1. Input
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam
waktu yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan :
masyarakat sehat, angka kesakitan dan kematian menurun.
5. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari
sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Umpan balik dalam pelayanan kesesahatan: kualitas tenaga kesehatan.
6. Lingkungan
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
3. Mudah Dicapai/ Accessible
Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan
kata lain pelayanan kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata
di seluruh wilayah, tidak terkonsentrasi di perkotaan.
4. Mudah Dijangkau/ Affortable
Terutama dari sudut biaya, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi
masyarakat.
5. Bermutu/ Quality
2. Institusi
3. Hospice
a) Kesederhanaan
b) Kejelasan dan kepastian
c) Keamanan
d) Keterbukaan
e) Efisien
f) Ekonomis
g) Keadilan yang merata
4. Dimensi Kualitas
Pelayanan prima
a. Kehandalan
(Reliabity)
berikut :
1) Prosedur pelayanan seharusnya disusun demi kemudahan dan
kenyamanan pelanggan (pasien), bukan untuk
memperlancar
d. Perbaikan Berkelanjutan
Konsumen juga pada hakikatnya belajar mengenali
kebutuhan dirinya dari proses pelayanan petugas lembaga
kesehatan. Berdasarkan catatan petugas lembaga kesehatan,
semakin baik mutu pelayanan yang diberikan, kadang-kadang
akan menghasilkan konsumen yang semakin sulit untuk
dipuaskan, karena tuntutannya yang semakin tinggi dan meluas.
e. Memberdayakan Pelanggan
b. Perhatian
Meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan
bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan
ketakutan pasien.
c. Komunikasi
d. Kerjasama
a. Tangible (Berwujud)
b. Realibility (Keandalan)
c. Responsiveness (Cepat Tanggap)
d. Assurance (Kepastian)
Mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para pasien dan
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
e. Empaty (Empati)