Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : ITA DWI WINARSIH

NO.ABSEN : 19

INSTANSI : RS. PERMATA BUNDA PURWODADI

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
Langkah – langkah Initial Assessment :
a. Danger : aman diri, aman lingkungan, aman pasien
b. Respon : cek respon pasien dengan Alert, Verbal (teriak bangun atau panggil,
tepuk bahu), Pain dan unresponse
c. Call for help : menelpon atau meminta bantuan
d. Primary survey (A-G) : Airway + kontrol servikal, Breathing + kontrol ventilasi,
Circulation + kontrol perdarahan, Disability, Exposure, tambahan Foley cateter,
Gastric tube.
e. Re-Evaluasi
f. Secondary Survey : Vital Sign, Anamnesa KOMPAK, HEAD TO TOE, Finger in
every orifice, pemeriksaan penunjang, rujuk (konfirmasi tempat)
g. Re-Evaluasi
h. Rujuk or No

2. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan
luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani
pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
Prinsip penanganan luka :
a. Dressing: proses penyembuhan luka dengan cara menutup luka dengan
balutan khusus.
b. Pembalutan (Bandaging) : tindakan untuk menyangga atau menahan bagian
tubuh agar tidak bergeser dengan cara membalut luka, fiksasi luka
c. Pembidaian (Splinting) : tindakan untuk menahan dan menjaga agar bagian
tulang yang patah tidak bergerak, memberikan istirahat dan mengurangi rasa
sakit dengan memberikan bidai papan, vacuum splint

Prinsip pembidaian :
a. Cek PMS (Pulse, Motorik, Sensorik)
b. Tutup Luka dahulu
c. Ukuran (bidai pada fraktur harus melewati 2 sendi, pada tulang dislokasi
antara 2 tulang, Bidai direkomendasikan 3 sisi)

3. Trauma Thermal
Kasus 1:
Pasien laki-laki 40 th (65 Kg) masuk UGD dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian
LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang diberikan
sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 15 Tetes/menit..?
Jawaban :
4cc x 65 kg BB x 20% = 5200cc/24 jam
Resusitasi Awal = 5200:2 = 2600 cc
= 2600 cc : 4 x 6 (8-2)
= 2600 : 24
= 108 tpm

Kasus 2:
Pasien anak-anak 15 th (25 Kg) masuk UGD dengan luka bakar sesaat setelah
kejadian, LUKA BAKAR Derajat II, luas luka bakar 20 %, Berapa jumlah cairan yang
diberikan sebagai resusitasi awal, jika kecepatan 20 Tetes/menit..?
Jawaban :
2cc x 25kg BB x 20 %) + (10kg BB x 100 cc) + (10 kgBB x 50 cc) + (5 kgBB x
10 cc)/24 jam
= (1000 + 1000 + 500 + 50) / 24 jam= 2550 cc / 24 jam
= resusitasi awal = 2550 : 2 = 1275 cc
= 1275 : 3 x 8 = 1275 : 24= 53,125 = 53 tpm.

4. Mechanism Of Trauma
Dalam Mechanism of Trauma terdapat beberapa klasifikasi trauma, tolong jelaskan
yang termasuk Klasifikasi Trauma Tumpul dan kemungkinan cidera yang terjadi..!!
Jawaban :
Klasifikasi trauma tumpul : trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam
ronggaperitoneum. Luka pada abdomen bisa di sebabkan oleh jatuh,kekerasan fisik
ataupukulan, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera akibat berolahraga,
benturan,ledakan, kompresi/sabuk pengaman.
Kemungkinan cedera yang terjadi yaitu :
Fase 1 :
a. Patah tulang paha karena menahan beban yang berlebihan
b. Disklikasi sendi panggul
c. Dislokasi lutut
Fase 2

a. Cedera abdomen : perlukaan/ruptur pada organ


b. Cedera dada : patah tulang rusuk, patah tulang dada,paru-paru,jantung
dan aorta

Fase 3

a. Cedera kepala
b. Patah tulang leher

Fase 4

a. Fraktur servikal – koksigis


b. Patah tulang leher – tanpa head rest
c. Multiple trauma

5. Konsep ECG

Jawaban
Irama : Reguler
HR : 150x/menit
Gel. P : Normal
Interval PR : Normal
Gel. QRS : Normal

6. Acute Coronary Syndrome (ACS)


Pasien Tn. B umur 50 thn mengalami nyeri dada, nafas terasa sesak dan nyeri,
diketahui dari hasil ECG pasien tersebut mengalami STEMI, apa yang mendasari
bahwa pasien Tn.B mengalami STEMI dan terapy apa yang harus diberikan
sesegera mungkin dalam kurun waktu < 3 jam...? Jelaskan
Jawaban : Pasien mengalami nyeri dada disertai sesak nafas dan hasil dari EKG
kemudian pasien diberikan terapi segera dengan pemberian terapi fibrinolotik
(reperfusifarmakologi) atau PPCI/PRIMARY PERCUTANEOUS CORONARY
INTERVENTION (reperfusi mekanik)Strategi invansif bukanlah pilihan
(contoh:kurangnya akses ke fasilitas PCI atauakses vascular sulit) atau terlambat
dari 60 menit.

7. Terapy Elektrik and Management Team


Apa itu Synchronize dan Unsyinchronize, dan irama apa saja yang termasuk
kedalam golongan Synchronize dan Unsyinchronize, serta Jelaskan cara kerja
Team Dynamic..!!
Jawaban :
Synchronize/Sinkronisasi kardioversi adalah SHOCK ENERGI RENDAH
yangmenggunakan sensor untuk menyalurkan tenaga listrik yang disinkronkan
denganpuncak kompleks QRS (titik tertinggi dari gelombang R )

Unsynchronize cardioversion/ kardioversi tidak sinkron (defibrilasi) adalah


SHOCKENERGY TINGGI yang disampaikan segera setelah tombol shock di tekan
padadefibrillator. Ini berarti bahwa shock mungkin jatuh secara acak di mana saja
dalamsiklus jantung (kompleks QRS). Kardioversi tidak sinkron (defibrilasi)
digunakan bilatidak ada aktivitas terkoordinasi intrinsik listrik di jantung (pulseless VT
/ VF) ataudefibrillator gagal untuk menyinkronkan pada pasien yang tidak stabil.

Irama : Ventricular Fibrillasi, Ventrikular Takikardia, Supra Ventrikular Takikardia,


Atrial Fibrillasi, Atrial Flutter.

Cara kerja TEAM DYNAMIC :


a. Peran & tanggung jawab yang jelas
b. Memahami keterbatasan masing-masing
c. Intervensi konstruktif
d. Saling berbagi pengetahuan
e. Review & reevaluasi
f. Closed loop communication
g. Informasi yang jelas
h. Saling menghormati
i. Debreafing

8. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
SIMPLE, TRIAGE, AND, RAPID, TREATMENT
Metode ini membagi penderita menjadi 4 kategori :
1. Prioritas 1 – Merah
Merupakan prioritas utama, diberikan kepada para penderita yang kritis
keadaannya seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan
berat atau perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental
2. Prioritas 2 – Kuning
Merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada para penderita yang mengalami
keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau kerusakan
alatgerak, patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, cedera punggung.
3. Prioritas 3 – Hijau
Merupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai
‘Walking Wounded” atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.
4. Prioritas 0 – Hitam
Diberikan kepada mereka yang meninggal atau mengalami cedera yang
mematikan.

Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T

Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan


sebagai berikut :
1. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal
yang telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
3. Pernapasan : .
a. Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.
b. Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas
dan bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai
maka beri label MERAH, bila tidak beri HITAM.
c. Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler
4. Waktu pengisian kapiler :
a. Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan
perdarahan besar bila ada.
b. Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mental
c. Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak
ada maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan
perfusi jaringan sudah menurun.
5. Pemeriksaan status mental :
a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka
beri MERAH.
c. Bila mampu beri KUNING

9. Evakuasi dan Rujukan


Moving Equipment adalah alat untuk memindahkan pasien, alat apa saja yang di
perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect Trauma Spinal, serta
jelaskan protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan..!!
Jawaban :
Alat yang di perbolehkan untuk memindahkan pasien dengan Suspect
Trauma Spinal :
a. -Long spine board
b. -Scoop stretcher
c. -stretcher

Protokol rujukan ke Rumah Sakit tujuan:


1. sebelum melakukan rujukan harus melakukan komunikasi dengan
memeberikaninformasi ke RS Rujukan tentang:
a. identitas
b. hasil anamnesis
c. penemuan awal pemeriksaan dengan respon terapib.
2. sebelum dirujuk stabilkan ABCD
3. informasi untuk petugas pendamping:
a. pengelolaan jalan napas
b. cairan yang akan / telah diberikan
c. prosedur khusus yang diperlukan
d. GCS, resusitasi, dan perubahan lain
4. Pengelolaan selama transport
a. Monitor TTV
b. Bantu kardio respirasi bila perlu
c. Pemberian darah bila perlu
5. Dokumentasi
~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai