Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Martha Dwi Murtiningrum

NO.ABSEN : 32

INSTANSI : Freshgraduate

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning (physical distanching),
peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab
beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat
yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan
tugas, peserta wajib mengubah menjadi PDF dan mengunggah melalui link berikut ini:
http://www.bit.ly/tugas-pelatihan-btcls pada hari kedua maksimal pukul 21.00 WIB dengan
format file “No.absen_nama lengkap peserta”

1. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..?
Jelaskan masing-masing poin-nya..!!
Jawaban :
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, terdapat 3 kegawatan berdasarkan tingkat
kesadaran dan GCS. Diantaranya yaitu:
a. Kegawatan ringan (GCS 14-15): kehilangan kesadaran tidak lebih dari 10 menit,
pusing dan atau nyeri kepala, ada muntah, ada amnesia retrogad dan tidak
ditemukan kelainan neurologis.
b. Kegawatan sedang (GCS 9-13): ada kehilagan kesadaran lebih dari 10 menit, ada
nyeri kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad, terdapat kelumpuhan saraf
anggota gerak.
c. Kegawatan berat (GCS 3-8): gejalanya serupa dengan CKS, tapi dalam tingkat
yang lebih berat. Terdapat penurunan kesadaran secara progresif serta adanya
fraktur tulang tengkorak dan jaringa otak yang lepas.

2. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada
sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea
kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral
dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas
pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban :
Pasien tersebut mengalami tension pneumothorax. Sebagai tindakan life saving,
dapat dilakukan needle thoracocentesis. Tatalaksana pada pasien lakukan
pembebasan jalan nafas, optimalkan ventilasi, atasi syok, check GCS dan laterisasi
pupil.

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
= 4 cc x 65 kgBB x 20% = 5200 cc/24 jam. Resusitasi awal 5200:2= 2600 cc
Jumlah cairan yang diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit
= 2600 : (4 x 8)
= 81.25 = 81 tetes/menit.
Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
= (2 cc x 25 kgBB x 20%) + ( 10 kg x 100 cc) + (10 kg x 50 cc) + (5 kg x 10 cc)
= (1000 + 1000+ 500+ 50) = 2550 cc.
Resusitasi 8 jam pertama= 2550:2 = 1275 cc
Jumlah cairan tetes per menit= 1275 : (3 x 8)= 1275 : 24= 53 tetes/ menit

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Mechanism of Trauma terbagi manjadi 4 , yaitu : trauma tumpul, trauma tusuk, trauma
thermal dan trauma ledakan. Trauma tumpul sendiri, kemungkinan cedera saat mengalami
benturan atau tekanan tumpul terbagi menjadi.
1. Pada ekstermitas bawah, patah tulang paha karena menahan beban berlebih,
dislokasi sendi panggul, dislokasi sendi lutut.
2. Pada cedera tumpul dada dan abdomen. Perlukaan ruptur pada organ, patah
tulang rusuk, patah tulang dada, paru paru, jantung Dan aorta.
3. Cedera kepala, patah tulang leher, fraktur serfikal - koksigis, multiple trauma.

5. Konsep ECG
Jawaban
Irama : Sinus Takikardi
HR : 100-150x per menit
Gel. P : normal, setiap gelombang P selalu diikuti QRS
Interval PR : normal (0.12 - 0.20 detik)
Gel. QRS : normal (0.06 - 0.12 detik)

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan
sesegera mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
Pada pemeriksaan ECG didapatkan gambaran berupa depresi segmen ST <0,5 mm
di dua atau lebih sadapan yang berhubungan atau gelombang T yang inversi dalam
dan simetris. Dalam kurun waktu <3 jam, terapi yang harus diberikan adalah terapi
fibrinolotilik. Strategi invasif bukanlah pilihan atau terlambat lebih dari 60 menit.

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk
kedalam golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja
Team Dynamic..!!
Jawaban :
Synchronize/Sinkronisasi kardioversi adalah SHOCK ENERGI RENDAH yang
menggunakan sensor untuk menyalurkan tenaga listrik yang disinkronkan dengan
puncak kompleks QRS (titik tertinggi dari gelombang R ).
Sedangkan Unsynchronize cardioversion/ kardioversi tidak sinkron (defibrilasi)
adalah SHOCK ENERGY TINGGI yang disampaikan segera setelah tombol shock di
tekan pada defibrillator.
Dan irama Yang termasuk kedalam golongan Synchronize Dan Unsyinchonize
adalah
VT dengan nadi, SVT (Supra Ventrichular Takikardi), AF (Atrial Vibrilasi) Af (Atrial fluter).
Kerja Tim Dynamic adalah
1. Peran Dan tanggung jawab Yang jelas.
2. Memahami keterbatasan masing masing
3. Intervensi kontruktif
4. Saling berbagi pengetahuan
5. Review Dan Reevaluasi
6. Closed Loos Communication
7. Saling menghormati
8. After Action

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Metode triage START (simple triage & rapid treatment)
a. Awal : panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi ke suatu
tempat. Semua korban yang mengikuti instruksi ini dapat kartu hijau
b. Airway : penderita di liat masih bernafas atau tidak apabila tidak bernafas bukak
airway. Apabila setelah di bukak jalan nafasnya masih tidak bernafas maka ke
kategori hitam apabila bernafas masuk kategiti merah, kalau pasien bernafas
spontan lalu lakukan tahap berikutnya
c. Breathing : kalau bsrnafas kurang dari 30x/menit lakukan tahap berikutnya apabila
lebih dari 30x/menit masuk kategori merah
d. Sirkulasi : periksa nadi pergelangan tangan apabila teraba kecil dan cepat masuk
kategori merah , apabil teraba kuat lanjutkan tahap berikutnya. Kalau CRT nya
kurang dari 2 detik lanjut ke tahap berikutnya kalau lebih dari 2 detik masuk kategori
merah
e. Kesadaran / mental status : apabila pasien tidak mengikut perintah di beri tanda
merah , apabila dapat mengikuti perintah di beri tanda kuning / hijau

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
Long spine board adalah Sebuah papan belakang, juga dikenal sebagai papan
tulang panjang (LSB), longboard, spineboard, atau papan, adalah sebuah perangkat
penanganan pasien digunakan terutama dalam pra-rumah sakit, dirancang untuk
immobilisasi gerakan dari pasien dengan cedera tulang belakang atau anggota
badan yang diduga.
Tandu Sekop (Scoop Stretcher)Alternatif melakukan modifikasi teknik log roll adalah
dalam penggunaan scoop stretcher untuk transfer penderita. Penggunaan yang tepat
alat ini akan mempercepat transfer secara aman dari long spine board ke tempat
tidur. Protokol rujukan adalah
1. Memberikan data pasien terlebih dahulu ke pihak RS Yang akan dirujuk.
2. Stabilkan ABCD (Airway, breathing, circulation, disability).
3. Informasi untuk petugas pendamping, baik kebutuhan tindakan Dan kondisi
pasien.
4. Pengelolaan pasien selama transportation.
5. Dokumentasi.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai