Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNIKASI

TERAPEUTIK (MENGAJARKAN
(MENGAJARKAN TEHNIK
TEHNIK NAFAS DALAM
DALAM DAN BATUK
EFEKTIF PADA PASIEN SESAK NAFAS)

Oleh :

Tingkat 2.3

Komang Mia Meliani

P07120018090

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN LATIHAN BATUK
EFEKTIF PADA PASIEN SESAK NAFAS

Kondisi Pasien :

Pasien perempuan usia 45 tahun, masuk rumah sakit dengan mengeluh nafasnya terasa
sesak dan berat, pasien juga mengatakan sulit mengeluarkan dahak. Berdasarkan
 pemeriksaan fisik didapatkan RR: 28 x/menit, tampak retraksi dada, terdengar ronchi
saat diauskultasi.

Diagnose Keperawatan :

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi secret.

Rencana Keperawatan :

a. Istirahatkan pasien di tempat tidur dengan memposisikan semi fowler


 b. Mengajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif

Tujuan :

Membantu memudahkan klien mengeluarkan secret

A. Strategi Komunikasi dan Pelaksaannya

Fase Orientasi :
 Salam Terapeutik

Perawat : “Selamat Pagi ibu Om Swastiastu, perkenalkan saya perawat junior


nama saya Komang Mia Meliani. Ibu bisa panggil saya ners Mia.
Pasien : “Selamat Pagi ners Om Swastiastu. Baik ners mia”.

Perawat :”Ibu saya akan merawat ibu hari ini sampai pukul 10.00 pagi nanti.
Kalau boleh tahu nama Ibu siapa ?

Pasien :”Nama saya Gita Prasanti ners”.

Perawat :”ibu Gita Prasanti senang dipanggil siapa bu ?

Pasien :” Ibu Gita saja ners”.

Perawat :”Baiklah ibu , saya panggil Ibu dengan Ibu Gita ya bu”.

 Evaluasi / Validasi
Perawat :” Bagaimana perasaannya hari ini Ibu Gita ?

Pasien :”Campur-campur perasaan saya ners kadang baik kadang tidak


 bagaikan es campur .”

Perawat : “Wah Ibu Gita suka bercanda ternyata…”

Pasien :”hehehe iya ners”

Perawat :”Kalau boleh tahu kenapa ibu merasa campur -campur perasannya?


Apa yang membuat ibu merasa kadang baik kadang tidak ?

Pasien :”hmm gimana ya ners…”

Perawat :”Ibu jangan  takut dan khawatir, ibu bisa ceritakan ke saya tentang
apa yang ibu rasakan”

Pasien :” Jadi begini ners, saya sering merasa sesak nafas dan nafas saya
terasa berat ners:”

Perawat :”Sejak kapan ibu merasa sesak dan nafas berat ?”

Pasien :”Sejak 3 hari yang lalu ners”

Perawat :”Ibu ada batuk tidak ?”.


Fase Terminasi :

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subjektif :
Perawat :“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah saya lakukan tindakan?
Pasien :” sudah merasa lebih nyaman ners”
Perawat :”Ibu masih ingat tidak cara melakukan teknik batuk efektif tadi, coba
ibu review kembali ya bu agar ibu semakin ingat teknik nya
Perawat :”baik ners.( menjelaskan kembali cara batuk efektif)

Evaluasi Objektif :
“Menunjukan lebih nyaman daan rileks”

b. Tindak lanjut Klien


Perawat :Bagus sekali bu, ibu sudah bisa menyebutkan dan melakukannya
dengan sempurna, ibu tadi sudah bisa mengeluarkan dahaknya. Ibu
dapat melakukannya lagi nanti sore seperti yang telah saya ajarkan
tadi, sehingga dahaknya cepat keluar dan sesak Ibu bisa hilang. Nanti
saya akan daatang kembali untuk melihat perkembangan Ibu”
Perawat :”iya ners”

c. Kontrak yang akan dating (topic, waktu, tempat )


Perawat :Baiklah pak kalau begitu, saya rasa Ibu sudah lebih baik . Saya
 permisi dulu nanti sekitar jam 13.00 saya akan datang kembali untuk
mengecek keadaanya ya bu. Selamat Pagi”

Anda mungkin juga menyukai