BENCANA
Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan
Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
REHABILITASI
KESIAP-SIAGAAN
REKONSTRUKSI
MITIGASI
• RHA
• SAR
• Triage
• Pertolongan Medis
• Dapur Umum
• Evakuasi
Penyebab kematian
dapat
diprediksi
Asesment
Pengkajian keadaan yang dilakukan dalam
setiap tahapan dalam tanggap darurat.
Pada awal tindakan perlu dilakukan asesmen
cepat, selanjutnya dilanjutkan asesmen detil.
Cara :
1. Lakukan
penekanan di
bawah PX
2. Sudut penekanan
45 derajat
3. Lakukan 5 kali
hentakan
RESUSITASI AIR WAY
• Obstruksi total akibat trauma atau non
trauma :
– Jika beresiko obstruksi total (biasanya pada
cedera inhalasi (luka bakar, dll) :
lakukan Intubasi ENDOTRACHEAL / pemasangan
pipa Endotrakeal (sebelum terjadi sumbatan jalan
nafas total
– Jika sudah obstruksi total :
Air way defenitif : Tindakan surgical
• Needle krikotyroidotomy
• Jet influsion
Penilaian Breathing
Gejala Gangguan Breathing :
• Dyspnea dan sianosis
• Frekwensi nafas cepat
• Pemeriksaan fisik thoraks abnormal (look,
listen and feel)
• Saturasi O2 nilainya kurang dari normal
(95 – 100 %)
Resusitasi Breathing
• Pemberian ventilasi tambahan
– Pemberian O2 (nasal canule maks 6 L, facemask re
breathing, facemask non re breathing)
– Baging
• Pemberian nafas / ventilasi buatan
– Bag mask device / BVM / Bagging
• Penutupan kassa 3 sisi
• Torakosentesis
• WSD
Resusitasi Breathing
• Pemberian O2
– Nasal canule : maks 6 L/menit
– Simple Mask : 6 – 8 L/menit
– Face mask rebrething : maks 12 L/mneit
– Face mask non rebrething : maks 12 L/menit
• Breathing dinilai baik apabila saturasi O2
> 95 %
Penilaian Sirkulasi
Kenali Shock (berkurangnya volume
sirkulasi / plasma utk membawa O2)
• Kesadaran menurun
• Akral (ujung extremitas) dingin
• Nadi carotis kecil dan cepat
• Tekanan darah menurun ( shock berat)
Resusitasi Sirkulasi
• Resusitasi cairan
– Pemberian cairan isotonis – kristaloid
(osmolaritas = plasma = 270 – 310 mOsm/L)
• Nacl 0,9%, RL, Asering
– Cairan dihangatkan
– Guyur s/d 2 liter (4 kolf)
– IV 2 jalur
– Akses vena
• Dewasa : Vena perifer, vena seksi, vena central
• Anak-anak : Perifer, Intraoseus, vena seksi
Resusitasi Sirkulasi
– Kontrol perdarahan :
• Eksternal :
– Penekanan langsung,
– Balut tekan
– Raba nadi ppaling ujung
• Internal
– Toraks
– Abdomen : Gurita
– Pelvis : PASG, Gurita
– Tulang panjang
Resusitasi Sirkulasi
• Monitoring perbaikan status hemodinamik
– Perbaikan perfusi
• Akral hangat
• Nadi lebih kuat, besar
• Kesadaran membaik
– Urine out put
• Dewasa : 30 – 50 cc/jam
• Anak : 1 cc /BB
• Bayi : 2 cc /BB
– Bila respon buruk : evaluasi faktor lain
Penilaian Disability
• Reaksi pupil
• GCS
Penilaian Disability
Pupil : Diperiksa ukuran dan
reaksi cahaya
• Simetris / reaksi normal : integritas
mensefalon baik
• Reaksi pupil normal, reflek kornea (-) :
dicurigai koma metabolik
• Mid posisi (2-5 mm), ireguler : lesi
mensefalon fokal
E Exposure and Environment Control
Berhasil bila :
tanda vital normal,
tidak ada lagi kehilangan darah,
keluaran urin normal 0,5-1 cc/kg/jam,
Tidak ada bukti disfungsi end-organ
Ns. Hendri Budi, M.Kep Sp.MB
Terima Kasih