DAN
PRIMARY
SURVEY
DISUSUN OLEH:
Firza Khairullah
Putri Gily Ginting
Vivian L. Sitinjak
Dian Septiyani
Nanda Ibrena
TUJUAN :
• Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala prioritas
berdasarkan urutan kegawatdaruratannya.
• Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat waktu.
• Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dan ke lokasi pengobatan.
• Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi kasus.
KONDISI YANG MEMPENGARUHI TRIAGE :
MULTIPLE CASUALTIES : NORMAL :
Musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya perlukaan
• Korban paling berat ditolong
tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam lebih dulu dengan semua sarana
keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan yang ada.
• Korban paling ringan ditolong
multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu. belakangan / ditunda.
MASS CASUALTIES :
BENCANA :
Musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka
melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini • Korban paling berat ditolong
belakangan / ditunda.
yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan • Korban paling mudah
kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan waktu diselamatkan, ditolong dulu
dengan sarana minimal yang
perlengkapan dan tenaga paling sedikit. ada.
KODE INTERNATIONAL DALAM TRIAGE
Segera
Tunda
(Immediate Minimal Expectant
) (Delayed)
KLASIFIKASI KETERANGAN
Prioritas I • Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, mempunyai
(Merah – Immediate) kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan
pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
• Contohnya sumbatan jalan nafas, tension pneumothorax, syok hemoragik, luka terpotong pada
tangan dan kaki, combutio (lukabakar) tingkat II dan III > 25%.
Prioritas II • Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu
(Kuning – Delayed) singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat.
• Contoh : patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorax /
abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
Prioritas III • Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan
(Hijau – Minimal) bersifat terakhir.
• Contoh : luka superfisial, luka-luka ringan.
Prioritas 0 • Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi suportif.
(Hitam – Expectant ) • Contoh : henti jantung kritis, trauma kepala, kritis.
PITA / GELANG TRIAGE : DOKUMENTASI TRIAGE :
LOOK
• Gerak dada & perut
• Tanda distres nafas
• Warna mukosa, kulit
• Kesadaran
LISTEN
• Mendengarkan gerakan nafas
FEEL
• Merasakan nafas
Look, Listen, Feel
CARA MENGATASI OBSTRUKSI JALAN
TANDA OBSTRUKSI JALAN NAPAS :
NAPAS :
13
NECK COLLAR / COLLAR BRACE :
• Digunakan pada pasien tidak sadar bila head tilt-chin lift tidak
• Target pemberian bantuan ventilasi adalah agar O₂ bisa masuk sampai ke alveoli
INDIKASI :
- Henti napas
- Nafas spontan tidak adekuat
- Mengurangi kerja napas
dengan membantu
memberikan tekanan positif
pada saat inspirasi pasien.
PEMBERIAN VENTILASI DENGAN
ALAT BANTU JALAN NAPAS TINGKAT LANJUT :
• Merupakan pipa yang ujungnya berbentuk sungkup dengan balon yang bisa dikembangkan.
NASAL KANUL :
- Sungkup mempunyai lubang tempat pipa saluran masuk O2 didasarnya dan terdapat
lubang-lubang kecil disekelilingnya.
- Oksigen dapat dialirkan dengan kecepatan 6-10L/I dengan FiO2 yang dicapai sekitar
35-60%.
- Bila kecepatan aliran O2 kurang dari 6L/I dapat terjadi penumpukan CO2.
- Kecepatan aliran O2 pada sungkup ini sebesar 9-15L/I dan dapat memberikan
konsentrasi O2 sebesar 90-100%.
- Harus diperhatikan agar kantong “Reservoir” mengembang secara baik agar didapati
FiO2 yang baik.
PARTIAL RE-BREATHING MASK
VENTURI MASK
90%
90% -- 94%
94% Hipoksia
Hipoksia ringan
ringan sampai
sampai sedang
sedang Sungkup muka sederhana/sungkup
muka dengan reservoir
85%
85% -<90%
-<90% Hipoksia
Hipoksia berat
berat Ventilasi
Ventilasi dibantu
dibantu
<85%
<85% Hipoksia
Hipoksia berat
berat yang
yang mengancam
mengancam Ventilasi
Ventilasi dibantu
dibantu
nyawa
nyawa
TITRASI TERAPI OKSIGEN :
Target kadar oksigen
SpO2 ≥ 90% pada dewasa dan anak SpO2 ≥ 92-95% pada pasien hamil
Sungkup Sungkup
muka muka
Bila diperlukan aliran penghantaran yang lebih tinggi untuk mencapai sederhana dengan
target SpO2, maka harus beralih ke alat yang lebih tepat kantong
reservoir
Kateter nasofaring Sungkup muka Sungkup muka dengan Yakinkan kantong
(1-2 l/mnt) sederhana (6-101/mnt) reservoir (10-15 l/mnt) terisi penuh