Moh. Sodikin1
Abstrak
Negara Indonesia sebagai Negara hukum, adalah Negara yang menjunjung tinggi hak
asa si manusia. Hal ini juga tampak dalam pelaksanaan penegakan hukum yang
diberlakukan di bidang pemasyarakatan. Penegakkan hukum dalam pemasyarakatan
bukan saja tergantung dari aturan hukum yang berlaku, namun juga tergantung dari
struktur aparat penegak hu kumnya sebagai pihak yang bertugas untuk memastikan
pelaksanaan hukum tersebut dalam hal ini salah satunya adalah pembimbing
kmeasyarakatan. Selain itu kultur masyarakat juga memegang peranan penting dalam
keberhasilan suatu penegakan hukum, terutama pada saat integrasinya warga binaan
pemasyarakatan ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat, dukungan dan kerjasama
dari keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan. Penelitian ini merupakan
penelitian normatif empiris.Pendekatan penelitian menggunakan pen dekatan
kualitatif dengan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder.Teknik
Analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif bersifat induktif.
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Tugas dari pembimbing kemasyarakatan
menurut hukum yang berlaku adalah melakukan penelitian kemasyarakatan,
melaksanakan bimbingan kepada kemasyarakatan, melakukan pengawasan terhadap
anak, melakukan pendampingan dan pengawasan proses diversi dan terhadap anak
yang mendapatkan CB, CMB dan PB. Pelaksanaan proses pembimbingan klien
pemasyarakatan di Bapas Klas II Kediri me rupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesadaran diri dan menuntun klien pe masyarakatan dan klien anak
dapat membaur kembali ditengah-tengah masyarakat serta diterima di lingkungannya
dengan baik.
Abstract
The state of Indonesia as a rule of law, is a country that upholds human rights. This
is also evident in the implementation of law enforcement in the correctional sector.
Law enforcement in prisons does not only depend on the applicable legal rules, but
also depends on the structure of the law enforcement apparatus as the party whose
1
E-mail : mohsodikin66@gmail.com
30 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020
duty is to ensure the implementation of the law, in this case one of them is the social
adviser. In addition, community culture also plays an important role in the success of
law enforcement, especially when the prisoners are integrated into the family and
community, support and cooperation from families and the surrounding community is
needed. This research is a normative empirical research. The research approach
used a qualitative approach with two data sources, namely primary data and
secondary data. The0data0analysis0techni que0used0is0the inductive qualitative
data0analysis technique. The0results0of0this0study0are0that the duties of the social
adviser according to the applicable law are to conduct community research, carry
out community guidance, supervise children, provide assistance and supervision of
the diversion process and against children who get CB, CMB and PB. The
implementation of the correctional client mentoring process in Bapas Klas II Kediri
is an effort to increase self-awareness and guide correctional clients and child clients
to be able to blend back in the middle of society and be well accepted in their
environment.
2
Rendra Topan. Indonesia Negara hukum, diakses dari https://rendratopan.com/2019/04/
28/indonesia-negara-hukum/ pada tanggal 20 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 31
3
Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614,
Pasal 1 angka 2
4
Ibid., Pasal 1 angka 7
32 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020
5
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 (selanjutnya ditulis PP Nomor 31 Tahun 1999)
tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, Pasal 1 angka 9
6
UU Nomor 12 Tahun 1995.Op.Cit., Pasal 14
7
Ibid., Pasal 6 ayat (3)
8
Basrowi dan0Suwandi.Memahami Penelitian0Kualitatif.0Jakarta0:0Rineka0Cipta. 2008.
