NPM : 181000143
PENDAHULUAN
norma-norma yang telah berlaku serta telah disahkan oleh hukum yang tertulis. Kejahatan
memiliki sifat yang merugikan masyarakat dan dilakukan oleh anggota masyarakat, pemerintah
melalui aparat penegak hukum berusaha menanggulangi gangguan-gangguan dari suatu tindak
Pemasyarakatan lebih dikenal sebagai penjara yang diciptakan sebagai rambu-rambu dalam
menjalani kehidupan sehingga tidak terjadi penyimpangan. Bagi orang yang terbukti bersalah
atau melakukan tindak pidana akan dijatuhi sanksi salah satunya adalah pidana penjara. Bagi
terpidana yang telah dijatuhkan pidana penjara akan melaksanakan hukumannya di Lembaga
Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan adalah wadah yang berfungsi sebagai tempat para
terpidana, guna menjalani apa yang telah di putuskan oleh pengadilan baginya. Lembaga
pemasyarakatan berfungsi sebagai akhir dari proses penyelesaian peradilan. Berhasil atau
tidaknya tujuan peradilan pidana terlihat dari hasil yang telah ditempuh dan dikeluarkan oleh
merupakan bagian dari sistem peradilan pidana terintegrasi. Selain sebagai penegak hukum,
lembaga pemasyarakatan juga memiliki peran strategis dalam membentuk sumber daya
manusia (SDM) yang mandiri, bertanggung jawab, berkualitas dan bermartabat. Pelaksanaan
pembinaan pada narapidana dalam upaya mengembalikan narapidan menjadi masyarakat yang
baik sangatlah penting dilakukan, tidak hanya bersifat material atau sprititual saja, melainkan
dasarnya berarti narapidana akan kembali ke masyarakat yang baik, percaya diri, mandiri, aktif
dan produktif. Oleh karena itu, kegiatan pembinaan harus memperhatikan seluruh aspek
kehidupan narapidana untuk menjaga kemandirian dan kepercayaan diri yang kuat. Bimbingan
yang dianggap tidak baik dimata masyarakat menjadi berubah kearah yang normal dan sesuai
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sukabumi berdiri sejak tahun 1908 dan dikenal
dengan nama penjara nyomplong. Pada saat itu oleh pemerintah Hindia Belanda bangunan ini
digunakan untuk memenjarakan warga pribumi yang melanggar hukum atau yang menentang
kepenjaraan menjadi sistem Pemasyarakatan, Penjara Nyomplong pun berubah sesuai dengan
pada tahun 1985 sesuai KEPMENKEH & HAM RI, No : 01.PR.07.03 Tahun 1985 secara
menjadi RumahTahanan Negara Sukabumi. Selanjutnya sesuai KEPMENKEH & HAM RI,
No : M.05.PR.07.03 tanggal 16 April 2003 Tahun 2003 tentang perubahan status Rutan
menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sukabumi. Lapas Sukabumi Beralamat di Jl Lettu
Adapun pengertian sistem pemasyarakatan menurut UURI No.12 tahun 1995 tentang
mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan
pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibinadan masyarakat untuk
masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai
BAB II
Pembinaan bagi narapidana adalah upaya untuk mencapai reintegrasi sosial, yaitu
memulihkan kehidupan, kehidupan dan penghidupan, baik sebagai individu, makhluk sosial
maupun ciptaan Tuhan dan masyarakat. Tujuan pembinaan narapidana berdasarkan sistem
narapidana dapat menjadi manusia seutuhnya seperti arah pembangunan nasional, sehingga
dapat diintegrasikan secara adil ke dalam kehidupan berkelompok di Lapas. Hasil kunjungan
pada Lembaga :
narapidana diberikan fasilitas, sarana dan prasarana yang menunjang bagi para narapidana
diantaranya seperti komputer untuk sidang secara online, lapangan yang luas untuk berorahraga,
makan, minum, tempat ibadah, tempat tidur, toilet yang semua kebersihannya terjaga.
Setelah melakukan wawancara dengan salah satu narapidana hak-hak warga binaan
diberika sesuai dengan kebutuhannya seperti mereka dibebaskan untuk berolahraga dan
berjemur dilapangan, mendapatkan makan dan minuman yang sesuai dengan aturan yang
berlaku, berkomunikasi bebas dengan narapidana lainnya, dan juga berhak beribadah sesuai
diantaranya seperti keagamaan yang sesuai dengan keyakinan narapida, kebugaran fisik, dan
Warga binaan yang tidak mengikuti pembinaan dan melanggar ketentuan lapas akan
mendapatkan sanksi yang dapat meningkatkan kebaikan bagi narapidana itu sendiri seperti
lainnya yang sesuai dengan yang telah diperbuat oleh warga binaan jika pelanggaranya berat
biasanya diberikan hukum penambahan masa kurungan dan masih banyak lagi.
Hal yang kurang dari lapas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sukabumi yaitu luas
tempat atau ruangan yang tidak sesuai dengan jumlah warga binaan dengan adanya terdakwa
dan narapidana serta pindahan warga binaan lainnya seperti dari daerah cianjur dikarenakan
kerusukan lapas Cianjur yang di akibatkan gempa yang melanda Cianjur yang semakin
memenuhi kapasitas.
Kegiatan lainnya yang dilakukan oleh warga binaan seperti olahraga, untuk kegiatan
Fasilitas lain yang didapat oleh warga binaan adalah fasilitas kesehatan seperti
diadakannya tes swab antigen dan klinik kesehatan. Selain itu ruang hunian para warga binaan
lapas untuk saat ini cukup baik sesuai dengan standar kesehatan.
Kekurangan lain yang didapat diantaranya selalu saja ada gesekan atau perkelahian
antara warga binaan dan petugas akan tetapi selalu ada solusinya disetiap masalah.
BAB III
KESIMPULAN
Pemasyarakatan adalah sebagai pembimbing dan pendidik, pekerja sosial, wali atau
guna untuk mengatur agar pembinaan tersebut dapat berjalan dengan cepat dan tepat
tinjau dalam perpektif sosiologi meliputi hal hal sebagai berikut Kurang berjalannya
3. Fasilitas, sarana, prasarana, dan hak warga binaan sudah sesuai standar dan
memenuhi aturan yang sesuai, akan tetapi kapasitas warga binaan tidak sesuai