Anda di halaman 1dari 12

PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DIRI

Moh. Sodikin1

Balai Pemasyarakatan Klas II Kediri

Abstrak

Negara Indonesia sebagai Negara hukum, adalah Negara yang menjunjung tinggi hak
asa si manusia. Hal ini juga tampak dalam pelaksanaan penegakan hukum yang
diberlakukan di bidang pemasyarakatan. Penegakkan hukum dalam pemasyarakatan
bukan saja tergantung dari aturan hukum yang berlaku, namun juga tergantung dari
struktur aparat penegak hu kumnya sebagai pihak yang bertugas untuk memastikan
pelaksanaan hukum tersebut dalam hal ini salah satunya adalah pembimbing
kmeasyarakatan. Selain itu kultur masyarakat juga memegang peranan penting dalam
keberhasilan suatu penegakan hukum, terutama pada saat integrasinya warga binaan
pemasyarakatan ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat, dukungan dan kerjasama
dari keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan. Penelitian ini merupakan
penelitian normatif empiris.Pendekatan penelitian menggunakan pen dekatan
kualitatif dengan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder.Teknik
Analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif bersifat induktif.
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Tugas dari pembimbing kemasyarakatan
menurut hukum yang berlaku adalah melakukan penelitian kemasyarakatan,
melaksanakan bimbingan kepada kemasyarakatan, melakukan pengawasan terhadap
anak, melakukan pendampingan dan pengawasan proses diversi dan terhadap anak
yang mendapatkan CB, CMB dan PB. Pelaksanaan proses pembimbingan klien
pemasyarakatan di Bapas Klas II Kediri me rupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesadaran diri dan menuntun klien pe masyarakatan dan klien anak
dapat membaur kembali ditengah-tengah masyarakat serta diterima di lingkungannya
dengan baik.

Kata kunci: pembimbingan, Klien, kesadaran diri, masyarakat

Abstract

The state of Indonesia as a rule of law, is a country that upholds human rights. This
is also evident in the implementation of law enforcement in the correctional sector.
Law enforcement in prisons does not only depend on the applicable legal rules, but
also depends on the structure of the law enforcement apparatus as the party whose

1
E-mail : mohsodikin66@gmail.com
30 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

duty is to ensure the implementation of the law, in this case one of them is the social
adviser. In addition, community culture also plays an important role in the success of
law enforcement, especially when the prisoners are integrated into the family and
community, support and cooperation from families and the surrounding community is
needed. This research is a normative empirical research. The research approach
used a qualitative approach with two data sources, namely primary data and
secondary data. The0data0analysis0techni que0used0is0the inductive qualitative
data0analysis technique. The0results0of0this0study0are0that the duties of the social
adviser according to the applicable law are to conduct community research, carry
out community guidance, supervise children, provide assistance and supervision of
the diversion process and against children who get CB, CMB and PB. The
implementation of the correctional client mentoring process in Bapas Klas II Kediri
is an effort to increase self-awareness and guide correctional clients and child clients
to be able to blend back in the middle of society and be well accepted in their
environment.

Keywords: mentoring, clients, self-awareness, society

A. Latar Belakang Masalah


Negara Indonesia dengan kemajemukannya dan kebhineka tunggal ikanya, Ne
gara Indonesia adalah Negara yang besar, dengan jumlah warga negaranya yang
cukup besar.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (selanjutnya ditulis
UUD 1945) sebagai sumber hukum bagi peraturan pelaksana lainnya, dalam pasal 1
yang menyatakan bahwa 1). Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik. 2). Kedaulatan Negara Indonesia ada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar, dan 3). Negara Indonesia adalah negara
hukum.
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bangsa Indonesia adalah Negara
hukum, artinya bahwa Negara Indonesia adalah negara yang dalam mengatur pe
merintahan berdasarkan konstitusi atau peraturan dasar dalam menyelenggarakan
roda pemerintahannya.Konstitusi yang dimaksud adalah Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Negara Indonesia.Konstitusi inilah
yang kemudian menjadi pedoman bagi penyelenggara negara dalam menjalankan
pemerintahan.2
Hukum juga menjadi dasar dari pelaksanaan penegakan hukum di masyarakat.
Penegakan hukum yang dilakukan di Indonesia menjadi cermin keberhasilan dari
keterpaduan antara hukum materiil sebagai substansi hukum, pelaksana hukum di
lapangan yang dilaksanakan oleh struktur hukum, dan juga budaya di masyarakat.
Keterpaduan tersebut didukung oleh aturan hukum yang berlaku, yang mengatur
mengenai segala hal yang berkaitan dengan ketertiban yang harus ditaati oleh semua
anggota masyarakat.Aturan yang dibuat pasti baik, dengan segala pertimbangan yang

