Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Hariska Joko Sriyanto

NO.ABSEN : 16

INSTANSI : Medical PT Pertamina Patra Niaga RJBT

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
Algoritma initial assessment : Danger - Respon - Call for help - Primary survey (A-G)
- Reevaluasi - Secondary survey - Reevaluasi – Rujuk
a. Danger : pastikan 3A (Aman diri, Aman pasien, Aman lingkungan)
b. Respon : alert (sadar), verbal (respon terhadap suara) pasien berespon
terhadarangsangan suara, unrespon (tidak sadar) lakukan algoritma BTLS
c. Call for help
d. Primary survey
1) Airway, dengan kontrol servikal dengan cara manual atau menggunakan alat
(neck collar) apabila ada sumbatan seperti
- gurgling lakukan suction, jika darah/muntah banyak
- snoring berikan OPA (tanpa gangguan reflek) dan NPA (jika ada gangguan
reflek)
- crowing berikan ET
perhatikan kontraindikasi dan indikasi dari masing-masing alat bantu jalan
nafas lakukan reevaluasi
2) Breathing, dengan kontrol ventilasi dengan cara cek frekuensi napas, saturaksi
oksigen dengan alat pulse oximeter setelah itu evaluasi IAPP inspeksi,
auskultasi, perkusi dan palpasi) untuk mengatahui penyebab kemungkinan
terjadinya masalah pada breathing diakibatkan karena adanya trauma thoraks,
seperti:
a. tension pneumothoraks: needle decomprasi
b. open pneumothoraks : occlusife dressing
c. flail chest: posisi nyaman serta pemberian oksigen
d. hematoraks: pemberian oksigen
e. temponade jantung: perikardiosintesis
setelah itu lakukan reevaluasi

3) Circulation, dengan kontrol perdarahan dengan cara direct pressur, elevation.


point pressure, splinting (pembidaian). setelah itu cek tanda - tanda syok,
seperti akral, nadi, sianosis, lakukan penatalaksanaan dengan cara pasang
infus 2 jalur, pasang foley catheter

4) Disability, cek status neurologis GCS: E4 V5 E6 , Laterasi: Pupil: bentuk pupil,


ukuran pupilmotorik

5) Exposure, kaji semua anggota tubuh, observasi bagian belakang dengan log
roll, cegah hipotermi dengan diberikan selimut

e. Secondary survey
- Heart monitor untuk mengetahui irama jantung
- Vital sign: TD,RR,N,S
- Anamnesa (KOMPAK) Keluhan Obat Makanan Penyakit Alergi Kejadian
- Head to toe : Bentuk, tumor, luka, sakit
- Finger in every oriffic
- Pemeriksaan penunjang : lab dan radiologi
- Rujuk

2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
1. Cek nadi dan pernafasan.
2. Pastikan daerah luka.
3. Bersihkan daerah sekitar luka.
4. Control perdarahan bila ada
5. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang parah.
6. Beri penutup luka dan balut jika perlu.
7. Lakukan pembidaian ukur terlebih dahulu pada fraktur melewati 2 sendi, pada
dislokasi antara 2 tulang
8. Bidai di rekomendasikan 3 sisi

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
Dewasa = 4 cc x kg BB x % Luka Bakar
= 4 cc x 65 kgBB x 20%
= 5200 cc/24 jam.
Resusitasi awal 5200:2= 2600 cc Jumlah cairan yang diberikan sebagai resusitasi
awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit = 2600 : (4 x 6) = 108,33 = 108 tetes/menit.

