Anda di halaman 1dari 4

KONSEP KONSEP INITIAL ASSESSMENT

DISUSUN OLEH:
SITI HOERIAH E.0105.18.036

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2021
A. PENGERTIAN
Initial Assessment adalah suatu penilian kondisi awal korban maupun pasien yang dilakukan
dengan cepat dan tepat. Sehingga dengan adanya initial assessment ini penanganan korban
maupun pasien bisa dilakukan secara maksial tanpa membuang-buang waktu. Dalam initial
assesmet ada tim yang bertugas memberikan penilaian terkait kondisi korban maupun pasien.
Biasanya penilaian initial assessment berdurasi kurang dari 5 menit. Initial assessment
digunakan dalam penanganan gawat darurat seperti kecelakaan atau bencana alam yang
melibatkan lebih dari 1 orang.
B. PENILAIAN INITIAL ASSESSMENT
Dalam penilaian initial assessment ada 5 komponen yang harus dinilai, yaitu Airway,
Breathing, Circulation, Disability, Exposure atau lebih dikenal ABCDE. Tujuan dari
penilaian ABCDE adalah memberikan pengobatan yang menyelamatkan jiwa,
mengelompokan tingkat keparahan pasien sehingga bisa ditangani secara efektif dan efisien,
sebagai algoritma penilaian dan pengobatan, membangun kesadaran situasional yang sama dia
antara semua penyedia pengobatan, mengulur waktu untuk menefakan diagnosis dan
pengobatan.
C. MENGENAL ABCDE
1. A (Airway)
Apabila pasien memberi respon dengan suara normal maka jala napas itu
normal (paten). Tanda-tanda adanya obstruksi jalan napas atau jalan napas
yang terganggu adalah sebagai berikut :

 Adanya suara bising (seperti stridor)


 Sesak napas (kesulitan bernapas)
 Resirasi paradox
 Penurunan tingkat kesadaran
 Adanya suara mendengkur

Penanganan masalah Airway adalah :

 Head tilt and chin lift


 Pemberian oksigen
 Suction

2. B (Breathing)
Apakah ada sesak nafas ? pada komponen ini penilaian bisa dilakukan dengan
penilaian frekuensi respirasi, apakah normal ? Apakah lambat ? apalah terlalu
cepat ? Apakah tidak ada ? Apakah ada sianosis ? Berikut adalah penilaian
yang perlu dilakukan dalam tahap penilaian pernapasan :

Frekuensi

 Adanya retraksi dinding dada


 Perkusi dada
 Auskultasi paru
 Oksimetri (97%-100%)
Penanganan dalam maasalah pernapasan “

 Berikan posisi yang nyaman


 Menyelamatkan jalan napas
 Pemberian bantuan napas/oksigen
 Pemberian inhalasi
 Pemberian Ventilasi Bag-Mask
 Dekompresi ketegangan apabila ada pneumothorax

3. C (Circulation)
Pada penilaian sikulasi ini menitikberatkan pada penilaian tentang sirkulasi
darah yang dapat dilihat dengan penilaian sebagai berikut :

 Warna kulit
 Bekeringat
 CRV (Capillary Refill time)<2 detik
 Palpasi denyut nadi (60-100) menit
 Auskultasi jantung (sistolik 100-140 mmHg)
 Penilaian EKG

Penanganan masalah sirkulasi adalah sebagai berikut :

 Menghentikan pendarahan (apabila ada)


 Mengangkat kaki lebih tinggi dari kepala
 Akses intravena
 Pemberian infus saline

4. D (Disability)
Disability menilai tentang tingkat kesadaran, dapat dengan cepat dinilai
menggunakan metode AVPU :

 A (alert) – Kewaspadaan
 V (voice responsive) – Respon Suara
 P (pain responsive) – Respon Rasa Nyeri
 U (unresponsive) – Tidak Responsif
 Reflex pupil terhadap cahaya
 Kadar gula darah
 Gerakan (movement)

Penanganan masalah disability adalah sebagai berikut :

 Tangani jalan napas


 Manajemen pernapasan
 Manajemen sirkulasi
 Pemulihan posisi
 Manajemen glukosa untuk hipoglikemia
5. E (Exposure)
Adanya suatu trauma dapat mempengaruhi exposure, reaksi kulit, adanya
tusukan dan tanda-tanda lain yang harus diperhatikan. Dalam penilaian
exposure dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Eksposur kulit
 Keadaan suhu tubuh

Penanganan masalah exposure adalah sebagai berikut :

 Berikan perawatan untuk mengatasi trauma


 Ceri penyebab utama

Anda mungkin juga menyukai