2
Rendra Topan. Indonesia Negara hukum, diakses dari https://rendratopan.com/2019/04/
28/indonesia-negara-hukum/ pada tanggal 20 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 31

menjadi dasar penyusunannya telah dipertimbangkanoleh penyusun undang-undang


dengan tujuan dan sasaran dari undang-undang tersebut.
Adanya substansi hukum tidak akan dapat dijalankan dengan maksimal jika
tidak ada petugas aparat penegak hukum yang menjaga dan memastikan aturan
hukum dijalankan dan ditaati dengan baik oleh warga Negara. Pemberian sanksi me
rupakan salah satu upaya agar hukum tersebut ditaati oleh masyarakat, demi untuk
kebaikan dan ketertiban masyarakat.
Aparat penegak hukum yang melaksanakan aturan perundang-undangan dengan
baik juga harus didukung dengan kultur masyarakat yang mengetahui, memahami,
mengerti dan mentaati peraturan hukum tersebut, sehingga akan membantu tugas dari
penegak hukum untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Namun masyarakat bukanlah hanya satu orang, masyarakat adalah jumlah
manusia yang banyak, sehingga didalamnya ada kepentingan dan hak-hak dari
manusia didalamnya. Tidak hanya hal baik, meskipun dengan adanya hukum dan
aparat penegak hukum yang menjaganya untuk dapat menekan tingkat kriminal
didalamnya, namun hal tersebut tidak dapat menghilangkan sama sekali hal tersebut.
Negara Indonesia memiliki sistem pemasyarakatan, dimana sistem pema
syarakatan tersebut merupakan suatu tatanan yang bertujuan untuk0membi
na0warga0binaan0pemasyarakatanberdasarkanPancasila,sehingga
warga0binaan0pemasyarakatan0dapat meningkatkan kualitas dirinya, dengan
menyadari kesalahan yang telah dilakukan, memperbaiki0diri0dan0tidak0mengu
langi0tindak0pidana0dengan0tujuan untuk dapat diterima0kembali0di0lingkungan
masyarakat0sebagai0warga0yang0baik dan bertanggung0jawab.3
Sarana yang mendukung sistem pemasyarakatan tersebut disebut dengan
Lembaga pemasyarakatan (selanjutnya disebut dengan Lapas), dimana lembaga
pemasyarakatan merupakan tempat yang digunakan untuk membina warga binaan
pemasyarakatan.
Warga binaan pemasyarakatan yang dibina di lembaga pemasyarakatan adalah :4
1) Narapidana, yang sesuai dengan pasal 1 angka 7 adalah terpidana yang men
jalani0pidana0yang hilang kemerdekaannya dan diletakkan diLembaga0pe
masyarakatan0.
2) Anak Didik Pemasyarakatan, adalah terdiri dari anak pidana, anak Negara dan
anak sipil, dan
3) Klien Pemasyarakatan adalah seseorang yang berada di dalam bimbingan Balai
Pemasyarakatan.

Penelitian ini akan membahas lebih detail mengenai bimbingan klien pe


masyarakatan yang dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan (selanjutnya disebut
Bapas). Bimbingan yang dilakukan oleh balai pemasyarakatan melalui pembimbing
kemasyarakatan, dalam hal ini merupakan suatu proses yang bersifat berkesi

3
Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614,
Pasal 1 angka 2
4
Ibid., Pasal 1 angka 7
32 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

nambungan dan bertujuan untuk membantu klien pemasyarakatan dalam menyadari


kesalahannya dan memperbaiki diri.
Selama menjalani hukumandi Lapas, warga binaan pemasyarakatan juga men
dapatkan binaan di dalamnya, binaan tersebut berupa kegiatan yang memberikan
pengetahuan dan juga keterampilan yang bermanfaat sebagai bekal untuk warga
binaan dalam berbaur kembali di masyarakat setelah masa hukuman selesai.
Pembinaan yang diberikan di Lapas bertujuan0untuk0menumbuhkan, menge
mbangkan, meningkatkan0potensi yang ada0di0dalam0diri0Warga0Binaan0Pemasya
rakatan0dan0mengembangkan0dirinya, dan hal-hal yang buruk dihilangkan.
Salah satu bentuk proses pembinaan di Lapas adalah adanya tahap asimilasi dan
integrasi, dimana asimilasi adalah Asimilasi adalah proses pembinaan membaurkan
Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan di tengah-tengah kehidupan ma
syarakat.5 Sedangkan Integrasi adalah hak yang diberikan kepada warga binaan
pemasyarakatan dapat berupa Cuti Mengunjungi Keluaraga, Cuti Bersyarat (CB),
Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Pembebasan Bersyarat (PB).6
Selama berada dalam asimilasi dan integrasi narapidana dan anak menjadi
bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan. Pembimbingan oleh Bapas melalui
Pembimbing Kemasyarakatan tersebut diatas dilakukan0terhadap0:7 a). Terpi
dana0bersyarat0;0b).0Narapidana, Anak0Pidana0dan0Anak0Negara0yang menda
pat0pembebasan0bersyarat0atau cuti0menjelang0bebas;0c).0Anak0Negara yang0ber
dasarkan0putusan0pengadilan, pembinaannya0diserahkan kepada orangtua0asuh
atau badan0sosial0;d).0Anak Negara0yang0berdasarkan0Keputusan Menteri0at
au0pejabat0di0lingkungan Direktorat0Jenderal0Pemasyarakatan0yang ditunjuk,0bim
bingannya0diserahkan kepada0orang0tua0asuh0atau0badan0sosial;0dan e).0Anak
yang0berdasarkan penetapan0pengadilan,0bimbingannya dikembalikan0kepada0o
rang0tua0atau walinya. 0
Penelitian0ini0adalah0penelitian0normatif - empiris. Pendekatan penelitian0ya
ng0digunakan0dalam penelitian ini adalah0pendekatan0kualitatif0. 0Penelitian0kuali
tatif0adalah0salah0satu0metode penelitian0yang0bertujuan0untuk0mendapatkan pe
mahaman0tentang0kenyataan melalui0proses0berpikir0induktif. 0Melalui0penelitian
kualitatif0peneliti0dapatmengenali0subjek, 0merasakan apa yang mereka0alami da
lam0kehidupan0sehari-hari0.8
Oleh karena penelitian0ini menganalisa peraturan perundang-undangan terkait
pembimbingan klien pemasyarakatan, yang kemudian dianalisa dengan melihat
pelaksanaannya di lapangan, sehingga dapat diketahui Apakah pembimbingan di
lapangan sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan atau belum.
Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer yang berupa
wawancara atau pengambilan data yang dilakukan langusng kepada orang yang
ditunjuk sebagai informan, dan data sekunder yaitu teori0dan0informasi ya

5
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 (selanjutnya ditulis PP Nomor 31 Tahun 1999)
tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, Pasal 1 angka 9
6
UU Nomor 12 Tahun 1995.Op.Cit., Pasal 14
7
Ibid., Pasal 6 ayat (3)
8
Basrowi dan0Suwandi.Memahami Penelitian0Kualitatif.0Jakarta0:0Rineka0Cipta. 2008.
Hlm 10-2
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 33

ng0diperoleh0tidak0langsung dari0sumbernya, 0yaitu0berasal dari0peraturan perun


dang-undangan, dan peraturan dibawahnya, buku, artikel, maupun0dari0situs0in
ternet0dan0juga0datalainnya0yang0relevan0dengan0kebutuhan0dan tujuan pene
litian. Teknik Analisa data yang0digunakan adalah teknik analisa0data0kualita
tif0bersifat induktif, yaitu0suatu0analisa0berdasarkan0data0yang0diperoleh, 0selan
jutnya dikembangkan0menjadi0hipotesis0.
Berdasarkan0latar belakang diatas maka ada beberapa pemasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini yaitu : 1). Apa sajakah tugas dan fungsi dari Pem
bimbing kemasyarakatan menurut hukum yang berlaku ? dan 2). Bagaimanakah
pelaksanaan proses pembimbingan klien pemasyarakatan sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran diri di Bapas Klas II Kediri?

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Tugas dan fungsi Pembimbing Kemasyarakatan Menurut Hukum Yang
Berlaku
Sistem pemasyarakatan yang diberlakukan di Indonesia, menjunjung tinggi hak
asasi manusia. Dalam sistem ini warga binaan pemasyarakatan merupakan manusia
yang sama dengan manusia lainnya, termasuk hak untuk diperlakukan dengan baik
meskipun mereka dalam situasi yang berbeda karena telah melakukan suatu ke
salahan maka harus bertanggung jawab atas kesalahannya itu, sehingga dikenai
sanksi pidana.
Sistem pemasyarakatan sesuai dengan tujuan nya membentuk Warga Binaan
Pemasyarakatan untuk :
1) dapat menjadi manusia seutuhnya;
2) menyadari kesalahan yang telah dilakukan;
3) berusaha memperbaiki0diri0untuk dapat0menjadi0manusia yang0lebih0baik0;
4) sadar dan0tidak0mengulangi0tindak pidana yang0pernah0dilakukan atau tindak
pidana lainnya;
terhadap semua hal tersebut diatas tujuannya adalah agar warga binaan pe
masyarakatan dapat diterima kembali ditengah-tengah lingkungan masyarakat, dan
dapat hidup lebih baik normal sebagaimana anggota masyarakat lainnya.
Sistem pembinaan yang dilakukan dalam sistem pemasyarakatan sesuai dengan
UU Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995, ada beberapa asas yang berlaku yaitu :9
pengayoman; perlakuan dan pelayanan yang sama; mendapatkan pendidikan; pem
bimbingan; harkat dan martabat manusia yang dihormati;kehilangan kemerdekaan
merupakan satu-satunya penderitaan; danga terjaminnya hak untuk tetap ber
hubungan dengan keluarga danorang-orang tertentu.
Pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan dilakukan di Lapas,
sedangkan pembimbingannya dilakukan di Bapas.Pelaksanaan pembimbingan di
Bapas dilakukan oleh petugas pemasyarakatan yaitu pembimbing kemasyarakatan.
Pembimbing kemasyarakatan adalah petugas pemasyarakatan yang bertugas
untuk melakukan pembimbingan untuk warga binaan pemasyarakatan.
Adapun tugas dari pembimbing kemasyarakatan diatur dalam beberapa per
aturan perundang-undangan dibawah ini.
9
UU Nomor 12 tahun 1995.,Op.Cit. Pasal 5
34 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

1) Keputusan0Menteri0Kehakiman0Republik Indonesia Nomor0M.01-PK.04.10


Tahun019980tentang0Tugas, Kewajiban, 0dan0Syarat-Syarat bagi Pembimbing
Kemasyarakatan, tugas pembimbing0kemasyarakatanya itu:
a. Melakukan0penelitian0kemasyarakatan0untuk:0Membantu tugas penyidik,
penuntut0umum,dan hakim0dalam0perkara0anak;
b. menentukan0program0pembinaan0dan0program pembimbingan.
c. Melaksanakan0bimbingan0kemasyarakatan0dan0bimbingankerja0bagi0klien
pemasyarakatan;
d. Memberikan0pelayanan0terhadap0instansi0lain0dan0masyarakatyang0memi
nta0data0atau0hasil0penelitian0kemasyarakatanklien0tertentu;
e. Melaksanakan0pengawasan0terhadap0terpidana0anak0yang0dijatuhi0pidana
pengawasan,anakdidik0pemasyarakatan0yang0diserahkan0kepada0orangtua
atauwalinya yang0diberi0tugaspem bimbingan.
2) Undang-Undang0Nomor030Tahun19970 (selanjutnya ditulis UU Nomor030Ta
hun019970) 0tentang0Pengadilan0Anak, 0tugas pembimbing kemasyarakatan a
dalah:10
a. Membantu0memperlancar0tugas penyidik,0penuntut0umum,dan hakim0da
lam0perkara0anak0nakal,0baik0di0dalam0maupun diluar0sidang0anak0de
ngan0membuat0laporan0hasilpenelitiankemasyarakatan;
b. membimbing, membantu, dan mengawasi anak nakal yang berdasarkan
putusan pengadilan dijatuhi pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana
denda, atau diserahkan kepada negara dan harus mengikuti latihan kerja, atau
anak yang memperoleh pidana bersyarat dari lembaga pemasyarakatan.
3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
(selanjutnya ditulis UU Nomor 11 Tahun 2012), tugas Pembimbing kema
syarakatan adalah:11
a. membuat0laporan0hasil
penelitian0kemasyarakatan0untuk:0kepentingan0diversi,kepentingan penyi
dikan,0penuntutan, dan persidangan0dalam0perkara0anak, baik0di0dalam
maupun0di0luar sidang,0termasuk0di0dalam0LPAS0dan0LPKA0; 0
b. melakukan0pendampingan,pembimbingan,0dan0pengawasanterhadap0anak0
selama0proses0diversi, 0pelaksanaan0kesepakatan musyawarah diversi;
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kesepakatan diversi;
d. melaporkan hasil pengawasan pelaksanaan kesepakatan diversi kepada
pengadilan jika diversi tidak dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang
dibuat para pihak;
e. menentukan program perawatan anak di LPAS dan pembinaan anak di
LPKA bersama dengan petugas pemasyarakatan lainnya;
f. melakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadap anak
yang berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana atau dikenai tindakan;
dan

10
Undang-undang0Nomor 30Tahun01997 Tentang0Pengadilan Anak, Lembaran0Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3668 Pasal 34 ayat (1)
11
UU Nomor 11 Tahun 2012.,Op.Cit. Pasal 65
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 35

g. melakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadap Anak


yang memperoleh asimilasi, pembebasan bersyarat (PB), cuti menjelang
bebas (CMB), dan cuti bersyarat (CB).

Berdasarkan penjabaran diatas jika disimpulkan dalam sebuat tabel dapat


dilihat perkembangan pengaturan mengenai tugas pembimbing kemasyarakatan dari
undang-undang sampai dengan peraturan dibawahnya yaitu :

Tabel 1. Tugas pembimbing kemasyarakatan

No Tugas Pembimbing Kemasyarakatan A B C


1 Melakukan penelitian kemasyarakatan v v v
2 melaksanakan bimbingan kemasyarakatan v v v
pelayanan permintaan data penelitian
3 v
kemasyarakatan
4 pengawasan terhadap anak v v v
melaksanakan pembimbingan, pendampingan
5 v
proses diversi
melakukan pengawasan pelaksanaan
6 v
kesepakatan diversi
7 melaporkan pelaksanaan diversi ke pengadilan v
menentukan program perawatan anak di LPAS
8
dan pembinaan anak di LPKA v
melakukan pendampingan, pembimbingan, dan
9 pengawasan terhadap Anak yang mendapatkan
CB, CMB dan PB v

Keterangan :
A = Keputusan0Menteri0Kehakiman0Republik Indonesia Nomor M.01-
PK.04.10 Tahun19980
B = Undang-Undang0Nomor03 Tahun019970
C = Undang-Undang0Nomor011 Tahun02012
CB = Cuti Bersyarat
CMB = Cuti Menjelang Bebas
PB = Pembebasan Bersyarat

Dalam hal tugas pembimbing kemasyarakatan melakukan penelitian kema


syarakatan ada perubahan yang cukup signifikan, bahwa dalam0Keputusan Men
teri0Kehakiman0Nomor0M.01-PK.04.100Tahun019980dan0UU Nomor 3 Tahun
1997, yang sebelumnya status pembimbing kemasyarakatan hanya untuk membantu
penegak hukum yang lain, kemudian telah diamandemen menjadi aparat penegak
36 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

hukum sehingga sama seperti dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 status pembimbing
kemasyarakatan sama seperti aparat penegak hukum pemasyarakatan lainnya, seperti
penyidik, penuntut umum dan Hakim, yang memiliki tugas khusus masing-masing.
Namun pada intinya tugas dari pembimbing kemasyarakatan sebagai penegak
hukum pemasyarakatan adalah melakukan pembimbingan terhadap klien pema
syarakatan dan klien anak serta membuat penelitian kemasyarakatan, terutama bagi
perkara pidana anak, tugas pembimbing kemasyarakatan berperan sangat besar da
lam setiap proses perkara pidana anak.

2. Pelaksanaan Proses Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai Upaya Un


tuk Meningkatkan Kesadaran Diri di Bapas Klas II Kediri

Sistem pemasyarakatan menggunakan sistem pembinaan dan pembimbingan.


Sebagaimana yang diketahui bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Lapas dam
pembimbingan yang dilakukan oleh Bapas memiliki tujuan masing-masing yang
berbeda.
Perbedaan definisi dari pembinaan dan pembimbingan dituangkan dalam Per
aturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 sama dengan yang ada di Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama Penyelenggaan Pembinaan
dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, yaitu Pembinaan merupakan
kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada TuhanYang Maha Esa,
intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani danrohani Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan.12Sedangkan Pembimbingan adalah pemberian
tuntunan untuk0meningkatkan0kualitas, 0ketaqwaan0terhadap Tuhan0Yang0Maha
Esa, intelektual, 0sikap0dan0perilaku, 0profesional, 0kesehatan0jasmani0dan0rohani
Klien Pemasyarakatan.13
Berdasarkan definisi diatas terlihat bahwa antara pembinaan dan pembim
bingan berbeda meskipun dengan tujuan yang sama, yaitu untuk0meningkat
kan0kualitas0diri dari warga0binaan0pemasyarakatan0dan atau klien pemasyara
katan. Hal yang membedakan antara pembinaan dan pembimbingan di pemasya
rakatan adalah bahwa dalam pembinaan lebih difokuskan pada pelaksanaan kegiatan,
sedangkan pada pembimbingan yang lebih ditonjolkan adalah pada pemberian
tuntunan untuk membantu klien pemasyarakatan menyadarkan diri dan dapat me
lakukan perbaikan diri untuk memperbaiki kualitasnya sebagai manusia sehingga
dapat bermanfaat dan berguna di masyarakat kedepan.
Perbedaan lainnya adalah bahwa pembinaan dilakukan di Lapas untuk na
rapidana dan anak didik pemasyarakatan, sedangkan pembimbingan ditujukan untuk
klien pemasyarakatan yaitu seseorang yang menjadi bimbingan dari Bapas, dimana
warga binaan pemasyarakatan tersebut sudah kembali ke keluarga dan masya
rakatmelalui suatu tahap integrasi.
Selain tugas melaksanakan program bimbingan terhadap klien pemasyarakatan
dan klien anak, keberadaan pembimbing kemasyarakatan juga memiliki fungsi
diantaranya yaitu :

12
PP0Nomor0310Tahun019990.,Op.Cit. Pasal010angka 10
13
Ibid. Pasal 1 angka 2
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 37

a. Mengarahkan dan menuntun Klien pemasyarakatan dan klien anak untuk dapat
memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.
b. Memberikan bimbingan berupa nasehat kepada klien pemasyarakatan dan klien
anak agar sadar sehingga tidak akan mengulangi kembali perbuatan pidana yang
pernah dilakukan ataupun perbuatan pidana lainnya.
c. Memberikan bimbingan agar klien dapat membaur kembali di tengah keluarga
dan masyarakat, dandapat0menyesuaikan0diri0denganlingkungan0masyarakat
sekitarnya dengan baik0.
d. Berkoordinasi dan0melakukan0kerja0sama0dengan0pihak0lain dalamhal upaya
untuk mengembangkan minat dan bakat klien dalam pelaksanaan pelatihan
kerja, untuk bekal klien pemasyarakatan dan klien anak dikemudian hari agar
dapat membuka usaha sendiri dan mandiri serta bertanggung jawab atas ke
hidupannya sendiri.

Pelaksanaan pembimbingan pemasyarakatan dilaksanakan sesuai dengan ke


tentuan yang diatur dalam PP0Nomor0310tahun019990tentang0Pembinaan0dan
Pembimbingan0Warga0BinaanPemasyarakatan0sebagai peraturan pelaksana0dari
UU Nomor0120Tahun 1995 tentang0Pemasyarakatan0.
Perbandingan jumlah klien dengan pembimbing kemasyarakatan di setiap
Bapas berbeda-beda, termasuk di Bapas Klas II Kediri, sebagaimana dalam tabel
dibawah ini.

Tabel 1.Perbandingan Jumlah Pembimbing Kemasyarakatan dengan Klien


yang dibimbing.

Data 2018 2019 2020


Jumlah Klien pemasyarakatan selain klien anak 8.719 11.164 8.247
Jumlah Pembimbing kemasyarakatan khusus 28 30 31
untuk klien pemasyarakatan
Jumlah Klien anak 71 56 32
Jumlah Pembimbing kemasyarakatan untuk 28 30 30
Klien Anak
Sumber : data Bapas Klas II Kediri

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa jumlah anatara klien pemasyarakatan
dengan jumlah pembimbing kemasyarakatan sangat tidak sebanding dimana jumlah
klien pemasyarakatan berjumlah ribuan sedangkan pembimbing kemasyarakatan
hanya berjumlah puluhan saja. Jumlah klien anak jauh sangat sedikit dari pada
jumlah klien pemasyarakatan, padahal pelaksanaan bimbingan terhadap Klien
dilaksanakan dengan cara berkelompok dan perorangan secara berkesinambungan,
sehingga dibutuhkan jumlah pembimbing kemasyarakatan yang memadai sesuai
dengan kebutuhan di Bapas.
Pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan focus pada
hal-hal0yang0berkaitan0dengan:0a.0ketaqwaan0kepada0Tuhan0Yang Maha0Esa; b.
kesadaran0berbangsa0dan bernegara;0c.0intelektual;0d.0sikap0dan perilaku;0e.
38 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

