PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pidana Penjara merupakan salah satu jenis pidana yang terdapat dalam sistem
menyebutkan bahwa pidana terdiri atas: Pidana pokok, yang meliputi pidana mati,
bagi pelanggar hukum selama waktu tertentu atau seumur hidup, yang ditetapkan
oleh hakim dan ketetapan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
kepada orang yang melakukan tindak pidana kejahatan. Tujuan pemberian sanksi
pidana penjara adalah untuk membina narapidana yaitu dengan cara menimbulkan
efek jera bagi mereka yang telah melanggar hukum sehingga bertobat dan tidak
1
Berkaitan dengan sanksi pidana berupa pidana penjara berkaitan erat dengan
ayat 1 bahwa:
“Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan
merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana.”
yaitu suatu konsep yang bertujuan agar supaya pembinaan narapidana di dalam
pasal tersebut, secara jelas mengenai gambaran keluaran (output) yang ingin
3ibid hal. 55
2
dihasilkan dalam proses pembinaan di LAPAS. Terkait dengan hal tersebut,
a. Pengayoman;
b. Persamaan perlakuan dan pelayanan;
c. Pendidikan;
d. Pembimbingan;
e. Penghormatan harkat dan martabat;
f. Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan; dan
g. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-
orang tertentu.
pembinaan rohani dan jasmani serta dijamin hak-hak mereka dalam menjalankan
3
j. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi
keluarga;
k. Mendapatkan pembebasan bersyarat;
l. Mendapatkan cuti menjelang bebas; dan
m. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
jawab petugas pemsyarakatan serta instansi pemerintah yang terkait. Dalam pasal
Binaan Pemasyarakatan.
Sarana dan prasarana dalam Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Kota
Malang masih jauh dari kata layak, dengan narapidana atau warga binaan yang
menjalani masa hukumannya yang terbilang sudah over kapasitas. Bapak Khairul
mengatakan” sekitar 2.000 (dua ribu) warga binaan yang beragama islam ketika
melaksanakan ibadah sering berdesakan dengan wagra binaan yang lain, karena
tempat beribadah yang hanya cukup 1.000 (seribu) warga binaan ditempati oleh
beribadah ini kepada warga binaan khususnya yang beragama Kristen dan Katolik
ini, apabila rohaniawan tiba-tiba tidak jadi hadir memberikan pelajaran Al-Kitab
kami sulit mengantisipasinya, jadi harus di tiadakan jadwal untuk hari itu, padahal
4
kegiatan ini sangat penting bagi warga binaan ini untuk membentuk dan
November 2017, menurut Kasatreskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain
kelima pelaku tersebut merupakan residivis kasus yang sama. Di antara mereka
juga ada yang pernah satu sel, sehingga mereka merencanakan tindak kejahatan
ini.4
Pemenuhan hak-hak warga binaan pemasyrakatan ini sering tidak dapat
dihukum.
Hal demikian maka pemenuhan hak beribadah sangatlah penting untuk
membentuk psikis seseorang (narapidana) agar menjadi lebih baik lagi, karena
pada dasarnya beribadah wajib bagi setiap pemeluk agama untuk mendekatkan
4Surya Malang, 2017, Residivis Begal Gentayangan di Kabupaten Malang 5 Pelaku ditangkap Polres
Batu, Diakes pada tangga l 3 Maret 2018.
5
memfokuskan lagi dalam memberikan pemenuhan hak beribadah untuk warga
B. Perumusan Masalah
Tentang Pemasyarakatan?
2. Apa kendala Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Klas I Kota Malang
C. Tujuan Penulisan
narapidana.
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan konstribusi pemikiran atau wawasan yang luas bagi penulis
khususnya masyarakat.
7
E. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut:
pemasyarakatan.
F. Metode Penulisan
1. Metode Pendekatan
Penulis memfokuskan penelitian untuk menggunakan metode pendekatan
Kota Malang di Jalan Asahan No. 7 Kota Malang karena turut diketahui
8
Pemasyrakatan juga memberikan fasilitas kemudahan pada orang yang
Malang.
3. Jenis Data
pertama darimana data tersebut diperoleh. Data ini diperoleh langsung dari
Sekunder diambil dari buku-buku dan karya tulis dari kalangan ahli
hukum yang berkaitan dengan masalah yang diangkat pada penelitian ini
Pemasyarakatan
9
2. Bahan-bahan yang diperoleh dari buku;
3. Bahan-bahan yang diperoleh dari internet;
4. Bahan yang diperoleh dari dokumentasi yang ada di Lembaga
10
Dokumentasi secara tertulis maupun cetak, yang didapatkan melalui
keakuratan penelitian.
b) Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
melalui :
1) Studi Kepustakaan
Cara pengumpulan data atau bahan-bahan hukum yang diperoleh
Selain itu peniliti melihat dari populasi, sampel, dan respondennya, yakni :
a. Populasi
11
Dalam hal ini populasi yang dipilih adalah Karyawan Lembaga
b. Sampel
membina narapidana.
12
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, Penulis menggunakan teknik analisis Deskriptif
Kualitatif yaitu suatu analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk
Kota Malang.
Dalam penyusunan penulisan hukum ini, penulis membagi dalam 4 bab dan
BAB I Pendahuluan
13
Hak Beribadah Terhadap Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Kota
Malang.
Dalam bab ini berisi mengenai uraian pembahasan yang diangkat oleh penulis
serta dianalisis secara isi, mengkaji dan dianalisa kesesuaian atau keselarasan
berdasarkan kenyataan yang ada (yang terjadi) didukung dengan teori-teori yang
BAB IV Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana berisi
kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya serta berisikan saran penulis dalam
14