Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Ermas Suryatama

NO.ABSEN : 11

INSTANSI : RSU Muhammadiyah Metro

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
1. Danger -> 3A (Aman diri, Aman Lingkungan, Aman Pasien)
2. Respon -> Mulai dari Alert, jika tidak respon lanjut Verbal, kemudian Pain. Jika
diberi respon nyeri tetap Unrespon, lanjut ke algoritma selanjutnya
3. Call for Help
4. Primary Survey -> Meliputi Airway + Kontrol Servikal, Breathing + Kontrol
Ventilasi, Circulation + Kontrol Perdarahan, Disability dan terakhir Exposure. Jika
A sd E sudah paten dan stabil. Lanjut ke Tambahan yaitu Folley Catheter dan
Folley Catheter. Setelah A sd F sudah dilakukan. Tetap lakukan Re-Evaluasi
5. Secondary Survey, meliputi :
• Anamnesa, dapat dilakukan dengan Teknik KOMPAK (Keluhan, Obat, Makan
& minum terakhir, Penyakit penyerta, Alergi dan kejadian)
• Head to Toe Examination, cari adanya BTLS (Perubahan bentuk anatomis,
Tumor, Luka dan adanya rasa sakit)
• Finger in Every Orifice, Periksa semua lubang mulai dari hidung, telinga,
mulut dan anus
• Pemeriksaan Penunjang, seperti laboratorium dan radiologi
• Rujuk untuk tatalaksana lanjutan
2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
1. Melakukan Direct Pressure terlebih dahulu pada luka yang terbuka, untuk
meminimalisir dan menghindari syok hipovolemik karena perdarahan akibat luka
terbuka. Setelah melakukan Direct Pressure dan perdarahan tidak tembus,
dilanjutkan dengan pembalutan dan Elevasi.
2. Cek PMS (Puls, Motorik, Sensorik) terlebih dahulu pada bagian punggung dan
telapak kaki kanan, setelah itu Immobilisasi kaki kanan dengan Pembidaian
melewati 2 sendi mulai dari sisi proximal sendi lutut hingga distal dari
pergelangan kaki. Setelah selesai dibidai, cek Kembali PMS pada punggung dan
telapak kaki kanan untuk menghindari/meminimalisir terjadinya compartment
syndrome.

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
=(2cc*65kgBB*20%)/24jam
=2600cc/24jam

Resusitasi Awal
=1300cc/(8-2)jam
=1300cc/6jam

=(1300cc*15tts)/360m
=54 tts/menit

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
Dewasa dan Anak >14 Tahun (Non Electrical Injury)
=2cc/kgBB/%luka bakar/24jam
=(2cc*25kg*20%)/24jam
=1000cc/24jam

Resusitasi Awal
=500cc/8jam

=(500cc*20tts)/480m
=20,8 di bulatkan 21 tts/menit

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Trauma Tumpul adalah trauma yang disebabkan oleh benda yang memiliki
permukaan tumpul. Trauma Tumpul di klasifikasikan menjadi 2 mekanisme utama
yaitu :
1. Cedera akselerasi (kompresi), merupakan suatu kondisi trauma tumpul langsung
ke area abdomen atau bagian pinggang
2. Cedera deselerasi (perlambatan), adalah suatu kondisi dimana suatu
peregangan yang berlebihan memberikan manifestasi terhadap cedera
intraabdomen.

5. Konsep ECG

Jawaban
Irama : Teratur
HR : 150x/m
Gel. P : Normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Kesimpulan : Sinus Takikardi

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan
sesegera mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban :
Karena Tn.B mengalami 2 dari 3 kriteria ACS yaitu adanya keluhan nyeri dada, nafas
terasa sesak dan nyeri. Serta Pada pemeriksaan ECG pada Tn.B, ditemukan adanya
ST Elevasi >0,1mv dari garis elektif.

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk
kedalam golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja
Team Dynamic..!!
Jawaban :
• DC Shock adalah pengobatan yang menggunakan aliran listrik dalam waktu yang
singkat dengan tujuan mengembalikan irama jantung yang Aritmia atau Disritmia
ke irama sinus. DC Shock sendiri dibagi menjadi 2 menurut kegunaanya yaitu :
1. Syncronize atau Cardioversi, Irama yang termasuk adalah VT dengan nadi,
Supra Ventriculer Takikardi), AF (Atrial Fibrilasi) dan Af (Atrial fluter)
2. Unsyncronize atau Defibrillasi, Irama yang termasuk adalah VF (Ventricular
Fibrilasi) dan VT (Ventricular Takikardi) Tanpa Nadi.
• Cara Kerja Team Dynamic :
1. Role & Responsibilites atau Pembagian peran dan tanggung jawab yang
jelas. Yang terdiri dari Leader, Compressor, Ventilator, Defibrilator, Medicine
dan Recorder
2. Communication atau Melakukan komunikasi yang baik. Komunikasi dilakukan
secara dua arah, serta menggunakan Closed-Loop Communication untuk
mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan dalam perawatan.
3. Coaching & Debriefing, Memperbaiki performa dalam pemberian Tindakan,
serta dapat mengidentifikasi system kekuatan dan kelemahan tim.

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Istilah START (Start Triage and Rapid Treatment) pada TRIAGE Bencana adalah
Sistem triase yang sederhana dan mudah digunakan atau diterapkan dalam
pemilihan menggunakan warna merah, kuning, hijau, hitam. Metode ini sangat
berguna untuk kasus bencana dengan jumlah korban yang banyak. Pengkajian
dilakukan selama 60 detik berdasarkan Ventilasi – Perfusi dan Nadi Radialis serta
Status Neurologi. Pada kondisi yang mengancam nyawa, dilakukan koreksi di
tempat.
Pengaplikasianya dimulai dari :
• Awal, yaitu dengan memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan
memerintahkannya berkumpul di titik kumpul/Assembly Point. Semua korban yg
mengikuti instruksi diberi label hijau.
• Airway, Periksa korban selanjutnya dari yang terdekat dengan kita. Nilai
Airwaynya apakah korban masih bernapas? Jika tidak bernapas buka airway.
Jika setelah dibuka tetap tidak bernapas beri label hitam, dan jika Kembali
bernapas beri label merah. Untuk korban yang napasnya spontan, lanjut ke step
selanjutnya.
• Breathing, jika korban napas spontan, hitung RR korban. Jika RR >30x/m beri
label merah dan RR <30x/m lanjut ke tahap selanjutnya
• Circulation, Cek capillary refillnya. Jika CRT >2 detik beri label merah, dan jika
CRT <2detik lanjutkan step selanjutnya. Apabila CRT sulit di nilai, periksa nadi
pada pergelangan tangan, bila teraba kecil dan cepat beri label merah, dan jika
teraba kuat, lanjut ke step selanjutnya
• Kesadaran, Cek kesadaran pasien, apakah korban dapat mengikuti perintah?
Jika tidak dapat mengikuti perintah beri label merah, dan jika dapat mengikuti
perintah beri label Kuning

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
Moving Equipment yang dapat di gunakan pada kasus pasien Suspect Trauma
Spinal yaitu Long Spine Board (LSB).
Protokol Rujukan :
1. Sebelum melakukan rujukan harus melakukan komunikasi dengan memberikan
informasi ke RS rujukan tentang :
• Identitas penderita meliputi nama, umur, kelamin, dll.
• Hasil anamnesis penderita dan termasuk data pra RS
• Penemual awal pemeriksaan dengan respon terapi
2. Sebelum dirujuk, stabilkan pasien terlebih dahulu meliputi :
• Airway : Atasi Stridor, Snoring, Crowing dll
• Breathing : Tentukan laju pernapasan, oxygen, bila perlu ventilasi
• Circulation : Hentikan perdarahan jika ada, Pasang infus 2 jalur bila perlu,
tentukan jenis cairan, perbaiki kehilangan darah, bila perlu teruskan selama
trasportasi, Pemasangan Kateter urin, serta monitoring kecepatan dan irama
jantung.
• Disability : Nilai Kesadaran (GCS), Nilai Ulang tiap 30 menit sd 1 jam, dan
Laporkan setiap ada penurunan GCS
3. Informasi untuk petugas pendamping
• Pengelolaan jalan napas
• Cairan yang telah atau akan diberikan
• Prosedur khusus yang mungkin diperlukan
• GCS< Resusitasi, dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam
perjalanan.
4. Pengelolaan selama transport :
• Monitor tanda-tanda vital dengan Pulse Oxymetri
• Bantu kardio respirasi bila diperlukan
• Pemberian darah bila diperlukan
• Pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter atau sesuai protap
• Melakukan komunikasi dengan dokter selama transportasi
5. Dokumentasi
• Permasalahan penderita
• Terapi yang telah diberikan
• Keadaan penderita saat akan dirujuk dan selama dirujuk
~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai