Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ETIKA DALAM PROMOSI KESEHATAN

Achmad Redha Agung (33122004)

Dosen Pengampuh :
Eka Mayasari, S.KM, M.Kes

PROGRAM STUDI D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN MEGAREZKY
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, …. April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian........................................................................................3B.
Etika Dalam Promosi Kesehatan.........................................................4
C. Perbedaan Etika Biomedis dan Promosi Kesehatan...........................5
D. Langkah-Langkah Dalam Etik Promosi Kesehatan
E. Peran Promkes Dalam Mengubah Perilaku Kesehatan Masyarakat. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika merupakan bagian dari filosopil yang berhungan erat dengan
nilaimanusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah
danapakah penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan
pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk
sertamempengeruhi sikap seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk
berkembang pada diri seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,
pendidikan, sosial budaya, agama dsb, hal inilah yang disebut kesadaran
moralatau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa
suatuadalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda.
Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan
seseorangdan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akal hal yang baik
dan buruk, inilah yang disebut suara hati. Perkambangan ilmu pengetahuan
dantekhnologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Masyarakatsemakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntunan terhadap mutu
pelayanankebidanan. Mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu landasan
komitmenyang kuat dangan basis etik dan moral yang baik.
Dalam promosi kesehatan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dilematik, artinya pengambilan keputusan yang sulit
berkaitan dengan etika. Dilema muncul karena terbentuk pada konflik moral,
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakinkan
bidandengan kenyataan yang ada.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika dalam promosi kesehatan?
2. Apa perbedaan etika biomedis dan etika promosi kesehatan
3. Apa Langkah-langkah dalam etik promosi kesehatan
C. Tujuan
1. Mengetahui etika dalam promosi kesehatan.
2. Mengetahui perbedaan etika biomedis dan etika promosi kesehatan
3. Mengetahui Langkah-langkah dalam etik promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk. Etika berasal dari bahasa Yunani
yaitu”Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Etika biasanyaberkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah
dari bahasa latin, yaitu”Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk. Etika dan moral kurang lebih sama pengertiaannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan. Moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku. Dengan kata lain, pengertian etika sebagai pandangan
manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang terbaik .
Terdapat dua macam etika (Keraf,1991) yaitu
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh
setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa
tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa dinilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis.

3
4

2. Etika Normative
Etika normativ, etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku
yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
Jadi, etika normativ merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk,
sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
B. Etika Dalam Promosi Kesehatan
1. Pelaksana promosi kesehatan harus memiliki keahlian dan
keterampilandalam bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan teknologi
termasuk metode pendidikan, pelatihan serta penelitian.
2. Menguasai materi substansi ilmu pendidikan kesehatan, ilmu perilaku, dan
promosi kesehatan serta lebih diutamakan bila memahami teori belajar
mengajar.
3. Memiliki kemampuan mempergunakan metode-metode
pendidikankesehatan, penyuluhan kesehatan, KIE, pemasaran sosial,
mobilisasi social yang berkaitan dengan promosi kesehatan.
4. Bagi tenaga promosi kesehatan pernah mengikuti pendidikan dan promosi
kesehatan, TOT, MOT, di bidang promosi kesehatan.
5. Jujur, ramah, terbuka terhadap kritik, responsive terhadap perubahan-
perubahan sosial budaya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
6. Cakap didalam memberikan penjelasan secara verbal kepada Masyarakat
yang berkaitan dengan promosi kesehatan.
7. Berpenampilan santun dan penuh tanggung jawab ditengah-tengah
masyarakat.
8. Tidak membedakan atau bekerja tanpa membedakan suku, bangsa, agama,
jenis kelamin, status sosial ekonomi atau status sosial, politik didalam
melaksanakan promosi kesehatan.
9. Bersikap dan berperilaku sebagai pelayan masyarakat selama dalam
melaksanakan promosi kesehatan.
5

10. Menghargai hak asasi manusia atau hak pribadi, martabat, budaya, dan
harga diri semua orang.
11. Menjaga kemitraan klien (individum kelompok, institusi) yang dilayani
selama melaksanakan promosi kesehatan.
12. Didalam melaksanakan promosi kesehatan sama sekali tidak
melaksanakan hal-hal yang bersifat pemaksaan.
13. Pekerjaan yang dilakukan dalam melaksanakan promosi Kesehatan
dilakukan secara iklas dengan prinsip bekerja merupakan ibadah didasari
cinta pada kemajuan kesehatan.
14. Berkepribadian konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak memberikan
contoh yang bertentangan dengan peran promosi kesehatan seperti halnya
tidak merokok, tidak minum alcohol, dan hal-hal yang bertentangan
dengan promosi kesehatan.
15. Ketika merencanakan dan mengevaluasi kegiatan promosoi Kesehatan
selalu berkomunikasi dengan klien (individu, kelompok, institusi).
16. Sebagai tenaga profesi promosi kesehatan harus dapat merahasiakan hal-
hal yang harus dirahasiakan sehingga tidak menimbulkan akibat yang
buruk ditengah masyarakat.
17. Tenaga promosi kesehatan tidak akan melakukan kegiatan promosi
kesehatan yang tidak kompeten. (Suryani, eko. 2009)
C. Perbedaan Etika Biomedis dan Promosi Kesehatan
1. Tujuan Utama
a. Etika Biomedis: Fokus utamanya adalah pada analisis dan penerapan
prinsip-prinsip moral dalam konteks praktik medis dan penelitian
biomedis. Ini melibatkan pemikiran tentang bagaimana membuat
keputusan etis yang tepat dalam situasi-situasi seperti pemberian
perawatan medis, pengambilan keputusan end-of-life, penggunaan
teknologi medis, dan penelitian dengan subjek manusia. Etika
biomedis berupaya untuk memastikan bahwa praktik-praktik medis
dan penelitian mematuhi standar moral yang diterima.
6

b. Promosi Kesehatan: Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan


kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Ini mencakup upaya untuk
mendorong perilaku sehat, mencegah penyakit, dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat. Promosi kesehatan
melibatkan pendekatan yang holistik untuk meningkatkan kualitas
hidup dan panjang umur dengan mengubah faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan.
2. Ruang Lingkup
a. Etika Biomedis: Lingkupnya lebih terfokus pada hubungan antara
individu (pasien), praktisi kesehatan, dan penelitian medis. Ini
melibatkan pertimbangan etis tentang hak pasien, kewajiban praktisi
kesehatan, penggunaan teknologi medis, penelitian klinis, dan
distribusi sumber daya kesehatan.
b. Promosi Kesehatan: Lebih berorientasi pada populasi dan masyarakat
secara keseluruhan. Ini mencakup upaya untuk memahami dan
mengatasi faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan mencakup
berbagai bidang termasuk edukasi kesehatan, pencegahan penyakit,
promosi gaya hidup sehat, kampanye sosial, intervensi kebijakan, dan
pemberdayaan komunitas.
3. Metode dan Pendekatan
a. Etika Biomedis: Menggunakan pendekatan filosofis dan hukum untuk
menganalisis dilema etis dalam praktik medis dan penelitian biomedis.
Ini melibatkan penerapan prinsip-prinsip seperti otonomi, keadilan,
tidak berbahaya, dan kepatuhan hukum dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan kesehatan.
b. Promosi Kesehatan: Menggunakan berbagai strategi dan intervensi
yang berorientasi pada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
populasi. Ini termasuk pendidikan kesehatan, kampanye publik,
intervensi kebijakan, pembentukan kebiasaan sehat, fasilitasi
lingkungan yang mendukung perilaku sehat, dan pemberdayaan
7

individu dan komunitas untuk mengambil kontrol atas kesehatan


mereka sendiri.
D. Langkah-Langkah Dalam Etik Promosi Kesehatan
1. Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku
a. Identifikasi masalah
Ada 4 hal dalam melakukan identifikasi masalah di masyarakat :
1) Latar belakang masyarakat
a) Letak geograf antara lain iklim, keadaan tanah, (bukti,
laut,gunung), lokasi (urban, ural)
b) Mata pencaharian (petani, nelayan, buruh, pekerja)
c) Karakteristik demografi antara lain pendidikan, sosial
budaya,sosial ekonomi, agama.
d) Perilaku kesehatan masyarakat (kebiasaan buang air
besar,kebiasaan merokok, dll). (Hikmawati, isna. 2011)
2) Status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari vital statistic
sepertiangka kematian, angka kelahiran, fertilitas dan
angkakesakitan/morbidity baik penyakit infeksi dan non infeksi.
(Hikmawati, isna. 2011)
3) Sistem layanan kesehatan masyarakat, meliputi ketersediaan
sumberdaya manusia kesehatan, dan sarana prasarana (rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan baik negeri maupun swasta),
sertaketerjangkauan dari segi jarak tempuh. (Hikmawati, isna.
2011)
4) Sistem sosial masyarakat yang ada meliputi pola
partisipasimasyarakat dan organisasi sosial maupun keagamaan
yang ada.(Hikmawati, isna. 2011)
2. Menetapkan masalah dan prioritas masyarakat
b. Langkah-langkah
1) Tentukan status kesehatan
2) Tentukan pola pelayanan Kesehatan
3) Tentukan hubungan antar status dan pelayanan kesehatan
8

4) Tentukan determinan Kesehatan


c. Hal yang perlu dipertimbangkan
1) Beratnya masalah
2) Akibat yang ditimbulkan
3) Besarnya masalah
4) Aspek politis
5) Sumber daya yang ada di masyarakat
d. Sumber data
1) Dokumen
2) Langsung dari Masyarakat
3) Petugas lapangan
4) Tokoh masyarakat formal dan informal
e. Cara pengumpulan data
1) Key informant approach: FGD, indepth interview
2) Community form approach: forum diskusi
3) Sample survey approach: wawancara dan observasi.
(Hikmawati,isna. 2011)

3. Menetapkan Tujuan
Tujuan berorientas meningkatkan, pengetahuan sikap dan
perilakukesehatan masyarakat, sehingga masyarakat mampu memelihara
danmeningkatkan kesehatan.Tujuan dalam kegiatan promosi kesehatan
harus jelas, ada indicator tingkat keberhasilan, dinyatakan dalam bentuk
performance bukan effart, realitis, dapat diukur, sesuai, logis, layak dan
dapatdiamati.
Macam-macam Tujuan :
a. Tujuan program (jangka panjang)
b. Tujuan pendidikan (jangka menengah)
c. Tujuan perilaku (jangka pendek). (Hikmawati, isna. 2011)
9

Tujaun akhir atau visi promosi kesehatan adalah


kemampuanmasyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri.(notoatmodjo, soekidjo. 2007)
1. Menetapkan Sasaran
Sasaran dalam promosi kesehatan dapat dibedakan menjadi dua:
a. Sasaran langsung (primer)
Yaitu sasaran yang nantinya akan melaksanakan kebiasaan/perilaku
barudari kegiatan promosi kesehatan (bumil, nifas, dan balita)
b. Sasaran tidak langsung (sekunder dan tersier)
Yaitu sasaran yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran primer
anatarlain: keluarga, kerabat, petugas kesehatan, tokoh masyarakat,
dan tokohagama (sasaran sekunder) dan sasaran yang mempunyai
pengaruh terhadapkeberhasilan program antara lain: pengambil
keputusan, penyandang dana(sasaran tersier). (Hikmawati, isna. 2011)
2. Menetapkan Pesan Pokok
a. Pesan dibuat sederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh
sasaran
b. Pesan sebaiknya dibuat menggunakan gambar dan bahasa
setempat,sehingga sasaran mudah memahaminya. (Hikmawati, isna.
2011)

3. Menetapkan Metode dan Saluran Komuniasi


Dalam menentukan metode harus mempertimbangkan aspek yang
akandicapai:
a. Aspek pengetahuan metode yang digunakan adalah: poster, radio,
spanduk, leaflet.
b. Aspek sikap metode yang digunakan adalah: foto, film, slide, dan
drama.
c. Aspek keterampilan metode yang digunakan adalah: stimulasi,
dandemonstrasi. (Hikmawati, isna. 2011)
10

Dalam peningkatan keberhasilan program promosi kesehatan perlu


adanyaupaya pengembangan konsep, metod, dan teknik yang tepat dan
dapat berhasil.Sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat,
konsep, metode,dan teknik promosi kesehatan perlu dikembangkan sesuai
dengan situasu dankondisi masyarakat yang ada.Pengembangan konsep,
metode dan teknik promosikesehatan dilakukan di tingkat pusat dan juga
dio daerah disesuaikan denganspesifikasi daerah masing-masing.(depkes
RI, 2003)
a. Metode individual
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap
orangmempunyai masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas
kesehatanmengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu
menggunakanmetode sebagai berikut:
1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih
intensif.Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan
dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela,
berdasarkankesadaran, dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut(mengubah perilaku).

2) Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untukmenggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan,ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhiapakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi
mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila
belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
c. Metode kelompok
11

Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat


besarnmyakelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari
sasaran. Kelompok besar metodenya akan berbeda dengan kelompok
kecil. Efektivitas suatumeode akan tergantung pula pada besarnya
sasaran pendidikan.
1) Kelompok besar
a) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
tinggimaupun rendah.
b) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah ke atas.Seminar adalah suatu
penyajian(presentasi) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli
tentangsuatu topic yang dianggap penting dan dianggap hangat
dimasyarakat.
2) Kelompok kecil
a) Diskusi kelompok
b) Curah pendapat (brain storming)
c) Bola salju (snow balling)
d) Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
e) Role play (memainkan peranan)
f) Memainkan simulasi ( simulation game)
d. Metode massa
1) Ceramah umum
2) Pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media cetak
3) Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau
petugaskesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah
4) Tulisan di majalah atau Koran, baik dalam bentuk artikel
maupunTanya jawab atau konsultasi kesehatan dan penyakit
12

5) Bill board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk poster,


dansebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
(notoatmodjo, soekidjo. 2010)

E. Peran Promkes Dalam Mengubah Perilaku Kesehatan Masyarakat


Promosi kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam
mengubah perilaku kesehatan individu dan masyarakat secara luas. Berikut
adalah beberapa peran utama promosi kesehatan dalam konteks ini:
1. Tujuh Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Promosi kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam
mengubah perilaku kesehatan individu dan masyarakat secara luas.
Berikut adalah beberapa peran utama promosi kesehatan dalam konteks
ini:
a. Meningkatkan Kesadaran
Salah satu peran utama promosi kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran individu dan masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit. Melalui penyuluhan, kampanye
informasi, dan pendekatan komunikasi lainnya, promosi kesehatan
membantu individu untuk memahami risiko-risiko kesehatan yang
mereka hadapi dan pentingnya mengambil tindakan pencegahan.
b. Memberikan Pendidikan Kesehatan
Promosi kesehatan memberikan pendidikan dan informasi yang
relevan kepada individu dan masyarakat tentang cara menjaga
kesehatan mereka. Ini meliputi pengetahuan tentang diet sehat,
olahraga, kebersihan diri, manajemen stres, dan kebiasaan hidup sehat
lainnya yang dapat membantu mencegah penyakit dan meningkatkan
kesejahteraan.
c. Mendorong Perubahan Perilaku
Promosi kesehatan bertujuan untuk merangsang perubahan perilaku
yang lebih sehat di antara individu dan masyarakat. Ini termasuk
mendorong individu untuk menghentikan kebiasaan merokok,
13

mengurangi konsumsi alkohol, meningkatkan aktivitas fisik,


mengadopsi pola makan sehat, dan menghindari perilaku berisiko
lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.
d. Membangun Lingkungan yang Mendukung
Promosi kesehatan berperan dalam membangun lingkungan fisik dan
sosial yang mendukung gaya hidup sehat. Ini meliputi pembangunan
fasilitas olahraga, jalur sepeda, taman-taman umum, dan kebijakan
publik yang mendukung pilihan hidup sehat. Selain itu, promosi
kesehatan juga bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor lingkungan
yang dapat menyebabkan penyakit, seperti polusi udara dan
pencemaran lingkungan lainnya.
e. Mendorong Akses Terhadap Layanan Kesehatan
Promosi kesehatan berperan dalam meningkatkan akses masyarakat
terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Ini meliputi advokasi
untuk sistem kesehatan yang lebih inklusif, penyediaan informasi
tentang layanan kesehatan yang tersedia, dan menghilangkan
hambatan-hambatan yang menghalangi individu untuk mendapatkan
perawatan yang mereka butuhkan.
f. Menggalang Dukungan Sosial
Promosi kesehatan memanfaatkan dukungan sosial dari keluarga,
teman, dan komunitas untuk membantu individu dalam mengadopsi
perilaku sehat. Ini meliputi pembentukan kelompok dukungan,
kampanye sosial, dan upaya untuk merubah norma-norma sosial terkait
kesehatan dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
nilaimanusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaian baik atau buruk (Jones,1994). Moral merupakan
pengetahuan ataukeyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta
mempengaruhi sikapseseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk
berkembang pada diriseseorang seiring dengan pengaruh lingkungan,
pendidikan, sosial budaya, agamadsb, hal inilah yang disebut kesadaran moral
atau kesadaran etik. Moral jugamerupakan keyakinan individu bahwa sesuatu
adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berada.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Eko. 2009. Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan.


Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta

Hikmawati, Isna. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Bantul : Nuha


Medika

Departeman Kesehatan RI : Profil Promosi Kesehatan. 2003

15
16

Anda mungkin juga menyukai