Anda di halaman 1dari 15

Penerapan Etika dalam Pengambilan Keputusan di Promosi Kesehatan

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Etika Profesi Promosi
Kesehatan

Dosen : Dra. Hj. Atin Karjatin., M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 7


Ester Jessica Marbun (P17336121451)
Hanifah Syifa Azzahrah (P17336121459)
Muhammad Ridwan Al Mufid (P17336121466)
Nabila Yumna Zhafira (P17336121467)

D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jl. Babakan Loa, Pasirkaliki, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40514
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Penerapan Etika dalam Pengambilan Keputusan di Promosi
Kesehatan”. Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Dhimas
Herdhianta.,SKM.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Etika Profesi
Promosi Kesehatanyang senantiasa membimbing penulis dalam penyusunan
laporan ini.
Laporan penelitian ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang
ada. Laporan ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Etika Profesi Promosi Kesehatan dan juga sebagai referensi bagi pembaca.
Adapun, penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan laporan ini. Kami juga berharap berupa saran dan kritik agar
laporan ini bisa lebih baik kedepan nya.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3. Tujuan dan Manfaat.................................................................................2
BAB II LAPORAN TUGAS...........................................................................................3
2.1. Pengertian Isu, Etik, dan Isu Etik..............................................................3
2.2. Etika Kesehatan Masyarakat....................................................................4
2.3. Perbedaan Karakteristik Etika Klinis dan Etika Kesmas.............................4
2.4. Ciri-Ciri dalam Pengambilan Keputusan yang Etis....................................5
2.5. Proses Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan.................................6
2.6. Contoh Isu dalam Lingkup Kesehatan......................................................7
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Etika dan Moral mempunyai hubungan yang erat, karena antara etika
dan moral sama-sama membahas mengenai baik atau buruk perbuatan
manusia Etika Profesi tentunya sangat penting dan dibutuhkan di segala
profesi, khusunya dalam bidang Kesehatan Masyarakat atau Promosi
Kesehatan. Promosi Kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih
mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.

Dapat disimpulkan bahwa Etika Promosi Kesehatan adalah suatu tata


cara atau nilai yang dijadikan dasar untuk membatasi perilaku seorang
tenaga kesehatan dalam melakukan promosi kesehatan. Etika promosi
kesehatan dapat mempengaruhi keberhasilan seorang tenaga kesehatan
dalam menyampaikan informasi maupun ajakan kepada masyarakat agar
masyarakat mau merubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat
dan mempertahankan perilaku yang sudah baik atau sehat agar dapat
mempertahankan derajat kesehatan yang optimal.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Isu, Etik, dan Isu Etika?


2. Apa yang dimaksud dengan Etika Kesehatan Masyarakat?
3. Apa perbedaan Karakteristik Etika Klinis dan Etika Kesmas?
4. Apa saja Ciri-ciri dalam Pengambilan Keputusan yang Etis?
5. Bagaimana Proses Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan?
6. Apa contoh Isu dalam lingkup Kesehatan?

1
1.3. Tujuan dan Manfaat

1. Dapat mengetahui pengertian Isu, Etik dan Isu Etika.


2. Dapat mengetahui pengertian Etika Kesehatan Masyarakat.
3. Dapat mengetahui perbedaan karakteristik Etika Klinis dan Etika
Kesmas.
4. Dapat mengetahui Ciri-ciri pengambilan keputusan yang Etis.
5. Dapat mengetahui Proses Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan.
6. Dapat mengetahui Isu dalam Lingkungan Kesehatan.

2
BAB II

TUGAS LAPORAN

2.1. Pengertian Isu, Etik, dan Isu Etik

1. Isu
Isu adalah suatu berita yang belum tentu benar kerjasamanya, dimana
berita itu bisa benar atau salah, dapat menimbulkan pro dan kontra terhadap
suatu hal, yang masing-masing memiliki argumentasi. Isu merupakan topik yang
mnearik untuk didiskusikan, argumentasi yang timbul akan bervariasi dan muncul
karena adanya perbedaan nila-nilai dan kepercayaan. Isu, rumor, atau desas-
desus adalah suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu
atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor
swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau dapat menjadi masalah kebijakan
publik melalui tindakan legislatif atau perundangan menurut Hainsworth & Meng.
Sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para stakeholder.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara
baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap
krisis.
2. Etik
Kata “etik” ini bersumber pada kata dalam bahasa Ingeris : “ethic”
yang juga berasal dari bahasa Latin (Yunani kuno) “ethikos”. Etik (ethic) adalah
kata benda (nounce), sedangkan “etis” (ethical) adalah kata sifat (ajective). Istilah
“etik” lebih terkait dengan moral, benar atau salah dan juga hukum. Definisi etik
yang paling umum adalah “prinsip-prinsip yang dipegang teguh” (“rules of
conducts”) dalam bekerja, melaksanakan tugas dan kewajiban. Oleh karena itu,
semua profesi yang terkait dengan pelayanan masyarakat dan dengan
kepentingan umum sudah memiliki apa yang disebut “kode etik profesi”. Kode
etik profesi mengatur tentang apa yang wajib atau harus dan yang dilarang
dilakukan oleh mereka yang menjalani profesi itu.

3
3. Isu etik
Isu etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga
mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai
dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar salah yang
dianut suatu golongan atau profesi.

2.2. Etika Kesehatan Masyarakat


Etika kesehatan masyarakat adalah suatu tatanan moral berdasarkan
system nilai yang berlaku secara universal dalam eksistensi mencegah
perkembangan resiko pada individu, kelompok dan masyarakat yang
mengakibatkan penderitaan sakit dan kecacatan, serta meningkatkan
keberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera.
Etika kesehatan masyarakat sangat berbeda dengan etika kedokteran
yang menyatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran seorang
dokter janganlah dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan pribadi, seorang
dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makhluk insani,
seorang dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan, seorang dokter harus tetap memelihara kesehatan dirinya.

2.3. Perbedaan Karakteristik Etika Klinis dan Etika Kesmas


1. Karakteristik Etika Kesehatan Masyarakat
Dalam bidang kesehatan terdapat beberapa bidang etik yang sudah
berkembang yaitu etika klinis, etika penelitian, dan etika profesi, yang seluruhnya
bernaung dalam satu payung yang disebut Bioetik. Di antara ketiga bidang etik itu,
etika kesehatan masyarakat merupakan topik yang relatif paling baru. Tidak
mengherankan jika pada praktisi kesehatan masyarakat telah lebih dulu mengenal
bidang etika lain sebelum etika kesmas. Namun demikian seluruh bidang etika
tersebut sama-sama memiliki empat prinsip utama bioetika (Ortmann dkk, 2016)
yaitu
1. Memberi manfaat bagi manusia (beneficence)
2. Tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang memperburuk
manusia (Nonmaleficence)
3. Respek atau menghormati manusia (respect for persons/autonomy)

4
4. Bertindak adil (justice)
2. Karakteristik Etika Klinis
Etika klinis merupakan suatu metodologi dalam proses pengambilan
keputusan klinis yang etik. Beberapa contoh metodologi tersebut adalah:
Casuistry: metodologi pengambilan keputusan etik adalah menganalogikan situasi
dan kondisi suatu kasus terhadap kasus terdahulu yang sudah ada pemecahan
masalahnya secara konsensus.

KARAKTERISTIK ETIKA KLINIS ETIKA KESMAS

Pemangku kepentingan Praktisi, pasien, wali pasien Komunitas, kelompok


khusus

Prinsip Bioetik Autonomy, Beneficience, Justice


Nonmaleficience

Proses pengambilan Privat (legal, hukum sipil/perdata) Publik (tetapi diarahkan oleh
keputusan pihak yang mewakili)

1.4. Ciri-Ciri dalam Pengambilan Keputusan yang Etis


Ciri keputusan yang etis, meliputi
1. Mempunyai pertimbangan benar salah
2. Sering menyenagkan pilihan yang sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan social

A. Situasi
Mengapa kita perlu mengerti situasi :
1. Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi
2. Untuk melakukan perbuatn yang tept dan berguna
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikanb.
Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi :
4. Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita

5
5. Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh
kepentingan, prasangkadan faktor-faktor subjektif lain. Contoh:
Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi
6. Melakukan penyelidikan yang memadai
7. Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli
8. Memperluas pandangan tentang situasi
9. Kepekaan terhadap pekerjaan
10.Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain

LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS


1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan
mempertimbangkan situasi-situasi dari sudut pandang mereka
3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut
dengan “imajinasi moral”
4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat
memengaruhi para pemegang kepentingan, membandingkan dan
mempertimbangkan alternatif-alternatif berdasarkan -konsekuensi,
kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip dampak bagi integritas dan
karakter pribadi.