Hlm 10-2
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 33
10
Undang-undang0Nomor 30Tahun01997 Tentang0Pengadilan Anak, Lembaran0Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3668 Pasal 34 ayat (1)
11
UU Nomor 11 Tahun 2012.,Op.Cit. Pasal 65
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 35
Keterangan :
A = Keputusan0Menteri0Kehakiman0Republik Indonesia Nomor M.01-
PK.04.10 Tahun19980
B = Undang-Undang0Nomor03 Tahun019970
C = Undang-Undang0Nomor011 Tahun02012
CB = Cuti Bersyarat
CMB = Cuti Menjelang Bebas
PB = Pembebasan Bersyarat
hukum sehingga sama seperti dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 status pembimbing
kemasyarakatan sama seperti aparat penegak hukum pemasyarakatan lainnya, seperti
penyidik, penuntut umum dan Hakim, yang memiliki tugas khusus masing-masing.
Namun pada intinya tugas dari pembimbing kemasyarakatan sebagai penegak
hukum pemasyarakatan adalah melakukan pembimbingan terhadap klien pema
syarakatan dan klien anak serta membuat penelitian kemasyarakatan, terutama bagi
perkara pidana anak, tugas pembimbing kemasyarakatan berperan sangat besar da
lam setiap proses perkara pidana anak.
12
PP0Nomor0310Tahun019990.,Op.Cit. Pasal010angka 10
13
Ibid. Pasal 1 angka 2
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 37
a. Mengarahkan dan menuntun Klien pemasyarakatan dan klien anak untuk dapat
memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.
b. Memberikan bimbingan berupa nasehat kepada klien pemasyarakatan dan klien
anak agar sadar sehingga tidak akan mengulangi kembali perbuatan pidana yang
pernah dilakukan ataupun perbuatan pidana lainnya.
c. Memberikan bimbingan agar klien dapat membaur kembali di tengah keluarga
dan masyarakat, dandapat0menyesuaikan0diri0denganlingkungan0masyarakat
sekitarnya dengan baik0.
d. Berkoordinasi dan0melakukan0kerja0sama0dengan0pihak0lain dalamhal upaya
untuk mengembangkan minat dan bakat klien dalam pelaksanaan pelatihan
kerja, untuk bekal klien pemasyarakatan dan klien anak dikemudian hari agar
dapat membuka usaha sendiri dan mandiri serta bertanggung jawab atas ke
hidupannya sendiri.
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa jumlah anatara klien pemasyarakatan
dengan jumlah pembimbing kemasyarakatan sangat tidak sebanding dimana jumlah
klien pemasyarakatan berjumlah ribuan sedangkan pembimbing kemasyarakatan
hanya berjumlah puluhan saja. Jumlah klien anak jauh sangat sedikit dari pada
jumlah klien pemasyarakatan, padahal pelaksanaan bimbingan terhadap Klien
dilaksanakan dengan cara berkelompok dan perorangan secara berkesinambungan,
sehingga dibutuhkan jumlah pembimbing kemasyarakatan yang memadai sesuai
dengan kebutuhan di Bapas.
Pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan focus pada
hal-hal0yang0berkaitan0dengan:0a.0ketaqwaan0kepada0Tuhan0Yang Maha0Esa; b.
kesadaran0berbangsa0dan bernegara;0c.0intelektual;0d.0sikap0dan perilaku;0e.
38 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020
14
PP Nomor 31 Tahun 1999.Op.Cit., Pasal 3
15
PP Nomor 31 Tahun 1999.Op.Cit.Pasal 40
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 39
a. penyusunan0program0pembimbingan0tahap0akhir;0
b. pelaksanaan0program0pembimbingan0tahap0akhir;0
Tahap
c. pengendalian0pelaksanaan0program0pembimbingan.0
Akhir
d. pemberian0pelayanan0bimbingan0tambahan;0dan0
e. diberikan surat0keterangan akhir0pembimbingan0oleh0Kepala0BAPAS0kepada
Klien0
Penjelasan Bagan alur 2 tersebut diatas yaitu bahwa tahap awal adalah tahap
dimana dimulainya tahapan pembimbingan terhadap klien. Hal yang dilakukan
adalah pelaksanaan pendataan dan pendaftaran klien yang diawali dengan pengajuan
program re-integrasi. Selanjutnya petugas pembimbing kemasyarakatan melakukan
sidang TPP. Sebelum membuat penelitian kemasyarakatan, pembimbing kema
syarakatan harus melakukan kunjungan ke rumah penjamin klien. Kemudian pem
bimbing kemasyarakatan membuat penelitian kemasyarakatan, yang hasilnya
digunakan sebagai bahan untuk pelaksanaan program pembimbingan.
Setelah klien keluar dari Lapas, maka dilakukan tahap pelaksanaan bimbingan,
yaitu terdiri dari tahap lanjutan dan tahap akhir, yang mana terdiri dari kegiatan yang
sama yaitu berupa penyusunan program pembimbingan sesuai dengan tahapannya,
yang kemudian program terseut dilaksanakan dan dilakukan pengawasan sebagai
bentuk pengendalian pelaksanan program.
Perbedaannya jika pada tahapan akhir ada hal lain yang dilakukan selain
pelaksanaan dan pengawasannya, yaitu kegiatan untuk mempersiapkan klien dalam
menghadapi tahap akhir berupa bimbingan tambahan dan terakhir dikeluarkannya
surat keterangan akhir pembimbingan dari Kepala Bapas.
Pelaksanaan pembimbingan klien di lapangan juga mengalami beberapa
kendala atau hambatan yaitu diantaranya Jarak lokasi tempat klien berada jauh dan
sulit untuk dilewati kendaraan, selain itu pada tahun 2020 kendala lainnya adalah
adanya pandemic covid 19 di Indonesia sehingga mempengaruhi pelaksanaan
pembimbingan kemasyarakatan.
Inisiatif untuk mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapi tersebut diatas
pada saat pelaksanaan bimbingan yaitu diantaranya pembimbing kemasyarakatan
meminta bantuan aparat desa setempat, dan dilakukan secara daring atau online.
C. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan UUD 1945. Hukum
di Indonesia menjadi dasar pelaksanaan penegakan hukum termasuk juga di bidang
pemasyarakatan. Kerja sama antara aparat penegak hukum dengan masyarakat sangat
mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan ketentuan hukum yang berlaku di masya
rakat. Pembimbingan0yang0dilakukan0oleh pembimbing0kemasyarakatan0kepada
klien0pemasyarakatan0dilakukan dalam situasi warga binaan mendapatkan asimilasi
dan telah terintegrasi di keluarga ataupun masyarakat. Adapun tugas dari pem
bimbing kemasyarakatan adalah melakukan penelitian kemasyarakatan, melak
sanakan bimbingan kemasyarakatan, melakukan bimbingan dan pengawasan diversi
dan integrasi berupa Cuti Bersyarat Cuti Menjelang Bebas dan Pembebasan
Bersyarat.
40 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020
Daftar Pustaka
Buku
Basrowi; Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. 2008.
Peraturan perundang-undangan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-undang0nomor0120tahun01995tentang Pemasyarakatan, 0Lembaran0Ne
gara0Republik0IndonesiaTahun01995 Nomor077, Tambahan0Lembaran Nega
ra0Republik0Indonesia0Nomor03614
Undang-undang0Nomor03 Tahun01997 Tentang0Pengadilan Anak, 0Lembaran
Negara0Republik0Indonesia0Tahun01997 Nomor03, Tambahan0Lembaran
Negara0Republik0Indonesia0Nomor03668
Undang-undang0Nomor0110tahun2012Tentang0Sistem0Peradilan0PidanaAnak,
Lembaran0Negara0Republik0Indonesia0Tahun020120Nomor0153,0Tambahan
Lembaran Negara0Republik0Indonesia0Nomor 53320
Peraturan0Pemerintah0Nomor031 Tahun01999 tentang0Pembinaan dan Pembim
bingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama Penyelenggaan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01-PK.04.10 Tahun
1998 tentang Tugas, Kewajiban, dan Syarat-Syarat bagi Pembimbing Ke
masyarakatan
Internet
Rendra Topan. Indonesia Negara hukum, diakses dari https://rendratopan.com
/2019/04/28/indonesia-negara-hukum/