Disusun oleh :
Elita Rusdi
1B (22059)
Komplek Marinir Cilandak, Jalan Yos Soedarso, RT.3/RW.5, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
RANGKUMAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Menurut Levey dan Loomba (1973) menyatakan bahhwa sistem pelayanan kesehatan
adalah setiap usaha yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihahra dan meningakatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui system ini, tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif,
efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dengan
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantaranya dokter, ahli gizi, fisioterapi,
perawat dan lainlain. Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang diharapkan memberikan pelayanan yang berkualitas. Sebelum mempelajari
system pelayanan kesehatan lebih lanjut, terlebih dahulu kita memahami teori tentang system
karena akan memudahkan kita dalam memecahkan persoalan yang ada dalam system komponen
yang ada dalam system adalah : input, proses, output, dampak, umpan balik, dan lingkungan
yang semuanya merupakan komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang
digambarkan sebagai berikut
1. Input.
Merupakan komponen yang memberikan masukan untuk berfungsinya satu sistem seperti sistem
pelayanan kesehatan. Input/masukan berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana
kesehatan yang lain.
2. Proses.
Kegiatan yang berfungsi merubah sebuah masukan/input menjadi hasil yang diharapkan misal :
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output.
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat
berupaya pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien dan efisien serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Dampak.
Merupakan akibat yang dihasilkan sistem, misalnya : dampaknya akan menjadi masyarakat sehat
dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat.
5. Umpan balik.
Merupakan hasil yang sekaligus menjadi masukan. Ini terjadi dari sebuah sistem yang saling
berhubungan dan saling mempengaruh dalam system pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas
tenaga kesehatan yang bisa menjadi input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Adalah keadaan diluar sistem yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan dalam eitem
pelayanan kesehatan yang dimaksd dapat berupa lingkungan geografis, sosial masyarakat.\
5. Rehabilitasi/rehabilitation.
Dilakukan setelah pasien sembuh. Sangat diperlukan pada fase pemulihan terhadap kecacatan,
misal : program latihan, konsultasi dan diskusi psikologis untuk meningkatkan koping individu
positif sehingga gairah hidup meningkat.
C. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN
Lembaga merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyakarat dalam rangka
meningkatkan status kesehatan. Tempat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan
kesehatan . tempat tersebut diantaranya :
1. Rawat jalan
Lembaga pelayanan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan
diagnosa dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak serta kronis yang
dimungkinkan tidak rawat inap. Lembaga ini misalnya : klinik kesehatan, klinik dokter spesialis.
2. Institusi
Merupakan lembaga yang difasilitasinya cukup dalam memberikan pelayanan kesehatan seperti :
rumah sakit, pusat rehabilitasi dll.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada klien yang sakit
terminal agar lebih terang. Biasanya di lakukan home care.
4. Community base agency
Merupakan bagian dari lembaga yang dilalukan pada klien dan keluarga, misalnya : praktek
perawat keluarga.
D. LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
1. Tingkat pertama/primary health service.
Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat
kesehatanmasyarakat. Biasa dilakukan pada masyarakat yang memiliki masalah atau
masyarakat sehat. Sifat pelayanan adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di
puskesmas, balai kesehatan masyarakat, poliklinik dll.
2. Tingkat dua/secondary health service.
Diperlukan bagi masyarakat atau klien yan memerlukan perawatan rumah sakit dilaksanakan di
rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis.
3. Tingkat tiga/tertiery health service.
Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau subspesialis dan sebagai
rujukan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada sangat berpengaruh dalam sisetm
pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem
pelayanan.
F. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN
1. Tersedia dan berkesinambungan
Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tersulit ditemukan serta
keberadaannya di masyarakat setiap kali dibutuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar
Diartikan bahwa pwlayanan kesehatan tersebut tidak bebrtentangan dengan keyakinan,
kepercayaan masyarakat, pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat,
kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat bukan pelayanan kesehatan yang baik.
3. Mudah dicapai/accesible
Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan kata lain pelayanan
kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata di seluruh wilayah, tidak terkonsentrasi di
perkotaan.
4. Mudah dijangkau/affortable
Terutama dari sudut biaya, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. bermutu/quality
Mutu yang dimaksudkan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan, dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan tata cara
penyelenggaraannya disesuaikan kode etik serta yang telah ditetapkan.
Globalisasi merupakan suatu perubahan interaksi manusia secara luas, yang mencakup ekonomi,
politik, sosial, budaya, teknologi, dan lingkungan.
Pada tingkat nasional terjadi proses politik, seperti desentralisasi, demokratisasi, dan politik
kesehatan yang berdampak pada pembangunan kesehatan, sebagai contoh: banyaknya peserta
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menggunakan isu kesehatan sebagai janji politik.
Fungsi Independen
Tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter contohnya : pengkajian fisik, Membantu
pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi
wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat,
dan melakukan suntikan
Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan.