NO.ABSEN : 11
1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
1. Danger -> 3A (Aman diri, Aman Lingkungan, Aman Pasien)
2. Respon -> Mulai dari Alert, jika tidak respon lanjut Verbal, kemudian Pain. Jika
diberi respon nyeri tetap Unrespon, lanjut ke algoritma selanjutnya
3. Call for Help
4. Primary Survey -> Meliputi Airway + Kontrol Servikal, Breathing + Kontrol
Ventilasi, Circulation + Kontrol Perdarahan, Disability dan terakhir Exposure. Jika
A sd E sudah paten dan stabil. Lanjut ke Tambahan yaitu Folley Catheter dan
Folley Catheter. Setelah A sd F sudah dilakukan. Tetap lakukan Re-Evaluasi
5. Secondary Survey, meliputi :
• Anamnesa, dapat dilakukan dengan Teknik KOMPAK (Keluhan, Obat, Makan
& minum terakhir, Penyakit penyerta, Alergi dan kejadian)
• Head to Toe Examination, cari adanya BTLS (Perubahan bentuk anatomis,
Tumor, Luka dan adanya rasa sakit)
• Finger in Every Orifice, Periksa semua lubang mulai dari hidung, telinga,
mulut dan anus
• Pemeriksaan Penunjang, seperti laboratorium dan radiologi
• Rujuk untuk tatalaksana lanjutan
2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
1. Melakukan Direct Pressure terlebih dahulu pada luka yang terbuka, untuk
meminimalisir dan menghindari syok hipovolemik karena perdarahan akibat luka
terbuka. Setelah melakukan Direct Pressure dan perdarahan tidak tembus,
dilanjutkan dengan pembalutan dan Elevasi.
2. Cek PMS (Puls, Motorik, Sensorik) terlebih dahulu pada bagian punggung dan
telapak kaki kanan, setelah itu Immobilisasi kaki kanan dengan Pembidaian
melewati 2 sendi mulai dari sisi proximal sendi lutut hingga distal dari
pergelangan kaki. Setelah selesai dibidai, cek Kembali PMS pada punggung dan
telapak kaki kanan untuk menghindari/meminimalisir terjadinya compartment
syndrome.
3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
=(2cc*65kgBB*20%)/24jam
=2600cc/24jam
Resusitasi Awal
=1300cc/(8-2)jam
=1300cc/6jam
=(1300cc*15tts)/360m
=54 tts/menit
Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
Dewasa dan Anak >14 Tahun (Non Electrical Injury)
=2cc/kgBB/%luka bakar/24jam
=(2cc*25kg*20%)/24jam
=1000cc/24jam
Resusitasi Awal
=500cc/8jam
=(500cc*20tts)/480m
=20,8 di bulatkan 21 tts/menit
4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Trauma Tumpul adalah trauma yang disebabkan oleh benda yang memiliki
permukaan tumpul. Trauma Tumpul di klasifikasikan menjadi 2 mekanisme utama
yaitu :
1. Cedera akselerasi (kompresi), merupakan suatu kondisi trauma tumpul langsung
ke area abdomen atau bagian pinggang
2. Cedera deselerasi (perlambatan), adalah suatu kondisi dimana suatu
peregangan yang berlebihan memberikan manifestasi terhadap cedera
intraabdomen.
5. Konsep ECG
Jawaban
Irama : Teratur
HR : 150x/m
Gel. P : Normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Kesimpulan : Sinus Takikardi
8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Istilah START (Start Triage and Rapid Treatment) pada TRIAGE Bencana adalah
Sistem triase yang sederhana dan mudah digunakan atau diterapkan dalam
pemilihan menggunakan warna merah, kuning, hijau, hitam. Metode ini sangat
berguna untuk kasus bencana dengan jumlah korban yang banyak. Pengkajian
dilakukan selama 60 detik berdasarkan Ventilasi – Perfusi dan Nadi Radialis serta
Status Neurologi. Pada kondisi yang mengancam nyawa, dilakukan koreksi di
tempat.
Pengaplikasianya dimulai dari :
• Awal, yaitu dengan memanggil semua korban yang dapat berjalan, dan
memerintahkannya berkumpul di titik kumpul/Assembly Point. Semua korban yg
mengikuti instruksi diberi label hijau.
• Airway, Periksa korban selanjutnya dari yang terdekat dengan kita. Nilai
Airwaynya apakah korban masih bernapas? Jika tidak bernapas buka airway.
Jika setelah dibuka tetap tidak bernapas beri label hitam, dan jika Kembali
bernapas beri label merah. Untuk korban yang napasnya spontan, lanjut ke step
selanjutnya.
• Breathing, jika korban napas spontan, hitung RR korban. Jika RR >30x/m beri
label merah dan RR <30x/m lanjut ke tahap selanjutnya
• Circulation, Cek capillary refillnya. Jika CRT >2 detik beri label merah, dan jika
CRT <2detik lanjutkan step selanjutnya. Apabila CRT sulit di nilai, periksa nadi
pada pergelangan tangan, bila teraba kecil dan cepat beri label merah, dan jika
teraba kuat, lanjut ke step selanjutnya
• Kesadaran, Cek kesadaran pasien, apakah korban dapat mengikuti perintah?
Jika tidak dapat mengikuti perintah beri label merah, dan jika dapat mengikuti
perintah beri label Kuning