Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

“”

Oleh :

Kelompok :

Al Hanifah Armes
Anita Rahayu
Auliya Faizah Lihayati
Chyntya Fulmi Yolanda
Fauziyah Adilhah
Shintia Lara Delfi
Rio Chandra Pratama
Rozalina Maizara

Dosen Pembimbing :

Ns. Suhaimi, S.Kep.M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

D-III KEPERAWATAN PADANG

2019
Klasifikasi Pasien Berdasarkan Derajat Ketergantungan

A. Definisi
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokkan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka. Dalam banyak sistem klasifikasi, pasien
dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan dan
kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan.

B. Tujuan Sistem klasifikasi Pasien


Tujuan klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai untuk
mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang
dibutuhkan pasien. Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien adalah untuk
menentukan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan nilai
produktivitas.
Setiap kategori deskriptor empat perawatan (aktifitas sehari-hari, kesehatan umum,
dukungan pengajar serta emosional, dan perlakuan sekitar pengobatan) dipakai untuk
menunjukkan karakteristik dan tingkat perawat yang dibutuhkan pasien di dalam
klasifikasi tersebut.
Klasifikasi pasien sangat menentukan perkiraan kebutuhan tenaga. Hal ini
dilakukan untuk menetapkan jumlah tenaga keperawatan sesuai dengan kategori yang
dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien di setiap unit.

C. Klasifikasi /Kategori Pasien


Klasifikasi pasien sangat diperlukan sehubungan dengan kebutuhan akan
perawatan selama 24 jam terus menerus, sehingga dapat menentukan kebutuhan
tenaga.
Ada beberapa kategori pasien dan jam perawatan yaitu :
1. Menurut Hanson
Kategori I : Self Care
Biasanya membutuhkan waktu 1 - 2 jam dengan waktu rata-rata
efektif, 1,5 jam / 24 jam.
Kategori II : Minimal Care
Biasanya membutuhkan 3 - 4 jam dengan waktu rata-rata efektif,
3,5 jam / 24 jam.
Kategori III : Intermediate Care
Biasanya membutuhkan 5 - 6 jam dengan waktu rata-rata efektif
5,5 jam / 24 jam.
Kategori IV : Modified Intensive Care
Biasanya membutuhkan 7 - 8 jam dengan waktu rata-rata efektif,
12 jam / 24 jam.
Kategori V : Intensive Care
Biasanya membutuhkan 10 - 14 jam dengan waktu rata-rata efektif,
12 jam / 24 jam.

2. Menurut Douglas
a. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, dengan kriteria:
1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
2) Ambulasi dengan pengawasan.
3) Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift.
4) Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
5) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

b. Perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam dengan kriteria:


1) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
2) Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.
3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
4) Folley catheter/intake output dicatat.
5) Klien dng pemasangan infus,persiapan pengobatan memerlkan prosedur

c. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/24jam dengan kriteria :


1) Segalanya diberikan/dibantu.
2) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam.
3) Makan memerlukan ngt, menggunakan terapi intravena.
4) Pemakaian suction.
5) Gelisah, disorientasi.
3. Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes 2002:
a. Asuhan keperawatan minimal
1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
2) Makan dan minum dilakukan sendiri.
3) Ambulasi dengan pengawasan.
4) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
5) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.

b. Asuhan keperawatan sedang


1) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
2) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

c. Asuhan keperawatan agak berat


1) Sebagian besar aktifitas dibantu.
2) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 – 4 jam sekali.
3) Terpasang folley cateter, intake output dicatat.
4) Terpasang infuse.
5) Pengobatan lebih dari sekali.
6) Persiapan pengobatan perlu prosedur

d. Perawatan maksimal
1) Segala aktifitas diberikan perawat.
2) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
3) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.
4) Penggunaan suction.
5) Gelisah/disorientasi
Kasus 2
Sebuah kamar operasi di rumah sakit sedang merencanakan kebutuhan tenaga perawat dan
tenaga lainnya. Perencanaan tenaga memakai pedoman sebagai berikut :
(1) Perencanaan memakai pedoman tingkat ketergantungan pasien : Operasi, operasi
sedang : 2 jam / 1 operasi, operasi ringan : 1 jam/1operasi
(2) Jumlah pasien sebagai berikut : operasi berat sebanyak 8 orang, operasi sedang 10
orang, dan operasi ringan 20 orang
(3) Jam kerja efektif setiap perawat → 7 jam per hari
(4) Libur hari minggu sebanyak 52 hari/ tahun
(5) Cuti tahunan 12 hari/tahun
(6) Hari libur naasional 14 hari/tahun
(7) Kebutuhan tenaga non keperawatan 10%

Tugas :
1. Hitung jumlah tenaga pelaksana keperawaatan, loss day dan tenaga
administrasi (Non kep)
2. Buat jadwal dinas satu minggu dengan ketentuan sbb : dinas pagi 47%, dinas
sore 36%, dinas malam 17%

Jawaban :
Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi
Operasi sedang : 2 jam/ 1 operasi
Operasi ringan : 1 jam/ 1 operasi

Pasien : Op. Berat : 8 orang


Op. Sedang : 10 orang
Op. Ringan : 20 orang
Perawat pelaksana : 5 x 8 : 40 jam / 1 operasi
2 x 10 : 20 jam / 1 operasi
1 x 20 : 20 jam / 1 operasi+
80 jam / 1 operasi = 11,4 = 11
7
Loss day : 52 + 12 +14 = 78
: 78 x 11 = 858 = 3 orang
287 287
Non keperawatan : 11 + 3x 10 = 1,4 = 1
100
11 + 3 + 1= 15 orang
Dinas pagi 45%
Dinas sore 36%
Dinas malam 19%
Presentase perawat dinas pagi, sore, malam :
Diambil dari perawat pelaksana :
1. Pagi = 5 → 11 x 45 : 100 = 5
2. Sore = 4 → 11 x 36 : 100 = 4
3. Malam = 2→ 11 x 19 : 100 = 2

Jadwal dinas
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
A P P P P P L L
B P P M M L S S
C P P S S M L L
D P P S S M L L
E P P S L L M M
F S S P P P M M
G S S P P S L L
H S S S P P P P
I P P M L S S S
J L L P S P P P
K L L P P S S S
L L L P P S S S
M S S M M P P P
N M M L L P P P
O M M L L P P P

Anda mungkin juga menyukai