kesehatan0jasmani0dan rohani;0f.0kesadaran0hukum;0g. reintegrasi0sehat0dengan


masyarakat; 0h.0keterampilan0kerja; 0dan0i. 0latihankerjadan0produksi0.14
Bimbingan yang diberikan kepada klien berupa konseling yang menitik
beratkan pada kesadaran diri, kemandirian, dan perubahan perilaku kearah yang
lebih baik, selain dari yang telah ditentukan dalam peraturan pemerintah nomor 31
tahun 1999 tersebut diatas.
Bentuk bimbingan berupa kepribadian dan kemandirian yang digali dan
ditanamkan kepada klien pemasyarakatan dan klien anak adalah untuk Psikologi
klien, rohani klien, dan dilengkapi dnegan pemberian keterampilan kerja sesuai
minat dan bakat.
Bapas bertanggung jawab atas pelaksanaan pembimbingan klien yang dilaku
kan oleh pembimbing kemasyarakatan.Untuk mempersiapkan pelaksanaan pembim
bingan terhadap klien pemasyarakatan dan klien anak, harus ada perencanaan atas
pelaksanaannya dan juga dirumuskan strategi pengendalian atas pelaksanaan pro
gram pembimbing dan pemasyarakatan tersebut yang tujuannya adalah agar klien
dapat berintegrasi di masyarakat dengan baik0. 0
Menurut0PP0Nomor0310Tahun19990, Pembimbingan terhadap Klien pema
syarakatan dilakukan dalam 30(tiga)0tahap0pembimbingan, 0yaitu0: 0
a. tahap0awal; 0
b. tahap0lanjutan0; 0dan0
c. tahap0akhir. 0
Yang pelaksanaannya ditetapkan0melalui0sidang0Tim0Pengamat Pemasyarakat
an0(selanjutnya disebut TPP), yang penetapannya ditetapkan berdasarkan datayang
diperoleh dan dimiliki oleh pembimbing kemasyarakatan dari hasil pengamatan,
yang kemudian dianalisa untuk dilakukan penilaian dan menjadi pelaporan pe
laksanaan pembimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan.
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan pembimbingan
yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan sebagaimana dalam bagian alur
dibawah ini.

Bagan Alur 2. Tahapan pembimbingan Pemasyarakatan15


a. penerimaan0dan0pendaftaran0Klien;0
Tahap b. pembuatan0penelitian0kemasyarakatan;0
c. penyusunan program pembim bingan;
0Awal
d. pelaksanaan program pem bimbingan; dan
e. pengendalian pelaksanaan pr ogram pembimbingan tahap awal.

Tahap0l a. penyusunan program pembim bingan tahap lanjutan;


Lanjutan b. pelaksanaan program pem bimbingan; dan
c. pengendalian pelaksanaan pr ogram pembinaan tahap lan jutan
.

14
PP Nomor 31 Tahun 1999.Op.Cit., Pasal 3
15
PP Nomor 31 Tahun 1999.Op.Cit.Pasal 40
Moh. Sodikin, Pembimbingan Klien Pemasyarakatan Sebagai…. 39

a. penyusunan0program0pembimbingan0tahap0akhir;0
b. pelaksanaan0program0pembimbingan0tahap0akhir;0
Tahap
c. pengendalian0pelaksanaan0program0pembimbingan.0
Akhir
d. pemberian0pelayanan0bimbingan0tambahan;0dan0
e. diberikan surat0keterangan akhir0pembimbingan0oleh0Kepala0BAPAS0kepada
Klien0

Penjelasan Bagan alur 2 tersebut diatas yaitu bahwa tahap awal adalah tahap
dimana dimulainya tahapan pembimbingan terhadap klien. Hal yang dilakukan
adalah pelaksanaan pendataan dan pendaftaran klien yang diawali dengan pengajuan
program re-integrasi. Selanjutnya petugas pembimbing kemasyarakatan melakukan
sidang TPP. Sebelum membuat penelitian kemasyarakatan, pembimbing kema
syarakatan harus melakukan kunjungan ke rumah penjamin klien. Kemudian pem
bimbing kemasyarakatan membuat penelitian kemasyarakatan, yang hasilnya
digunakan sebagai bahan untuk pelaksanaan program pembimbingan.
Setelah klien keluar dari Lapas, maka dilakukan tahap pelaksanaan bimbingan,
yaitu terdiri dari tahap lanjutan dan tahap akhir, yang mana terdiri dari kegiatan yang
sama yaitu berupa penyusunan program pembimbingan sesuai dengan tahapannya,
yang kemudian program terseut dilaksanakan dan dilakukan pengawasan sebagai
bentuk pengendalian pelaksanan program.
Perbedaannya jika pada tahapan akhir ada hal lain yang dilakukan selain
pelaksanaan dan pengawasannya, yaitu kegiatan untuk mempersiapkan klien dalam
menghadapi tahap akhir berupa bimbingan tambahan dan terakhir dikeluarkannya
surat keterangan akhir pembimbingan dari Kepala Bapas.
Pelaksanaan pembimbingan klien di lapangan juga mengalami beberapa
kendala atau hambatan yaitu diantaranya Jarak lokasi tempat klien berada jauh dan
sulit untuk dilewati kendaraan, selain itu pada tahun 2020 kendala lainnya adalah
adanya pandemic covid 19 di Indonesia sehingga mempengaruhi pelaksanaan
pembimbingan kemasyarakatan.
Inisiatif untuk mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapi tersebut diatas
pada saat pelaksanaan bimbingan yaitu diantaranya pembimbing kemasyarakatan
meminta bantuan aparat desa setempat, dan dilakukan secara daring atau online.

C. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan UUD 1945. Hukum
di Indonesia menjadi dasar pelaksanaan penegakan hukum termasuk juga di bidang
pemasyarakatan. Kerja sama antara aparat penegak hukum dengan masyarakat sangat
mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan ketentuan hukum yang berlaku di masya
rakat. Pembimbingan0yang0dilakukan0oleh pembimbing0kemasyarakatan0kepada
klien0pemasyarakatan0dilakukan dalam situasi warga binaan mendapatkan asimilasi
dan telah terintegrasi di keluarga ataupun masyarakat. Adapun tugas dari pem
bimbing kemasyarakatan adalah melakukan penelitian kemasyarakatan, melak
sanakan bimbingan kemasyarakatan, melakukan bimbingan dan pengawasan diversi
dan integrasi berupa Cuti Bersyarat Cuti Menjelang Bebas dan Pembebasan
Bersyarat.
40 Jurnal Magister Hukum PERSPEKTIF, Volume 11, Nomor 2 Tahun 2020

Bentuk bimbingan yang diberikan di Bapas Klas II Kediri berupa konseling


yang diberikan dititik beratkan pada Kesadaran diri, kemandirian, perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Bentuk bimbingan berupa kepribadian dan kemandirian yang
digali dan ditanamkan mengenai Psikologi klien, rohani, keterampilan kerja. Adapun
alur pelaksanaan bimbingannya adalah Klien mengajukan program re-integrasi
kemudian petugas pembimbing kemasyarakatan melakukan sidang Tim Pengamat
Pemasyarakatan (TPP). Setelah proses tersebut pembimbing kemasyarakatan melaku
kan kunjungan ke rumah penjamin, dan dilanjutkan proses pembuatan penelitian
kemasyarakatan. Setelah klien keluar dari lembaga Pemasyarakatan, masuk pada
tahap lanjutan berupa pelaksanaan bimbingan sampai dengan tahap akhir ketika pro
ses bimbingan selesai dan ditetapkannya surat0keterangan0akhir pembimbingan
oleh0Kepala0BAPAS kepada Klien. 0

Daftar Pustaka

Buku
Basrowi; Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. 2008.

Peraturan perundang-undangan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-undang0nomor0120tahun01995tentang Pemasyarakatan, 0Lembaran0Ne
gara0Republik0IndonesiaTahun01995 Nomor077, Tambahan0Lembaran Nega
ra0Republik0Indonesia0Nomor03614
Undang-undang0Nomor03 Tahun01997 Tentang0Pengadilan Anak, 0Lembaran
Negara0Republik0Indonesia0Tahun01997 Nomor03, Tambahan0Lembaran
Negara0Republik0Indonesia0Nomor03668
Undang-undang0Nomor0110tahun2012Tentang0Sistem0Peradilan0PidanaAnak,
Lembaran0Negara0Republik0Indonesia0Tahun020120Nomor0153,0Tambahan
Lembaran Negara0Republik0Indonesia0Nomor 53320
Peraturan0Pemerintah0Nomor031 Tahun01999 tentang0Pembinaan dan Pembim
bingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama Penyelenggaan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.01-PK.04.10 Tahun
1998 tentang Tugas, Kewajiban, dan Syarat-Syarat bagi Pembimbing Ke
masyarakatan

Internet
Rendra Topan. Indonesia Negara hukum, diakses dari https://rendratopan.com
/2019/04/28/indonesia-negara-hukum/

Anda mungkin juga menyukai