam membangun soft skill seorang anak, sebenarnya kita juga dapat mengacu
kepada ajaran Nabi Muhammad SAW. Nabi telah banyak meninggalkan suri teladan yang
dapat kita pedomni. Diantara ajaran Nabi Muhammad SAW dalam berkomunikasi adalah
sebagai berikut, menyuruh lawan bicara mendekat. Memandang lawan bicara. Memanggil
lawan bicara dengan namanya. Jelas dan pela ketika berbicara. Menggunakan isyarat untuk
memperjelas isi pembicaraan. Mengajarkan dengan praktek (teladan dan perbuatan). Mulai
dari yang umum sampai ke hal yang lebih terperinci dan mengajarkan sesuatu yang penting.
Selain itu dalam hal bersikap pun Nabi juga menganjurkan kita agar rendah hati,
lemah lembut, tidak marah tanpa alasan yang jelas serta contoh kebiasaan baik lainnya.
(dikutip dari buku: Muhammad SAW, Sang Guru Hebat karangan Prof. Elfindri).
Jadi banyak sekali referensi yang dapat kita pedomani saat ini dalam pembentukan sikap
dan karakter anak. Namun yang terpenting adalah harus ada upaya bersama dan secara
kontiniu dan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita selaku orangtua atau guru merasa bosan
melakukannya. Biarlah pada tahap awal seorang anak merasa terpaksa untuk melakukan
pembisaan-pembiasaan baik yang kita ajarkan. Semoga melalui pembiasaan yang dilakukan
secara rutin mereka akan terbiasa melakukannya. Ke depannya kita berharap hal-hal baik
yang telah rutin dan biasa dilakukan setiap hari akan menjadi budaya bagai mereka.
Hal lain yang juga perlu menjadi perhatian bagi kita selaku orangtua dan guru adalah
dengan memberikan contoh dan suri tauladan. Sebuah contoh dalam bersikap lebih berarti
bagi seorang anak ketimbang banyak nasihat.
Sering kali seseorang lupa untuk mengembangkan dan meningkatkan soft skill, malah
terfokus pada hard skill yang dimilikinya. Padahal, kedua kemampuan itu haruslah
beriringan dan seimbang.
Memang, hard skill merupakan kemampuan yang dibutuhkan, terlebih untuk melamar suatu
pekerjaan. Akan tetapi, memiliki dan meningkatkan soft skill juga sangatlah penting.

Pengertian Soft Skill


Soft skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu secara alami yang mencakup
kecerdasan, baik emosional maupun sosial, komunikasi atau berinteraksi dengan individu
lain, dan semacamnya. Dalam hal ini, soft skill adalah karakter bawaan individu.
Soft skill bisa saja dipelajari, akan tetapi tidak dengan cara belajar formal layaknya di bangku
sekolahan atau perkuliahan. Hal itu dapat dipelajari dengan lebih banyak melakukan
komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, serta dengan melatih kepekaan sosial. 
Dengan begitu, individu itu dapat menerapkannya pada perilaku yang nantinya akan
berpengaruh pada kemampuan soft skill.
Seiring berkembangnya zaman, di samping individu memiliki kemampuan hard skill,
ia juga dituntut untuk harus memiliki soft skill. Hal itu karena dalam suatu organisasi dan
lingkungan sosial lainnya, banyak dijumpai kasus kekerasan yang disebabkan
ketidakmampuan individu dalam mengendalikan emosi, pikiran, tindakan, juga tuntutan
organisasi atau lingkungan sosial yang semakin pelik.
Maka dari itu, kemampuan soft skill dinilai sangat penting karena bisa dikatakan seorang
individu itu akan terlihat lebih menonjol dan kompeten dibandingkan dengan individu lain.
Adapun kemampuan soft skill mencakup pada hal-hal sebagai berikut.
1 Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence)
2 Kepemimpinan (Leadership)
3 Komunikasi (Communication)
4 Berpikir Kritis (Critical Thinking)
5 Penyelesaian Masalah (Problem Solving)
6 Menyelesaikan Konflik (Conflict Resolution)
7 Manajemen Waktu (Time Management)
8 Keterampilan Manajemen (Management Skill)
9 Keterampilan Berbisnis (Business Skill)
10 Negosiasi (Negotiation)
11 Kerja Sama (Teamwork)
12 Bekerja di Bawah Tekanan (Working under Pressure)
13 Mengatasi Individu yang Sulit (Handling Difficult People)

Pentingkah Soft Skill?


