Anda di halaman 1dari 3

ASSIGNMENT BTCLS

PRA HOSPITAL
Laki-laki 30 tahun BB 50kg mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sepeda motor menabrak tembok
dengan kecepatan 80 km/jam. Tidak menggunakan helm, terdapat luka di kepala, memar dada kanan
dan patah tulang paha kiri. Paramedic sampai ke TKP 2-menit kemudian, mendapati pasien tergeletak,
sadar dan mengeluh kesakitan.

TD 90/60 mmHg, RR: 28X/menit, HR 130x/menit, SpO2: 94%, S: 36.70C


Gambaran EKG Lead II Sinus tachycardia.

Primary Survey:
• Airway + C-spine control: Clear, sudah terpasang neck collar
• Breathing: Terpasang simple mask 6 liter/menit, SpO2 94%.
• Circulation:
- Direct Pressure di luka di kepala
- Terpasang bidai di femur kiri
- Neurovaskular intak
- Terpasang IV line 1-jalur, IV cath no 18 G cairan ringer 500cc
- Urine 10cc/30 menit
• Disability: GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor
• Exposure: tidak ditemukan perlukaan di belakang

IN HOSPITAL
1) Jelaskan proses Triage saat sampai di IGD rumah sakit!
a. SOAP
S: Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal sepeda motor menabrak tembok
dengan kecepatan 80 km/jam dan mengeluh kesakitan.

O: Mendapati pasien tergeletak, sadar. Terdapat luka di kepala, memar dada kanan dan
patah tulang paha kiri. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, RR: 28X/menit, HR
130x/menit, SpO2: 94%, S: 36.70C. Gambaran EKG Lead II Sinus tachycardia.

Primary Survey:
• Airway + C-spine control: Clear, sudah terpasang neck collar
• Breathing: Terpasang simple mask 6 liter/menit, SpO2 94%.
• Circulation:
- Direct Pressure di luka di kepala
- Terpasang bidai di femur kiri
- Neurovaskular intak
- Terpasang IV line 1-jalur, IV cath no 18 G cairan ringer 500cc
- Urine 10cc/30 menit
• Disability: GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor
• Exposure: tidak ditemukan perlukaan di belakang

b. Klasifikasi Triage: Level 1 (Mengancam nyawa)

2) Jelaskan tatalaksana Danger!


a. APD: Level 3
b. Ruangan: Suspect atau sebelum dilakukan tes pemeriksaan COVID-19 (Isolasi), apabila hasil
sudah keluar dan hasil negatif/non reaktif (Ruangan biasa)
c. Pasien: Posisikan pasien di brankart. Dan jangan lupa kunci roda brankart
Pasien tampak bingung, SpO2 93%, TD 80/50 mmHg, RR 30x/menit, HR 140x/menit, S 360C,
EKG Sinus Tachicardia
Cek respon: Sadar
Call for Help
3) Jelaskan penilaian dan tatalaksana Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure
dengan kondisi sebagai berikut:
• Airway
Terdengar gurgling, terpasang neck collar + LSB. SpO2 93%.
a. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk membebaskan jalan napas pasien? Suction
(tidak lebih 10 atau 15 detik)
b. Apa yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan tersebut?
Penurunan SPO2 ( berikan O2, nadi, TD
c. Anda harus menghentikan tindakan tersebut bila ditemukan adanya tanda-tanda?
Apabila SPO2, Nadi, TD menunjukan tanda perburukan
• Breathing
Pasien terpasang NRM 15 liter/menit, SpO 2 93%. Anda telah melakukan pemasangan
airway definitif namun SpO2 hanya 94%. Selanjutnya Anda melakukan penilaian IAPP
dengan hasil sebagai berikut:
Inspeksi: Jejas di dada kanan, pengembangan dada asimetris, RR 30x/menit, terdapat
distensi vena jugularis, tampak adanya paradoxical breathing
Auskultasi: Bunyi paru kanan melemah, Bunyi jantung (+)
Perkusi: Paru kanan hipersonor, kiri sonor
Palpasi: Fraktur segmental costae IV, V, VI dextra

d. Berdasarkan penilaian tersebut, kemungkinan diagnose pasien adalah Tension


pneumothorax dan flail chest Tindakan pertolongan pada pasien tersebut adalah
lakukan needle decompression dan berikan O2 dengan konsentrasi tinggi, kolaborasi
pemberian analgetic

• Circulation
- Direct pressure pada luka di kepala
- IV line terpasang 2-jalur, diberikan resusitasi RL 500cc tambahan
- Terpasang folley catheter, urin output saat ini 5cc/30menit
- Pembidaian pada femur sinistra, neurovascular intak
TD 80/50 mmHg, RR 10x/menit, HR 56x/menit, S 360C, EKG Sinus Bradikardia
e. Berdasarkan penilaian dan tindakan tersebut, langkah selanjutnya yang akan Anda
lakukan adalah konsul dokter untuk pemberian PRC

• Disability
Pasien mengalami penurunan kesadaran. Mata terbuka dengan rangsang nyeri, verbal
kata-kata jelas, motorik melokalisir nyeri.
f. Berapa GCS pada pasien E2M5V4
g. Pupil pasien an isokor. Langkah selanjutnya adalah Kaji luka tersembunyi (lepaskan
pakaian(izin terlebih dahulu), kemudian cegah hipotermi(diselimuti))
• Exposure
h. Baju pasien dibuka untuk menilai adanya perlukaan lain. Kemudian Anda melakukan
log roll ke arah Kiri

4) Saat Anda menyelimuti pasien untuk mencegah hipotermia, pasien tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda melakukan RJP, saat analisa irama tampak di monitor seperti di bawah ini:
a. Tindakan Anda selanjutnya adalah (Jenis irama ventrikuler takikardia) Cek nandi, Lalukan
Rjp 30:2, berikan shock 200 joule, kemudian lalukan Rjp 30:2, No medicine.
Dua menit berikutnya irama berubah menjadi seperti dibawah ini: irama asistol

b. Langkah apa yang harus Anda pastikan? Cek elektroda, cek lead 1 2 3, perbesar
gelombang
c. Setelah memastikan langkah di atas, tindakan selanjutnya adalah RJP 30:2, No shock,
berikan obat epinephrin 1 mg

Dua menit berikutnya tampak organize rhytm seperti dibawah ini: Irama sinus rhythm

d. Apa yang akan Anda lakukan? Cek nadi dan nafas


e. Nadi pasien tidak teraba, maka kondisi pasien tersebut disebut PEA (pulseless electrical
activity)
f. Tindakan Anda selanjutnya adalah kompresi 30:2
g. Dua menit berselang irama masih menunjukkan hasil yang sama dan teraba nadi 40
x/menit. Status pasien tersebut disebut sinus bradikardi
h. Napas pasien tidak ada, tindakan selanjutnya adalah Rescue breathing, diberikan
ventilasi 10-12x/mnt, selama 2 menit

Setelah 2-menit, nadi teraba dan napas ada. Pasien kemudian diobservasi dan dilakukan
penanganan lebih lanjut.

__SELESAI __

Anda mungkin juga menyukai