Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Mariani, S.Kep., Ners

NO.ABSEN : 06

INSTANSI : Klinik Pratama Untan

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
 Danger artinya aman diri, aman lingkungan dan aman pasien
 Respon artinya cek verbal dan nyeri
 Call for Help artinya minta bantuan telpon 119
 Primary survey meliputi cek airway sambal kontrol sevikal, cek breathing sambil
kontrol ventilasi, cek circulation sambil kontrol perdarahan,cek disability atau
status neurologis ( GCS ), cek exposure atau kaji semua nggota tubuh yang lain
apakah masih ada cedera yang harus ditangani,, pasang folley catheter atau gastric
tube jika di perlukan
 Secondary survey meliputi mengecek vital sign, anamnesa pasien yang di singkat
menjadi KOMPAK ( Keluhan, Obat, Makan & Minum, Penyakit penyerta, Alergi
dan Kejadian ), pemeriksaan dari kaki sampai kepala meliputi bentuk, tumor luka
dan sakit, periksa hidung telinga , mulut dan anus serta lakukan pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium/radiologi dan jika diperlukan untuk di rujuk di
rujuk.

2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan luka
terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani pasien
tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
Prinsip-prinsip dalam melakukan penanganan luka dan pembidaian adalah:

 Bila perdarahan, lakukan kontrol perdarahan terlebih dahulu.


 Pada penderita sadar, katakanlah terlebih dahulu apa yang akan dilakukan
(membidai dapat menimbulkan rasa nyeri)
 Buka daerah yang cedera dan akan dilakukan pembidaian. Bila ada perhiasan yang
mengganggu pembidan, bukalah.
 Tutupi terlebih dahulu luka dengan kasa steril.
 Lakukan penarikan ringan pada ujung tungkai (kaki) atau ujung lengan. Apabila
ada krepitasi (bunyi gemeretak) jangan teruskan tarikan.
 Lakukan pembidaian dengan selalu melewati satu sendi sebelum patah, dan satu
sendi setelah patah (satu sendi proksimal, satu sendi distal). Pemasangan alat yang
kaku (papan, dll), minimal ada 2 sisi, walaupun bila terpaksa, satu sisi juga boleh.
Pada bagian sisi yang berlekuk, lakukan penyanggahan dengan sesuatu yang lunak
(bantal kecil, dsb). Bila tidak ada alat yang kaku, dapat dilakukan imobilisasi ke
tubuh, misalnya dengan membalut lengan ke tubuh atau membalut tungkai ke
tungkai yang sehat

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
2cc x 65 kg x 20%= 2600 cc/24 jam
Resusitasi awal 2600 cc : 2 = 1300 cc/ 6 jam = 1300 cc x 15 tts / 360 menit = 54 tts /
menit

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan
yang diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
2ccx 25 kg x 20 % = 1000 cc/24 jam
8 jam pertama 500 cc / 8 jam = 500 cc x 20 tts / 480 menit = 20 tts / menit

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
 Fase 1 : Kemungkinan cedera patah tulang pahah karena menahan beban
berlebihan, dislokasi sendi panggul, dan dislokasi lutut
 Fase 2 : Kemungkinan cedara abdomen ( perlukaan /rupture pada organ ),
cedara dada ( patah tulang rusuk, patah tulang dada, paru-paru, jantung dan aorta )
 Fase 3 : Cedera Kepala dan patah tulang leher
 Fase 4 : Fraktur servikal sampai kogsigis, patah tulang leher tanpa head rest
serta multiple trauma

5. Konsep ECG

Jawaban
Irama : Sinus
HR : 150x/menit
Gel. P : Ada
Interval PR : Normal
Gel. QRS : Sempit

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan sesegera
mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
Nyeri dada tepikal, hasil EKG terdapat ST Elevasi dan terapi yang diberikan Oksigen,
Nitrat Sublingual 5 mg boleh di ulang 3 kali interval 5 menit bila nyeri belum
berkurang, Clopidogrel loading 300 mg, aspilet loading 320 mg, morfin bila nyeri
dada tidak menghilang dengan nitrat. Setelah terapi awal dapat di lakukan primary
PCI atau fibrinolitik bila di fasilitas Kesehatan tidak terdapat fasilitas PCI

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk kedalam
golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja Team
Dynamic..!!
Jawaban :
 Synchronize adalah tindakan elektif atau emergensi untuk mengobati takiaritrmia
dengan cara diberikan aliran listrik, biasanya dengan energi yang rendah dan
disinkronkan dengan gelombang R, maksudnya aliran listrik kejut diberikan pada
puncak gelombang R. Ini di berikan pada pasien dengan gambaran irama EKG VT
tanpa nadi, SVT ( Supra Ventriculer Takikardi ), AF ( Atrial Fibrilasi ), serta AF (
Atrial Fluter)
 Unsyinchronize adalah pengobatan yang sering dilakukan pada kegawatan
disritmia jantung dan ventrikuler fibrilasi. Defibrilasi terdiri dari penghantaran
dosis terapetik energi listrik kepada jantung dengan alat yang disebut dengan
DEFIBRILATOR. Ini diberikan pada pasien dengan Ventrikel Fibrilasi ( VF ) dan
Ventrikel Takikardi ( VT ) tanpa Nadi
 Cara Kerja Team Dynamic antara lain peran & tanggungjawab yang jelas antara
lain membuka jalan napas, memasang monitor/defebrilasi serta memang infuse,
meneri obat/ terapi cairan, cara berkomunikasi & bagaimana yerkomunikasi yang
baik serta tanya jawab serta diskusi

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
START adalah Simple, Triage, And, Rapid dan Treatmen dan di aplikasi untuk kasus
dengan jumlah korban yang banyak. Pengkajian 60 detik berdasarkan ventilasi,
perfusi, dan nadi radialis serta status neurologi serta koreksi ditempat yang
mengancam nyawa.
Metode START antara lain :
 Awal
Panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi ke sesuatu
tempat. Semua korban yang mengikuti instruksi ini dapat kartu Hijau
 Airway
Penderita terdekat masih bernapas atau tidak, tidak bernapas dapat kartu Hitam,
bila Kembali bernafas dapat kartu Merah
 Breathing
Napas spontan, napas > 30 x / menit dapat kartu Merah, jika < 30 x/ menit masuk
ke tahap selanjutnya
 Cek Capillary Refil
Jika > 2 detik dapat kartu Merah, jika < 2 detik masuk ke tahap selanjutnya
 Circulation
Nadi teraba kecil dan cepat dapat kartu Merah, jika nadi teraba kuat masuk tahap
selanjutnya
 Kesadaran
Jika tidak mengikuti perintah dapat kartu Merah dan jika mengikuti perintah dapat
kartu Kuning

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
Pada manajemen pre-hospital dianjurkan penggunaan cervical hard collar pada hard
backboard terpasang pada pasien dengan tujuan mobilisasi posisi normal vertebra
(spinal alignment). Pasien dengan cedera spinal sebaiknya dirujuk ke rumah sakit
dengan trauma center yang kompeten. Rumah sakit harus memiliki kemampuan
modalitas neuroimaging dengan ketersediaan ahli bedah ortopedi atau bedah saraf.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai