Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

PROSES BISNIS BIDANG LAYANAN KESEHATAN


1.1 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
A. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang salingberhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item item penggerak, contoh umum misalnya
seperti negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
B. Pengertian Sistem Kesehatan
Menurut WHO(1996) sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia
pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan
tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan
sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam
definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti
pertanian dan lainnya.
C. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo(2001) pelayanan kesehatan adalah sub
sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub
sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input , proses,
output, dampak, umpan balik.
D. Sistem Pelayanan Kesehatan
Menurut Hidayat(2008) sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.
Menurut Hidayat(2008) keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk
dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem terdiri
dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan.
1. Input
Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi
masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan sebagainya.
2. Proses
Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang
diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan
kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga
masyarakat sembuh dan sehat.
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu
yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat,
angka kesakitan dan kematian menurun.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah
sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam
pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan.
6. Lingkungan
Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.
E. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Menurut Leavel & Clark(2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian
dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, yaitu:
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan
sebagainya.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu.
Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
F. Lembaga Pelayanan Kesehatan
Menurut Hidayat(2008) lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat
pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan status
kesehatan. Bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan.
1. Rawat Jalan
Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan klinik, memberi pelayanan
kesehatan dengan cara rawat jalan. Pusat tersebut mungkin bergabung dengan
rumah sakit atau berfungsi secara mandiri dibawah suatu yayasan atau dibawah
pengawasan seorang dokter atau sekelompok dokter. Pusat pelayanan rawat jalan
mungkin dapat berlokasi dalam suatu fasilitas rawat inap; tetapi sebagian besar
berdiri sendiri dan berlokasi jauh dari institusi rawat inap yang besar. “Pusat-
Bedah” merupakan salah satu contoh dari pusat pelayanan rawat jalan dimana
klien datang untuk melakukan prosedur oprasi minor seperti pengangkatan
katarak, bedah plastik, dan prosedur endoskopi. “Pusat perawatan darurat” yang
memberikan pelayanan 24 jam bagi klien dengan cedera minor atau penyakit
seperti laserasi dan influenza. Pusat perawatan darurat menawarkan alternatif
pelayanan seperti yang diberikan pada ruang kedaruratan rumah sakit.
2. Institusi
Lembaga institusional terdiri dari rumah sakit, fasilitas perawatan yang
diperluas, fasilitas psikiatri, dan pusat rehabilitasi. Semuanya menawarkan bentuk
pelayanan kesehatan rawat inap (klien diterima masuk dan tingga;l di suatu
institusi untuk penentuan diagnosa, menerima pelayanan pengobatan dan
rehabilitasi). Sebagian besar institusi juga menawarkan pelayanan rawat jalan
(klien berkunjung ke suatu institusi untuk menerima suatu episode diagnosa atau
pengobatan yang akan selesai dalam beberapa jam).
3. Hospice
Adalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan
agar klien dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri,
sambil meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang
dideritanya. Fokus perawatan hospice adalah perawatan paliatif, bukan
pengobatan kuratif. Hospice dapat bermanfaat untuk klien yang berada pada tahap
terminal dengan penyakit apapun, seperti kardiomiopati, sklerosis multiple,
AIDS, kanker, emfisema, atau penyakit ginjal.
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada
klien pada keluarganya, sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti
praktek perawat keluarga dan lain-lain.
G. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Menurut Perry(2009) dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup
pelayanan dokter, pelayanan keperawtan, dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan
kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan
umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat
diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Dalam pelayanan kesehatan
terdapat 3 bentuk, yaitu:
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang
memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan
ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-
lain.
2. Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan
di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah
sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana
tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat
pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang
ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau
B.
H. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan
Menurut Hidayat(2008) pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan
sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di
lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga dan komunitas yang
berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah
kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat,
memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi
lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada
ruang atau lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep
medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat, dan sebagainya.
I. Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
Menurut Hidayat(2008) dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya
tercapai sasaran, akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk mengetahui masalah
yang ditimbulkannya. Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang
atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu
pngetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga
sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan
teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah
penyakit-penyakkit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser,
terapi perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan itu, maka pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih profesional dan
butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidng tertentu.
2. Pergeseran Nilai Masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai
yang ada dimasyarakat sebagai penggunaan jasa pelayanan, dimana dengan
beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan
kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang
tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau
pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat
yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek Legal dan Etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan
hukum da etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan
kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada
dimasyarakat.
4. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di
masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat
ekonomi seseorang rendah, maka akan sulit menjangkau pelayanan kesehatan
mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup
mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem
pelayanan kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-
kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.
1.2 PROSES BISNIS LAYANAN KESEHATAN
Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena dengan
kesehatan yang optimal, seseorang dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik sehingga
tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal. Sektor jasa memiliki beberapa macam
bisnis, salah satunya bisnis layanan kesehatan yang memiliki fungsi vital bagi
masyarakat. Bisnis layanan kesehatan dibagi menjadi lima jenis yaitu rumah sakit, klinik,
praktek dokter pribadi, apotik, dan laboratorium. Kelima jenis tersebut memainkan fungsi
penting dalam bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu lembaga yang bergerak di
bidang pelayanan jasa kesehatan yang bertanggung jawab dalam memberikan
pengobatan, perawatan, mengusahakan kesembuhan dan kesehatan pasien, serta
mengupayakan pendidikan hidup sehat bagi masyarakat. Seiring dengan perkembangan
jaman, fasilitas kesehatan juga mengalami perkembangan, dari yang dahulu tidak
memikirkan masalah untung rugi karena semata-mata didirikan untuk kepentingan sosial
dan kemanusiaan (non profit), pada saat ini telah berubah menjadi salah satu kegiatan
ekonomi yang dalam kegiatannya dijadikan sebagai badan usaha yang mencari
keuntungan,yang tentunya dibarengi dengan fasilitas yang memadai serta pelayanan
prima.
Meningkatnya kebutuhan akan sarana kesehatan dan pelayanan kesehatan,
merupakan sebuah peluang bagi rumah sakit yang mempunyai wawasan profit oriented
untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup rumah sakit
dengan memberikan beragam pelayanan, fasilitas, serta penetapan tarif yang sesuai
dengan kualitas produk sebagai tujuan memberikan kepuasan bagi konsumen. Pemberian
fasilitas dan pelayanan serta penetapan tarip dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang
dengan manajemen yang profesional dari pihak rumah sakit.
Kondisi demografi negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang besar,
tentu saja keberadaan rumah sakit di suatu daerah menjadi sangat penting dalam hal
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal tersebut menjadi tantangan yang
harus dihadapi oleh pihak rumah sakit yang bergerak pada sektor jasa kesehatan untuk
mewujudkan hidup sehat bagi masyarakat. Munculnya rumah sakit pemerintah dan
swasta dengan layanan fasilitas yang beragam mengakibatkan konsumen dihadapkan
pada banyak pilihan akan produk jasa kesehatan yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit.
Perusahaan yang bersifat consumer oriented mencoba untuk mengintegrasi produk, tarif,
promosi dan distribusi dalam melayani konsumen, sehingga kunci menuju ke arah
profitabilitas tidak lagi pada volume penjualan melainkan pada kepuasan jangka panjang.
A. Proses Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu organisasi baik
secara sendiri atau bersama-sama untuk memelihara, meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan perseorangan, kelompok
dan ataupun masyarakat. Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, seorang
tenaga kesehatan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas berdasarkan standar perilaku dan etika profesional.
Pelayanan kesehatan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan pokok
sebagai berikut.
1. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) dan bersifat
berkesinambungan (continous) artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam
masyarakat ada pada setiap saat yang dibutuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar (acceptable & appropriate)
Pelayanan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan,
keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta bersifat Mudah wajar.
3. Mudah dicapai (accessible)
Untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan
distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.
4. dijangkau (affordable)
Untuk dapat mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan biaya
pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. Bermutu (quality)
Pelayanan kesehatan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan, yang disatu
pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak


pada semangat belajarmu?

3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?

4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi fasilitas layanan kesehatan lalu melihat
kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan
lingkungannya?

5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang bisnis dilayanan kesehatan


LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Identifikasi materi yang akan Kemungkinan Jawaban Skor (Kategori)
Pertanyaan Rencana Tindak Lanjut
diujikan
sejauh mana pemahaman siswa Di daerah tempat tinggalmu pasti Apotek Paham utuh Pembelajaran dapat
terhadap Proses bisnis menyeluruh terdapat suatu fasilitas pelayanan dilanjutkan ke unit
bidang layanan kesehatan kesehatan. Ambilah contoh salah berikutnya.
satu pelayanan kesehatan yang Klinik Paham utuh
kamu ketahui tersebut Pembelajaran dapat
dilanjutkan ke unit
berikutnya.

Posyandu paham sebagian

Mengamati dan
memberikan pertanyaan
pada saat presentasi. Jika
peserta didik tidak mampu
menjawab maka guru
memberikan pembelajaran
remedial
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor diperoleh
x 4=skor akhir
skor maksimal
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
x 4=2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5
GLOSARIUM

Bisnis :
adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi
yang yang mengusahakan atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.
Input :
segala sesuatu (sumber daya) atau masukan yang dibutuhkan
Kesehatan :
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan
Output :
adalah hasil dari proses
Proses :
adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang bersama-sama mengubah
masukan menjadi keluaran
Sistem:
suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan
REFERENSI

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran
Potter Perry, Fundamental of Nursing, Penerbit Salemba Medika : 2009.
Alimul Aziz, H. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai