– Teori sistem merupakan teori relatif baru yang muncul sebagai reaksi positif
terhadap administrasi klasik yang terlalu menekankan pembagian tugas dalam
melaksanakan suatu program
– Teori sistem sangat penting dalm dunia keperawatan, teori sistem ini mempelajari
suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan aspek sosial manusia,
struktur masalah masalah organisasi ,serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya
– Sistem berasal dari bahasa latin (systeam) bahasa yunani (sextema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi/energi
– Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi
1. Input
Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk sebuah sistem
Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan
sebagainya.
2. Proses
Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari
sistem tersebut.
Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses
Output pelayanan kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau
sehingga masyarakat sembuh dan sehat.
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang relatif
lama
Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan dan
kematian menurun.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan, terjadi dari sebuah sistem yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi
Umpan balik dalam pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan
6. Lingkungan
Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Tingkat Pelayanan Kesehatan
– Menurut Leavel & Clark(2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat
– Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan
kesehatan yang akan diberikan, yaitu :
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan
kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
Contoh : kebersihan perorangan, perbaikan, dan sanitasi lingkungan
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu
Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja
3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit.
Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit
Contoh : survey penyaringan kasus
Lembaga Pelayanan Kesehatan
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh
sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada
dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan
VISI
5. Rehabilitasi
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
• Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari-hari,
tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat, dan kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut.
Lanjutan..
01 Health Promotion
(promosi kesehatan)
03 Early Diagnosis and
Prompt Treatment
(diagnosis dini dan
02
pengobatan segera)
Specific Protection
(perlindungan khusus)
04 Disability Limitation
(pembatasan cacat)
05 Rehabilitation (rehabilitasi)
LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN
Dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera
sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
Dibutuhkan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap
dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.
Merupakan tingkat pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan
pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
RAWAT JALAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1165/MENKES/SK/2007/bab 1, pasal 1 ayat 4
“pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pasien
untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi
medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
menginap di Rumah Sakit.”
Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah
yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya
dengan Rumah Sakit (hospital based ambulatory
care).
Lanjutan..
4) Ekonomi.
5) Politik.
Visi Indonesia Sehat 2015
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan
adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat,memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutusecara adil dan merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic
Indonesia. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai: INDONESIA SEHAT 2015
Dengan adanya rumsan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah
lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi,
tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.Perilaku masyarakat Indonesia
sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
terjadinya resiko penyakit,melinduni diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan
kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalahlayanan yang berhasil guna dan berdaya guna
yang tersebar secara merata di ndonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social danekonomis.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons from
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories.
KONSEP BERUBAH
Dosen Pengampu
Ns. Martha K. Silalahi, M.Kep
Disusun Oleh :
Diana Dwi Lestari ( 1032201048 )
Eryca Kusuma Wardani ( 1032201015 )
Ezra Damayanti ( 1032201061 )
Haiyinun Alfiyanti ( 1032201018 )
Intan Amelia Putri ( 1032201021 )
Liza Nabila Putri ( 1032201024 )
Malahayati ( 1032201025 )
Nadira Putri Maharani ( 1032201051 )
Nadila Siti Nur Aisyah ( 1032201028 )
Mohamad Odi Wijaya Laksana ( )
1. Pengertian
Berubah:
– kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya (Atkinson,1987)
– proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten ,1978)
2. Sifat Perubahan
1. Perubahan Spontan
– sebagai respon terhadap kejadian alamiah yang terkontrol
– perubahan yang akan terjadi tidak dapat diramalkan sebelumnya
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus
diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun
berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi
yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Tipe – Tipe Perubahan
Apabila dipandang dari tipe perubahan, menurut bennis tahun 1995, perubahan itu sendiri memilki tujuh tipe diantaranya
a) Tipe indoktrinasi, suatu peubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang menginginkan pencapaiaan
tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrim atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
b) Tipe paksaan atau kekerasan, merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan pada anggota
atau seseorang dengan harapan tujuan yang dicapai dapat terlaksana.
c) Tipe teknokratik, merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai tujuan yang
diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk membantu mencapai tujuannya.
.d) Tipe interaksional, merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang saling berinteraksi satu
dengan yang lain dalm mencapai tujuan yang diharapkan dari perubahan.
e) Tipe sosialisasi, merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan kerja sama dengan
kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
f) Tipe emultif, merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan unilateral dengan tidak merrumuskan tujuan
terlebih dahulu secara sungguh sungguh, perubahan ini dapat dilakukan pada sistem diorganisasi yang bawahannya
berusaha menyamai pimpinan atau atasannya.
g) Tipe alamiah, merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi dalam merumuskan
dilakukan secara tidak sungguh, seperti kecelakaan, maka seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-
hati dalam berkendaraan dan lain sebagainya.
5. Proses Terjadinya Perubahan
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia,sedangkan kebutuhan dasar manusia yang
dimaksud antara lain:
1. Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan kebutuhan tersebut maka manusia akan
selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya atau mengadakan perubahan.
2. Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapatkan jaminan keamanan
atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada.
3. Kebutuhan social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan dimata
masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan
perubahan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui masyarakat akan kemampuannya dan
potensi yang dimiliki.
6. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk melakukan control dalam
mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
7. Strategi dalam Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam
perubahan , strategi tersebut antara lain yaitu :
3. Strategi paksaan/kekuatan
Dikatakan strategi paksaan/kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang
dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan politik.
8. Model perubahan
1. Model penelitian dan pengembangan
Model ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam pengembangan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan model ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan identifikasi atas perubahan yang di lakukan, menjabarkan, atau mengembangkan
komponen yang akan dilakukan dalam perubahan. Menyiapkan perubahan dan melakukan
desiminasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam perubahan.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak hambatan yang akan diterimanya
baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi hambatan dalam perubahan
adalah sebagai berikut:
2. Persepsi yang kurang tepat, berbagai informasi yang akan dilakukan dalam system perubahan jika
tidak dikomunikasikan dengan jelas atau informasinya kurang lengkap, maka tempat yang akan
dijadikan perubahan akan sukses menerimanya sehingga timbul kekhawatiran dari perubahan tersebut.
3. Reaksi psikologis, contohnya apabila akan dilakukan perubahan dalam system praktek keperawatan
mandiri bagi perawat.Jika perawat belum bisa menerima secara psikologis, akan timbul kesulitan
karena ada perasaan takut sebagai dampak dari perubahan.
4. Toleransi terhadap perubahan rendah, ini tergantung dari individu, kelompok, atau masyarakat.
Apabila individu, kelompok atau masyarakat tersebut memiliki toleransi yang tinggi terhadap
perubahan, maka akan memudahkan proses perubahan tetapi apabila toleransi seseorang terhadap
perubahan sangat rendah, maka perubahan tersebut akan sulit dilaksanakan.
5. Kebiasaan, Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui
sebelumnya atau bahkan dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan sesuatu yang baru
dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat. Faktor kebiasaan ini yang menjadikan
hambatan dalam perubahan.
7. Perasaan tidak aman, juga merupakan factor penghambat dalam perubahan karena adanya
ketakutan terhadap dampak dari perubahan yang juga akan menambah ketidakamanan pada diri,
kelompok atau masyarakat.
8. Norma, apabila akan mengadakan proses perubahan, namun perubahan tersebut bertentangan
dengan norma maka perubahan tersebut akan mengalami hambatan, sebaliknya jika norma tersebut
sesuai dengan prinsip perubahan maka akan sangat mudah dalam perubahan.
10. Perawat sebagai pembaharu
1. Perubahan terencana.
Perubahan yang direncanakan (planed change) adalah perubahan yang lebih mudah dikelola dari pada
perubahan yang tidak direncanakan, secara umum perubahan terencana adalah suatu proses dimana adanya pendapat
baru yang dikembangkan, dikomunikasikan, kepada semua orang walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak.
Orang yang mengelola perubahan harus mempunyai suatu visi yang jelas dimana proses akan dilaksanakan dengan
arah yang terbaik untuk mencapai tujuan (Nursalam. M. 2008).
Menurut Suyanto (2009), perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara
berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang. Sedangkan perubahan reaktif adalah
respons bertahap terhadap peristiwa ketika muncul. Karena perubahan reaktif dilakukan dengan cepat, maka potensi
terjadinya perubahan cenderung menghasilkan akibat yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perubahan terencana
lebih disukai dibandingkan dengan perubahan reaktif(Suyanto. 2009).
2. Perubahan tidak terencana.
Perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) adalah perubahan yang
terjadi tanpa suatu persiapan. Determinan dari suatu perubahan tidak terencana dari suatu
organisasi antara lain karena adanya pergeseran dalam tampilan demografis angkatan kerja,
respons terhadap kecenderungan globalisasi, adanya peraturan pemerintah, persaingan
ekonomi, dan perbedaan kinerja (Suyanto. 2009).
Konsep
berubah
dalam
keperawatan
Kelompok 6
Dosen pengampu : Ns. Martha K. Silalahi, M.Kep
Anggota kelompok
Adinda Al-zahra 1032201001
Aldilla Dhani Prasetyo 1032201003
Anggi Maudy Anggraini 1032201004
Ashifa Gita Zumarnis 1032201008
Astrid Nadia Dianti 1032201009
Annisa Fitrah Wahyuni 10322010068
Dafa Darmawan 10322010047
Devina Dwi Putri Riskyana 10322010054
Raka Nuralif Verdianto
Zahro Zukhairah 10322010056
a. Pengertian
Tumbuh/ Kembang/perkembangan/ Gerak/pergerakan/
pertumbuhan berkembang bergerak
03
sebelumnya pertumbuhan-perkembangan
Perubahan yang di
rencanakan
Sebagai upaya yang bertujuan untuk
mencapai tingkat yang lebih baik, dapat
dikontrol
c. Teori-teori perubahan
1. Kurt lewin
1. Mendiagnosis masalahMengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubahMencoba mencari pemecahan masalah.
3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agenMencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara
interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir perubahanMenyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubahPada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan
dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahanPerubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantuPerawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
D. TIPE PERUBAHAN
1. Tipe Indoktrinasi, suatu perubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat
yang menginginkan percapaian tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrim
atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
2. Tipe paksaan atau kekrasan, merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan
atau kekerasan pada anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang dicapai dapat
terlakasana.
3. Tipe teknokratik, merupakan tipe perubahandengan melibatkan kekuatan lain dalam
mencapai tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak lain untuk membantu mencapai
tujuan nya.
4. Tipe interaksional, merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok
yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dalm mencapai tujuan yang diharapkan
dari perubahan.
5. Tipe sosialisasi, merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan
menggunakan kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
6. Tipe emultif, merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan unilateral
dengan tidak merrumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh sungguh, perubahan
ini dapat dilakukan pada sistem diorganisasi yang bawahannya berusaha menyamai
pimpinan atau atasannya.
7. Tipe alamiah, merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja
tetapi dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh, seperti kecelakaan, maka
seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam berkendaraan
dan lain sebagainya.
E. Proses Terjadinya Perubahan Serta Motivasi dalam
Perubahan
Pada dasarnya setiap manusia mengalami proses perubahan dan
memiliki sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu
bagian dari kebutuhan manusia. Perubahan timbul karena adanya
suatu motivasi yang ada dalam diri manusia. Motivasi itu timbul
karena tuntutan kebutuhan dasar manusia sedangkan kebutuhan dasar
manusia yang dimaksud antara lain:
a) Kebutuhan fisiologis
b) Kebutuhan keamanan
c) Kebutuhan social
d) Kebutuhan penghargaan dan dihargai
e) Kebutuhan aktualisasi diri
f) Kebutuhan interpersonal
f. Motivasi Dalam Perubahan
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia, sedangkan
kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:
1) Kebutuhan fisiologis
2) Kebutuhan keamanan
3) Kebutuhan social
4) Kebutuhan penghargaan dan dihargai
5) Kebutuhan aktualisasi diri
6) Kebutuhan interpersonal
G. Strategi Dalam Perubahan
Strategi khusus dalam perubahan diantaranya:
1) Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki sifat
rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku.
2) Strategi Redukatif Normative
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat. Perubahan
yang akan dilaksanakan melihat nilai-nilai normatif yang ada di masyarakat sehingga tidak
akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
3) Strategi Paksaan-Kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan
yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan
politik. Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan
sistem pendidikan dan lain-lain.
H. Model dalam Proses Perubahan
a) Research and development model
Model perubahan ini didasarkan atas penelitian dan perencanan dalam
pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b) Perubahan Interaction Model (model interaksi sosial)
Model ini menggunakan langkah sebagaimana dalam teori perubahan
Roger diantaranya, menyadari akan perubahan, adanya minat dalam
perubahan, melakukan uji coba sesuatu hal yang akan dilakukan
perubahan serta menerima dalam perubahan.
c) Problem Solving Model (Model penyelesaian masalah)
Model ini menekan pada penyelesaian dengan menggunakan langkah
mengidentifkasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiagnosis
masalah, menemukan cara penyelesaisan masalah yang akan digunakan,
melakukan uji coba dan melakukan evaluasi dari hasil uji coba untuk
digunakan dalam perubahan.
I. Hambatan dalam Perubahan
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak hambatan yang diterimanya baik
hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi hambatan dalam perubahan adalah sebagai
berikut:
a) Ancaman kepentingan pribadi
b) Persepsi yang akurat
c) Reaksi psikologis
d) Toleransi terhadap perubahan rendah
e) Kebiasaan
f) Ketergantugan
J. PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN
Dalam perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan
kemajuan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:
a) Keperawatan sebagai suatu profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan
pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu
berubah kearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi akan
mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukkan agar profesi
keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan
kesehatan.
b) Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang diberikan
kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan
mengadakan perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai
dengan lingkup praktek keperawatan.
c) Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang sejalan
dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu
mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan, sehingga ilmu keperawatan
diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memilki landasan yang kokoh
dalam keilmuan.
d) Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa
profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan perubahan
sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.
KONSEP PERUBAHAN
Ns.Martha K Silalahi,M.Kep
Kelompok 7
1. Adinda Putri Egi Salsabillah
(1032201062)
2. Agatha Clarista Fara Elvaretha
(1032201065)
3. Anisah Kartika Sari (1032201057)
4. Anna Rahmawati (1032201005)
5. Annisa Nur Siva (1032201006)
6. Asyfa Nurhayati (1032201010)
7. Aya Aprilia (1032201011)
8. Dara Puspita Maharani
(1032201058)
9. Siska Meilina (1032201043)
10.Syindi Amelia Putri (1032201046)
11.Vania Nur Amirah (1032201060)
Pengertian
Berubah - Kegiatan atau proses
membuat sesuatu atau seseorang
yang
Menurut Rogers E, perubahan sosial adalah proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan
melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu antara anggota suatu sistem sosial.
Langkah-langkah untuk mengadakan perubahan menurut Rogers antara lain:
1. Tahap Awareness
Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan diperlukan adanya
kesadaran untuk berubah.
2. Tahap Interest
Tahap ini menyatakan untuk mengadakan perubahan harus timbul perasaan suka / minat
terhadap perubahan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk
berubah.
Lanjutan…
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak ditemukan hambatan
selama mengadakan perubahan.
4. Tahap Triala
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru
dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi yang ada.
5. Tahap adoption
Tahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru setelah ada uji coba dan
merasakan ada manfaatnya sehingga mampu mempertahankan hasil perubahan.
Teori Lippit
Lippit ingin menunjukkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengadakan
pembaharuan.
Langkah-langkahnya meliputi:
1. Menentukan diagnosa terlebih dahulu pada masalah yang ada
2. Mengadakan penilaian terhadap motivasi dan kemampuan dalam perubahan
3. Melakukan penilaian terhadap motivasi pasien/agen dan sumber daya.
4. Memilih tujuan perubahan yang progresif
5. Menetapkan peran dari pembaharuan sebagai agen perubahan (pendidik, peneliti, pemimpin)
6. Mempertahankan hasil dari perubahan yang telah dicapainya
7. Melakukan penghentian bantuan supaya harapan peran dan tanggungjawab dapat tercapai
secara bertahap
Tipe Perubahan
Apabila dipandang dari tipe perubahan, menurut bennis tahun 1995, perubahan itu sendiri memilki
tujuh tipe diantaranya :
a) Tipe indoktrinasi, suatu peubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat yang
menginginkan pencapaiaan tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrim atau
menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.
b) Tipe paksaan atau kekerasan, merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau
kekerasan pada anggota atau seseorang dengan harapan tujuan yang dicapai dapat terlaksana.
c) Tipe teknokratik, merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai
tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk membantu
mencapai tujuannya.
d) Tipe interaksional, merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang
saling berinteraksi satu dengan yang lain dalm mencapai tujuan yang diharapkan dari perubahan.
Tipe Perubahan
e) Tipe sosialisasi, merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan
kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai.
f) Tipe emultif, merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuataan unilateral dengan
tidak merrumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh sungguh, perubahan ini dapat
dilakukan pada sistem diorganisasi yang bawahannya berusaha menyamai pimpinan atau
atasannya.
g) Tipe alamiah, merupakan perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi
dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh, seperti kecelakaan, maka seseorang ingin
mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam berkendaraan dan lain sebagainya.
Proses Terjadinya Perubahan
Proses terjadinya perubahan terdiri dari beberapa tahap diantaranya :
- Mencairkan: melibatkan penghancuran cara normal orang yang melakukan sesuatu
memutuskan pola,kebiasaan,dan rutinitas sehingga orang siap untuk menerima
alternatifbaru(hersey, Blanchard) atau mengurangi kekuatan untuk mengurangi status quo,
menciptakan kebutuhan akan perubahan, meminimalisasi tantangan terhadap perubahan
seperti memberikan masalah proaktif.
Contoh :Refresing,kegiatan-kegiatan baru.
- Memindahkan: mengembangkan perilaku, nilai dan sikap yang baru
- Membekukan kembali:akan terjadi jika prilaku baru sudah menjadi bagian dari kepribadian
seseorang.dengan cara memperkuat, mengevaluasi, dan membuat modifikasi konstruktif.
Motivasi Dalam Perubahan
Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia,sedangkan kebutuhan dasar
manusia yang dimaksud antara lain:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai
5. Kebutuhan aktualisasi diri
6. Kebutuhan interpersonal
Strategi dalam Perubahan
1. Strategi Rasional Empirik
- Didasarkan dari hasil penemuan atau riset untuk diaplikasikan dalam perubahan manusia
yang memiliki sifat rasional akan menggunakan rasionalnya dalam menerima sebuah
perubahan.
- penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga
semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan sistem
analisis dalam pemecahan masalah yang ada
2. Strategi Redukatif normative
- Dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat, di dukung dengan sikap
dan sistem nilai individu yang ada di masyarakat.
- Strategi ini dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan
proses penyusunan rancangan untuk perubahan.
Strategi dalam Perubahan
3. Strategi Paksaan- Kekuatan
- Dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan kekuatan
politik.
- Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem kenegaraan, penerapan
sistem pendidikan dan lain-lain.
Model dalam Perubahan
1. Research And Development Model (Model Penelitian dan Pengembangan).
Model perubahan perubahan ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam
pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan model ini
dapat dilakukan dengan cara melakukan identifikasi atas perubahan yang akan dilakukan
dalam perubahan.