Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL KEGIATAN PELATIHAN BTCLS

A. Nama Kegiatan : Pelatihan BTCLS


B. Tanggal Pelaksanaan : 12 Agustus 2021 s / d 15 Agustus 2021
C. Tempat Kegiatan : Gedung PPNI Blora
D. Pelaksana Kegiatan : PPNI Blora dan SMART EMERGENCY TEAM
E. Sasaran Kegiatan : Yayu Suwandari,S.Kep.,Ns.
F. Hasil Kegiatan :
1. Proses Kegiatan
Kegiiatan pelatihan BTCLS dilakukan dengan 2 metode yaitu 2 hari pembelajaran
melalui zoom dan 2 hari klasikal . Berikut adalah kegiatan dan jadwal pelaksanaan
pelatihan BTCLS tahun 2021:

N
Hari/Tanggal Kegiatan Vasilitator
o
1 Kamis , 12 Pre Test Smart
Agustus Emergency
2021 Pkl Team
07.00 sd
08.00 WIB
Pkl 08.30 sd Building Learning Commitment (BLC) Ns. M.Agus
09.30 WIB Memulai kegiatan dengan perkenalan, menentukan leader dan Anwar
selanjutnya menyamakan dan mematuhi komitmen
Pkl 09.45 sd Etik dan Aspek Legal Etik Keperawatan Gawat Darurat DPD PPNI
11.00 Materi tentang pemahaman kode etik keperawatan Blora
Pkl 11.00 sd Bantuan Hidup Dasar : CPR Accordance AHA Guidelines 2020 Ns. M.Agus
11.15 Anwar
Pkl 13.00 sd Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Ns. M.Agus
13.45 Adalah rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait Anwar
yang dilaksanakan ditingkat pra RS, di RS dan antar RS yang terjalin
dalam suatu sistem
Pkl 13.45 sd Penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas Ns. Imam
15.00 (Airway and Breathing Management) Subhi
Pkl 15.30 sd Penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi: Syok Assesment Ns. Imam
16.15 and Management syok dibagi menjadi 2 yaitu syok haemoragik dan Subhi
non haemoragik
Gejala syok : muka pucat / kebiruan, penurunan kesadaran, nadi cepat
dan lemah, akral dingin
Penatalaksanaaan :
1. IV line 2 jalur dan ambil sampel darah
2. Resusitasi kristaloid
3. Pasang folley kateter
Pkl 16.15 sd Penatalaksanaan pasien akibat trauma: Kepala and Spinal dr.Arif B.S.,
17.00 Trauma kepala : menggunakan teknik ABCD+O2 Sp.B., M.Kes
PRIMER = pingsan
SEKUNDER = iskemia, edema, peningkatan TIK
Penatalaksanaan dengan teknik ABCDE

Pkl 17.00 sd Penatalaksanaan pasien akibat trauma: Thorax dan Abdoment dr.Arif B.S.,
17.45 Jika tension pneumothorax = needle thorakocentesis Sp.B., M.Kes
Jika open pneumothorax = oklusif dresing
Flail chest = posisi nyaman dan pemberian analgetik
TUGAS HARI KE - 1 Koordinator
1. Building Learning Commitmen (BLC) Unit
Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan
untuk mengikuti pelatihan BT&CLS, dan apa motivasi
anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...?
Jelaskan
Jawaban :
Dasar mengikuti BT&CLS adalah untuk menambah dan
mengupdate ilmu serta skill dalam pelayanan
kegawatdaruratan.
Motivasi = supaya bisa memberikan pelayanan
kegawatdaruratan secara kompeten
Harapan = supaya memahami materi terbaru dan
memperbarui skill serta mampu mengaplikasikannya
ditempat kerja.
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre
Hospital” sangat diperlukan suatu sistem pelayanan
Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk
Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi..?
Jawaban :
Hal yang perlu diperhatikan =
1. Pasien menggunkan masker bila kondisi
memungkinkan
2. Petugas = menerapkan 5 momen kebersihan tangan,
memakan sarung tangan medis, masker medis
(rangkap 2) bisa masker N95 (bila melakukan
transfer pasien yang diperlukan tindakan medis yang
menyebabkan penyebaran aerosol), menggunakan
APD , kacamata gogle, faceshield, apron dan boot,
APD dibuang setelah sampai di RS tujuan
3. Ambulance = di beri sekat antara kursi depan /driver
dengan brangkart pasien dan harus ada 02, tensi,
oximeter untuk memantau tanda tanda vital pasien

3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat


Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus
Kegawatdaruratan dilapangan, apakah anda di
perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa
dasar hukum yang melandasi tindakan anda tersebut...?
Jelaskan
Jawaban :
Ya, dasar hukum yang melandasi tindakan Pasal 83
( UU.36/2009)
Ayat 1 “setiap orang yang memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana harus ditujukan untuk
penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih
lanjut dan kepentingan terbaik bagi pasien”. Apalagi kita
sebagai perawat yang sudah dibekali dengan ilmu.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest)
pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi, apa yang anda
lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya
sesuai dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update
pada tahun 2020 untuk pasien dengan Suspected or
Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban :
Lakukan RJP dengan menggunakan APD lengkap,
menggunakan BVM
1. Menerapkan 3 A (Aman diri, Aman pasien, Aman
Lingkungan)
2. Cek respon pasien
3. Minta tolong
4. Cek nadi
5. Melakukan RJP siklus 30: 2 untuk 1 penolong dan 15
: 2 untuk 2 penolong
6. Evaluasi nadi
7. recovery

5. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan
ganguan atau bahkan sumbatan jalan nafas, dalam
situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien
suspected / confirmed Covid-19 untuk menangani pasien
tersebut yang mengalami gangguan Airway and
Breathing...? Jelaskan
Jawaban :
Apabila ada pasien susp covid 19 mengalami gangguan
airway breathing maka = aman diri, aman lingkungan,
aman pasien, pastikan kita memakan APD
Airway = bebaskan jalan nafas tanpa alat dengan
headtilt chinlift, jaw trust, dega alat, OPA,NPA,LMA, Jika
intubasi pemasangan bisa menggunakan sefety box
aerosol
Breating = bila ada BVM ya menggunakan BVM , jika
tidak lakukan RJP saja dengan siklus 30: 2 1 penolong
dan 15 : 2 untuk 2 penolong

6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun,
diketahui terdapat fraktur terbuka di Femur, berat badan
60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150 x/menit,
akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50
mmHg, kehilangan darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien
teresebut, dan hitung berapa jumlah cairan yang di
butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated
Blood Loss (EBL)..?
Jawaban :
Kasus diatas termasuk syok hipovolemik
- EBV = 65cc X 60 = 3900 cc
- Kelas syok kelas III (31-40%)
- EBL = (31-40) X 3900 = 1200 - 1560 ML
- Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid (1200 - 1560
ML X 4 = 4800 - 6240 ML
( Diberikan 500cc loading dulu, lalu evaluasi respon
pasien)

7. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa
tingkat kesadaran dan GCS..? Jelaskan masing-masing
poin-nya..!!
Jawaban :
Pada kasus trauma capitis/kepala ada 3 tingkat
kesadaran yaitu
1. Ringan dengan GCS 14-15 masuk kategori urgensi
2. Sedang dengan GCS 9-13 masuk kategori
Emergensi
3. Berat dengan GCS 3-8 masuk kategori Emergensi
Uraian =
1. Ringan ( GCS 14-15) dengan kehilangan kesadaran
tidak lebih dari 10 menit, ada muntah, pusing, nyeri
kepala, ada amnesia, tidak ada kelainan biologis
2. Sedang (GCS 9-13) hilang kesadaran lebih dari 10
menit,muntah, pusing, kejang, amnesia, kelumpuhan
anggota gerak
3. Berat (GCS 3-8) hilang kesadaran 10 menit sampai
penurunan kesadaran, adanya fraktur tulang
tengkorak dan jaringan otak terlepas.

8. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami
kecelakaan dan terdapat jejas di dada sebelah kiri,
terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi
deviasi trakea kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125
x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral dingin,
CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul,
dari data diatas pasien mengalami kasus trauma
dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban :
Trauma abdomen dengan waspada tension
pneumothorak
Langkah2 =
Bebaskan jalan nafas, beri 02 sesuai kebutuhan, pasang
IV line 2 jalur, cek GCS dan pupil,pasang kateter urine,
jika tension pneumothorak lakukan needle
thoracocentasis.

2 Hari ke 2 - Penatalaksanaan pasien akibat trauma: Musculuskeletal Ns. M.Agus


13 Agustus adalah penyebab utama kecacatan akibat kecelakaan. Anwar
2021 - Penatalaksanaan luka dan perdarahan : yaitu dengan
balut, tekan dan tinggikan
Pkl 08.00 sd
- Tanda dan gejala : perubahan bentuk, nyeri spontan,
08.45
pada palpasi (krepitasi) dan pembengkakan

Pkl 08.45 – - Penatalaksanaan kegawat daruratan kardiovaskuler : EKG : Ns. M.


10.00 Normal dan Aritmia Chamdan
Sadapan EKG dibagi menjadi 2 yaitu bipolar dan unipolar Na’imien
Sistem hambatan dimulai dari SA node, AV node, HIS bunde
dan serabut purkinje
Rumus I H P Q R S T
I = irama reguler dan ireguler
H = heartrate
P = lebar dan tinggi boleh lebih dari 3 kotak
QRS = lebar tidak lebih dari 3 kotak kecil
PR interval lebar tidak boleh lebih dari 5 kotak kecil
Gel T = lebar tidak lebih dari 5 kotak kecil
10.15 – 11.00 Penatalaksanaan kegawat daruratan kardiovaskuler : Acute Coronary Ns. M.
Syndrome Chamdan
Adalah syndrom klinis yang terdiri dari ST segment elevation Na’imien
myokardial infarction (STEMI) dan non STEMI
Ciri-ciri ACS = nyeri dada lebih dari 20 menit, peningkatan enzim
enzim jantung, dan evolusi EKG
11.00 – 11.45 Penatalaksanaan kegawat daruratan kardiovaskuler : Ns. M.
Defribrilasi/Terapi Elektrik and Management Team Chamdan
Na’imien

13.00 – 13.45 Penatalaksanaan pasien akibat trauma: Luka Bakar merupakan Ns. M.Agus
penyebab utama mortilitas dan mordibitas penanganan kedaruratan Anwar
yang tepat yaitu dengan menggunakan prinsip dasar resusitasi cairan
yang dapat meringankan dampak dari luka bakar tersebut
Penanganan = segera bersihkan luka zat kimia dan rawat luka luka,
jika ada serbuk dari zat kimia sikat untuk menghilangkan, guyur zat
kimia dengan air sebanyak 20-30 menit

13.45 – 14.30 Mekanisme Of Trauma Ns. M.Agus


trauma tumpul adalah suatu keadaan yang disebabkan Anwar
oleh kekerasan mekanik dari benda tumpul.
Fase 1 kemungkina cedera patah tulang, dislokasi sendi
dan lutut
Fase 2 cedera abdomen perlukaan pada organ, cedera
dada
Fase 3 cedera kepala, patah tulang leher
Fase 4 fraktur servical, patah tulang leher, multiple
trauma

14.30 – 15.15 Penatalaksanaan Evakuasi & Rujukan Ns. Ign.


- Alat yang diperbolehkan untuk memindah pasien susp Agung Ponco
trauma spinal = long spine boad dan log rolling per 2 jam N.
untuk mencegah dikubitus
- Protokol rujukan
1. Melakukan komunikasi dengan RS tujuan sebelum
melakukan rujukan meliputi : nama, usia, jenis kelamin,
anamnesa, dan terapi yang telah diberikan
2. Sebelum rujukan stabilkan dulu kondisi pasien yang
meliputi airway, breathing, circulation, disability
3. Informasi untuk petugas pendamping = pengelola jalan
nafas, terapi yang di berikan, GCS, dan kondisi yang
mungkin terjadi perubahan selama perjalanan
4. Pengelolaan selama transportasi = monitor TTV dan spo 2
5. Dokumentasi = permasalahan atau keadaan penderita
sebelum dirujuk , selama perjalanan dan setelah sampai di
RS, Terapi yang diberikan

15.45 – 16.30 Triage Pasien Ns. Ign.


START = SIMPLE, TRIAGE, AND, RAPID, TREATMENT Agung Ponco
Cara mengaplikasikan = N.
- 0 = awal, panggil semua korban yang dapat berjalan dan
perintahkan pergi kesuatu tempat
- 1 = airway , tidak bernafas buka airway, bernafas spontan
tahap selanjutnya
- 2 = breating, napas spontan/tidak
- 3 = circulation , periksa nadi pergelangan tangan
- 4 = kesadaran , dapat mengikuti perintah atau tidak
Berguna untuk korban dalam jumlah banyak
16.30 – 17.30 Penilaian awal (initial assesment) Ns. Ign.
Agung Ponco
N.
TUGAS HARI KE 2
1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial
Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
Algoritma initial assessment =
a. Danger = aman diri, aman lingkungan, aman
pasien
b. Chek respon = alert, verbal, pain, unrespon
c. Call for help = panggil bantuan atau telfon PSC
119
d. Primary survei meliputi Airway+ kontrol servical,
Breathing + kontrol ventilasi, Circulation+kontrol
perdarahan, Disability, exposure, Folley Cateter,
Gastric tube
e. Re evaluasi
f. Secondary survei = kaji tanda tanda vital,
anamnesa ( keluhan, obat, makanan, peny
penyerta, alergi dan kejadian), head to toe
examination , finger and every
orifice,pemeriksaan penunjang seperti lab dan
radiologi.
g. Re evaluasi
h. Rujuk dengan konfirmasi RS tujuan
2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris
Dextra (Close Fraktur) dan luka terbuka pada Radius
Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan
pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
Pada cruris dextra (close fraktur) dilakukan imobilisasi,
jangan menekan luka kedalam karena dapat
merusak/menusuk jaringan yang ada di dalam langsung
tutup dengan kain bersih lalu lakukan pembidaian di
antara 2 sendi dan bidai di pasang bisa dibagian medial
dan lateral.
Untuk luka terbuka pada radius ulna hentikan
perdarahan dengan tutup luka dengan kain bersih bebat
tekan agar perdarahan berhenti lalu tinggikan posisi
imobilisasi, pasang bidai lalu bawa ke rumah sakit
terdekat.

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka
bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa
jumlah cairan yang diberikan sebagai resusitasi awal,
jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
bb = 65kg, luas 20 % , 2 jam setelah kejadian, kecepatan
tetes 15 tpm
2cc x 65 x 20 % /24 jam = 2600/24jam
1300/8-2 jam atau 1300/ 6jam resusitasi awal
1300 x 15 tetes / 360 menit = 54 tetes per menit

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan
luka bakar sesaat setelah kejadian, LUKA BAKAR
Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan
yang diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan
20 Tetes/menit..?
Jawaban :
bb = 25 kg, luas 20 %, kecepatan 20 tpm
(2cc x 25 x 20) + (10 x 100) + ( 10 x 50) + ( 5 x 10) =
2550 / 24 jam atau 1275/ 8jam
Resusitasi awal
1275 x 20 / 480 menit = 53 tetes per menit

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa
klasifikasi trauma, tolong jelaskan yang termasuk
Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera
yang terjadi..!!
Jawaban :
trauma tumpul adalah suatu keadaan yang disebabkan
oleh kekerasan mekanik dari benda tumpul.
Fase 1 kemungkina cedera patah tulang, dislokasi sendi
dan lutut
Fase 2 cedera abdomen perlukaan pada organ, cedera
dada
Fase 3 cedera kepala, patah tulang leher
Fase 4 fraktur servical, patah tulang leher, multiple
trauma

5. Konsep ECG

Jawaban
Irama : regular ,sinus takikardi
HR : 300 : 2 = 150 x/menit
Gel. P : 0,08
Interval PR : 0,08
Gel. QRS : 0.04

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas
terasa sesak dan nyeri, diketahui dari hasil ECG pasien
tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari bahwa
pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang
harus diberikan sesegera mungkin dalam kurun waktu <
3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
Hal yang mendasari pasien mengalami STEMI = nyeri
dada, nafas sesak
ECG menunjukkan ST depresi dan T inverted
Terapy kurang dari 3 jam =
1. Bedrest
2. Pemberian oksigen 4 lpm
3. Pemberian ISDN 5 – 10mg sublingual
4. Pemberian aspirin
5. Pemberian morfin
6. Pertimbangkan pemberian fibrinolitik / PPCI kalau
ada

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa
saja yang termasuk kedalam golongan Synchronize dan
Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja Team
Dynamic..!!
Jawaban :
- Synchonize adalah shock energi rendah yaitu VT
dengan nadi 120-200j, SVT 100-120 j, AF 120-200j,
Af 100-120 j
- Unsynchronize adalah shock energi tinggi ada 2 yaitu
vetricular fibrilasi (vf) dan ventricular takikardi (vt)
tanpa nadi , dibagi atas monophastic 360j, biphastic
120-200j, dan bayi / anak kurang dari 8th 2-4 j/kgbb
max 9 j/kgbb

Team dynamic dibagi menjadi 6 =


1. Leader
2. Compresor
3. Ventilator
4. Defibrilator
5. Medicine
6. Recorder/dokumentasi
Di dalam sebuah tim mempunyai peran dan
tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi
dengan baik, dan dapat melakukan tanya jawab atau
berdiskusi dalam menyelesaikan tugas.

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan
istilah tersebut dan cara pengaplikasian dari Metode
START tersebut..!!
Jawaban :
START = SIMPLE, TRIAGE, AND, RAPID, TREATMENT
Cara mengaplikasikan =
- 0 = awal, panggil semua korban yang dapat berjalan
dan perintahkan pergi kesuatu tempat
- 1 = airway , tidak bernafas buka airway, bernafas
spontan tahap selanjutnya
- 2 = breating, napas spontan/tidak
- 3 = circulation , periksa nadi pergelangan tangan
- 4 = kesadaran , dapat mengikuti perintah atau tidak
Berguna untuk korban dalam jumlah banyak
9. Evakuasi dan Rujukan
Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan
pasien, alat apa saja yang di perbolehkan untuk
memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal,
serta jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
- Alat yang diperbolehkan untuk memindah pasien
susp trauma spinal = long spine boad dan log rolling
per 2 jam untuk mencegah dikubitus
- Protokol rujukan
10. Melakukan komunikasi dengan RS tujuan sebelum
melakukan rujukan meliputi : nama, usia, jenis kelamin,
anamnesa, dan terapi yang telah diberikan
11. Sebelum rujukan stabilkan dulu kondisi pasien yang
meliputi airway, breathing, circulation, disability
12. Informasi untuk petugas pendamping = pengelola jalan
nafas, terapi yang di berikan, GCS, dan kondisi yang
mungkin terjadi perubahan selama perjalanan
13. Pengelolaan selama transportasi = monitor TTV dan spo
2
14. Dokumentasi = permasalahan atau keadaan penderita
sebelum dirujuk , selama perjalanan dan setelah sampai
di RS, Terapi yang diberikan

3 SABTU, 14 Skill Station Ns. M. Agus


AGUSTUS CPR Anwar Ns.
2021 08.00 – Airway and Breathing Ign. Agung
selesai Interpretasi EKG Ponco N. Ns.
M. Chamdan
Stabilisasi Trauma & Evakuasi Na’imien
Initial Assesment
Defribilasi and Management Team
4 Minggu, 15 Post Test Smart
agustys 2021 Emergency
07.30 - 08.15 Team
08.15 - Skill Station Ns. M. Agus
selesai CPR Anwar Ns.
Initial Assesment Ign. Agung
Defribilasi and Management Team Ponco N. Ns.
M. Chamdan
Na’imien
Penutup Smart
Emergency
Team dan
Panitia PPNI
Blora

2. Lampiran

Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai