Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA

GANGGUAN FISIK
“ MENGAJARKAN TEHNIK NAFAS DALAM DAN BATUK
EFEKTIF PADA PASIEN SESAK NAFAS “

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Komunikasi


Dosen: Bu Henny Kuusmawati, M.Kep., Ns. Sp. Kep. J

Disusun Oleh :

Kelompok XII ( 12 )
Grace Glory Theodore Saragih ( 21052 )
Lukman Sifadilah ( 21059 )
Putri Utari ( 21069 )
AKADEMI KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA
GANGGUAN FISIK

“ MENGAJARKAN TEHNIK NAFAS DALAM DAN BATUK


EFEKTIF PADA PASIEN SESAK NAFAS “

Pemeran / tokoh :

a. Grace Glory T. S : Pasien


b. Lukman Sifadilah : Keluarga Pasien
c. Putri Utari : Perawat

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Pasien perempuan usia 32 tahun, masuk rumah sakit dengan mengeluh
nafasnya terasa sesak dan berat, pasien juga mengatakan sulit
mengeluarkan dahak. Berdasarkan  pemeriksaan fisik didapatkan RR:
28 x/menit, tampak retraksi dada, terdengar ronchi saat diauskultasi.

2. Diagnosa keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi secret.

3. Tindakan keperawatan :
a. Istirahatkan pasien di tempat tidur dengan memposisikan semi
fowler
b. Mengajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif

4. Setting situasi :
Perawat bersiap melakukan interaksi dengan pasien (Tn. G) dengan
diagnose medis
: Asma Bronkhiale, keluhan : sesak nafas dan batuk berdahak sulit
dikeluarkan. Perawat akan melakukan tindakan keperawatan melatih
nafas dalam dan batuk efektif.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN


TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
Perawat : “selamat siang mbak, apakah benar ini mba grace

Pasien : “ Selamat siang sus Iyah benar sus“
Perawat : “ baik, apakah masih inget sama saya? “
Pasien : “ inget sus, perawat putri yah “

Perawat : “ benar, ternyata mbak masih ingat yah,


sebelumnya kita sudah bertemu di Sebulan sebelumnya, bagai
mana perkembangan ibu sebelumnya. “

b. Evaluasi / Validasi

Pasien : “ Campur-campur perasaan saya sus kadang baik


kadang tidak  bagaikan es campur. “

Perawat : “ Wah mba grace suka bercanda ternyata.”

Pasien : “ hehehe iya sus “

Perawat : “ Kalau boleh tahu kenapa mbak merasa campur 

-campur perasannya? Apa yang membuat mbak merasa kadang


baik kadang tidak ? “

Pasien : “ hmm gimana ya sus. “


Perawat : “ Mbak jangan takut dan khawatir, mbak bisa
ceritakan ke saya tentang apa yang mbak rasakan“

Pasien : “ Jadi begini sus, saya sering merasa sesak nafas


dan nafas saya terasa berat sus “

Perawat : “Sejak kapan mbak merasa sesak dan nafas


berat ?“

Pasien : “ Sejak 3 hari yang lalu sus “

Perawat : “ Mbak ada batuk tidak ? “

Pasien : “ Na ini dia sus yang sangat menggangu, sesak


saya ini disertai  batuk. Awalnya hanya sesak saja tapi lama
kelamaan timbul batuk. Sampai saat ini pun belum hilang sus. “

Perawat : “ Batuk mbak grace ada dahaknya tidak ? “

Pasien : “iya ada ners, tapi dahaknya susah dikeluarkan


sampai kadang saya lelah sus batuk batuk supaya dahaknya
keluar.”

Perawat : “ Mbak ketika batuk apa yang mbak lakukan “

Pasien : “ Saya minum jamu dan juga air hangat sus. “

Perawat : “ Lalu setelah mbak mengkonsumsi jamu dan


minum air hangat apakah  batuknya dapat diatasi mbak ? “

Pasien : “ Mau sih sus tapi itu kambuh lagi dan dahaknya
masih tetep ada “

Perawat : “ Apakah batuk mbak efektif tidak ? “

Pasien : “ Batuk efektif ? apa itu sus ? “

Perawat : “ Jadi Batuk efektif adalah suatu metode batuk


dengan benar, dimana  pasien dapat menghemat energy sehingga
tidak mudah lelah ketika mengeluarkan dahak secara maksimal “
Pasien : “ oh begitu ya ners “

Perawat : “ nanti saya akan menejelaskan bagaimana batuk


efektif itu lebih lanjut ya mbak. “

Pasien : “ yya sus “

c. Fase kontrak
Perawat : “ Mbak Grace sekarang selain dengan obat saya
akan mengajarkan mbak cara  batuk efektif agar mbak mudah
mengeluarkn dahaknya ya mba?

