Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS

DI PUSKESMAS LAPAI

Oleh :

Kelompok 4 III B

Arsil Rasyid Amanda

Fany Rahmadian

Hayatun Nabila Putrima

Laura

Muthiara Kurnia

Oktiarani Ginanti

Resti Andani

Tesa Sedana
PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2019/2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tanggal/Waktu :
Tempat : PUSKESMAS LAPAI
Sasaran : Pengunjung Puskesmas Lapai
Metode : Wawancara, ceramah, dan tanya jawab

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai
peningkatan glukosa darah (hiperglikemia), disebabkan karena ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan insulin. Insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk memfasilitasi
masuknya glukosa dalam sel agar dapat digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan
sel. Berkurang atau tidak adanya insulin menyebabkan glukosa tertahan di dalam darah
dan menimbulkan peningkatan gula darah, sementara sel menjadi kekurangan glukosa
yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan fungsi sel (Tarwoto,dkk,2012). Penyakit
ini sudah lama dikenal, terutama di kalangan keluarga, khususnya keluarga ‘berbadan
besar’ (kegemukan) dan pola hidup yang tidak sehat. Akibatnya, kenyataan menunjukkan
DM telah menjadi penyakit masyarakat umum, menjadi beban kesehatan masyarakat,
meluas dan membawa banyak kecacatan dan kematian (Bustan,2015).
Penyebab dari penyakit Diabetes Melitus adalah turunan dari keluarga, usia yang
mencapai 40 tahun, jenis kelamin, pola makan yang tidak sehat, penyakit degeneratif
lainnya, kurangnya aktifitas fisik, kebiaasaan yang tidak sehat, kegemukan, penyakit
mental, riwayat persalinan, virus dan bakteri (syamsiah,2017).

Gejala khas DM terdiri dari poliuria, polidipsia, polifalgia, penurunan berat badan yang
tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan gejala tidak khas DM di antaranya lemas,
kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, penglihatan kabur dan ditambah hasil
pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa darah puasa >126 mg/dl sudah
cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Untuk diagnosis DM diperiksa glukosa darah 2
jam sekali (Bhatt et al., 2016).

Berdasarkan WHO pada tahun 2016 prevelesnsinya prevelensi DM didunia mencapai


Afrika 111,3%, Amerika 72,6%, Kanada 139,6%, Eropa 55,7%, Asia bagian Timur
115,3%, Pasifik 67%.yaitu di China 137,3 juta , India 119,8 juta, United States 35,6 juta,
Brazil 20,3 juta, Maxico 21,8 juta, Indonesia 16,7 juta, Rusia 16,7 juta, Pakistan 16,1 juta,
Bangladesh 13,7 juta, Turki 11,2 juta (WHO, 2016).

Berdasarkanan International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017 menjelaskan


bahwa prevelensi DM didunia mencapai 327 juta dan diprediksikan pada tahun 2045
prevelensinya mencapai 438 juta sehingga setiap tahun DM meningkat. Sedangkan
prevelensi DM di Amerika Utara 35%, Afrika Utara 72%, Eropa 16%, Amerika Tengah
62%, Afrika 156%, Asia 84%, Fasifik 15% (WHO, 2016)

Menurut International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa kejadian diabetes di


Indonesia masih menunjukan peningkatan. Indonesia merupakan Negara peringkat ke 6
pada tahun 2017 setelahTiongkok, India, AmerikaSerikat, Brazil dan Meksiko dengan
jumlah penyandang diabetes pada usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang (Reskesdas,
2018).

Prevalensi penyakit Diabetes Melitus di Indonesia yaitu Pada usia 45-54 prevalensinya
sebesar 14.4%, usia 55-64 sebesar 19,6%, usia 65- 74 sebesar 19.6% dan usia lebih dari
75 sebesar 17,0%. (RIKESDAS, 2018) . Jumlah kunjungan pasien diabetes mellitus di
Puskesmas Lapai tiga bulan terakhir sebanyak 174 orang pasien. Diabetes mellitus
menjadi penyakit kedua terbanyak di Puskesmas Lapai.

Komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus itu bisa berupa masing- masing pada sistem,
Sistem kardiovaskuler : hipertensi, infark miokard, insufiensi coroner, Mata : retinopati
diabetika, katarak, Saraf: neuropati diabetika, Paru-paru : TBC, Ginjal : pielonefritis,
glumeruloskerosis, Hati : sirosis hepatis, Kulit : ganggren , ulkus (Bustan, 2015).

Peran perawat dalam meningkatkan pencegahan pada pasien dengan penyakit DM


dimana perawat sangat berperan dalam proses pencegahan maupun dalam proses
penyembuhan pasien, didalam pencegahan penyakit DM perawat sebagai educator
kesehatan tentang penyakit DM yang dialami pasien.

