Anda di halaman 1dari 6

Aulia Azzahra

250196025
LA76 – Creativepreneurship

Character Building : Kewarganegaraan


Mid Exam
1. Pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi rakyat Indonesia karena melalui
pendidikan warga dapat memahami fungsi dan peran negara di satu pihak serta
memiliki rasa kebangsaan yang positif. Melalui pendidikan kewarganegaraan otoritas
negara dan institusi yang bertanggungjawab untuk mengaplikasikan hukum dan
aturan menjamin pelaksanaan hak dan kewajiban. Hal ini juga berkaitan dengan nilai
dan norma karena perilaku manusia itu terkait dengan nilai. Nilai adalah gambaran
apa yang diinginkan, yang pantas dan berharga yang mempengaruhi perilaku sosial
dari masyarakat. Sedangkan, norma merupakan patokan perilaku dalam suatu
kelompok. Adanya norma menentukan bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang
lain. Hubungan nilai dan norma dalam membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara yaitu terdapat pada setiap sikap individu dalam kehidupan sosial di
lingkungan masyarakat sampai pendidikan pada segi moralitas yaitu lingkup besarnya
pada negara.
Sumber :
TIM CBDC. Character Building : Kewarganegaraan (CHAR6014). Jakarta. Character
Building Development Center (CBDC) Universitas Bina Nusantara Jakarta
Alisa. 2021. “Literasi Hubungan Norma dan Sosial”,
https://www.gramedia.com/literasi/hubungan-norma-dan-nilai-sosial/
#Hubungan_Norma_dan_Nilai_Sosial, diakses pada 27 April 2023 pukul 00.51

2. Landasan konstitusi dan ideologis dari kewajiban negara membayar pajak terdapat
pada pasal 23A UUD 1945. Pada pasal tersebut dinyatakan bahwa “pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam Undang –
Undang”. Dengan membayar pajak, warga negara telah memenuhi kewajibannya pada
pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yaitu kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara. Sedangkan, untuk ideologi dari kewajiban membayar pajak yaitu
terdapat pada Pancasila. Pada sila pertama adanya nilai keihklasan, sila kedua yaitu
keadilan warga negara memperoleh hak dan kewajiban membayar pajak, sila ketiga
menunjukan rasa cinta tanah air, sila keempat prinsip demokrasi yaitu dengan
melakukan pembayaran pajak menunjukan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, dan sila kelima yaitu seluruh masyarakat berhak menikmati
pembangunan dari pembayaran pajak.
Sumber :
TIM CBDC. Character Building : Kewarganegaraan (CHAR6014). Jakarta. Character
Building Development Center (CBDC) Universitas Bina Nusantara Jakarta
Hari Sriyanto, S.Sos.,M.M. 2021. “Kewajiban Warga Negara Membayar Pajak”,
https://binus.ac.id/character-building/2021/03/kewajiban-warga-negara-membayar-
pajak/, diakses pada 27 April 2023 pukul 01.04

3. Pembatasan kekuasaan tidak hanya terbatas pada kekuasaan sewenang – wenang.


Pembatasan kekuasaan juga mencakup larangan yang melampaui wewenangnya,
kewajiban menaati prinsip dan keadilan dalam penetapan keputusan. Kekuasaan
pemerintah harus dibatasi karena akan menghindari tindakan sewenang – wenang
pemerintah terhadap rakyat dan akan menjamin adanya persamaan. Nilai fundamental
yang mendasi pembatasan kekuasaan adalah untuk mencegah terjadinya dominasi
kekuasaan oleh penyelenggara atau pemerintah. Tujuan lainnya yaitu melindungi
harkat dan martabak manusia karena secara praktis akan berujung pada kesejahteraan
rakyat. Contoh dari penyalahgunaan kekuasaanya yaitu pejabat melakukan korupsi
karena hal tersebut termasuk merampas hak – hak masyarakat atas hak ekonomi,
sosial, dan budaya serta contoh selanjutnya yaitu memotong gaji karyawan dengan
alasan yang tidak benar.
Sumber :
Isabela, Monica Ayu Caesar. 2022. “Mengapa Kekuasaan Pemerintah Harus
Dibatasi?”, https://nasional.kompas.com/read/2022/06/04/01150021/mengapa-
kekuasaan-pemerintah-harus-dibatasi-, diakses pada 27 April 2023 pukul 02.24

