Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PANDUAN

TRIASE

Jln. Utama Perumahan Taman Walet, Kel. Sindang Sari


Kec. Pasar Kemis, Kab. Tangerang - Banten
Telp. 0811-1451-619 Email: klinikdianmedika@gmail.com
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Triase adalah pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien
berdasarkan tingkat kegawatannya dan masalah yang terjadi pada pasien. Triase di
IGD adalah Pemilahan penderita berdasarkan pada keadaan ABC (Airway, Breathing,
dan Circulation ).
Dua jenis keadaan triase dapat terjadi :
1. Jumlah menderita dan beratnya luka tidak melampaui kemampuan petugas.
Dalam keadaan ini pasien dengan masalah gawat darurat dan multi trauma
akan dilayani terlebih dahulu dan sesuai prinsip ABC.
2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampui kemampuan petugas. Dalam
keadan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pasien yang dengan
kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan,
dan tenaga terbatas.

B. RUANG LINGKUP
Panduan triase ini hanya berlaku pada pasien yang akan dating ke Klinik Dian Medika
1. Didalam Klinik
2. Semua pasien yang datang dilakukan triase oleh dokter jaga IGD atau perawat
yang berkompeten untuk mendapatkan ptioritaas pelayanan yang sesuai dengan
kegawatdaruratannya.
3. Dalam Keadaan Bencana
Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam maupun dari luar
klinik.

C. BENTUK JENIS TRIASE


Adapun bentuk jenis yang ada di Klinik adalaha
1. Triase Rutin / Sehari-hari
Memprioritaskan kasus-kasus yang benar-benar gawat darurat (True Emergency)
dengan tepat dan cepat ( life saving).

2. TriaseDiaster/ Dalam keadaan bencana


Bila terjadi bencana baik dari dalam maupun luar Klinik, dimana pasien yang
datang lebih dati 10 Orang dalam waktu yang bersamaan, maka kriteria triase
berdasarkan kemungkinan hidup pasien yang lebih besar.

D. PELAKSANA TRIASE
1. Pelaksana Triase di dalam keadaan sehari hari dilakukan oleh dokter jaga IGD atau
perawat yang kompeten di IGD.
2. Sedangkan dalam keadaan bencana dilakukan perawat IGD dan dilakukan diluar
atau didepan IGD.
BAB II
PENATALAKSANAAN TRIASE

I. Keadaan sehari hari


Proses triase merupakan seuatu proses identifikasi yang dilakukan terhadap
pasien pada kontak pertama berdasarkan tingkat prioritas kegawatan pasien. Agar
pasien IGD dapat segera diidentifikasi dan diberikan pelayanan segera sesuai
tingkat kegawatdaruratannya. Memprioritaskan kasus kasus yang benar benar
gawat darurat ( Tru Emergency) dengan cepat dan tepat ( life saving)
A. Melakukan primary survey
Tindakan untuk mencari keadaan yang mengancam nyawa adalah:
1. Airway dengan kontrol servical
a. Penilaian:
 Mengenali keadaan Airway dengan Inspeksi, auskultasi dan
palpasi
 Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstuksi
b. Pengelolaan airway
 Lakukan Chin Lift dan atau jaw trust dengan control servikal
 Bersihkan Airway dan benda asing bila perlu suctioning
 Pasang gudel
c. Fiksasi leher
d. Menganggap kemungkinan adanya fraktur servical pada semua pasien
dengan multi trauma terlebih bila ada gangguan atau perlukaan diatas
klavicual.
2. Breathing dan ventilasi oksigen
a. Penilaian:
 Buka leher dan dada penderitaan dengan tepat memperhatikan
control servical.
 Hitung dan perhatikan dalamnya pernafasan
 Inspeksi dan palpasi leher dan toraks untuk mengenali
kemungkinan terdapat deviasi trachea ekspansi thoraks
simestris atau tidak, pemakaian otot otot tambahan dan tanda
tanda cedera lainnya.
 Perkusi thoraks untuk membentuk redup atau hipersonor
 Ausculitasi Thoraks bilateral
b. Pengelolaahan:
 Pemberian oksigen konsetrasi tinggi dengan pemakaian NRBM
10-12 ltr/mnt.
 Ventilasi dengan bag valve mask
 Menghilangkan tension pneumothoraks
 Menutup open pneumothoraks.
 Memasang saturasi okesigen.
c. Evaluasi

3. Circulation dengan control perdarahan


a. Penilaian
 Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang final
 Mengetahui sumber perdarahan yang internal
 Periksa nadi pasien : Kecepatan, kualitas keteraturan, pulpus
patadoksus. Tidak ditemukannya pulsasi dari arteri beasrt yang
merupakan tanda untuk memerlukan resusitasi massif segera.
 Periksa warna kulit, kendali tanda tanda sianosis
 Periksa tekanan darah
b. Pengelolaan
 Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
 Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah
serta konsultasi pada ahli bedah
 Pasang iv canule 2 jalur ukuran besar sekaligus untuk
mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium dan
Analis gas darah
 Beri cairan kristaloid dengan tetesan cepat
 Cegah hypothermia

4. Disability ( Penilaian status Nuerologis)


a. Tentukan tingkat kesadaran Memakai skor GCS
Eye : 4 buka mata spotan
: 3 buka mata dengan rangsangan nyeri
: 2 buka mata dengan rangsangan nyeri
: 1 tidak ada respon
Verbal : 5 orientasi baik
: 4 berbicara bingung
: 3 berbicara tidak jelas
: 2 hanya merintih
: 1 tidak ada respon
Motorik : 6 bergerak mengikuti perintah
: 5 bergerak terhadap nyeri
: 4 leksi normal (menarik anggota yang dirangsang)
: 3 Fleksi abdnormal
: 2 Ekstensi abdnormal
: 1 tidak ada respon
b. Niali Pupil : besarnya, isokor atau tidak, reflek cahaya dan awasi tanda
tanda lateraliasis.
c. Evaluasi dan Re evaluasi airway, oksigen,ventilasi dan circulation

5. Exposure
a. Buka pakaian pasien untuk melihat dengan jelas apakah ada cedera
yang lain
b. Cegah hypothermia: beri selimut hangat dan tepatkan pada ruangan
yang hangat

B. Klasifikasi kriteria pasien sesuai jenis trease (kegawatdaruratanya)


RESUSITASI
Prioritas I : Pasien yang pengancam jiwa/fungsi vital dilakukan Tindakan
segera. Pelayanan terhadap pasien dengan katagori “GAWATDARURAT
MENGANCAM NYAWA” yang membutuhkan RESUSITASI akan
“prioritaskan lebih dulu pertamakali” dalam waktu 0 menit.
Penilaian :
Airway : ada sumbatan
Brating : henti nafas/ apnoe, bradipnoe dan sianosi
Circulation : henti jantung b/arrest, nadi tidak teraba dan akral dingin
Kesadaran : GCS < 9
Emergent
Prioritas II: Pasien potensial mengancam jiwa/fungsi organ bila tidak segera
ditangani dalam waktu singkat. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “
GAWAT DARURAT (EMERGENT)” YANG MEMBUTUHKAN
PELAYANAN SEGERA akan mendapatkan penanganan dalam waktu 1-3
menit.
Penilaian :
Airway : ada ancama sumbatan
Breathing : takipnoe dan wheezing
Circulatuion : Nadi teraba lemah, bradikardia/takikardi, pucat CRT>2
Kesadaran : GCS 9-12 GELISAH
Urgent
Proritas III URGENT : Pasien tidak berpotensial mengancam jiwa/fungsi
organ. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “ DARURAT TIDAK
GAWAT” Yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut akan mendapatkan
penanganan.
Airwat : bebas tidak ada hambatan
Breating : normal ada wheezing
Circulation : Nadi kuat, takikardi TDS>160TTD>100
Kesadaran : GCS > 12 Apatis, somnolent

NON URGENT dan FALSE EMERGENT

Prioritas ke IV keadaan dimana pasien masih bernafas normal, denyut jantung


normal dan memerlukan tindakan observasi ataupun tidak.
Airway : beba tidak ada hambatan
Breathing : frekuensi nafas normal
Circulation : frekuensi nafas normal
Kesadaran : GCS>15

II. Dalam keadaan bencana baik dari dalam atau dari luar klinik
Perawat IGD terlatih ikut dalam melakukan triase, petugas IGD akan
menetapkan kondisi pasien dengan label seperti berikut sesuai dengan
klasifikasi berat ringannya/kegawatdaruratan pasien :
Warna hijau/rendah : Perlu penanganan seperti pelayanan biasa tidak perlu
di tindak segera,penanganan dan pemindahan bersifat terakhir seperti luka
ringan dan luka superfisial
Warna kuning/prioritas sedang : potensi mengancam nyawa atau fungsi
vital bila tidak segera diberikan pertolongan dalam jangka waktu singkat
seperti cedera abdomen tanpa syok,cedera dada tanpa ganguuan
respirasi,cedera kepala dan tulang belakang tanpa gangguan kesadaran.
Warna hitam/Prioritas nol : sudah meninggal atau kemungkinan untuk hidup
sangat kecil atau luka sangat parah. Pasien dalam kondisi tidak
bernyawa/sudah meninggal dtempakan di kamar mayat.
BAB III
DOKUMENTASI
Dokumentasi triase dalam keadaan sehari-hari di Klinik Dian Medika adalah Formulir
assesmen medis dan keperawatan pasien Instalansi Gawat Darurat. Sedangkan dokumentasi
atas triase dalam keadaan bencana adalah formular Rawat jalan Terintegrasi
BAB IV
PENUTUP

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa bahwasannya telah tersusun
panduan TRIASE di Klinik Dian Medika, karena pandunan triase pasien merupakan acuan
atau panduan bagi unit pelayanan di Klinik Dian Medika dalam menetapkan kegawat darurat
pasien secara cepat, tepat dan efektif sehingga dengn demikian dapat meningkat mutu
pelayanan kesehatan.
Klinik harus mampu menyediakan pelayanan yang sesuai dengan sumber daya klnik
tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya melalui
skiring pada kontak pertama.
Semoga dengan tersusunnya panduan triase di Klinik Dian Medika maka unit layanan
dapat memiliki ancuan untuk menentapkan kegawatdararutan pasien pada kontak pertama
yang harus adalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efesiens penggunaan sumber
daya yang tersedia di klinik.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 06 Juni 2023
Penanggung Jawab Klinik Dian Medika

dr. Mirza Syauba


Nik : 253.001

Anda mungkin juga menyukai