Pengetahuan mengenai perlunya diet ketat, latihan fisik, minum obat, serta pengetahuan
mengenai komplikai, pencegahan, maupaun perawatannya.Penanganan Diabetes Mellitus
dengan mengubah gaya hidup apabila tidak berhasil maka akan diberikan obat
antidiabetika semua penderita diabetes meliputi tipe 1 membutuhkan insulin, penderita
diabetes meliputi tipe 2 juga membutuhkan insulin apabila kadar gula darahnya tetap
tinggi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Diabetes Melitus

2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengertian Diabetes Melitus
b) Untuk mengetahui klasifikasi Diabetes Melitus
c) Untuk mengetahui penyebab Diabetes Melitus
d) Untuk mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus
e) Untuk mengetahui komplikasi Diabetes Melitus
f) Untuk mengetahui penatalaksanaan Diabetes Melitus

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Diabetes Melitus

2. Sasaran dan Target


a. Sasaran : Pengunjung Puskesmas Lapai
b. Target : Pengunjung Puskesmas dengan Diabetes Melitus dan Hipertensi

3. Waktu dan Tempat


a. Hari / Tanggal : Kamis,12 Maret 2020
b. Waktu :
c. Tempat : Puskesmas Lapai

4. Metode
Ceramah dan tanya jawab

5. Media dan alat


a. Infocus
b. Leptop
c. Leaflet
d. Lembar Balik

6. Pengorganisasian
a. Struktur
1) Moderator : Arsil Rasyid Amanda
2) Presenter : Laura
3) Fasilitator : Resti Andani
Hayatun Nabila Putrima
Fany Rahmadian
4) Observer : Oktiarani Ginanti
5) Dokumentator : Tesa Sedana
Muthiara Kurnia
b. Penugasan
a) Moderator
Tugas :
Membuka dan menutup acara kegiatan.

b) Presenter
Tugas :
Menyampaikan bahan diskusi dan mendemonstrasikan.

c) Fasilitator
Tugas :
Memfasilitasi kegiatan yang akan dilakukan.
Memotivasi peserta agar aktif dalam kegiatan.

d) Observer
Tugas :
Mengobservasi jalannya kegiatan dari awal hingga akhir.

e) Dokumentator
Tugas :
Mendokumentasikan kegiatan yang akan dilakukan.
1. Setting Tempat

Keterangan :

=Penyaji = Pembimbing

=Peserta = Moderator

=Fasilitator

= Observer

= Dokumentasi

D. MATERI (TERLAMPIR)
E. JADWAL KEGIATAN
N Kegiatan
Tahap Waktu Penyuluhan Sasaran
O
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan

3. Menanya perasaan dan 3. Menjawab


menggali pengetahuan
peserta terkait penyakit
diabetes mellitus
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan kontrak 5. Menyetujui
waktu
2. Inti 20 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak dan
a. Pengertian diabetes memperhatikan
mellitus
b. Klasifikasi diabetes
mellitus
c. Etiologi diabetes
mellitus
d. Manifestasi klinis
diabetes mellitus
e. Komplikasi
diabetes mellitus
f. Penatalaksanaan
diabetes mellitus
2. Memberikan 2. Bertanya
kesempatan untuk
bertanya.
3. Memberikan apresiasi 3. Mendengarkan
kepada peserta

3. Penutup 5 menit 1. Mengevaluasi materi 1. Menjawab dan


dengan cara mendengarkan
memberikan
pertanyaan
2. Menyimpulkan materi 2. Menjawab dan
bersama peserta mendengarkan
3. Membuat rencana 3. Menjawab dan
tindak lanjut bersama mendengarkan
peserta
4. Mengucapkan salam 4. Menjawab
penutup salam

F. KRITERIA EVALUASI

a. Evaluasi Struktur
a. 80 % pengunjung menghadiri kegiatan.
b. Alat yang digunakan infocus dan leaflet.
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana.
d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

b. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
b. Peserta antusias mengikuti penyuluhan.
c. Diharapkan 80% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. Diharapkan 80% materi yang disampaikan dipahami oleh peserta.
e. Peserta tidak meninggalkan ruangan saat kegiatan berlangsung.
f. Kesesuaian peran dan fungsi dari kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 80% peserta memahami materi dan mampu menyebutkan kembali
materi yang telah di sampaikan yaitu pengertian Diabetes Melitus, klasifikasi
Diabetes Melitus, patofisiologi Diabetes Melitus, penyebab Diabetes Melitus, , tanda
dan gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, penatalaksanaan Diabetes
Melitus.

Anda mungkin juga menyukai