Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : MAHARUMI DWI FURIRRANTI,A.Md.Kep

NO.ABSEN : 23

INSTANSI : Poltekkes Kemenkes Surabaya


Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning (physical distanching),
peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab
beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat
yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan
tugas, peserta wajib mengubah menjadi PDF dan mengunggah melalui link berikut ini:
http://www.bit.ly/tugas-pelatihan-btcls pada hari pertama maksimal pukul 21.00 WIB dengan
format file “No.absen_nama lengkap peserta”.

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban :
Menurut saya BTCLS adalah keahlihan dasar yang sangat diperlukan untuk semua
orang, apalagi perawat sebagai tenaga kesehatan, ketika kita menemui sebuah
kejadian gawat darurat kita dapat melakukan tindakan yang tepat untuk menolong
korban.
Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini saya dapat mempraktekan ilmu yang
saya dapatkan, serta bisa berbagi ilmu tentang BTCLS ini ke sesama, agar semakin
banyak orang yang dapat mengaplikasikan ilmu tentang BTCLS ini.

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)


Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance
saat beroperasi..?
Jawaban :
selain alat-alat yang ada dalam ambulance seperti bed stretcher, LSB, AED, Tabung
oksigen dll, diperlukuan APD tambahan selain handscoon dan masker, yaitu
diperlukan APD tambahan seperti hazmat dan faceshield untuk tenaga kesehatan,
serta dalam ambulan diperlukan juga desinfektan.
3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat
Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban :
Setiap tenaga kesehatan dilindungi hukum selama tujuan tindakan yang dilakukan
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan,dan demi kebaikan
pasien dan dasar hukum atas tindakan nakes ini ada pada pasal 85 (UU.36/2009)
yang berbunyi :
1. Dalam keadaan darurat,fasilitas kesehatan , baik pemerintahmaupun swasta wajib
memberikan pelayanan kesehatan pada bencana bagipenyelamatan nyawa
pasien dan pencegahan kecacatan.
2. Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
bencana dilarang menolak pasien dan atau meminta uang muka terlebih dahulu.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban :
CPR
a. Danger :
1. Aman diri,yaitu sebelum kita menolong pasien kita harus menggunakan APD
yang sesuai agar kita tidak ikut tertular saat kita akan menolong
pasien,gunakan masker dan sarung tangan.
2. Aman lingkungan, yaitu ketika kita menolong pasien usahakan,agar tidak
terjadi penularan disekitar, hidari kerumunan.
3. Aman pasien, pindahkan pasien ketempat yang aman saat
dilakukan BLS Respon
b. Cek respon korban dengan verbal,serta tepuk dada dan apabila tidak ada respon
makan lakukan
c. Panggil bantuan dengan menelpon rs terdekat,atu jika di rumah sakit gunakan code
blue system

Cek nadi tidak teraba, napas tidak ada : CPR


Dewasa
a. Kompresi dada
Posisi pasien : pastikan pasien terlentang diatas alas yang keras dan
usahakan menjauh dari kerumunan
Posisi penolong : posisi tegak lurus dorong kebawah dengan bahu,letakkan
tulit tangan penolong diatas tulang sternum pasien,disetengah dada bagian
bawah,dengan kecepatan 100-120x/menit dengan kedalaman 5-6cm full recoil,
perbandingan kompresi : ventilasi = 30:2
b. Membuka jalan nafas
Jika tidak ada trauma lakukan Head in chin lift, jika dicurigai ada cedera tulang
servical maka lakukan jaw thrust,
c. Bantuan nafas
apabila penolong tidak membawa apd lengkap jangan terlalu memaksakan
untuk membuka jalan nafas dan memberi bantuan nafas, gunakan BVM, jika
sudah ada nadi tapi nafas belum ada maka beri 10-12x/menit tiap 2 menit

Anak
jika tidak disaksikan langsung lakukan RJP Selma 2 menit, kemudian call for help
jika disaksikan lakukan chain of survival seperti pasien dewasa
Kompresi dengan kedalaman 5 cm
1 penolong : dengan rasio 30 : 2
2 penolong : dengan rasio 15 : 2,
Kompresi dengan satu tangan sama seperti dewasa,jika rjp dilakukan satu tangan
maka tangan yang satu membuka jalan nafas dengan head tilt
Bayi
1 Penolong ,menggunakan 2 jari rasio 30:2
2 penolong, menggunakan 2 jempol
15:2 Dengan kedalaman 4cm
Membuka jalan nafas dengan sniffing position
Memberi napas bayi dan anak
Ventilasi 12-20x/menit setiap 3-5 detik

5. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19
untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and
Breathing...? Jelaskan
Jawaban :
pertama : pastikan keamanan kita sebagai penolong terlebih dahulu dengan
mengguanakan APD yang memadai, denagn menggunakan hazmat, masker
faceshield dan handscoon,
airway : lakukan tindakan look, listen and feel.
look : jika ada sumbatan berpa gurgling maka lakukan suction. listen : adakah suara
tambahan
feel : raba adakah adanya aliran udara
ingat pada cidera servikal ada 4 tanda, yaitu multi trauma, trauma capitis,
penuruanan kesadaraan, jejas di clavikual, dengan tindkan pemasangan nekolar`
breathing
Lakukan teknik chin lift atau jaw thrust, pada pasien cidera servikal dilakukan jaw
thrush. untuk membuka jalan nafas. Ingat tempatkan korban pada tempat yang datar!
Kepala dan leher korban jangan terganjal Caranya : gunakan jari tengah dan telunjuk
untuk memegang tulang dagu pasien kemudian angkat jika cairan tidak dapat keluar
maka lakukan dengan suction, ketika sumbatan menutup hipofaring maka gunakan
orofaringeal airway, ketika pasien terdapat gag reflek maka lakukan tindakan NVA.
setelah itu jika pasien mengalami penurunan kesadaran lagi maka gunakan LMA
6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur
terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150
x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan
darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood
Loss (EBL)..?
Jawaban : Pasien mengalami syok hipovolamik karena terjadi fraktur tebuka di femur
dan kehilangan darah sebesar 2000cc`
EBV: 65ml x 60kg
: 3900
kelas : III(30%-40%)
EBL: 30% X 3900
: 1170
Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid sebanyak 1170 ml x 3 : 3510 ml ( deberikan
1-2 loading terlebih dahulu, kemudian evaluasi respon pasien.

7. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :

1. Danger
Aman penolong, aman lingkungan, aman pasien.
2. Respon
menggunakan respon verbal atau ditepuk
3. Call for Help
menelpon bantuan kepada faskes terdekat
4. Primary Survei
Airway, Breathing, Circulation, Disability, Eksposure, Folley catheter, Gastric Tube`
5. Secondary survei
Vital sign, Anamnesis (KOMPAK: keluhan, obat, makanan, penyakit, alergi,
kejadian), Head to Toe examiation (BTLS: bentuk, tumor, luka, sakit) Finger in every
orifice (hidung, telinge, mulut, anus), Pemeriksaan penunjang(labolatorium,
radiologi), Rujuk.

8. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :

penanganan luka:
- Hentikan perdarahan gunakan kain bersih atau perban tekan pada luka dg lembut
- Bersihkan luka, gunakan air bersih yang mengalir dan larutan garam untuk
menghilangkan bakteri pada luka
- Berikan antibiotik
Pembidaian close fr :
- periksa kondisi korban
- cegah gerakan area cedera
- gunakan bantalan untuk menopang area cedera (cruris dextra)
- pasang balut bidai
- lakukakn imobilisasi dengan memasang sling menggunakan kain segitiga
hingga setara dada

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai