Anda di halaman 1dari 57

PENGERTIAN

• KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
bagian dari asuhan keperawatan yang
berhadapan pada korban dalam keadaan
GAWAT DARURAT (Emergency, kritis).

• GAWAT DARURAT bisa terjadi :


a. pra hospital (luar rumah sakit)
b. Post hospital (komunitas)
c. In hospital (dalam RS)
KONSEP GAWAT DAN DARURAT
• GAWAT
arti : bahaya, genting, pasien yang mengalami
keadaan bahaya bisa mengancam nyawa.

• DARURAT
Arti : keadaan sulit yang memerlukan
penanggulangan/penatalaksanaan SEGERA.
• IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT)
merupakan satu unit di rumah sakit yg
memberikan pelayanan darurat pada
masyarakat yg mengalami penyakit akut dan
kecelakaan sesuai prosedur.

• TUJUAN IGD
menerima, menstabilkan, mengatur pasien
dengan berbagai gejala, gawat maupun tidak
gawat.
ETIK DAN LEGAL
KEGAWATDARURATAN
• Autonomy
• Beneficence
• Justice
• Non maleficence
• Veracity
• Fidelity
• Confidentiality

• Prinsip AUTONOMY dengan keadaan pasien sadar memiliki


posisi yg paling menentukan. Tetapi ketika keadaan pasien
tidak sadar maka prinsip memilih tindakan menguntungkan
(BENEFICENCE) adalah suatu prioritas.
Mencegah pelanggaran etik dan legal

• Melaksanakan informed consent


• Melakukan tindakan sesuai SOP
• Mengisi catatan keperawatan lengkap
KOMUNIKASI
• KOMUNIKASI
suatu proses mencari bantuan dari pihak korban
sebagai sender kepada yg akan memberikan bantuan
sebagai receiver dng tujuan korban dpt ditolong
sesegera dan seakurat mungkin.

Komunikasi bisa bersifat lokal, nasional, internasional

Dalam transportasi komunikasi yg baik diperlukan oleh


petugas ambulance dan tenaga kesehatan
TRANSPORTASI

Transportasi : darat, laut dan udara


PRINSIP :
1. ABCDE (melalui pendekatan evaluasi/tindakan)
2. Tindakan untuk “life saving”
3. Diagnosa medis tidak menjadi prioritas utama
4. Waktu adalah yang utama
5. “Do No Further Harm”
(Fraktur sdh difiksasi dan perdarahan sudah
dihentikan )
• Prinsip evakuasi : korban diangkat 3 orang ( three
men lift) : kepala&bahu, pinggang, ekstremitas
bawah.

• Prinsip selama transportasi:


1. Monitoring ABC
2. Monitoring TTV
3. Monitor kesadaran
4. Monitor luka
5. Harus disertai personal dan alat yg memadai
6. Pencatatan selama transportasi
7. Pemberian O2-tetap berlangsung
8. Pemberian cairan-tetap berlangsung
Definisi Bencana
• Peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian
kehidupan manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna sehingga memerlukan bantuan luar
biasa dari pihak luar (Depkes RI)
Jenis Bencana
• Berdasarkan penyebab
– (UU no 24 thn 2007)
bencana alam
bencana non alam

• Berdasarkan cakupan wilayah


bencana lokal
Bencana regional
Fase Bencana
• Pre impact
Pra bencana, pada tahapan ini dilakukan kegiatan
perencanaan penanggulangan bencana,
pengurangan risiko bencana, pencegahan,
pemaduan dalam perencanaan pembangunan,
persyaratan analisis risiko bencana, penegakan
rencana tata ruang, pendidikan dan pelatihan
serta penentuan persyaratan standar teknis
penanggulangan bencana (kesiapsiagaan,
peringatan dini dan mitigasi bencana)
Impact

• Tanggap darurat, tahapan ini mencakup


pengkajian terhadap lokasi, kerusakan dan
sumber daya; penentuan status keadan
darurat; penyelamatan dan evakuasi korban,
pemenuhan kebutuhan dasar; pelayanan
psikososial dan kesehatan
Post Impact

• Paska bencana, tahapan ini mencakup


kegiatan rehabilitasi (pemulihan daerah
bencana, prasarana dan sarana umum,
bantuan perbaikan rumah, sosial, psikologis,
pelayanan kesehatan, keamanan dan
ketertiban) dan rekonstruksi (pembangunan,
pembangkitan dan peningkatan sarana
prasarana termasuk fungsi pelayanan
kesehatan.
PERAN PERAWAT
• Seorang perawat dalam tugasnya harus
berperan sebagai:kolaborator, pendidik,
konselor,change agent dan peneliti.
• Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisik
• Pemberian bantuan
• Pemulihan kesehatan mental
• Pemberdayaan masyarakat
TRIAGE
• Proses khusus memilah pasien berdasarkan
beratnya cedera atau penyakit untuk
menentukan jenis perawatan gawat darurat
dan transportasi.

• Triage dilakukan oleh petugas pertama yg tiba


di tempat kejadian. Dinilai terus menerus
karena dapat berubah.
Metode TRIAGE
• Simple Triage And Rapid Treatment (START)
• Australasian Triage Scale (ATS)
• Manchester Triage Scale (MTS)
• Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS)
• Emergency Severity Index (ESI)
Simple Triage And Rapid Treatment
(START)
• HITAM (prioritas nol) : pasien mati, cedera fatal yg jelas dan tidak
mungkin diresusitasi.

• MERAH (prioritas pertama) : pasien gawat dan darurat perlu


transportasi segera.

• KUNING (prioritas kedua) : pasien tidak gawat tetapi darurat.

• HIJAU (prioritas ketiga) : pasien tidak gawat dan tidak darurat

• Penilaian selama 60 detik dengan mengamati ABCD


AUSTRALASIAN TRIAGE SCALE
• Penggolongan pasien berdasarkan keadaan
klinis pasien yang urgent (mendesak) .
• Sebelum melakukan assement (pengkajian)
dilakukan penggolongan kategori pasien.
• Dengan melengkapi kalimat : “ this patient
should wait for medical assessment and/or
management no longer than –X- minute “
Canadian Triage and Acuity Scale
(CTAS)
• Triage ini berdasarkan triage CTAS

• Level 1 Resusitasi : kondisi pasien mengancam kehidupan dan


ekstremitas dan memerlukan pertolongan segera. ex:
cardiac/respiratory arrest, trauma mayor, syok, pasien tdk sadar.
• Level 2 Emergent : kondisi mengancam jiwa dan fungsi anggota
tubuh membutuhkan pengobatan yg cepat. Ex : trauma kepala,
overdosis, neonatus, MI
• Level 3 Urgent : kondisi yg dapat berpotensi berkembang ke
masalah yg serius dibutuhkan pengobatan emergency. Ex :
moderate trauma, asma, perdarahan GI, vagina bleeding, nyeri
akut.
• Level 4 semi urgent : kondisi yg berhubungan dng usia pasien,
penurunan fungsi pengobatan setelah 1-2 jam . Ex : sakit kepala
• Level 5 non urgent : kondisi yg mungkin akut tapi tidak urgent ,
kronik dengan atau tanpa penurunan. Ex : nyeri tenggorokan, nyeri
abdomen ringan, dng normal TTV, hanya muntah atau diare saja.
MANCHESTER TRIAGE SCALE
EMERGENCY SEVERITY INDEX
INITIAL ASSEMENT
• PENILAIAN AWAL
• PRINSIP :
1. Kenali situasi tempat kejadian : aman/tdk
aman, berbahaya
2. Identifikasi kasus : trauma/non trauma,
identifikasi keadaan pasien
3. Kenali keadaan yang mengancam nyawa :
Airway ?, Breathing ?, Circulation ?
PRIMARY SURVEY
• Dalam berpikir sekuensial dalam tindakan
simultan
• A : airway + (Spine Control)
• B : breathing + (ventilasi)
• C : Circulation +( kontrol perdarahan)
• D : Disability + ( GCS, tanda lateralisasi)
• E : Exposure
AIRWAY
1. Obstruksi total : 4-6 menit
2. Selalu ingat Control Spine
• Curiga fraktur servikal :
a. Trauma kapitis
b. Multi trauma
c. Luka tumpul di atas subklavikula
d. Biomekanika trauma mendukung
A : airway + (Spine Control)

• Cara :
TOTAL Lidah,
benda
asing,
cairan,
LOOK OBSTRUKSI
anatomis
PARTIAL

SUARA
LISTEN GURGLING, SNOORING,
NAFAS
STRIDOR, TDK ADA
Hati-hati AIDS atau penyakit
menular lain
• Selalu pakai alat Proteksi
• Sarung tangan
• Kacamata
• Dll
BREATHING
• LOOK , LISTEN, FEEL
1. LOOK
a. Perkembangan dada : pernafasan paradoksal
b. Kesimetrisan dada
c. Respiration rate : RR
• Dewasa : 16 -20 x/menit
• Anak : 15-30 x/menit
• Bayi : 25-50 x/menit
B : breathing + (ventilasi)

• Kondisi PERNAFASAN OKSIGENASI

PERKEMBANGAN 1. RR,
LOOK 2. REGULER/IREG
DADA
ULER,
3. SIMETRIS/ASIM
ETRIS
4. POLA NAFAS
LISTEN
1. PERKUSI
2. AUSKULTASI 1. SONOR, PEKAK
2. SUARA PARU

SATURASI N : 95-
OKSIGEN 100%
CIRCULATION
• PENGKAJIAN :
A. NADI : CEPAT/LAMBAT, JUMLAH, TERABA
/TIDAK
( NADI RADIALIS, BRAKIALIS, CAROTIS,
POPLITEAL, DORSAL PEDIS )

B. AKRAL PASIEN : DINGIN, HANGAT, PANAS


C. TEKANAN DARAH : TINGGI/ RENDAH
D. ADA PERDARAHAN ATAU TIDAK
C : Circulation +( kontrol perdarahan)

• SIRKULASI 1. JANTUNG
2. PD
3. DARAH

LOOK WARNA
KULIT 1. CEPAT/LAMABT,
KERAS/LEMAH,
REGULER/IREGULE
1. NADI, R
FEEL 2. AKRAL 2. DINGIN/HANGAT

LISTEN TD
DISSABILITY
• PENGKAJIAN :

A. GCS (GLASGOW COMA SCALE)


1. GCS terendah nilai 3 ...HATI-HATI !!!
2. GCS tertinggi nilai 15
B. TANDA LATERALISASI
• PUPIL : ISOKOR, ANISOKOR, MEDRIASIS,
MIOSIS
C. KEKUATAN OTOT
TAMBAHAN...
E : EXPOSURE
membuka baju pasien melihat jejas ditubuh, memberikan
selimut ( hipotermi )

F : FOLEY CATHETER
Pemasangan catater untuk kontrol sirkulasi
G : GASTRIC TUBE
pemasangan NGT memantau perdarahan dalam, distensi
abdomen
Hati – hati : fraktur basis cranii

H. HEART MONITOR
pemasangan bed side monitor
SECONDARY SURVEY
• Dilakukan bila survei primer sudah selesai,
resusitasi sdh, pasien stabil
• Pengkajian thd alergi, penyakit yang diderita,
keluhan pasien, obat yang dikonsumsi
• PF fisik head to toe
• Liat semua lubang
• DOTS (deformity, open injury, tenderness, dan
swelling)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• BILA PASIEN STABIL, MEMUNGKINKAN
• FOTO X-RAY
• CT SCAN
• MRI
• LABORATORIUM
• DLL

Anda mungkin juga menyukai