1.4. Proses Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan


Dalam pengambilan keputusan ada dua pendekatan pokok yaitu:
pendekatan normatif dan deskriptif. Pendekatan nrmatif menitik beratkan pada
apa yang seharusnya dilakukan oleh pembuat keputusan sehingga diperoleh suatu
keputusan yang rasional. Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk
memilih suatu alternatif sebagai cara untuk memecahkan suatu masalah dengan
tepat dan sesuai dengan situasi. Pendekatan deskriptif menekankan [ada apa saja
yang telah dilakukan orang yang membuat keputusan tanpa melihat apakah
keputusan yang dihasilkan itu rasional atau tidak rasional (Glass dan Holyoak,
1986; Hasthjarjo, 1991)

6
1.5. Contoh Isu dalam Lingkup Kesehatan
Contoh kasus : Tindakan Aborsi di Indonesia
a. Identifikasi masalah
1. Seperti hamil diluar nikah
2. Masalah dengan pasangan
3. Masalah ekonomi dan sudah memiliki banyak anak
4. Korban pemerkosaan dan kegagalan kontrasepsi
5. Ingin konsentrasi pada Pendidikan atau pekerjaan
b. Indetifikasi proses penyelesaian isu :
Dokter harus dapat memberikan konseling yang memadai pada
pasien yang meminta aborsi, tanpa berusaha menggurui atau menghakimi.
Tanggung jawab seorang dokter sebagai tenaga medis profesional adalah
memberikan informasi yang meluruskan terkait keamanan dari tindakan aborsi
tanpa indikasi kesehatan ibu, legalitas aborsi di Indonesia, serta menasehati
pasien untuk tetap mempertahankan kehamilannya sembari memberi informasi
seputar antenatal care yang memadai. Oleh karena itu, akan sangat dibutuhkan
kemampuan komunikasi yang efektif agar membuat pasien merasa nyaman dan
didengarkan sehingga bisa membuat pasien mengurungkan niatnya untuk
melakukan aborsi yang tidak aman.
c. Rekomendasi penyelesaian isu berdasarkan etik promosi kesehatan
menurut kelompok :
1. Pendekatan Edukasi
Pendekatan edukasi/pendidikan bertujuan memberikan informasi kes. &
memastikan pengetahuan/pemahaman tersebut diterapkan. Ex: Program
pendidikan kes. Di sekolah tentang pergaulan bebas, PSK diberi penyuluhan
tentang kondom untuk mencegah HIV/AIDS ataupun bahaya aborsi.
a. Pendekatan dengan cara bekerjasama dengan klien agar dapat
membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan
lakukan, memilih dan membuat keputusan sesuai dengan kepentingan
dan keinginan mereka. Contohnya: ketika dokter mendapatkan tawaran
melakukan tindakan aborsi.
b. Klien dianggap sejajar, yakni mempunyai pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan berkontribusi serta mempunyai hak mutlak untuk

7
mengontrol tujuan Kesehatan mereka sendiri. Contoh : Aturan normatif
legal formal secara umum melarang tindakan aborsi dengan
memberikan ruang darurat untuk kasus-kasus tertentu. Syarat dan
ketentuan yang lebih jelas tentang pelaksanaan aborsi yang diizinkan
termuat dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat
dilakukan sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari
hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis oleh
tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh Menteri dengan persetujuan ibu
hamil yang bersangkutan dengan izin suami, kecuali korban perkosaan
c. Peran promotor kesehatan bertindak sebagai fasilitator untuk
membantu masyarakat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan mereka
agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
masalah kesehatan yang mereka temui. Pemberdayaan diri
masyarakat/klien merupakan sentral dari tujuan pendekatan berpusat
pada klien.

2. Dukungan Sosial (Social support)


Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh
masyarakat, baik tokoh masyarakat formal maupun informal, diharapkan agar
para tokoh masyarakat sebagai jembatan antara sektor kesehatan (pelaksana
program kesehatan) dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Contoh:
pelatihan, seminar akan bahaya nya tidak aborsi pada wanita dengan bimbingan
kepada tokoh masyarakat. Contoh lain : Jika mengetahui seseorang ingin aborsi
sebaiknya diberi nasihat dan dukungan jika tidak aborsi tidak sebaiknya dilakukan.
a. Individu
Individu tokoh masyarakat > berpengaruh & paling dekat dengan
masyarakat.
b. Kelompok
Kelompok masyarakat seperti pengurus RT/RW, majelis pengajian,
perkumpulan seni, organisasi (profesi mahasiswa, pemuda).
c. Masyarakat umum

8
Masyarakat umum > membina melalui media
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian Isu, Etikn dan Isu Etik

1. Isu

Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani
secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut
pada tahap krisis.

2. Etik

Definisi etik yang paling umum adalah “prinsip-prinsip yang dipegang teguh”
(“rules of conducts”) dalam bekerja, melaksanakan tugas dan kewajiban. Oleh
karena itu, semua profesi yang terkait dengan pelayanan masyarakat dan
dengan kepentingan umum sudah memiliki apa yang disebut “kode etik
profesi”.

3. Isu Etik

Isu etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas
individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan
asas ataupun nilai

Etika Kesehatan Masyarakat

Etika kesehatan masyarakat adalah suatu tatanan moral berdasarkan system


nilai yang berlaku secara universal dalam eksistensi mencegah perkembangan
resiko pada individu, kelompok dan masyarakat yang mengakibatkan penderitaan
sakit dan kecacatan, serta meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat dan sejahtera.

Karakteristik Etika Kesehatan Masyarakat

Seluruh bidang etika sama-sama memiliki empat prinsip utama bioetika


(Ortmann dkk, 2016), yaitu memberi manfaat bagi manusia (beneficence),tidak
melakukan perbuatan atau tindakan yang memperburuk manusia
(Nonmaleficence), respek atau menghormati manusia (respect for
persons/autonomy), bertindak adil (justice)

Karakteristik Etika Klinis

Etika klinis merupakan suatu metodologi dalam proses pengambilan keputusan


klinis yang etik.

9
Ciri keputusan yang etis, meliputi

1. Mempunyai pertimbangan benar salah

2. Sering menyenangkan pilihan yang sukar

3. Tidak mungkin dielakkan

4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan social

Langkah-langkah Pengambilan Keputusan yang Etis

1. Menentukan fakta-fakta

2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkannya


dari sudut pandang mereka

3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang disebut dengan “imajinasi


moral”

4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para


pemegang kepentingan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif
berdasarkan konsekuensi, kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip dampak bagi
integritas dan karakter pribadi.

Proses Pendekatan dalam Pengambilan Keputusan

Pendekatan normatif menitik beratkan pada apa yang seharusnya dilakukan oleh
pembuat keputusan sehingga diperoleh suatu keputusan yang rasional.
Pendekatan deskriptif menekankan [ada apa saja yang telah dilakukan orang yang
membuat keputusan tanpa melihat apakah keputusan yang dihasilkan itu rasional
atau tidak rasional (Glass dan Holyoak, 1986; Hasthjarjo, 1991)

Contoh Isu dalam Lingkup Kesehatan

Contoh kasus : Tindakan Aborsi di Indonesia

a. Identifikasi masalah

1. Hamil diluar nikah

2. Masalah dengan pasangan

3. Masalah ekonomi dan sudah memiliki banyak anak

4. Korban pemerkosaan dan kegagalan kontrasepsi

5. Ingin konsentrasi pada Pendidikan atau pekerjaan

10
b. Indetifikasi proses penyelesaian isu :

Tanggung jawab seorang dokter sebagai tenaga medis profesional adalah


memberikan informasi yang meluruskan terkait keamanan dari tindakan aborsi
tanpa indikasi kesehatan ibu, legalitas aborsi di Indonesia, serta menasehati
pasien untuk tetap mempertahankan kehamilannya sembari memberi informasi
seputar antenatal care yang memadai. Dan dibutuhkan kemampuan komunikasi
yang efektif agar membuat pasien merasa nyaman dan didengarkan sehingga bisa
membuat pasien mengurungkan niatnya untuk melakukan aborsi yang tidak
aman.

c. Rekomendasi penyelesaian isu berdasarkan etik promosi kesehatan menurut


kelompok :

1. Pendekatan Edukasi

a. Pendekatan dengan cara bekerjasama dengan klien agar dapat


membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan
lakukan, memilih dan membuat keputusan sesuai dengan kepentingan
dan keinginan mereka. Contohnya: ketika dokter mendapatkan tawaran
melakukan tindakan aborsi.

b. Klien dianggap sejajar, yakni mempunyai pengetahuan, keterampilan


dan kemampuan berkontribusi serta mempunyai hak mutlak untuk
mengontrol tujuan Kesehatan mereka sendiri.

c. Peran promotor kesehatan bertindak sebagai fasilitator untuk


membantu masyarakat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan mereka
agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
masalah kesehatan yang mereka temui

2. Dukungan Sosial (Social support)

Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh


masyarakat, baik tokoh masyarakat formal maupun informal, diharapkan agar
para tokoh masyarakat sebagai jembatan antara sektor Kesehatan dengan
masyarakat

11
Daftar Pustaka

https://achmadruky.com/146/etik-etika-etiket-dan-etos/ (10.40)

https://id.wikipedia.org/wiki/Isu (10.42)

http://andiasri.blogspot.com/2012/01/etika-kesehatan-masyarakat.html (10.43)

http://adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/5665/2018/05/Ade-Heryana_Pengantar-Etika-Kesehatan-
Masyarakat_Sesi3_REV1.pdf (10. 46)

https://www.coursehero.com/file/16224559/Ciri-keputusan-yang-etis/ (11.13)

http://etheses.uin-malang.ac.id/597/6/10410029%20Bab%202.pdf (11.23)

https://www.alomedika.com/bagaimana-edukasi-pasien-yang-meminta-aborsi-di-
indonesia (08.34) dr. Nurul Falah

12

Anda mungkin juga menyukai