Pasien : “ iya sus, saya mau “

Perawat : “ sebelumnya mbak sudah tahu belum tentang


teknik ini ? mungkin dari mbak membaca artikel atau mendengar
mungkin “

Pasien : “ belum sus apakah ada caranya sus ? “

Perawat : “ tentu ada mbak “

Pasien : “ banyak tidak sus? “

Perawat : “ tidak kok mbak ini sangat gampang “

Pasien : “ iya sus kalau begitu “

2. FASE KERJA
Perawat : “ Baik mbak saya mulai ya. Disini saya sudah
siapkan alat yang akan kita gunakan yaitu ada Pengalas, Bengkok
berisi cairan desinfektan, dan Tissue “
Pasien : “ cairan desinfektan itu apa sus? “
Pasien : “oh begitu ya ners, lalu mesti pakai bengkok sama
tissue ya ? kalau gak ada bengkok gimana ners? “
Perawat : “ gak mesti pakai bengkok mba, tapi karena kita di
rumah sakit kita bisa gunakan bengkok. Mbak bisa gunakan gelas
plastic, mangkok, atau ember untuk menampung dahak
nanti.mbak Untuk tissue ini mba pakai untuk mengelap sesudah
mengularkan dahak agar sekali pakai mba ya“
Pasien : “ oh begitu, lalu selanjutnya apa sus? “
Perawat : “ nah sebelum itu kita atur posisi mbak terlebih
dahulu yaitu silahkan mbak  berdiri ya “
Pasien : “ baik sus”
Perawat : “ mbak sekarang saya akan mencontohkan nya
terlebuh dahalu  bagaimana teknik batuk efektif . mba perhatikan
baik-baik ya mba “
Pasien : “ baik ners “
Perawat : “ Pertama, tarik nafas dalam secara perlahan,
kemudian tahan selama kurang lebih 3 detik lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulu tarik nafas nya dilakukan benar benar ya
mbak “
Pasien : “ Begini ya sus “ (memeragaknya)
Perawat : “ ya mbak bagus sekali, tapi ini dilakukan dalam 4
-5 kali ya mbak ketika  pada tarikan nafas dalam yang terakhir
nafas ditahan selama 3 detik lalu angkat bahu dan dada
dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan. Begini cara
mengeluarkannya mbak dengan bunyi “ha..ha..ha..” atau
“huf..huf..huf..” Bagaimana apakah mbak sudah mengerti ? “
Pasien : “ mengerti sus “
Perawat : “ baik kalau begitu silahkan mbak lakukan mba ya
sesuai yang tadi saya contohkan
Pasien : “ baik ners “
Perawat : “ nah ketika dahaknya sudah keluar tampung
dahak pada wadah yang sudah diberi cairan desinfektan tadi ya
mba setelah itu di lap mulutnya dengan tissue agar bersih, nanti
saya akan bantu mbak “
Pasein : “ iya sus. “ (Melakukan teknik batuk efektif)
Perawat : “ Nah bagaimana mbak sejauh ini apakah sudah
merasa lebih nyaman? “
Pasien : “ lumayan sus, nafas saya sudah tidak terlalu sesak
tapi dahaknya sedikit masih ada sus “
Perawat : “ nah mbak latihan batuk efektif ini terus
dilakukan ya mbak jika masih merasa sesak dan dahaknya masih,
mbak bisa melakukannya sendiri seperti yang sudah tadi saya
ajarkan ya mba”
Pasien : “ baik sus “

3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif
Perawat : “ Bagaimana perasaan mbak sekarang setelah saya
lakukan tindakan? “
Pasien : “ sudah merasa lebih nyaman sus “
Perawat : “ mbak masih ingat tidak cara melakukan teknik
batuk efektif tadi, coba ibu review kembali ya mba agar mbak
semakin ingat teknik nya “
Pasien : “ baik sus‘( menjelaskan kembali cara batuk
efektif)

Evaluasi Objektif
“Menunjukan lebih nyaman daan rileks”

b. Tindak lanjut Klien


Perawat : “ Bagus sekali mba, mba sudah bisa menyebutkan
dan melakukannya dengan sempurna, mbak tadi sudah bisa
mengeluarkan dahaknya. Mbak dapat melakukannya lagi nanti sore
seperti yang telah saya ajarkan tadi, sehingga dahaknya cepat
keluar dan sesak mbak bisa hilang. Nanti saya akan daatang
kembali untuk melihat perkembangan mba
Pasien : “iya sus “

c. Kontrak yang akan dating (topic, waktu, tempat )


Perawat : “ Baiklah mbak kalau begitu, saya rasa mbak
sudah lebih baik . Saya  permisi dulu nanti sekitar jam 20.00 saya
akan datang kembali untuk mengecek keadaanya ya bu. Selamat
siang “
Pasien : “ baik sus, klau begitu terima kasih. Selamat
siang”

Anda mungkin juga menyukai