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
- Anak-anak = (2 cc x 25 kgBB x 20%) + ( 10 kg x 100 cc) +
(10 kg x 50 cc) + (5 kg x 10 cc) / 24 Jam
= (1000 + 1000+ 500+ 50)
= 2550cc/24 Jam
- Resusitasi 8 jam pertama = 2550 : 2 = 1275 cc
- Jumlah cairan tetes per menit
= 1275 : (3 x 8)
= 1275 : 24
= 53 tetes/ menit

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
- Mechanism of Trauma terbagi manjadi 4 , yaitu : trauma tumpul, trauma tusuk,
trauma thermal dan trauma ledakan.
- Klasifikasi trauma tumpul terdiri dari :
a. Tenaga kompresi atau hantaman
b. Tenaga deselerasi
c. Akselerasi
- Trauma tumpul sendiri, kemungkinan cedera saat mengalami benturan atau
tekanan tumpul terdiri dari :
1. Pada ekstermitas bawah, patah tulang paha karena menahan beban berlebih,
dislokasi sendi panggul, dislokasi sendi lutut.
2. Pada cedera tumpul dada dan abdomen. Perlukaan ruptur pada organ, patah
tulang rusuk, patah tulang dada, paru paru, jantung Dan aorta.
3. Cedera kepala, patah tulang leher, fraktur serfikal - koksigis, multiple trauma.

5. Konsep ECG

Jawaban
- Irama : Reguler
- HR : 100-150x per menit
- Gel. P : normal, setiap gelombang P selalu diikuti QRS
- Interval PR : normal (0.12 - 0.20 detik)
- Gel. QRS : normal (0.06 - 0.12 detik)
- Interpretasi : Sinus Takikardi

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan
sesegera mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
STEMI pada pasien dapat ditandai dengan nyeri dada > 20 menit. Pada
pemeriksaan ECG didapatkan gambaran berupa depresi segmen ST <0,5 mmdi dua
atau lebih sadapan yang berhubungan atau gelombang T yang inversi dalam dan
simetris.
Penatalaksanaan yang harus segera dilakukan antara lain :
- Bedrest
- Pemberian oksigen 4-5 lpm
- Pemberian nitrate / nitroglycerin
- Pemberian aspirin atau anti platelet terapi (160-325 mg kunyah)
- Pemberian morfin
- Pemberian clopidogrel

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk
kedalam golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja
Team Dynamic..!!
Jawaban :
a. Synchronize (Kardioversi) adalah tindakan untuk mengubah irama jantung
aritmia menjadi irama jantung normal dengan energy listrik tinggi ke jantung
pada saat tertentu dalam siklus jantung, memulihkan aktivitas system konduksi
jantung.
- Irama : Ventrikular Takikardi dengan nadi, Supra Ventrikular Takikardi, Atrial
Fibrilasi, Atrial Flutter
b. Unsyinchronize (Defibrillasi) adalah tindakan untuk mengubah irama jantung
aritmia menjadi irama jantung normal dengan energy listrik rendah ke jantung
pada saat acak dalam siklus jantung, dan merupakan tindakan resusitasi paling
efektif untuk serangan jantung yang terkait dengan fibrilasi ventrikel dan
takikardia. tindakan untuk mengubah irama jantung aritmia menjadi irama
jantung normal dengan energy listrik rendah ke jantung pada saat acak dalam
siklus jantung, dan merupakan tindakan resusitasi paling efektif untuk serangan
jantung yang terkait dengan fibrilasi ventrikel dan takikardia.
- Irama : Ventrikular Fibrilasi, Ventrikular Takikardi tanpa nadi

Cara kerja Team Dynamic :


a. Memahami peran dan tanggung jawab yang jelas
b. Memahami keterbatasan masing-masing : leader harus mengetahui
keterbatasan setiap anggotanya, sedangkan anggota team tidak boleh
mencoba tindakan yang tidak dikuasai
c. Intervensi konstruktif : dilakukan melalui komunikasi dua arah antara leader
dengan anggota timnya. Leader memberi instruksi untuk tindakan,
mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan, lalu memberi masukan kepada
anggota timnya.
d. Saling berbagi pengetahuan : saling berbagi informasi terkait perubahan
kondisi pasien
e. Review dan re-evaluasi : mengobservasi setiap perubahan yang signifikan
f. Closed loop communication : ketua tim dalam memberikan instruksi dilakukan
dengan menyebut nama anggotanya, kemudian anggota tim terkait mengulangi
perintah yang dimandatkan
g. Saling menghormati
h. After action : anggota tim menyampaikan aspek teknis dan emosional atau
perasaan, lalu melakukan perbaikan tindakan di sesi selanjutnya.

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Metode triage START (simple triage & rapid treatment)
Saat bencana, prinsipnya adalah menyelamatkan nyawa sebanyak banyaknya.
Penatalaksanaan dilakukan secara cepat dan tepat. Fokus penatalaksanaan
START Triage adalah dengan memperhatikan 3 hal, yaitu :
R : Respiration (RR : 10-30 x permenit)
P : Perfusion and Pulses (CRT < 2 detik, terdapat nadi radialis)
M : Mental status (Mampu melakukan perintah sederhana)

Mengkaji kondisi pasien dengan mempertimbangkan R-P-M


a. Penyintas yang bisa berjalan dan perdarahan minor = Triase Hijau
b. Respiration
1) Bernapas spontan, tapi >30 x/menit = Triase Merah
2) Bernapas spontan, normal <30 x/menit, dilanjutkan cek Perfusion.
3) Nadi normal, dilanjutkan cek Mental status. Dapat
mengikuti perintah ringan = Triase Kuning
4) Nadi normal, tidak dapat mengikuti perintah ringan = Triase Merah
5) CRT >2 detik, Nadi >100x/menit = Triase Merah
6) Tidak bernapas spontan, buka jalan napas. ADA Napas = Triase Merah
7) Tidak bernapas spontan, setelah dibuka jalan napas, tetap tidak ada
napas = Triase Hitam
c. Klasifikasi
1) Label hijau : prioritas III
2) Label kuning : prioritas II
3) Label merah : prioritas I
4) Label hitam : prioritas 0

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :

a. Alat yang diperbolehkan untuk memindahkan pasien dengan suspect trauma


spinal adalah long spine board, dengan cara korban distabilisasi di atas papan.
Korban dengan susp trauma spinal ditandai dengan adanya bau feses, bau
kencing, priapismus dan biomekanik.
b. Protokol Rujukan ke RS tujuan :
1) Sebelum melakukan rujukan harus melakukan komunikasi dengan
memberikan informasi ke rs rujukan tentang :
a) Identitas penderita; nama, umur, jenis kelamin, dll
b) Hasil anamnesis penderita dan termasuk data pra rs
c) Penemuan awal pemeriksaan dengan respon terapi
2) Sebelum rujukan
Sebelum dirujuk distabilkan terlebih dahulu, dengan memperhatikan :
a) Airway : memasang OPA bila perlu intubasi
b) Breathing : menentukan laju pernapasan, memberi oksigen bila perlu
ventilasi
c) Circulation : menghentikan perdarahan, memasang infus 2 jalur bila
diperlukan, menentukan jenis cairan, memberbaiki kehilangan darah bila
perlu teruskan selama transportasi, memasang kateter urin, memonitor
kecepatan dan irama jantung.
d) Disability : menilai tingkat kesadaran (GCS), menilai ulang setiap 30
menit 1 jam, melaporkan setiap ada penurunan GCS.
3) Informasi untuk petugas pendamping
a) Pengelolaan jalan napas
b) Cairan yang telah atau akan diberikan
c) Prosedur khusus yang mungkin diperlukan
d) GCS, resusitasi, dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dalam perjalanan
4) Pengelolaan selama transport
a) Memonitor tanda-tanda vital dengan pulse oxymetri
b) Membantu kardio respirasi bila diperlukan
c) Memberikan darah bila diperlukan
d) Memberikan obat-obatan sesuai instruksi dokter atau sesuai protap
e) Melakukan komunikasi dengan dokter selama transportasi
5) Dokumentasi
a) Permasalahan penderita
b) Terapi yang telah diberikan
c) Keadaan penderita saat akan dirujuk dan selama dirujuk

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai