NO.ABSEN : 03
1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
a. Danger : meliputi cek keamanan diri penolong, pasien dan lingkungan.
b. Respon : cek respon korban apabila tidak sadar panggil-panggil nama dan
menggoyangkan pasien atau memberi efek nyeri dengan menekan bagian
sternum. Jika tidak ada respon ada respon segera panggil pelayanan
kesehatan terdekat dan segera lakukan ritme bantuan pertama pada korban.
c. Primary survey : memastikan jalan napas korban. Dengan mengecek airway,
breathing, dan circulation. Mengecek airway pastikan jalan napas lancar, tidak
ada sumbatan dengan cara akan terasa hangat pada lubang hidung, jika
terdapat sumbatan karena terdengar suara ngorok, segera ambil tindakan
sesuai suara ngorok yang terdengar. Breathing yaitu cek naik turun
pernapasan dada dan lakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada
korban. Apabila ditemukan jejas pada bagian dada segera ambil tindakan yang
sesuai. Circulation yaitu mengecek tanda-tanda syok yaitu perdarahan, segera
tutup perdarahan dengan menekan kuat pada sumber perdarahan dan beri
tambahan cairan pada korban.
d. Disability : cek respon korban kembali dengan GCS dengan cara menilai
korban dengan tingkat respon yang diberikan dengan timbal balik korban.
e. Exposure : mengkaji tubuh bagian belakang korban dengan cara membalik
tubuh korban, dan cegah terjadi hipotermi dengan memberikan selimut tebal.
f. Folley cateter : memberikan tindakan apabila ditemukan cedera bagian simfisis
pubis.
g. Gastric tube : bila ditemukan korban tidak sadarkan diri dalam waktu lama
pemasangan alat untuk makan di perlukan, karena korban memerlukan
asupan nutrisi untuk masa penyembuhan.
h. Heart monitoring : lakukan pengecekan berkala mengenai denyut nadi, tensi,
suhu serta pernapasan pada korban.
2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan luka
terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani pasien
tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
Jika korban terdapat fraktur, segera ambil papan ukuran sampai lutut yang sesuai dan
rekatkan pada bagian luar dan dalam tulang bantali dengan kain dan eratkan dengan
tali atau kain. Tenaga medis datang dan dilakukan tindak lanjut oleh tim nakes. Lalu
segera kompres bagian fraktur untuk mencegah perdarahan, jika korban cedera tidak
sadar atau bernapas pendek, segera ambil tindakan sedikit merendahkan bagian
kepala atau sedikit meninggikan bagian kaki jika memungkinkan.
3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
4 cc x 65kg BB x 20 % = 5200 cc / 24 jam
Resusitasi awal = 5200:2 = 2600 cc
= 2600 : 4 x 6 (8-2)
= 2600 : 24
= 108 tpm
Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
(2cc x 25kg BB x 20 %) + (10kg BB x 100 cc) + (10 kgBB x 50 cc) + (5 kgBB x 10 cc)
/24 jam
= (1000 + 1000 + 500 + 50) / 24 jam
= 2550 cc / 24 jam
= resusitasi awal = 2550 : 2 = 1275 cc
= 1275 : 3 x 8
= 1275 :24
= 53,125 = 53 tpm
4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Klasifikasi trauma tumpul : trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga
peritoneum. Luka pada abdomen bisa di sebabkan oleh jatuh,kekerasan fisik atau
pukulan, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera akibat berolahraga, benturan,
ledakan, kompresi/sabuk pengaman .
Kemungkinan cedera yang terjadi yaitu :
Fase 1 :
• Patah tulang paha karena menahan beban yang berlebihan
• Disklikasi sendi panggul
• Dislokasi lutut
Fase 2
• Cedera abdomen : perlukaan/ruptur pada organ
• Cedera dada : patah tulang rusuk, patah tulang dada,paru-paru,jantung dan
aorta
Fase 3
• Cedera kepala
• Patah tulang leher
Fase 4
• Fraktur servikal – koksigis
• Patah tulang leher – tanpa head rest
• Multiple trauma
5. Konsep ECG
Jawaban
Irama : Reguler
HR : 150 x/menit
Gel. P : Normal
Interval PR : Normal
Gel. QRS : Normal
8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
SIMPLE, TRIAGE, AND, RAPID, TREATMENT
Metode ini membagi penderita menjadi 4 kategori :
1. Prioritas 1 – Merah
Merupakan prioritas utama, diberikan kepada para penderita yang kritis keadaannya
seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan berat atau
perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental
2. Prioritas 2 – Kuning
Merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada para penderita yang mengalami
keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau kerusakan alat gerak,
patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, cedera punggung.
3. Prioritas 3 – Hijau
Merupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai ‘Walking
Wounded” atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.
4. Prioritas 0 – Hitam
Diberikan kepada mereka yang meninggal atau mengalami cedera yang mematikan.
Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan
sebagai berikut :
1. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal yang
telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
3. Pernapasan :
a. Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.
b. Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan
bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri
label MERAH, bila tidak beri HITAM.
c. Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
4. Waktu pengisian kapiler :
a. Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan
besar bila ada.
b. Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
c. Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada
maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan perfusi
jaringan sudah menurun.
5. Pemeriksaan status mental :
a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
MERAH.
c. Bila mampu beri KUNING.
~ Selamat Mengerjakan ~