Anda di halaman 1dari 5

Sukses Dengan Menjadi Mahasiswa Yang Profesional

Oleh : Miranda Devi Muslimah/ 1802055010/ Ilmu Komunikasi A

A. Prolog

Professional menurut Ali (1992:23) adalah keahlian atau kemampuan yang tidak hanya di
dapat dari jenjang pendidikan saja, tetapi bisa saja seseorang yang secara tekun mempelajari
dan melatih diri dalam suatu bidang tertentu menjadi profesional. Hanya saja menurutnya,
profesi yang disandang melalui jenjang pendidikan akan memperoleh pengakuan yang
bersifat formal maupun informal, sedangkan yang diperoleh dari selain pendidikan formal
pada umunya hanya akan mendapat pengakuan yang bersifat informal saja.

Menurut Corporate Communications Consultant di Maverick, Marsha Imaniara,


profesionalisme bisa dibentuk dengan mulai serius dalam menjalani rutinitas perkuliahan.
Mahasiswa harus memiliki cara pandang yang jelas tentang tujuan mereka di masa depan.

Perguruan tinggi sangat berbeda dengan SMA, dalam hal ini kita sudah bukan siswa yang
hanya ingin mencari ilmu pengetahuan saja, namun kita juga berperan penting dalam
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan kepada masyarakat. Belajar di
perguruan tinggi memerlukan kemandirian dan disiplin pribadi. Setiap peserta kuliah dituntut
aktif berpartisipasi tidak hanya datang untuk mencatat bahan kuliah, tetapi juga untuk berlatih
dan berdiskusi dalam rangka memahami materi yang diajarkan oleh dosen. Sebagai agent of
change mahasiswa diharapkan mampu menjadikan negaranya sebagai Negara yang maju dan
lebih baik.

Mahasiswa harus memiliki tujuan yang jelas untuk masa depan mereka. Seperti kita ketahui,
posisi sentral mahasiswa dalam membangun bangsa terletak dari intelektual yang mereka
miliki yang didapat selama kuliah di Perguruan Tinggi. Kuliah tidak hanya untuk menuntut
ilmu tetapi bagaimana kita bisa mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Seorang sarjana
haruslah profesional yang memiliki KSA (Knowledge, Skill, Attitude).
B. Isi

Knowledge, Skill, dan Attitude harus dimiliki oleh setiap Mahasiswa agar mendapatkan nilai
lebih dalam dirinya. Ketiga hal di atas merupakan kesatuan yang menjadikan mahasiswa
menjadi seorang yang professional. Sebelumnya, mari kita bahas mengenai pendapat para ahli
terkait knowledge, skill dan attitude.

Knowledge atau ilmu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil
tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “apa”. Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan, penciuman, rasa, dan raba sebagai tahap awal manusia dalam melihat dan
menerima informasi dari lingkungannya. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam
membentuk tindakan manusia (overt behavior). Dengan memiliki ilmu pengetahuan yang
luas maka seoseorang itu akan lebih unggul dari yang lain. Terutama apabila dia spesialisasi
dalam penguasaan suatu bidang tertentu. Namun pengetahuan saja tidak cukup untuk
menjadikan seseorang professional, pengetahuan juga harus disertai dengan keterampilan.

Skill atau keterampilan. Menurut Dunnet (1976), keterampilan artinya mengembangkan


pengetahuan yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan mengerjakan beberapa
tugas. Menurut Robbins (2000) keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu:

 Basic Literacy Skill, keahlian dasar yang sudah pasti dimiliki oleh setiap orang seperti
membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.
 Technical Skill: keahlian secara teknis yang didapat melalui pelajaran dalam bidang
teknik seperti mengoprasikan computer dan alat digital lainnya.
 Intrapersonal Skill: keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi dalam
melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi
pendapat dan bekera sama dalam tim.
 Problem Solving: keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan logikanya.
Seorang mahasiswa harus memiliki keterampilan (soft skill dan hard skill) untuk
mengembangkan pengetahuan yang didapatkannya. Keterampilan seorang mahasiswa akan
memberikan keuntungan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Attitude atau sikap. Thustone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkat afeksi, baik
bersifat positif maupun negative dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis, seperti:
simbol, slogan, orang, cita-cita dan gagasan. Attitude adalah sikap atau perilaku seseorang
dalam melakukan interaksi dengan orang lain yang disertai dengan kecenderungan bertindak
sesuai dengan sikap tersebut. Hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan saja tidak cukup.
Mahasiswa harus memiliki kejujuran, bertanggung jawab, menempati janji, disiplin, taat
hukum, komitmen dan saling menghormati.

Selain ketiga hal diatas, profesionalisme bisa dibentuk dengan mulai serius dalam kegiatan
perkuliahan. Berikut merupakan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang yang
professional sejak kuliah yaitu:

Disiplin. Disiplin merupakan poin penting dalam membentuk profesionalitas. Butuh usaha
yang besar untuk berkomitmen dalam disiplin. Terutama disiplin waktu. Sebagai mahasiswa
kita dapat melatihnya mulai dari datang ke kelas tepat waktu dan mengerjakan tugas sesuai
tenggat waktu yang diberikan dosen. Seorang yang professional memiliki disiplin diri yang
tinggi untuk terus menerus mengembangkan karakter sebagai manusia yang berbudi luhur dan
mulia.

Membangun Karakter. Sebagai mahasiswa mengikuti kegiatan perkuliahan di dalam kelas


bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas dalam diri kita. Kita dapat mencari
wawasan yang lebih luas dengan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi dan event yang di
adakan di kampus. Hal tersebut sangat berguna dalam membentuk karakter di dalam diri kita.
Karena dengan melibatkan diri secara langsung, kita akan terbiasa bekerja sama dengan
banyak orang dan paham cara menyatukan pendapat. Selain itu, kita juga menjadi lebih berani
mengutarakan pendapat dan menyalurkan ide-ide kreatif.
Bersosialisasi. Hadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus. Banyak kegiatan lintas
budaya, intelektual, dan olahraga yang terbuka bagi seluruh mahasiswa. Manfaatkan kegiatan
tersebut dengan berpartisipasi dalam kehidupan kampus sebab kesempatan ini belum tentu
ada lagi di luar kampus.

Berikan Hasil Terbaik. Seseorang yang profesional, akan selalu memberikan hasil yang
terbaik; berkualitas tinggi, serta memiliki kinerja yang maksimal. Karena itu, biasakan diri
kita untuk mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan berusaha mencoba memberikan
hasil lebih dari apa yang diharapkan. Baik itu dalam kegiatan, tugas, proyek, atau dalam
apapun itu. Hal ini akan sangat membantu membangun profesionalitas diri, terutama dalam
dunia kerja nanti.

Perhatikan Lingkungan. Dengan peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, maka hal itu
dapat berpengaruh dalam membentuk profesionalitas seseorang. Jangan hanya bertahan di
suatu lingkungan jika suasananya sudah tidak mendukung lagi. Seperti berteman dengan
orang-orang yang malas dan suka menunda pekerjaan, lebih baik mencari lingkungan baru
dengan orang-orang yang mampu memberikan dampak positif dalam diri kita.

Epilog

Dapat disimpulkan dari beberapa pernyataan diatas bahwa mahasiswa harus memiliki tujuan
yang jelas untuk masa depannya. Seorang sarjana professional harus memiliki pengetahuan
dan wawasn yang luas, keterampilan yang dapat memberikan nilai lebih dan harus memiliki
sikap yang sopan, santun dan saling menghormati.

Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan dalam membentuk sikap profesionalitas saat
menjadi mahasiswa yaitu disiplin, membangung karakter yang kuat, mudah bersosialisasi,
mampu memberikan hasil yang terbaik, dan peka terhadap keadaan lingkungan sekitar .
Selain beberapa cara di atas kita juga bisa mengasah skill atau kemampuan kita selama masa
kuliah.

Keberhasilan dalam menyelesaikan studi di perguruan tinggi dalam waktu yang relative
singkat merupakan impian seluruh mahasiswa, keluarga dan orang tua. Namun untuk dapat
mencapai sukses yang diinginkan itu bukanlah hal yang mudah, karena cara belajar di
perguruan tinggi lebih bersifat mandiri. Demikianlah posisi penting Mahasiswa ketika dia
telah berhasil menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Kuliah merupakan langkah awal untuk
menjadi seorang yang professional dalam dunia kerja. Karena itu penting bagi mahasiswa
untuk bisa membangun profesionalisme diri sejak dini. Karena ketika kita menjadi seorang
yang professional maka hal itu juga akan menguntungkan banyak orang di sekitar kita dan
bukan hanya diri kita sendiri.

Refrensi

https://ppkn.co.id/pengertian-profesional-adalah

http://bppk.kemenkeu.go.id/id/berita-pajak/23970-knowledge,-skill,-dan-attitude-dalam-
bekerja

http://id.linkedin.com/pulse/knowledge-skill-dan-attitude-dalam-dunia-kerja-consulting-group

http://www.usnews.com/education/blogs/professors-guide/2010/08/17/top-10-secrets-of-
college-success

Anda mungkin juga menyukai