Soft skill berperan penting dalam penulisan resume, wawancara, kinerja pekerjaan,
dan menemukan kesuksesan dalam berkomunikasi dengan orang-orang di tempat kerja dan
di bidang lain dalam kehidupan seseorang. Tak jarang dalam suatu lowongan pekerjaan
tercantum beberapa keterampilan soft skill yang diharapkan dari seorang pelamar oleh
pemberi kerja, seperti kepemimpinan, kemampuan komunikasi serta memecahkan masalah.
Mengutip Resources.workable.com, adanya kualifikasi soft skill membantu seseorang untuk
mengidentifikasi karyawan yang bukan hanya mampu melakukan pekerjaan tertentu, tapi
juga mampu melakukannya dengan baik. Selain itu, soft skill juga membantu pemberi kerja
untuk:
1 Memilih satu dari beberapa orang dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan
yang sama. Bisa saja, perekrut akan memilih mereka yang lebih kolaboratif dan
fleksibel.
2 Memilih mereka yang memiliki potensi untuk berkembang, bukan hanya sekadar
memiliki pengetahuan. Contohnya, untuk posisi junior, pemberi kerja mungkin
akan memilih kandidat yang punya kemauan untuk belajar dan berkepribadian
adaptif ketimbang mereka yang hanya sekadar ahli dalam suatu bidang.
3 Membuat keputusan perekrutan yang menyeluruh. Contohnya, ketika merekrut
tenaga penjualan, perekrut mungkin mencari kandidat yang akrab dengan industri
dan memiliki pengalaman. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki
kemampuan negosiasi dan komunikasi verbal yang baik.
Konsep tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama
ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skilld sendiri
diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis (hard skills), yang
lebih mengutamakan kemampuan pribadi seseorang dalam bersosialisasi, berkomunikasi,
kemampuan beradaptasi, mengelola diri sendiri dan orang lain serta bersikap optimis dalam
semua bidang.
Sekarang… mari kita lihat realitas praktik penyelenggaraan pendidikan di Indonesia..
secara mainstream. Tentu saja, dikecualikan, beberapa institusi penyelenggara pendidikan
yang telah “tercerahkan”, “mendapat hidayah”, dan telah bertobat dan kembali ke jalan
yang benar, dengan menerapkan sistem pendidikan dan pengajaran yang memampukan
peserta pendidikannya.
Fakta penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, memang memprihatinkan. Pendidikan kita
ternyata masih berkutat dengan gaya hard skills. Ruang hidup untuk soft skills masih
merupakan ilusi dan hanya sebagai pemanis dalam seminar saja. Praktiknya: nihil.
Sekolah-sekolah sibuk menekankan peserta pendidikannya dengan penguasaan
materi pelajaran, diukur dengan ujian kertas, yang seringkali kurang kontekstual, apalagi
melibatkan komputer bodoh yang hanya bisa membedakan arsiran pensil penuh atau tidak
penuh. Kemudian, gayung bersambut dengan para orangtua yang mengira jika anaknya
ranking atas sudah merasa menjadi penguasa dunia.
Kekurangan ruang untuk memberikan pendidikan soft skills oleh sekolah, mengakibatkan
lulusan hanya pandai menghapal pelajaran dan sedikit punya keterampilan ketika sudah di
lapangan kerja (itu kalau segera dapat pekerjaan  ). Mereka akan menjadi mesin karena
penguasaan keterampilan tetapi lemah dalam memimpin. Mereka merasa sudah sukses
kalau memiliki keterampilan, padahal membuat jejaring juga merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam suatu pengembangan diri.
Realitas ini, yang masih memberikan porsi lebih besar pada muatan hard skills daripada
berorientasi pada pengembangan soft skills, sementara kenyataan di lapangan berkata lain.
Ini sungguh sangat menyengsarakan lulusan lembaga pendidikan!
Para pengguna tenaga kerja sangat menginginkan lulusan sekolah/ perguruan tinggi
yang tangguh, mampu bekerja secara team sampai dengan mampu berkomunikasi secara
lisan dan tertulis dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari iklan lowongan pekerjaan yang ada di
beberapa surat kabar, media cetak maupun di internet. Dimana para perusahaan lebih
banyak menggunakan kriteria-kriteria dalam soft skills untuk mencari pegawainya.
Jika sistem pendidikan di Indonesia masih berkutat di hard skills (visi soft skills hanya
menjadi teks mandul di bunyi uu sisdiknas, tetapi benar-benar mandul di lapangan) saja,
maka selamatkan putra-putri anda sekarang juga, dengan memberi pembelajaran berbasis
soft skills !
Kekeliruan sejak pendidikan dasar dan menengah, membawa kefatalan pula di jenjang
pendidikan tinggi, dst.

Manfaat Soft skill
Memiliki berbagai kemampuan ini ternyata akan memberikan banyak manfaat. Berikut
beberapa manfaat yang akan didapatkan:
1. Bisa mendukung profesional dalam peningkatan nilai ekonomis melalui kemampuan
membuat produk dan jasa
2. Memperbesar pangsa pasar
3. Meningkatkan nilai diri
4. Mental menjadi lebih terasah sehingga tidak mudah pantang menyerah
5. Bisa memiliki relasi atau jaringan yang luas
6. Mudah dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
7. Bisa bersaing dengan orang lain
8. Bisa menyelesaikan masalah dengan baik
9. Bisa menjalin kerja sama dengan banyak orang 

Beberapa cara untuk mengembangkan soft skill


1 Lihat dan tiru soft skill yang positif dari orang lain. Tidak menutup kemungkinan
orang lain memiliki kecakapan soft skill yang lebih baik darimu. Setelah menemukan
sosok tersebut, coba amati kebiasan positif darinya dan aplikasikan dengan soft
skill yang kamu miliki.
2 Belajar dari berbagai literatur seperti buku, podcast, atau kelas online. Dari berbagai
literatur itu kamu akan menemukan dari sumber mana sebaiknya kamu belajar
mengasah soft skill.
3 Targetkan soft skill yang mau untuk ditingkatkan. Ini adalah upaya lain dari cara
mengembangkan soft skill. Untuk mengetahui sasaran peningkatan soft skill kamu,
bacalah ulasan kinerja atau minta kritik membangun dari rekan kerja.Dengan cara ini
kamu bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan dari soft skill yang kamu miliki.
4 Berlatih terus. Kemampuan soft skill tidak akan muncul begitu saja. Kamu perlu
untuk melatihnya secara terus menerus. Contoh kamu ingin meningkatkan soft
skill ketepatan waktu, maka kamu harus berlatih untuk  datang lebih pagi,
mengerjakan pekerjaan sebelum tenggat waktu dan sebagainya.
Seperti yang kita ketahui, pada proses awal rekrutmen biasanya HRD
mencari talent berdasarkan dokumen CV, cover letter, dan portofolio untuk bebera posisi
pekerjaan. Nah, dalam seleksi CV ini biasanya dilakukan oleh staff HRD untuk selanjutnya
dikirimkan ke user atau managerial level. Salah satu penilaian awal yang terlihat adalah
informasi soft skill ini. Agar profile kamu dilirik perusahaan,
Berikut 12 contoh soft skill yang akan menunjang karier dan membuka peluang untuk
diundang interview.
1 Skill Komunikasi,
Komunikasi merupakan contoh soft skill yang harus kamu miliki. Sebab dalam
bekerja tentu kamu tidak sendirian. Kamu perlu menjalin dan menjaga komunikasi
dengan tim, klien hingga partner bisnis kamu. Kemampuan komunikasi juga
diperlukan saat kamu membuat presentasi di hadapan atasan atau klien. Tanpa soft
skill komunikasi yang baik, tentu pesan yang kamu utarakan tidak akan tersampaikan
dengan baik pula kepada mereka. Sepaket dengan kemampuan komunikasi tersebut,
kamu juga harus bisa menjadi pendengar yang baik. Dengan memahami pesan yang
disampaikan lawan bicaramu, kamu bisa memberikan respon yang tepat. 

2 Berpikir Kritis,
Contoh soft skill lainnya yang perlu kamu miliki selain komunikasi adalah berpikir
kritis. Pasalnya sekarang ini banyak perekrut mencari karyawan yang mampu
membuat laporan dengan cara menganalisa. Mengolah berbagai macam data dan
hipotesa untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk kemajuan
perusahaan. Seperti beberapa pekerjaan sebagai data analisis, marketing analis,
analis keuangan, dan sebagainya. Kamu juga harus tahu bila berpikir kritis ini juga
tidak dapat berdiri sendiri. Tanpa adanya daya nalar yang tajam dan rasa penasaran
yang cukup besar, nampak sulit bagimu untuk bisa memiliki soft skill ini. 

3 Adaptasi,
Walau terdengar sepele, soft skill kedua yang perlu dimiliki adalah adaptasi,
terutama jika kamu bekerja di perusahaan yang sangat dinamis. Untuk mendukung
proses adaptasimu di lingkungan kerja yang baru, penting untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi, juga fleksibilitas.

4 Kepemimpinan,
Untuk memiliki soft skill kepemimpinan ini, kamu tidak harus menjadi seorang
manajer dulu lho. Sejak masih menjadi karyawan pun kamu bisa mengidentifikasi
apakah kamu memiliki bakat ini atau tidak. Nah, biasanya orang yang memiliki bakat
kepemimpian yang alami mampu memberikan inspirasi, memengaruhi orang lain
dan menggerakkan seseorang atau tim menuju kesuksesan bersama. Bersamaan
dengan sikap itu pula, tentunya kamu juga harus memiliki sikap percaya diri.Sebab
tanpa mempercayai diri sendiri, bagaimana nanti kamu dapat mempercayai timmu?

5 Team Work,
Sama pentingnya dengan soft skill di atas, keterampilan untuk dapat bekerja dalam
tim adalah contoh soft skill yang juga perlu kamu asah. Dengan
kemampuan teamwork, kamu menunjukan kepada orang lain bahwa kamu dapat
bekerja dengan orang lain di ruang lingkup profesional. Persis seperti kemampuan
kepemimpinan, contoh kemampuan profesional ini juga membutuhkan kepercayaan
dari tim satu sama lain. Beberapa sikap penunjang lainnya adalah dapat bekerja
sama, mau menerima ide dan saran dari orang lain. 

6 Manajemen Waktu,
Memiliki kemampuan manajemen waktu akan membantu dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Dengan manajemen waktu yang baik maka berbagai kegiatan
bisa diselesaikan dengan efisien. Dimana waktu yang dimiliki bisa dikelola dengan
baik dan digunakan untuk melakukan berbagai hal positif, seperti menyelesaikan
tugas, mengembangkan diri dan sebagainya.
7 Etos Kerja,
Pengusaha banyak mencari kandidat dengan etos kerja yang kuat. Biasaya kandidat
seperti ini mereka akan fokus, bekerja tepat waktu, teratur dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan tenggat yang ada. Mereka mampu mengatur waktu mereka
dengan baik untuk bekerja secara menyeluruh. Meskipun mereka bekerja secara
mandiri atau mengikuti instruksi yang diberikan.

8 Integritas,
Contoh soft skill lainnya yang perlu dimiliki oleh seorang karyawan yakni sikap
integritas. Integritas sendiri adalah sekumpulan nilai yang membuat kamu bisa
diandalkan, bisa dipercaya, jujur, sehingga bisa melakukan hal yang benar dalam
setiap situasi. Beberapa alasan pentingnya integritas di tempat kerja adalah bisa
menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sehingga membuat karyawan ingin
berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan. Selain itu, sikap ini juga bisa memotivasi
karyawan, menumbuhkan empati dan simpati dalam kehidupan pekerjaan.  

9 Kreatif,
Sikap kreatif menjadi salah satu skill yang banyak dicari oleh perusahaan pada 2020?
Pasalnya sekarang ini banyak robot yang perlahan menggeser profesi manusia. Oleh
karena itu, kamu memerlukan soft skill kreativitasf ini.Dengan memiliki kreativitas
kamu dapat membuat dan menerapkan ide-ide baru yang  membuat perusahaan
dapat berkembang. 

10 Emotional intelligence,
Skill ini menjadi salah satu contoh soft skill yang paling dicari perusahan saat ini.
Pasalnya, karyawan dengan emotional intelligence dianggap memiliki produktifitas
kerja yang tinggi dan  mampu berkontribusi pada perusahaan karena mereka
selalu memiliki kesadaran untuk bekerja keras, terbuka  pada kitik, serta
selalu berusaha memperbaiki diri. Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional
juga dicari karena mampu menunjang lingkungan kerja yang positif. Kecerdasan
emosional atau emotional intelligence adalah kemampuan untuk memahami,
mengevaluasi serta merespon emosi diri sendiri dan orang lain. 
11 Kemampuan Bernegosiasi,
Contoh soft skill penting lainnya adalah kemampuan bernegosiasi yang baik. Bahkan
dengan kemampuan tersebut kamu berpotensi menjadi pemimpin. Negosiator yang
baik berarti tau bagaimana menjadi persuasif dan menggunakan pengaruh dengan
tepat, sambil mencari solusi yang akan menguntungkan semua pihak. 

12 Mampu beradaptasi dengan baik dan fleksibel,


Fleksibilitas adalah salah satu contoh soft skill yang penting. Hal ini karena sifat
tersebut menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk menerima  tugas dan
tantangan baru yang diberikan dengan tenang. Karyawan yang fleksibel bersedia
membantu saat dibutuhkan, bertanggung jawab, dan dapat beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan. Perekrut biasanya mencari kandidat yang menunjukkan
kemauan, optimis dan tidak terpengaruh oleh perubahan.

Cara Meningkatkan Soft Skill


Tidak jauh berbeda dengan hard skill, soft skill dapat ditingkatkan kemampuan dengan
pengalaman dan latihan. Tidak perlu menunggu hingga bekerja, soft skill dapat kamu
tingkatkan sejak masih berada di bangku perkuliahan.
1. Tentukan soft skill yang ingin ditingkatkan
Tidak terikat pada batasan waktu, meningkatkan soft skill dapat dilakukan kapan saja
asalkan kamu memiliki niat untuk melakukannya. Dalam meningkatkan soft skill, kamu
perlu bersikap disiplin dan tidak boleh melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Sebagai
contoh, jika kamu ingin meningkatkan kemampuan manajemen waktu, usahakan agar
selalu melakukan berbagai hal dengan tepat waktu, sesuai jadwal yang sudah kamu
buat. Mulai dari bangun tidur, berangkat ke kantor, menyelesaikan pekerjaan, hingga
bertemu dengan teman pun semuanya harus dilakukan dengan tepat waktu. Ingat, hal
tersebut perlu dilakukan secara konsisten agar bisa menjadi rutinitas yang baik.
2. Amati soft skill positif dari orang lain
Di lingkungan pekerjaanmu tentu tidak sedikit orang yang bekerja secara profesional
dengan berbagai soft skill yang mereka miliki. Coba luangkan waktumu untuk
mengamati soft skill dan tiru cara mereka menerapkannya dalam bekerja.
3. Tetapkan target
Tetapkan target yang kamu inginkan saat meningkatkan soft skill. Perhatikan kembali
apakah target yang ditetapkan sudah tercapai dengan baik. Untuk memastikannya,
kamu bisa mengevaluasi diri sendiri berdasarkan catatan yang sudah dibuat sebelumnya.
Selain itu, kamu juga bisa bertanya langsung kepada rekan kerja dan jangan ragu untuk
meminta feedback dari mereka. Ingat, penting untuk bersikap terbuka dengan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
4. Temukan tempat untuk belajar
Membaca berbagai buku, mengikuti kelas online, dan lain sebagainya dapat menjadi
tempat belajar yang kamu pilih dalam meningkatkan soft skill. Kamu bisa memilih yang
gratis hingga berbayar, tinggal sesuaikan dengan kebutuhanmu saat ini.

Penutup
Tidak sedikit orang yang berpikir jika hard skill lebih penting daripada soft skill.
Padahal, menurut Charles Riborg dalam laporannya yang berjudul A Study of Engineering
Education, 85% kesuksesan dalam pekerjaan didukung oleh soft skill. Sementara itu, 15%
sisanya didukung oleh hard skill.
Dalam tahap melamar kerja, hard skill tentu bisa menarik perhatian recruiter karena
kemampuan yang kamu miliki dianggap memenuhi kualifikasi yang ada. Akan tetapi, soft
skill dapat membuatmu lolos interview dan diterima di perusahaan yang kamu inginkan. Ya,
dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu bisa menjawab berbagai pertanyaan
selama proses wawancara.
Saat bekerja, hard skill tentu akan membantumu menyelesaikan pekerjaan. Akan
tetapi, soft skill lah yang membantumu untuk bertahan dan berkembang. Sebab, dalam
setiap pekerjaan tentu dibutuhkan komunikasi, koordinasi, problem solving, dan lain
sebagainya. Pada dasarnya, hard skill dan soft skill adalah penting untuk dipelajari dan
dikembangkan, sebab kombinasi keduanya sangat berpengaruh dalam pekerjaan.
Selain informasi mengenai apa itu soft skill, contoh soft skill adalah, dan cara
meningkatkannya, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya yang
berhubungan dengan wawancara kerja, cara berbisnis, kondisi para, dan hal-hal seputar
ekonomi di sini. Selain memperkaya wawasan dengan informasi yang kamu butuhkan,
jangan ragu untuk memilih majoo yang setia menemani perjalanan bisnismu. Manfaatkan
berbagai fitur praktis dan menarik yang dapat disesuaikan dengan segala kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai