Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : NURUL IZZAH S.Tr.Kep

NO.ABSEN : 30

INSTANSI : POLTEKKES SEMARANG KELAS ACEH

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
Initial Assessment adalah bagian terpenting dari semua proses penilaian korban atau
pasien dimana kita harus mengenali dan melakukan penanganan terhadap semua
keadaan yang mengancam nyawa korban. Initial assesment meliputi :
a. Danger (3 A : aman diri, aman pasien, aman lingkungan)
b. Cek respon
c. Call for help
d. Primary Survey
1) Airway dan control servikal Cek adanya sumbatan, missal: gurgling (lakukan
suction), snoring (pasang OPA), stridor. Control servikal diindikasikan pada
pasien dengan : 1) Trauma kapitis dengan penurunan kesadaran 2) Jejas
diantara klavikula 3) Multiple trauma 4) Biomekanik trauma
2) Breathing dan control ventilasi Evaluasi IAPP missal hemothoraks,
pneumothoraks lakukan control ventilasi dengan monitor frekuensi napas dan
SpO2 kemudian berikan Oksigenasi. Pemeriksaan problem breathing meliputi
inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi
3) Circulation dan control perdarahan (Cek tanda-tanda syok kemudian berikan
infus 2 jalur (iv katheter ukuran 18 G), Guyur cairan kristaloid (RL) 1L >> pada
dewasa pada anak 20ml/kgBB Evaluasi 500cc, jika nadi tidak teraba urgent
kebutuhan darah)
4) Disability dengan status neurologis, ukur GCS (E4M6V5), lateralisasi cek
pupil dan motoric
5) Ekposure : 1) Kaji semua anggota tubuh 2) Observasi bagian belakang (log
roll) 3) Cegah hipotermi Tindakan tambahan dalam primary survey yaitu
Folley catheter dan gastric tube
e. Re-evaluasi
f. Secondary survey
1) Monitor vital sign : HR, TD, SpO2, RR, Suhu
2) Anamnese : keluhan, obat, makan dan minum, penyakit penyerta, alergi,
kejadian
3) Pemeriksaan fisik Head to toe : bentuk, tumor, luka, sakit
4) Finger in every orifice : hidung, telinga, mulut, anus
5) Pemeriksaan penunjang : laboratorium, radiologi
g. Re-evaluasi
h. Pastikan pasien dirujuk atau tidak.

2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
Prinsip-prinsip pembidaian :
a. Cek PMS (pulse, motoric, sensorik) sebelum dan setelah pembidaian
b. Tutup luka dahulu
c. Ukuran bidai pada fraktur melewati 2 sendi
d. Pada dislokasi diantara 2 tulang Bidai direkomendasikan 3 sisi
e. Cek respon fisik dan psikis

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
Dewasa : 4 cc x 65 kgBB x 20% = 5200 cc/24 jam
Resusitasi awal 5200 : 2 = 2600 cc
kecepatan 15 tetes/menit
= 2600 : (4x6)
= 2600 :24
= 108 tetes/mnt

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
anak-anak : ( 2cc x 25 kg BB x 20 %) + ( 10 kg x 100 cc ) + (10 kg x 50 cc ) + (5 kg
x10 cc )/ 24 jam
resusitasi 8 jam pertama = 2550 : 2 = 1275 cc
jumlah cairan tetes per menit
= 1275 : (3x8)
=1275 : 24
= 53 tetes/mnt

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Klasifikasi trauma tumpul yaitu :
a. Tenaga kompresi/hantaman
b. Tenaga deselerasi
c. Akselerasi.
Kemungkinan cedera yang terjadi yaitu :
 Cedera panggul : patah tulang paha karena menahan beban berlebihan,
pislokasi sendi panggul, pislokasi lutut.
 Cedera abdomen : perlukaan/ruptur pada organ.
 Cedera dada : patah tulang rusuk, patah tulang dada, paru-paru, jantung dan
aorta.
 Cedera kepala : patah tulang leher

5. Konsep ECG

Jawaban
Irama : Sinus Takikardi
HR : 100-150 x/menit
Gel. P : Normal, setiap gelombang P selalu diikuti QRS
Interval PR : Normal (0.12 - 0.20 detik)
Gel. QRS : Normal (0.06 – 0.12 detik)

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan
sesegera mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
Pada pemeriksaan ECG didapatkan gambaran berupa depresi segmen ST <0,5 mm
di dua atau lebih sadapan yang berhubungan atau gelombang T yang inversi dalam
dan simetris. Dalam kurun waktu <3 jam, terapi yang harus diberikan adalah terapi
fibrinolotilik. Strategi invasif bukanlah pilihan atau terlambat lebih dari 60 menit.

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk
kedalam golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja
Team Dynamic..!!
Jawaban :
a. Synchronize (Kardioversi) adalah tindakan untuk mengubah irama jantung aritmia
menjadi irama jantung normal dengan energy listrik tinggi ke jantung pada saat
tertentu dalam siklus jantung, memulihkan aktivitas system konduksi jantung.
 Irama : Ventrikular Takikardi dengan nadi, Supra Ventrikular Takikardi, Atrial
Fibrilasi, Atrial Flutter
b. Unsyinchronize (Defibrillasi) adalah tindakan untuk mengubah irama jantung
aritmia menjadi irama jantung normal dengan energy listrik rendah ke jantung
pada saat acak dalam siklus jantung, dan merupakan tindakan resusitasi paling
efektif untuk serangan jantung yang terkait dengan fibrilasi ventrikel dan
takikardia. Tindakan untuk mengubah irama jantung aritmia menjadi irama jantung
normal dengan energy listrik rendah ke jantung pada saat acak dalam siklus
jantung, dan merupakan tindakan resusitasi paling efektif untuk serangan jantung
yang terkait dengan fibrilasi ventrikel dan takikardia.
 Irama : Ventrikular Fibrilasi, Ventrikular Takikardi tanpa nadi

Cara kerja Team Dynamic :


 Memahami peran dan tanggung jawab yang jelas
 Memahami keterbatasan masing-masing : leader harus mengetahui
keterbatasan setiap anggotanya, sedangkan anggota team tidak boleh
mencoba tindakan yang tidak dikuasai
 Intervensi konstruktif : dilakukan melalui komunikasi dua arah antara leader
dengan anggota timnya. Leader memberi instruksi untuk tindakan,
mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan, lalu memberi masukan kepada
anggota timnya.
 Saling berbagi pengetahuan : saling berbagi informasi terkait
perubahan kondisi pasien
 Review dan re-evaluasi : mengobservasi setiap perubahan yang signifikan
 Closed loop communication : ketua tim dalam memberikan instruksi dilakukan
dengan menyebut nama anggotanya, kemudian anggota tim terkait mengulangi
perintah yang dimandatkan
 Saling menghormati
 After action : anggota tim menyampaikan aspek teknis dan emosional atau
perasaan, lalu melakukan perbaikan tindakan di sesi selanjutnya.

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Metode triage START (simple triage & rapid treatment)
Saat bencana, prinsipnya adalah menyelamatkan nyawa sebanyak-
banyaknya. Penatalaksanaan dilakukan secara cepat dan tepat.
a. Awal : panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi ke
suatu tempat. Semua korban yang mengikuti instruksi ini dapat kartu hijau
b. Airway : penderita di liat masih bernafas atau tidak apabila tidak bernafas bukak
airway. Apabila setelah di buka jalan nafasnya masih tidak bernafas maka ke
kategori hitam apabila bernafas masuk kategiti merah, kalau pasien bernafas
spontan lalu lakukan tahap berikutnya.
c. Breathing : kalau bernafas < 30x/menit lakukan tahap berikutnya, apabila > 30
x/menit masuk kategori merah.
d. Sirkulasi : periksa nadi pergelangan tangan apabila teraba kecil dan cepat > 100
x/mnt masuk kategori merah, apabila teraba kuat lanjutkan tahap berikutnya.
Kalau CRT nya < 2 detik lanjut ke tahap berikutnya, kalau > 2 detik masuk
kategori merah.
e. Kesadaran / mental status : apabila pasien tidak mengikut perintah di beri tanda
merah, apabila dapat mengikuti perintah di beri tanda kuning / hijau.

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
Long spine board adalah Sebuah papan belakang, juga dikenal sebagai papan
tulang panjang (LSB), longboard, spineboard, atau papan, adalah sebuah perangkat
penanganan pasien digunakan terutama dalam pra-rumah sakit, dirancang untuk
immobilisasi gerakan dari pasien dengan cedera tulang belakang atau anggota
badan yang diduga. Tandu Sekop (Scoop Stretcher) Alternatif melakukan modifikasi
teknik log roll adalah dalam penggunaan scoop stretcher untuk transfer penderita.
Penggunaan yang tepat alat ini akan mempercepat transfer secara aman dari long
spine board ke tempat tidur.
Protokol rujukan adalah :
a. Memberikan data pasien terlebih dahulu ke pihak RS Yang akan dirujuk.
b. Stabilkan ABCD (Airway, breathing, circulation, disability).
c. Informasi untuk petugas pendamping, baik kebutuhan tindakan Dan kondisi
pasien.
d. Pengelolaan pasien selama transportation.
e. Dokumentasi.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai