PENDAHULUAN
secara tidak langsung lembaga ini menjadi saksi sejarah tentang sistem
asasi manusia.
asas kemanusiaan. Tujuan pemidanaan tidak terlepas dari dua hal, yang
1
Universitas Bung Karno
2
tahanan, anak, dan warga binaan.” 1 Oleh karena itu dalam pelaksanaan
tinggi sistem pemidanaan yang lebih terpadu dan integratif. Asas-asas ini
narapidana.
hak mutlak atau biasa disebut dengan Hak Asasi Manusia.3 Adapun
tentang Pemasyarakatan.
berguna.
3
Munir Fuady, Sylvia Laura. Hak Asasi Tersangka Pidana. Jakarta:PT Kharisma
Putra Pratama, 2015. hlm. 16
4
Keputusan Menteri Kehakiman RI No M.02.PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola
Pembinaan Narapidana/ Tahanan
pembalasan.
bertobat.
masyarakat.
10. Untuk pembinaan dan bimbingan para narapidana dan anak didik
narapidana sudah seharusnya diberikan hak untuk hidup layak. Hal ini
diakibatkan aliran listrik dan air yang mati, Kebakaran di Lapas Kelas I
B. Pokok Permasalahan
Pemasyarakatan?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Pemasyarakatan.
b. Manfaat Praktis
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
tertentu.8
2. Jenis Penelitian
8
Sugiono, Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010, hlm. 2
3. Sumber Data
4. Analisis Data
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1983, hlm. 11
10
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Cet 5, Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, 2003, hlm. 67
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
keluarga (CMK).
UU PEMASYARAKATAN
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TENTANG
PEMENUHAN HAK BERSYARAT BAGI NARAPIDANA
11
Bahrudin Agung Permana Putra, Paham Triyoso, Peranan Kejaksaan Dalam
Melakukan Pengawasan terhadap Narapidana Yang Memperoleh Pembebasan Bersyarat
(Studi Di Kejaksaan Negeri Malang), Malang, jurnal Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
hal. 1
13
manusia.
pemasyarakatan
di samping sebagai arah tujuan, pidana penjara dapat juga menjadi cara
Hal ini sesuai isi dalam pasal 1 angka 1 yang menyebutkan bahwa
13
Abdul Rasyid Hendarto, Kapita Selekta Pemasyarakatan, Ide Publishing, Bandung,
2020. hal. 9
14
Pasal 1 angka 1, Undang-Undang No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
segi pengamanan dan segi pembinaan. Antara kedua segi tersebut tidak
bisa dipisahkan karena merupakan dua hal yang berjalan bersama – sama
a. Pengayoman;
b. Nondiskriminasi;
c. Kemanusiaan;
d. Gotong-royong;
e. Kemandirian;
f. Proporsionalitas;
dan
h. Profesionalitas.
yang bertujuan bukan saja agar para narapidana bertobat dan tidak
tindak kejahatan.
memberikan siksaan yang tidak bermoral serta jauh dari kata layak.
ini tidak lagi sekedar menerapkan hukum pidana penjara. Akan tetapi,
C. Pengertian Narapidana
17
La Ode Rinadi Muchlis, “Sistem Pemasyarakatan Sahardjo S.H”, diakses dari
website https://siwalimanews.com/sistem-pemasyarakatan-sahardjo/ pada tanggal 19 Mei
2023
penjara untuk waktu tertentu dan seumur hidup atau terpidana mati
sebagainya. Seperti yang kita ketahui, dimana ada hak maka disitu ada
1. Hak-Hak Narapidana
18
Pasal 1 angka 32, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
19
Pasal 1 angka 6, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
20
Pasal 3 huruf g, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
kepercayaannya;
jasmani;
21
Nawawie Arief, Barda. Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan
Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998.
22
Pasal 9, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
dan mental;
hasil bekerja;
berisi:23
a. Remisi;
b. Asimilasi;
d. Cuti bersyarat;
f. Pembebasan bersyarat;
undangan.
23
Pasal 10 Angka 1, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
tersebut.
2. Kewajiban Narapidana
damai;
1. Pemberian Remisi
24
Pasal 11 angka 1, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
25
Pasal 1 angka 1, Permenkum HAM Nomor 7 Tahun 2022 tentang Syarat Dan Tata
Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
26
Pasal 5, Permenkum HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
27
Pasal 7, Permenkum HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
putusan pengadilan.
28
Pasal 12, Permenkum HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
Pemasyarakatan.
2. Asimilasi
29
Pasal 2, Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 21 Tahun 2013 Syarat Dan
Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat,
Cuti Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
3. Pembebasan Bersyarat
30
Pasal 10, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
4. Cuti Bersyarat
(enam) bulan;
b. telah menjalani paling sedikit 2/3 (dua per tiga) masa pidana;
dan
memenuhi syarat:
31
Pasal 139, Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Syarat Dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
telah menjalani paling sedikit 2/3 (dua per tiga) masa pidana,
dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak
per tiga) masa pidana, dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa
32
“Cuti Menjelang Bebas”, 2019. diakses dari website
https://www.pemasyarakatan.com/cuti-menjelang-bebas/ pada tanggal 29 Mei 2023
33
Pasal 102, Permenkum HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
bulan.34
dokumen:35
34
Pasal 103, Permenkum HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
35
Pasal 70, Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022 tentang Syarat
Dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Dan Cuti Bersyarat
putusan pengadilan;
oleh:
hukum;
Kepala Lapas/LPKA
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG
PEMENUHAN HAK BERSYARAT BAGI NARAPIDANA
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Munir Fuady, Sylvia Laura. Hak Asasi Tersangka Pidana. Jakarta: PT
Kharisma Putra Pratama, 2015. hlm. 16.
Adi Sujatno, Pencerahan di Balik Penjara, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm.
48.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
76 tentang Pemasyarakatan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
C. Website
Sistem Database Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,
Analisis Jumlah Penghuni, diakses dari https://sdp.publik.go.id/