Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “MANFAAT

GERAKAN SHALAT TERHADAP KESEHATAN”


DI PSTW BAJI MA’GAU GOWA

OLEH:

KELOMPOK IX, X

FIRDA REZKI AMALIAH


HELMI JUWITA
FITRIANI NASSYAM
KHAIRUN NISA
M. HASIM JAYA

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016

Profesi Ners Ang. IX UIN Alauddin Makassar | 1


PRE PLANNING

PENYULUHAN KESEHATAN “MANFAAT SHALAT BAGI KESEHATAN”

A. Topik

Manfaat shalat bagi kesehatan

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia mampu


memahami tentang manfaat gerakan shalat bagi kesehatan.
2. Tujuan Khusus:

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat :

a. Menyebutkan tata cara shalat

b. Mempraktekkan tata cara shalat

c. Menyebutkan manfaat gerakan shalat bagi kesehatan

C. Sasaran

Lansia yang berada di asrama IX dan X


D. Strategi Pelaksanaan :

1. Metode : Demonstrasi, Ceramah dan Tanya jawab

2. Media : Poster

3. Materi : Manfaat shalat bagi kesehatan

4. Hari / Tanggal : Kamis, 23 Juni 2016

5. Waktu : 09.00- Selesai

6. Tempat : Asrama X
7. Setting Tempat :

Keterangan:

Moderator Peserta Demonstran

Penyaji Fasilitator Observer

E. Susunan Acara

Waktu Acara

09.00 – 09.05 Wita Pembukaan

09.05 – 09.20 Wita Penyajian Materi

09.20 – 09.30 Wita Diskusi / Tanya Jawab dan Evaluasi

09.30 – 09.35 Penutup (Terminasi)

F. Pengorganisasian

1. Moderator

Helmi Juwita S.Kep


Tugas:
a. Membuka kegiatan penyuluhan
b. Memperkenalkan asal institusi dan memperkenalkan tim mahasiswa
perawat
c. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

d. Mengarahkan dan memimpin jalannya penyuluhan

e. Menetralisir keadaan jika terjadi masalah

2. Penyaji

Fitriani Nassyam
Tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan

b. Menjawab pertanyaan

c. Mengevaluasi pengetahuan lansia

3. Demonstran

Firda Rezki Amaliah

Tugas: Mendemonstrasikan tata cara shalat

4. Fasilitator

Muh. Hasyim Jaya


Tugas:
a. Mempersiapkan tempat penyuluhan

b. Mempersiapkan dan menyediakan alat dan media penyuluhan

c. Menyiapkan hadiah untuk peserta

d. Memfasilitasi kebutuhan saat penyuluhan berlangsung

e. Memberi motivasi dan dukungan pada setiap lansia

5. Observer
Khairun Nisa
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Bila terjadi penyimpangan acara, observer bertanggungjawab
mengingatkan moderator dan fasilitator
c. Membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama acara
berlangsung
G. Tata Tertib dan Program Antisipasi

1. Tata Tertib

a. Peserta berkumpul 5 menit sebelum penyuluhan dimulai

b. Peserta bersedia mengikuti kegiatan penyuluhan

c. Peserta berpakaian rapi dan bersih

d. Sebelum acara di mulai peserta yang akan ke toilet di persilahkan


dahulu
e. Peserta tidak di perkenankan makan

2. Program Antisipasi

a. Penanganan klien yang tidak aktif saat penyuluhan

- Menuntun lansia

- Memberi kesempatan kepada lansia tersebut untuk menjawab


sapaan perawat.
b. Bila klien meninggalkan penyuluhan tanpa pamit :

- Panggil nama klien

- Tanya alasan klien meninggalkan penyuluhan

c. Bila ada klien lain ingin ikut

- Berikan kesempatan untuk mengikuti penyuluhan dengan


syarat tidak mengganggu jalannya penyuluhan.
H. Antisipasi Masalah

1. Jika saat penyuluhan berlangsung lansia ingin BAK/BAB maka lansia


yang ingin BAK dan BAB dipersilahkan keluar dengan ditemani
fasilitator tanpa menghentikan penyuluhan.
2. Jika saat penyuluhan berlangsung lansia diam saja maka fasilitator
memberikan motivasi.
I. Evaluasi
1. Evaluasi Input

a. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 pemateri, 1 demonstran,


1 moderator, 1fasilitator, dan 1 orang observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik

c. Media berfungsi dengan baik

d. Tidak ada kesulitan untuk melakukan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

a. Moderator membuka dengan baik penyuluhan

b. Pemateri menjelaskan materi dengan baik

c. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien

d. 70% klien yang mengikuti penyuluhan dapat mengikuti dengan


aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Output (Hasil)

Setelah mengadakan penyuluhan pada lansia, hasil yang


diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Lansia dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan aktif dari
awal sampai selesai.
b. Lansia dapat mengerti dan menyebutkan tata cara shalat yang benar

c. Lansia dapat mendemonstrasikan tata cara shalat yang benar


d. Lansia dapat menyebutkan manfaat shalat bagi kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) “MANFAAT SHALAT BAGI
KESEHATAN” DI PSTW BAJI MA’GAU GOWA

Cabang Ilmu : Keperawatan Gerontik

Topik : Manfaat shalat bagi kesehatan


Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Juni 2016
Waktu : 09:00-Selesai

Tempat : Asrama X

Sasaran : Lansia di asrama IX dan IX PSTW Baji Ma’gau


Gowa Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia mampu memahami tentang


manfaat gerakan shalat bagi kesehatan.
B. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat :

1. Menyebutkan tata cara shalat

2. Mempraktekkan tata cara shalat

3. Menyebutkan manfaat gerakan shalat bagi kesehatan

C. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Demonstrasi, Ceramah dan Tanya jawab.

2. Media : Poster

3. Garis besar materi (penjelasan terlampir)

D. Pengorganisasian

1. Moderator : Helmi Juwita

2. Penyaji : Fitriani
3. Demonstran : Firda Rezki Amaliah

4. Observer : Khairun Nisa

5. Fasilitator : Muh. Hasyim Jaya

E. Proses Pelaksanaan Kegiatan :

Tahap Waktu Kegiatan

Penyuluh Klien
Pembukaan 5 menit a. Salam Mendengarkan,

b. Perkenalan memperhatikan, dan

b. Menjelaskan tujuan menanggapi pertanyaan

kegiatan dan menggali penyuluh

tentang manfaat sholat

bagi kesehatan
Penyajian 15 menit a. Menyebutan syarat-syarat Mendengarkan dan
ibadah sholat. memperhatikan
b. Menyebutkan Manfaat Bertanya pada
gerakan sholat bagi penyuluh
kesehatan
c. Memberi kesempatan Mendengarkan
kepada peserta untuk
bertanya
b. Memberi feedback

Penutup 10 menit a. Memberikan umpan balik Menjawab pertanyaan


dengan memberikan
pertanyaan pada klayan
b. Membacakan kesimpulan

c. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan

salam

F. Evaluasi :

1. Proses

a. Peserta mengikuti ceramah dan bertanya

b. Peserta mengobservasi/mengikuti dengan saksama, demonstrasi

c. Peserta melakukan re-demonstrasi.

2. Akhir

a. Peserta dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir sebanyak 100

b. Peserta dapat mendemonstrasikan tata cara shalat


MATERI PENYULUHAN

Rangkaian gerakan sholat yang dicontohkan oleh Rasulullah saw sarat


akan hikmah dan manfaat bagi kesehatan. Sebab, setiap gerakan sholat merupakan
bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh. Sholat dapat membantu
menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan sholat
dilakukan dengan benar, tuma’ninah (perlahan dan tidak terburu-buru),
dan istiqomah(konsisten/terus menerus).
Begitu banyak manfaat gerakan sholat bagi kesehatan tubuh manusia.
Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh
untuk kesehatan diri kita.
Adapun gerakan shalat, sebagai berikut:

1. Sholat dengan berdiri

Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu
sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan
tubuh dan konsentrasi pikiran.
2. Takbiratul Ihram

Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan
dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita
mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan
aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke
bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita
sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
3. Rukuk

Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang
belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia)
beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem
keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang.
Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga
kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan
mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.
4. I’tidal (Bangun dari Rukuk)

Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan
turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan
berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-
tiba.
5. Sujud

Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran
darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher,
pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan
pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat
diminimalisir.
6. Duduk antara Dua Sujud

Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik
serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga
kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai
jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes,
sulit buang air kecil dan hernia.
8. Duduk Tasyahud Awal

Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini
dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran
dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
9. Duduk Tasyahud AKhir

Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar
pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang
berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi
akan meningkat dan terjaga.
10. Salam

Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga
kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat
penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung. Sebab kalo
kering dapat menyebabkan kematian (Madyo Wratsongko: 40-45)
Subhanallah, Allah Maha Hikmah, segala yg dititahkan-Nya memberikan
manfaat yang luar biasa bagi hamba-Nya. Semakin banyak rakaat yang
dikerjakan, semakin banyak hikmah yang diperoleh dari gerakan-gerakan tersebut
untuk tubuh kita.
Dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, seorang dokter spesialis bedah-onkologi
(bedah tumor ) lulusan FK UI dalam bukunya “ Ketika Dokter Memaknai Sholat “
mampu menjabarkan makna gerakan sholat. Bagaimana sebenarnya manfaat
sholat dan gerakan-gerakannya secara medis?
Selama ini sholat yang kita lakukan lima kali sehari, sebenarnya telah
memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari
berwudlu ( bersuci ), gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang
luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan
spiritual dan emosional. Tetapi sayang sedikit dari kita yang memahaminya.
Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.
Manfaat Wudlu, kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang
fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai
ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi (tempat
pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori) dan media komunikasi
antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan. Begitu
besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan
kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut
khususnya kelembaban kulit. Kalu kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi
kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti
terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit,
selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar
(pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan
tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya
Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,
Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung
terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp,
Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali
melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal
abad ke-20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
Keutamaan berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut
dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara
sela gigi yang jika tidak dibersihkan (dengan berkumur-kumur atau menggosok
gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-
kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat
mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga
hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk
mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga
kuman. Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis
pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah. Begitu pula dengan pembersihan
telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah
pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah
terbesar di negara kita.
Adapun manfaat dari gerakan shalat yaitu sebagai berikut:

1. Berdiri lurus

Adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan
pernapasan, pencernaan dan tulang. Takbir merupakan latihan awal pernapasan.
Paru-paru adalah alat pernapasan. Paru kita terlindung dalam rongga dada yang
tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang
mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan
lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor).
2. Takbir

Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya,


hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat
tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa
oksigen menjadi lancar.
3. Ruku’
Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh
karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila
ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi
daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang
belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu,
ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat.
Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan
kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan
kemih. Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas
kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.
4. Sujud

Sujud Mencegah Wasir Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai perut
dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan
bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud
melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat
tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang
belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan
bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
5. Duduk di antara dua sujud

Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena


bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya
pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga
darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga
pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya
kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.
6. Salam
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan
wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher.
Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.

Manfaat Sholat Malam

Malam hari biasanya dingin dan lembab. Kalau ditanya, paling enak tidur
di waktu tersebut. Banyak lemak jenuh yang melapisi saraf kita hingga menjadi
beku. Kalau tidak segera digerakkan, sistem pemanas tubuh tidak aktif, saraf
menjadi kaku, bahkan kolesterol dan asam urat merubah menjadi pengapuran.
Tidur di kasur yang empuk akan menyebabkan urat syaraf yang mengatur
tekanan ke bola mata tidak mendapat tekanan yang cukup untuk memulihkan
posisi saraf mata kita.
Jadi sholat malam itu lebih baik daripada tidur. Kebanyakan tidur malah
menjadi penyakit. Bukan lamanya masa tidur yang diperlukan oleh tubuh kita
melainkan kualitas tidur. Dengan sholat malam, kita akan mengendalikan urat
tidur kita.
Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat
sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia
mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada
badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun
kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat
lima waktu. Allah menghapus segala keselahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a).
Jika manfaat gerakan sholat kita betul, maka sangat luar biasa manfaatnya
dan lebih canggih daripada yoga. Sangat disayangkan tidak ada universitas yang
berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah.
Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa
iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan
makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective
statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuah hidup di
jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh para orang-
orang shaleh seperti nabi dan rasul?
Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang
paling sepadan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan etika sains harus didukung dengan kekuatan iman. Semoga
sholat kita makin terasa manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai