Anda di halaman 1dari 9

KASUS – KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN

KEWAJIBAN WARGA NEGARA


MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 XII.MEKA 2
1. Ahmad Aditya
2. Azril Fardan Welemuly
3. Riki Gunawan
4. Sayf Raffit Achmad
5. Susilowati

SMKN 10 KOTA BEKASI

Tahun Ajaran 2023/2024


Jl Servas Rt 07 Rw04, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat 17414
KATA PENGNATAR

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatu. Puji syukur kita panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat
Menyusun sebuah makalah yang berjudul “KASUS – KASUS PELANGGARAN HAK
DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA” tepat pada waktunya.

Sebelum itu, saya mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak “Iyus Susanto, S.Pd”,
selaku guru PPKN yang telah membimbing kami selama kegiatan pembelajaran hingga
Pembuatan Makalah ini selesai.

Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai alat pembelajara materi kasus –
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, serta agar siswa mampu
Menyusun materi pembelajaran secara mandiri serta dapat memahami tentang Pemerintahan
Yang ada dan sedang berjalan di Indonesia ini.

Kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini sehingga makalah ini dapat terwujud. Saya menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi Saya dan pada umumnya
bagi para pembaca yang berminat.

Bekasi, 10 Agustus 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Bab I Pembahasan ............................................................................................................


A. Makna Hak Dan Kewajiban Warga Negara
BAB I
PEMBAHASAN

A. Makna Hak Dan Kewajiban Warga Negara

1. Pengertian Hak Warga Negara

Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan atau diterima
secara penuh bertanggung jawab oleh masing-masing warga negara. Bahkan, tak hanya
hak sebagai warga negara, setiap manusia pada dasarnya telah memiliki hak sebagai
individu, seperti hak asasi. Negara menjamin hak asasi setiap warga negaranya. Hal ini
tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

2. Pengertian Kewajiban

Kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan dengan
penuh tanggung jawab oleh warga negara kepada negara. Contoh kewajiban warga
negara adalah menaati sistem hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara
tersebut. Jika kewajiban warga negara terpenuhi, maka akan tercipta keharmonisan
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Sebaliknya, jika kewajiban tidak
dilaksanakan maka bisa merugikan diri sendiri karena terkena sanksi dan merugikan
orang lain karena melanggar hak mereka.

B. Substansi Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Pancasila

Substansi kewajiban dan hak asasi manusia dalam Pancasila dibagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan nilai-nilainya, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

1. Nilai Dasar

Nilai dasar adalah cita-cita atau tujuan yang bersifat universal atau menyeluruh.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut meliputi nilai Ketuhanan yang Maha Esa, Nilai
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Nilai Kerakyatan yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Nilai
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental berarti, nilai-nilai turunan dari nilai dasar yang dituangkan
dalam berbagai ketentuan konstitusional, baik dalam UUD NRI Tahun 1945, UU,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, maupun Peraturan Daerah.

3. Nilai Praktis

Nilai praksis adalah nilai yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati
begitu, nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan
zaman dan juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.
Perubahan-perubahan ini tidak akan pernah memengaruhi fakta bahwa nilai praktis
merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.
Terdapat beberapa contoh dari nilai praksis, yaitu: - Sikap menghormati seluruh agama
meski berbeda-beda, sesuai dengan sila pertama pancasila. - Setiap warga Indonesia
mampu memperlakukan orang lain secara adil tanpa pilih kasih ataupun mencurangi
orang lain, sesuai dengan sila kedua Pancasila.

C. Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

1. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan
sebagainya.

Hal itu merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
yang menyatakan, "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya", belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih tinggi,
padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa, "Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan".

c. Makin merebaknya kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), seperti


pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya.
Padahal, Pasal 28A–28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi
Manusia.

d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan


tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan
bahwa, "negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu".

e. Angka putus sekolah yang tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara


sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa, "setiap warga negara berhak mendapat pendidikan".

2. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Megara

a. Membuang sampah sembarangan

b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi, tetapi
tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas,
berkendara, tetapi tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan
sebagainya.

c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak


jaringan telepon.

d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan, pajak
kendaraan bermotor, retribusi parkir, dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya
mangkir dari kegiatan siskamling

D. Penanganan Pelanggaran Hak Dan Kewajiban Warga Negara

1. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Dan Kewajiban Warga Negara

1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan


pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Mengoptimalkan peran Lembaga - lembaga selain lembaga tinggi negara yang


berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas
Perempuan).

3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.

4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap


setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.

5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip - prinsip kesadaran bernegara kepada


masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

3. Tindakan Penanganan Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban

1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan


pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan, penganiayaan
dan sebagainya), dan tindak pidana terorisme.

Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan


pelanggaran peraturan lalu lintas.

2. Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang


berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.

3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasuskasus korupsi


dan penyalahgunaan keuangan negara.

4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus


pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
BAB II
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai