Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN KGD

“Scopp Stretcher”

OLEH

Kelompok 6
Ega Anggina 173110201
Husni Muriati 173110209
Muthiara Kurnia 173110216
Raihannisa Zuriati 173110223

Dosen Pembimbing:
Ns.Hj Sila Dewi Anggreni,M.Kep,Sp.KMB

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2019/2020
1. Defenisi Scoop Strectcher
Alternatif melakukan modifikasi teknik log roll adalah dalam penggunaan
scoop stretcher untuk transfer penderita. Penggunaan yang tepat alat ini akan
mempercepat transfer secara aman dari long spine board ke tempat tidur. Sebagai
contoh alat ini dapat digunakan untuk transfer penderita dari satu alat traspor ke alat
lain atau ke tempat khusus misalnya meja ronsen. Setelah penderita ditransfer dari
backboard ke tempat tidur dan scoop stretcher dilepas, penderita harus di reimobilisasi
secara baik ke ranjang/tandu.
Scoop stretcher bukan merupakan alat untuk membawa atau transportasi,
melainkan alat untuk mengangkat dan memindahkan. Proses pengangkatan sebaiknya
dilakukan oleh empat petugas dengan berada pada masing-masing sisi tandu.

Sebuah scoop stretcher memiliki struktur yang dapat dibagi secara vertikal
menjadi dua bagian, dengan berbentuk seperti ‘pisau’ kearah pusat yang dapat dibawa
bersama-sama di bawah tubuh pasien.
Dua bagian ditempatkan secara terpisah kedua sisi pasien, dan kemudian
dibawa bersama sampai klip penahan di bagian atas dan bawah kedua terkunci.
Scoop stretcher mengurangi kemungkinan gerakan yang tidak diinginkan dari
daerah terluka selama transfer pasien trauma, karena mereka mempertahankan pasien
dalam keselarasan terlentang selama transfer ke basket stretcher, vakum mattress atau
long spinal board).

2. Kelebihan
a. Panjang strecher bisa disesuaikan dengan tubuh pasien
b. Terbuat dari bahan paduan aluminium berkekuatan tinggi
c. Mudah digunakan-aman dan mudah sterilisasi dan bersih
d. Digunakan untuk rumah sakit, olahraga, ambulans, membawa pasien dan
orang yang terluka
e. Bisa diatur panjang pendeknya
f. Mudah dibongkar pasang
g. Dilengkapi strap untuk menahan posisi korban agar tidak terjatuh saat
evakuasi

3. Tahapan Penggunaan Scoop Stretcher :


1. perawat diharuskan mencuci tangan sebelum memindahkan pasien
2. Kenakan jas, maker, dan sarung tangan
3. sesuiakan panjang scoop stretcher dengan tinggi pasien
4. Buka kunci scoop stretcher dan pisah menjadi 2 bagian
5. Pasang Scoop Strecher secara bersama-sama, apabila pasien gemuk
dibantu dengan diposisikan miring saat memasang scoop stretcher,
pastikan kesegarisan kepala dan vertebrata.
6. Kunci scoop stretcher pastikan pasien tidak terjepit dan pergerakan pada
area kepala dan leher minimal.
7. Pasang sabuk pengaman dan perhatikan keamanan ketika mengangkat
pasien.
8. Pindahkan pasien ke tempat yang dituju. Jangan membawa pasien dengan
cara mundur, apabila berbalik arah harus memutar.
9. Letakkan scoop stretcher secara bersama-sama sesuai aba-aba, dan
pastikan keadaan scoop stretcher sejajar.
10. Bila sudah sampai tempat yang dituju, buka kunci scoop stretcher dan
buka scoop stretcher mejadi 2 bagian.
11. Rapikan pasien.
4. Indikasi Pemakaian Scoop Stretcher
Scoop stretcher digunakan kepada seluruh pasien baik itu dengan fraktur
ataupun kecelakaan lalu lintas dan juga kecelakaan kerja .

5. Kontra Indikasi Scopp Stretcher


Tidak ada kontra indikasi dalam penggunaan scoop stretcher ini.

Anda mungkin juga menyukai