4. Berdasarkan buku “Beberapa Aspek Hukum Tata Negara, Hukum Pidana, dan Hukum
Islam” (2012) karya Muhammad Tahir Azhary, ciri – ciri negara hukum yaitu :
- Pembagian kekuasaan
- Perlindungan hak asasi manusia
- Pelaksanaan pemerintahan berdasarkan undang – undang
- Supremasi hukum
- Kekuasaan peradilan yang independent
- Peradilan tata usaha negara
- Pemerintahan yang demokratis
Sistem hukum di Indonesia merupakan perpaduan dari beberapa sistem hukum
agama, adat, dan hukum Eropa terumata Negara Belanda. Menurut saya, sistem
hukum di Indonesia masih kurang baik. Walaupun sistemnya sudah cukup bagus,
namun pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang di harapkan. Peraturan tersebut
sudah ada namun tidak ditegakkan. Hal ini pun membuat masyarakat kehilangan
kepercayaan terhadap hukum di Indonesia. Sedangkan, jika masyarakat sudah
menanggapi dengan baik maka hal tersebut harus diikuti dengan moralitas para
penegak hukumm para penegak hukum seharusnya tidak lagi memandang para
pelanggar hukum agar aturan hukum yang ada dapat berjalan dan sistem hukum di
Indonesia terus membaik.
Sumber :
Putri, Vanya Karunia Mulia. 2022. “Ciri – Ciri Negara Hukum (Rechtsstaat)”,
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/12/093000569/ciri-ciri-negara-hukum-
rechtsstaat-, diakses pada 27 April 2023 pukul 02.34

5. a)
Menurut saya, tidak perlu menunggu didirikan Museum Koruptor lebih dulu baru
orang mau tobat. Pembangunan Museum Koruptor hanyalah salah satu cara untuk
mengingatkan masyarakat tentang bahaya korupsi dan mendorong upaya
pemberantasan korupsi. Namun, upaya pencegahan korupsi sebaiknya dimulai dari
awal, seperti mendidik masyarakat tentang pentingnya integritas dan transparansi,
serta memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku korupsi. Selain itu, lembaga
pemberantasan korupsi seperti KPK juga harus diberi dukungan penuh untuk
melakukan tugasnya tanpa adanya intervensi atau campur tangan dari pihak lain.
Semua pihak harus bekerja sama dalam upaya memerangi korupsi demi terciptanya
negara yang lebih baik dan adil.

Pendirian Museum Koruptor tentu saja tidak boleh dijadikan alasan untuk menunda
tindakan pencegahan dan penindakan terhadap tindakan korupsi yang terjadi.
Diperlukan upaya yang lebih proaktif dan efektif dalam memberantas korupsi, baik
melalui pendidikan moral dan hukum, penegakan hukum yang tegas dan adil, serta
peningkatan pengawasan dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara.Selain
itu, upaya pencegahan juga harus dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan dan
pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat tidak tergoda untuk melakukan
tindakan korupsi sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini juga
harus didukung oleh reformasi sistem politik dan pemerintahan yang meminimalisasi
potensi terjadinya korupsi.

Dalam hal ini, peran dari semua elemen masyarakat, termasuk media massa,
akademisi, LSM, dan masyarakat sipil sangat penting dalam memberantas korupsi.
Mereka dapat memainkan peran sebagai pengawal dan penjaga integritas
pemerintahan dan kebijakan publik, serta sebagai penyedia informasi dan edukasi
kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah dan memberantas korupsi. Dalam
kesimpulannya, pendirian Museum Koruptor dapat menjadi salah satu upaya dalam
memberantas korupsi di Indonesia. Namun, upaya ini tidak boleh dijadikan alasan
untuk menunda tindakan pencegahan dan penindakan terhadap tindakan korupsi yang
terjadi. Perlu ada upaya yang lebih proaktif dan efektif dalam memberantas korupsi,
yang melibatkan semua elemen masyarakat dan didukung oleh reformasi sistem
politik dan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.

b) Menurut Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Imigrasi. Masalah yang muncul dalam
penegakan hukum dimulai karena adanya masalah dalam pembuatan peraturan
perundang – undangan, masyarakat mencari kemenangan bukan keadilan, uang
mewarnai penegakan hukum, penegakan hukum sebagai komoditas politik, penegakan
hukum yang diskriminatif, lemahnya sumberdaya manusia, keterbatasan anggaran,
dan penegakan hukum yang dipicu oleh media masa. Maka dari itu, aspek yang harus
ditingkatkan adalah meningkatkan peran penegak hukum untuk menumbuhkan
kesadaran hukum anggota masyarakat, proses penegakan hukum di lingkungan
peradilan, upaya pemberdayaan lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum
lainnya. Contoh hal yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meningkatan kualitas dan
kemampuan aparat penegak hukum yang lebih profesioanal, berintegritas,
berkepribadian, dan bermoral tinggi. Serta perlu dilakukannya perbaikan - perbaikan
sistem perekrutan dan promosi aparat penegak hukum, pendidikan dan pelatihan, serta
mekanisme pengawasan yang lebih memberikan peran serta yang besar kepada
masyarakat terhadap perilaku aparat penegak hukum.
Sumber :
Sanyoto. 2008. “Penegakan Hukum di Indonesia”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol 8
Nomor 3 (hlm 199 – 202). Purwokerto.

6. a)
Artikel tersebut memberikan informasi tentang penyanderaan pilot Susi Air, Philip
Mark Merthens, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua
Pegunungan, serta respons dari TNI dan Polri terkait hal ini. Menurut Panglima TNI,
Yudo Margono, pihaknya tidak bisa langsung melakukan serangan militer terhadap
KKB dan masih mengedepankan upaya persuasif dalam menyelamatkan pilot warga
negara Selandia Baru tersebut.

Namun, pandangan kritis menurut saya adalah bahwa respons dari TNI dan Polri
terhadap penyanderaan ini kurang memadai. Menunda penyelesaian masalah ini
dengan terus mengedepankan upaya persuasif dapat memperburuk situasi dan
memperpanjang penyanderaan. Selain itu, pengakuan bahwa KKB melakukan ini
untuk menekan masyarakat dan meminta uang menunjukkan bahwa kelompok ini
memiliki motif ekonomi yang jelas, yang membutuhkan respons yang tegas dan
terkoordinasi dari pihak berwenang.

Saya juga menganggap bahwa pengakuan bahwa kelompok ini hanya sebagian kecil
dan tidak perlu dibesar-besarkan tidak memperhitungkan potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh tindakan penyanderaan dan keberadaan kelompok bersenjata di
wilayah Papua. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman tentang ancaman yang
mungkin dihadapi oleh masyarakat setempat dan kesulitan dalam menangani masalah
keamanan di daerah yang terisolasi dan kompleks seperti Papua. Dalam hal ini, saya
berharap pihak TNI dan Polri dapat lebih proaktif dan terkoordinasi dalam
menyelesaikan masalah ini, dengan memperhitungkan faktor keamanan dan
kesejahteraan masyarakat setempat serta kepentingan nasional secara keseluruhan.

b)
Upaya yang dilakukan harus mempertimbangan diplomasi pertahanan dalam
mengelola konflik yang ada dan harus memperhatikan aspek-aspek diplomasi
pertahanan. Salah satu contohnya yaitu pada gerakan separatisme Papua, Jokowi
melakukan upaya yaitu dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur
nasional, dengan diharapkannya dapat mereduksi gerakan separatis di Papua. Jadi,
uapaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan pelayanan pemerintah di
bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi, pencegahan awal di daerah konflik.
Selain itu, upaya lainnya yaitu dengan melakukan kegiatan yang berorientasi pada
community orientied policing dan problem oriented policing yaitu memecahkan
masalah dengan satu solusi namun semua pihak ikut aktif berpartisipasi lalu
pengendalian kesepakatan atas permasalahan yang telah ditemukan solusinya.
Terdapat juga upaya untuk menghindari terorisme yaitu meminimalisir kesenjangan
sosial, menjaga persatuan dan kesatuan, berperan aktif dalam melaporkan radikalisme
dan terorisme, serta menyaring informasi yang didapat.
Sumber :
Mukhtadi. 2021. “Strategi Pemerintah Dalam Penanganan Gerakan Separatis Papua
dan Implikasinya Terhadap Diplomasi Pertahanan Indonesia”. Vol 7. No 2. (hlm 92).
Bogor. Jurnal Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan
Hafizha, Maura Rosita. 2023. “Saparatisme adalah : penyebab, dampak, cara
mengatasi, dan contoh”. Bali. Detik
Adminyl. 2019. “9 Cara Mencegah Radikalisme dan Terorisme.
https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/10/31/9-cara-mencegah-radikalisme-dan-
terorisme-3/

Anda mungkin juga menyukai