Anda di halaman 1dari 31

Konsep Dasar Sistem Informasi

Kesehatan (SIK)
Pertemuan ke-1
Outline
1. Pengertian SIK

2. Manfaat SIK

3. Perkembangan SIK

4. Komponen SIK

5. Domain SIK
Pendahuluan

• Dengan Sistem Informasi Kesehatan yang baik maka akan


membuat
• Dengan
masyarakat tidak butaperkembangan
dengan semua media
permasalahan
dan teknologi
kesehatan.
seharusnya
maraknya masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan
membuat
masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem
informasi kesehatan Indonesia.
• Dalam Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun
pengembangan
komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap sistem
informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting
menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Sistem, SI & SIK

Sistem :
• Sekumpulan yang bekerja bersama untuk
komponen
mencapai
Sistem suatu(SI):
Informasi tujuan
• Sekumpulan yang bekerja sama untuk
menghasilkan
komponen suatu informasi fakta (data)
• Kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen.
Sistem Informasi Kesehatan :
• Sekumpulan komponen yang bekerja sama menghasilkan
informasi (fakta/data) untuk mencapai tujuan yaitu
meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
Pengertian SIK
• Sistem Informasi adalah gabungan dari manusia, software, hardware, jaringan komunikasi dan
sumber data dalam mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi.
• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
• Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yaitu Sistem Informasi yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
• SIK adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola
siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
• SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan
secara sistematika dan terintegasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
• SIK adalah kumpulan komponen dan prosedur yg terorganisasi dan bertujuan utk menghasilkan
informasi yg dapat memperbaiki keputusan yg berkaitan dg manajemen pelayanan kesehatan di
setiap tingkat.
• SIK adalah tatanan berbagai komponen data dan informasi kesehatan yang saling terkait satu
dengan lainnya untuk menghasilkan data dan informasi tentang kondisi kesehatan dan kinerja
kesehatan suatu wilayah.
• SIK merupakan gabungan perangkat dan yang
digunakan untuk mengelola siklus informasiprosedur (mulai
pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) dari
untuk pelaksanaan tindakan tepat dalam
mendukung
perencanaan, dan pemantauan kinerja
pelaksanaan Informasi
kesehatan. selalu diperlukan sistem
kesehatan program kesehatan mulai dari analisis situasi,
pembuatan
penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
dalam
pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan
hingga proses evaluasi.
• SIK suatu sistem terintegrasi yang menggunakan
adalah
peralatan (computer-based) dan bertujuan untuk
elektronik
menciptakan berbagai informasi diperlukan sebagai
yg
keputusan pada setiap tingkatan manajemen dasar
pengambilan
kesehatan
Tujuan SIK

1. Meningkatkan manajemen pelayanan


kesehatan
2. Mengetahui tingkat kesehatan
status
3. masyarakat
Sebagai dasar evidence based bagi
sistem kesehatan
4. Sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan
manajemen kesehatan dalam
Tujuan SIK
1. SIK merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan
dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang
adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan
pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
2. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem
Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK
tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
3. Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke
arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan
berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan
dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk:
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
penilaian
2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya
penanggulangannya
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang kesehatan
Dalam Visi Misi Departemen
Kesehatan
• Meningkatkan surveilans, monitoring dan
sistem informasi kesehatan
• Berfungsinya evidence based dalam
seluruh sistem informasi kesehatan di
Indonesia
• Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia
Manfaat SIK
World Health Organization (WHO) menilai bahwa
investasi sistem informasi kesehatan mempunyai
beberapa manfaat antara lain :
1.Membantu pengambil keputusan
dan
untuk mengendalikan
mendeteksi memantau
masalah perkembangan dan
kesehatan,
2.Pemberdayaan individu dan komunitas dengan
peningkatan
cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai
perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Manfaat SIK Pada Semua Jenjang Administrsi

Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu


para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan
pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota,
propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
1.Mendukung manajemen kesehatan
2.Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3.Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4.Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan
kesehatan berdasarkan
bukti (evidence-based decision)
5.Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6.Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7.Membantu penilaian transparansi
Adapun manfaat adanya SIK dalam suatu fasilitas
kesehatan
diantaranya:
1.Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan
dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2.Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang
berobat
3.Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja
secara terstruktur).
Perkembangan SIK

Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia


telah dan akan mengalami 3 (tiga) pembagian
masa sebagai berikut :
1.Era manual (sebelum 2005)
2.Era Transisi (tahun 2005 – 2011)
3.Era Komputerisasi (mulai 2012)
Era manual (sebelum 2005)

1. Pada era manual Aliran data terfragmentasi. Aliran data


dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui
berbagai jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan
oleh masing-masing Unit di Departemen Kesehatan.

2. Bentuk datanya agregat. Kelemahan nya adalah Sering


terjadi duplikasi dalam pengumpulan data dan Sangat
beragamnya bentuk laporan. Kemudian Validitas nya
masih diragukan. Data yang ada sulit diakses.

3. Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan


dan validitas, maka data sulit dioah dan dianalisis. Dan
terpenting dalam Pengiriman data masih banyak
menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
Era Transisi (2005 – 2011)
1. Komunikasi data sudah mulai terintegrasi
(mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau
beberapa masih terfragmentasi).
2. Persebaran data Sebagian besar data
agregat dan sebagian kecil data individual.
3. Sebagian data sudah terkomputerisasi dan
sebagian masih manual. Keamanan dan
kerahasiaan data kurang terjamin. Pada masa
transisi ini posisi nya masih setengah-
setengah karena mulai menggunakan sistem
komputerisasi tapi masih belum meninggalkan
sistem manual.
Era Komputerisasi (mulai 2012)

1. Baru pada 2012 era komputerisasi dimulai, pada era


ini Pemanfaatan data menjadi satu pintu
(terintegrasi).
2. Data yang ada adalah individual (disagregat). Data
dari Unit Pelayanan Kesehatan langsung diunggah
(uploaded) ke bank data di pusat (e-Health).
3. Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat
langsung diunggah ke bank data. Keamanan dan
kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
Lebih cepat, tepat waktu dan efisien yang pastinya
Lebih ramah lingkungan.
KOMPONEN SIK
Komponen-komponen SIK diantaranya:
1. Hardware
2. Software
3. Prosedur
4. Jaringan komputer dan komunikasi data
5. Basis data
6. Orang
Domain SIK
Secara umum domain SIK dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan pada
karakteristik intergrasi sistem informasi (Raghupathi dan Tan, 2002).

1. Sistem informasi yang mempunyai derajat intergritasi internal yang


tinggi
• Sistem informasi rekam medis elektronik
• Sistem informasi managemen dokumen
• Sistem informasi farmasi
• Sistem informasi geografis
• Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan
• Sistem informasi eksekutif
• Data warehouse dan datamining
2. Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang
tinggi.
• Telemedicine
• Internet, intranet, ekstranet
• Sistem informasi kesehatan publik
PERANAN SIK DALAM SISTEM KESEHATAN

Di dalam Sistem Kesehatan Nasional, SIK


merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu :
Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan.
Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
merupakan subsistem yang mengelola fungsi-
fungi kebijakan kesehatan, adiminstrasi
kesehatan, informasi kesehatan dan hukum
kesehatan yang memadai dan mampu menunjang
penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar
berdaya guna, berhasil guna dan mendukung
penyelenggaraan keenam subsistem lain di dalam
Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu kesatuan
yang terpadu.
PERANAN SIK DALAM SISTEM KESEHATAN

Secara umum peranan SIK dalam pembangunan


kesehatan adalah:
1.Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi
dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau
perkembangan dan meningkatkannya.
2.Pemberdayaan individu dan komunitas individu dengan
cepat dan mudah dipahami serta melakukan berbagai
perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
3.Penguatan evidence based dalam mengambil
kebijakan yang efektif, dan inovasi
penelitian. evalusai melalui
4.Perbaikan dalam tata kelola, memobilisasi
sumber baru dan akuntabilitas cara yang digunakan.
PERANAN SIK DALAM SISTEM
KESEHATAN
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, SIK merupakan
salah satu dari 6 “ building block ” atau komponen
utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam
komponen (building block) sistem kesehatan tersebut
adalah :
1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan (Service delivery)
2. Produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan
(Medical product, vaccine, and technologies)
3. Tenaga medis (Health worksforce)
4. Sistem pembiayaan kesehatan (Health
system financing)
5. Sistem informasi kesehatan (Health
information system)
6. Kepemimpinan dan pemerintah (Leadership
and governance)
SIK DI DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
INDONESIA
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan
bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi
dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan
merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hukum kesehatan yang
memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan
nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan
ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.

Adapun 7 sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia , yaitu:


1.Upaya kesehatan
2.Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4.Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
5.Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6.Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7.Pemberdayaan masyarakat.
Prinsip SIK
SIK pada prinsipnya:
• Alat untuk berbagai
proses informasi dlm suatu organisasi.
mengintegrasikan
• Perlu diintegrasikan agar
kompatibiliti dan konsistensi terjamin.
• Sistem diciptakan untuk
keperluan
informasi integrasi dari berbagai
susbsistem yg ada.
RUANG LINGKUP SIK
• LUAS, MENYANGKUT SEGALA
BENTUK SISTEM INFORMASI DI
BIDANG KESEHATAN :
1. SIM KESEHATAN
2. CATATAN MEDIK
3. SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI
4. LAPORAN KLB
5. STATISTIK KESEHATAN
6. BERBAGAI BENTUK SURVEI DAN
PENELITIAN KESEHATAN
PEMBAGIAN SIK
BERDASARKAN :
• LEVEL (TINGKAT)
• GEOGRAFIS
• SUBSTANSI INFORMASI YANG DIKELOLA :
– SUB SIST. INFORMASI MANAJEMEN KES.
– SUB SIST. INFORMASI UPAYA TEKNIS
KES.
– SUB SIST. INFORMASI KES. UNTUK
MASY.
– SUB SIST. INFORMASI IPTEK
KESEHATAN
PEMBAGIAN SIK
BERDASARKAN :
• PROSES
– SUB SIST. PENCATATAN DAN PENGUMPULAN
DATA
– SUB SIST. PENGOLAHAN DATA
– SUB SIST. ANALISIS DAN PEMAKETAN
INFORMASI
– SUB SIST. PELAPORAN DAN PENYAJIAN
INFORMASI
Bentuk-Bentuk SIK
Contoh aplikasi SIK: 6. Surveilans
1. Rekam medis 7. Pemantauan wilayah
2. Sistem pencatatan setempat (PWS)
dan pelaporan 8. Sistem
3. SIMPUS kewaspadaan dini
4. SIRS (early warning
system)
5. SIM
9. Sistem informasi
geografik
Data yg baik  4 persyaratan
1. Akurat : lengkap, tepat
merekam keadaan tertentu
2. Valid : masih berlaku untuk
waktu tertentu, tidak kadaluarsa
3. Terus menerus : pengumpulan
tidak terputus
4. Reliable: dpt diandalkan/dipercaya
Nilai Informasi
1. Relevan: tepatmenunjukkan secara
spesifik masalah yg dihadapi
2. Akurasi: sedapat mungkin benar
3. Runut: harus kontinyu ada sejak
munculnya dugaan akan muncul masalah
4. Komplit: seutuhnya, bukan penggalan,
namun harus dicegah informasi yg
berlebihan (information overload)
SASARAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Sasaran dalam upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi


kesehatan meliputi :
1. Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data/informasi
dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola data / informasi yang
terampil di seluruh tingkat administrasi
2. Ditetapkannya kebutuhan esensial data / informasi di tiap tingkat dan
pengembangan instrumen pengumpulan dan pelaporan data
3. Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh tingkat
administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan
dan atau atas permintaan dari pengguna data / informasi
4. Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam rangka
pemantapan dan pengembangan otomasi pengolahan data di seluruh
tingkat administrasi
5. Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan
komunikasi komputer dan informasi

Anda mungkin juga menyukai