Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Ikang Fauzi, S.Kep., Ns

NO.ABSEN : 22

INSTANSI : RSIA Esto Ebhu, Sumenep

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning (physical distanching),
peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab
beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat
yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan
tugas, peserta wajib mengubah menjadi PDF dan mengunggah melalui link berikut ini:
http://www.bit.ly/tugas-pelatihan-btcls pada hari pertama maksimal pukul 21.00 WIB dengan
format file “No.absen_nama lengkap peserta”.

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban : Untuk menambah Ilmu pengetahuan dan skil dalam menangani pasien
Korban bencana atau gawat darurat sesuai dengan amanat Undang-Undang
Keperawatan. Saya berharap tim Smart Emergency memberikan ilmu tentang ke
gawat daruratan Supaya saya sebagai tenaga kesehatan benar dalam pnangan
pasien gawat darurat

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)


Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance
saat beroperasi..?
Jawaban : yang perlu di perhatikan team adalah APD lengkap Level 3, dan yang
perlu diperhatika untuk ambulance harus dilengkapi dengan peralatan untuk
Menangani pasien pasien gawat darurat dan yang paling penting adalah kesterilan
ambulan tersebut

3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat


Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban :PMK 26/2019 Pasal 33
Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, Perawat dapat
melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya.
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, pertolongan pertama
sebagaimana dimaksud pada ayat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien dan
mencegah kecacatan lebih lanjut.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban : Denger Response Call For Help Compreasions Airwy Breathing
Denger : Aman Diri, Aman Lingkungan, Aman Pasien (A3)
Response : Cek respon korban Dengan menepuk bahu, Teriak Bangun Pak Buk atau
Buka mata. Jika tidak ada reapon langsung
Call For Help : SPGDT/PSC jika di luar rumah sakit, Code Blue System jika di rumah
sakit.
Cek Nadi carotis dan pernafasan Pada dewasa.
Nadi Teraba, Nafas Ada posisi miring mantap Jika di luar rumah sakit (OHCA).
Observasi pasien jika di rumah sakit ( IHCA)
Nadi tidak teraba, Nafas tidak ada atau napas gasping lang sung lakukan CPR
Nadi teraba, napas tidak ada lakukan ventilasi 10-12x/menit, Evaluasi tiapa 2 menit
Jika tidak memungkinkan memberi bantuan napas maka lakukan CPR 100-
120x/menit.
5. Airway And Breathing Management
Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19
untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and
Breathing...? Jelaskan
Jawaban : Utamakan APD Level 3, tidak boleh memberikan ventilasi mulut ke mulut
atau mouth to mouth. Karena di masa pandemi covid 19 ini Sangat beresiko dalam
penularan.
6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur
terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150
x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan
darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood
Loss (EBL)..?
Jawaban :
EBV : 65cc X 60 = 3.900
Kelas Syok : kelas 3
EBL : 30%x3.900 =1.170
Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid sebanyak 1.170 ml x 3 = 3.510 ml
7. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban : DR-ABC-DEFGH
Danger : Sebelum menolong korban sebaiknya kita harus perhatikan diri kita sendiri
penolong, lingkungan dan pasien (3A).
Rerspons : Alert (Sadar) Verbal (respon suara) Unresponsive( tidak sadar)
Airway + Control Cervical : Airway harus diperiksa secara cepat untuk memastikan
bebas dan patennya atau tidak ada obstruksi/hambatan jalan napas.
Breathing : Hipoksia dapat terjadi akibat ventilasi yang tidak adekuat dan kurangnya
oksigen di jaringan.
Circulation : Kegagalan system sirkulasi merupakan ancaman kematian yang sama
dengan kegagalan system pernapasan.
Disability : Setelah dilakukan Airway, Breathing, dan Circulation selanjutnya
dilakukan adalah memeriksa status neurologi harus dilakukan yang meliputi :
Tingkat kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS)
Penilaian tanda lateralisasi: pupil (ukuran, simetris dan reaksi terhadap cahaya, kekuatan
tonus otot (motorik)
Exposure : Buka pakaian penderita untuk memeriksa cedera agat tidak melewatkan
memeriksa seluruh bagian tubuh terlebih yang tidak terlihat secara sepintas.
Foley Cateter : Pemasangan foley cateter adalah untuk evaluasi cairan yang masuk.
Input cairan harus dievaluasi dari hasil output cairan urine.
Gastic Tube : Pemasangan kateter lambung dimaksudkan untuk mengurangi distensi
lambung dan mencegah aspirasi jika terjadi muntah sekaligus mempermudah dalam
pemberian obat atau makanan.
Hearth Monitro/ECG Monitor : Dapat dipasang untuk klien yang memiliki riwayat
jantung ataupun pada kejadian klien tersengat arus listrik.
8. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban : tetap dilakukan pemeriksaan Airwy Brithing Circulation Disability
Setelah ABCD sudah tidak ada masalah maka dilakukan pembidaian dengan
melewati 2 sendi.

Anda mungkin juga menyukai