Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Endometritis

Anes Sintia 173110195


Indri Yani 173110210
Laura 173110212
Resti Andani 173110223
 
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Elvia Metti,M.Kep,Sp.Mat
DEFINISI ENDOMETRIS

Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang


biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan.
Endometritis paling sering ditemukan setelah seksi osesare,
terutama bila sebelumnya pasien menderita korioamnionitis, partus
lama, atau pecah ketuban yang lama. Penyebab-penyebab lainnya
endometritis adalah jaringan plasenta yang tertahan setelah abortus
atau melahirkan.

Etiologi
Endometritis sering ditemukan pada wanita setelah seksio sesarea terutama bila
sebelumnya ada riwayat koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban yang lama. Hal-hal
yang menyebabkan pada wanita:
Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban

Pecahnya ketuban berlangsung lama.

Adanya pemeriksaan vagina selama persalinan dan disertai pecahnya


ketuban

Teknik aseptik tidak dipatuhi.

Manipulasi intrauterus (pengangkatan plasenta secara manual).

Trauma jaringan yang luas/luka terbuka.

Kelahiran secara bedah


1.Endometritis akut
Terutama terjadi pada masa post partum / post abortum.
Pada endometritis post partum regenerasi endometrium selesai pada
hari ke-9, sehingga endometritis post partum pada umumnya terjadi
sebelum hari ke-9. Endometritis post abortum terutama terjadi pada
abortus provokatus.

2.Endometritis kronik
Endometritis kronika tidak sering ditemui, oleh karena itu
infeksi yang tidak dalam masuknya pada miometrium, tidak dapat
mempertahankan diri, karena pelepasan lapisan fungsional darn
endometrium pada waktu haid
Gejala-gejala klinis endometritis kronik adalah leukorea dan
menorargia

Pada tuberkulosis:

1. Jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus.


2. Jika terdapat korpus alineum di kavum uteri.
3. Pada polip uterus dengan infeksi.
4. Pada tumor ganas uterus.
5. Pada salpingo – oofaritis dan selulitis pelvik.
PATOFISIOLOGI

Infeksi endometrium, atau decidua, biasanya hasil dari


penyebaran infeksi dari saluran kelamin yang lebih rendah. Dari
perspektif patologis, endometritis dapat diklasifikasikan sebagai
akut dan kronis. Endometritis akut dicirikan oleh kehadiran
neutrofil dalam kelenjar endometrium. Endometritis kronis
dicirikan oleh kehadiran plasma sel dan limfosit dalam stroma
endometrium. Dalam populasi nonobstetric, penyakit
inflammatory panggul dan prosedur invasive adalah predisposisi
yang paling umum untuk endometritis akut. Dalam populasi
obstetri, infeksi setelah bersalin adalah penyebab paling umum.
MANIFESTASI KLINIS

Pada endometritis yang tidak meluas penderita pada hari-hari


pertama merasa kurang sehat dan perut nyeri, mulai hari ke 3
suhu meningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam
beberapa hari suhu dan nadi menurun, dan dalam kurang lebih
satu minggu keadaan sudah normal kembali, lokhea pada
endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau.
Hal yang terakhir ini tidak boleh menimbulkan anggapan
bahwa infeksinya berat
TANDA DAN GEJALA

Takikardi 100-140 bpm.

Suhu 30 – 40 derajat celcius.

Menggigil.

Nyeri tekan uterus yang meluas secara lateral.

Peningkatan nyeri setelah melahirkan

Lokea sedikit dan tidak berbau/banyak, berbau busuk, mengandung darah


seropurulen.
PENYEBAB:

Infeksi endometrium yang disebabkan oleh bakteri yang


naik dari jalan lahir yang paling sering adalah penyebab
demam nifas endometritis juga disebut endomiometritis,
endoparametritis, an metritis. Temuan klinisnya antara lain
adalah kenaikan suhu yang tajam antara 38,3 dan 40C.,
menggigil, anoreksia, malaise, uterus nyeri tekan, kram
uterus,distensi ringan pada abdomen,leukositosis dengan
rentang dari 15.000-30.000 sel, takikardi dan lokia busuk
dalam jumlah sedang atau lokia yang jarang tidak berbau .
D:\SEMESTER IV\MATERNITAS\ENDOMETRITIS\A
SKEP ENDO.docx
D:\SEMESTER IV\MATERNITAS\ENDOMETRITIS\
WOC Asuhan Keperawatan Penyakit Endometriti
s.docx

Anda mungkin juga menyukai