Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK PKN

Disusun Oleh:

KELOMPOK ...

Nama Anggota Kelompok:

 Ansgarius A. Sudin
 Antonia Viena HemoI
 Emilia Widya Sari
 Fransiska Aping Dangur
 Fransiska Maria Indah
 Introcelens Papu
 Muna Camalia Rahmah Nur Azizah
 Oktavianus Nuwa
 Teresa H.M. Wuar

XII MIPA 1

SMAN 1 LANGKE REMBONG

TAHUN AJARAN

2019/2020

1. Bagaimanakah cara Pemerintah dalam menjamin kepentingan warga negara


dalam membentuk suatu organisasi/kelompok?
Jawab:
Pemerintah perlu melakukan pengawasan terhadap segala bentuk aktivitas
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengganggu keamanan rakyat
sekitar. Kegiatan ini harus disesuaikan dengan ketentuan dan perizinan pihak
berwajib dalam membentuk organisasi yang dapat menjamin keamanan dan
ketertiban umum.

2. Apa saja faktor yang dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan


profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara?
Jawab :
Meningkatkan profesionalisme lembaga penegak hukum negara ada beberapa faktor :
a. Faktor hukumnya sendiri
 Hukum ataupun peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
harus memiliki sanksi yang mengikat dan juga tegas, sehingga dengan
itu masyarakat tidak akan melanggar peraturan tersebut.
b. Faktor penegak hukum, pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan
hukum
 Para penegak hukum seperti hakim harus melaksanakan tugasnya
sesuai dengan hukum yang berlaku, adil, dan tidak melakukan
diskriminasi dalam melaksanakan tugas tugasnya
 Pihak pihak yang membentuk hukum juga harus membuat hukum
untuk kepentingan umum bukan hanya untuk kepentingan sendiri,
sehingga hukum itu adil bagi semua orang
 Masyarakat umum juga harus mematuhi aturan atau hukum yang telah
dibuat agar terciptanya suasana aman, damai, dan tentram.
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
 Sarana atau fasilitan yang dimaksud mencakup tenaga manusia yang
terdidik dan terampil, organisasi yang baik ( TNI/POLRI), peralatan
yang memadai, keuangan yang cukup,dsb.
Ketersediaan sarana dan fasilitan yang memadai merupakan suatu
keharusan bagi keberhasilan penegakan hukum.

d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau


diterapkan
 Dengan adanya kerja sama dari masyarakat seperti mengindahkan
hukum yang telah ada, susana aman, damai, dan tentram dapat tercapai.
e. Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada
karsa manusia di dalam pergaulan hidup
 Dalam hal ini kebudayaan mencakup nilai nilai yang mendasari hukum
yang berlaku, nilai nilai hukum yang dianggap baik sehingga dianut,
dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari.
3. Bagaimana cara menegakkan supremasi hukum di Indonesia?
Jawab:
Supremasi hukum merupakan upaya untuk menegakkan dan menempatkan hukum
pada posisi tertinggi yang dapat melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya
intervensi oleh dan dari pihak manapun termasuk oleh penyelenggara negara.
Cara menegakkannya yaitu:
a. Penegak hukum diselenggarakan secara adil
b. Didasarkan oleh musyawarah bersama dan pendapat rakyat
c. Penegakan hukum dilakukan menurut dasar perundangan undangan

4. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah


terjadinya pelanggaran?
Jawab:
a. Peningkatan Kualitas Perilaku dan Profesionalisme
Peningkatan yang dimaksud adalah terkait kinerja aparat pemerintah. Cara ini
merupakan salah satu cara efektif meningkatkan pelayanan publik. Pasalnya
sejumlah keluhan dari masyarakat didapati menilai kurangnya sikap dan perilaku
SDM aparat yang bekerja langsung berhadapan dengan masyarakat.
Rendahnya kinerja SDM aparat pun bisa berdampak pada diskriminasi pelayanan
publik. Misalnya beberapa masyarakat ada yang menerima pelayanan secara
maksimal, tetapi sebagian yang lain hanya mendapat pelayanan ala kadarnya.
Inilah mengapa peningkatan SDM perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik.

b. Kebijakan Pelayanan Publik yang Tidak Terlalu Prosedural


Cara meningkatkan pelayanan publik yaitu dengan menciptakan kebijakan yang
tidak berbelit-belit terkait prosedural. Sehingga diharapkan dapat mendukung mutu
pelayanan yang akuntabel, efektif, dan efisien. Kebijakan yang tidak terlalu
prosedural itu pun sekiranya dapat mengubah citra pelayanan publik yang selama
ini dikenal ribet, banyak aturan, dan boros waktu serta biaya.
c. Peningkatan Fasilitas Penunjang Pelayanan Publik
Selain dengan kedua cara di atas, sekiranya juga perlu diimbangi dengan
peningkatan fasilitas penunjang pelayanan publik. Pasalnya tanpa fasilitas
mumpuni dan lengkap dapat mengganggu proses pelayanan publik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka sudah seharusnya kemajuan
teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik. Adapun fasilitas
yang dimaksud mencakup fasilitas fisik dan juga fasilitas non fisik.
Adanya sarana dan prasarana yang mendukung disertai 2 cara meningkatkan
pelayanan publik di atas tentu dapat mempercepat peningkatan pelayanan publik.
Sehingga masyarakat dapat merasakan kepuasan pelayanan publik sebagaimana
mestinya.
Tetapi untuk bisa mewujudkannya pastilah harus didukung pula dengan alokasi
dana yang mencukupi. Dengan demikian, maka setiap hambatan yang
mengganggu proses penyelenggaraan pelayanan publik dapat diatasi.
Catatan penting terakhir, pihak masyarakat juga sudah seharusnya melakukan
pengontrolan secara aktif. Karena pengontrolan dari masyarakat sangat membantu
upaya atau cara meningkatkan pelayanan publik.

5. Apa saja bentuk pelanggaran hak warga negara?


Jawab:
 Beberapahal yang
termasukdalambentukdaripelanggaranhakwarganegaramenurut UU yaitu:
a. Tindakanmenangkapseseorangmaupunkelompokdengandalihmenjagakeam
anannegaraatauapapuntanpaadanyadasarhukum yang jelasdantransparan.
b. Penerapanbudayatindakkekerasandenganalasandanbertujuanuntukmenindak
wargamasyarakat yang dianggapbersikapekstrim yang
menurutanggapanpemerintahmengganggustabilitaskeamanandanketertiban
yang dirasamengancamsertamembahayakankelangsunganpembangunan.
c. Pembungkamanmaupunpembatasankebebasanpersbaikmelaluicarapencabut
an SIUP, pencekalandanijinedar, apalagiterhadappers yang
bersifatkritissertavokalterhadapkebijakanpemerintah yang
merugikanwargaanegara,
denganmenggunakandalihmengganggustabilitaskeamanandanketrentamanb
ersama.
d. Menciptakan rasa takutdantundukdarimasyarakatterhadappemerintah,
karenatakngindicurigaisebagaisalahsatuoknumpenggangguketertibansertake
amanannasional, hilangnyaperasaanaman yang
sepertiinimerupakanbentukpelanggaranhakasasiwarganegara.
e. Pembatasankegiatandalamberkumpulsertamengutarakanaspirasi,
sebabdikhawatirkanakanmenjadioposanterhadappemerintah.

6. Apa saja contoh kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
Jawab:
 Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara:.
a. Eksploitasi Terhadap anak
Anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu golongan warga negara
yang kurang beruntung, karena tidak bisa mendapatkan haknya secara utuh.
Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan oleh terjadinya
pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara, misalnya
pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, sehingga
mereka menjadi putus sekolah dan akibatnya mereka bisa saja menjadi
anak jalanan.
b. Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan
Misalnya saja di Indonsia ini masih terjadinya kasus salah tangkap,
perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para
pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan, dan lain sebagainya.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa amanat pada Pasal 27 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan sebagaimana tujuan hukum
ketenagakerjaan.

c. Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran masih tinggi


Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara indonesia
masih cukup tinggi, padahal pada Pasal 27 ayat (2) UUD Tahun 1945
mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
d. Semakin merebaknya kriminalitas
Masih adanya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pemerkosan,
pembunuhan, ataupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), padahal
Pasal 28A–28J UUD Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi
Manusia.
e. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama
Contohnya adalah penyerangan tempat peribadatan, padahal pada Pasal 29
ayat (2) UUD Tahun 1945 menegaskan bahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
f. Angka Anak Putus Sekolah Yang Cukup Tinggi
Hal ini mengindikasikan bahwa belum terlaksananya secara sepenuhnya
amanat pada Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan sebagimana juga tujuan hukum bisnis .
g. Pelanggaran hak cipta
Misalnya saja masih banyak beredarnya VCD/ DVD bajakan, perilaku
plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
 Beberapa kasus pengingkaran kewajiban warga negara:
a. Tidak atau Menghindari Membayar Pajak
Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban
warga negara terhadap pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk
keperluan negara berdasarkan undang-undang”. Pengingkaran terhadap
pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak
kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan,
dan lain-lain.
b. Melanggar Hak Asasi Manusia Lain
Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran
kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945,”setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”. Hak asasi manusia
dimiliki oleh setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu
agar tercipta suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib
menghormati dan menghargai hak asasi manusia lain. Salah satu contoh
pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini
pelanggaran terhadap hak hidup.
c. Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar
Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya
pendidikan bagi manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga
negara. Pasal tersebut berbunyi,”setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah kewajiban
yang tidak banyak diketahui. Contoh pelanggaran ini, yaitu anak-anak
jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan terdekatnya
telah melanggar kewajiban.
d. Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD
1945. Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap
pembelaan negara, adalah seorang pelajar yang tidak bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya sebagai warga negara.
e. Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional
Kewajiban untuk ikut serta mencapai tujuan pembangunan nasional
tersebut terdapat dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang kewajiban warga
negara. Contoh pengingkaran kewajiban yang tergolong hal ini adalah
warga negara yang tidak peduli dengan pendidikan di lingkungan (terutama
keluarganya), warga negara yang ikut membuat kerusuhan di negara lain,
dan warga negara yang mengambil hak warga negara lain
f. Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas
Contoh perbuatan yang tidak menaati peraturan lalu lintas adalah tidak
mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang tempat,
melanggar lampu merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain
melanggar UU Lalu Lintas juga melanggar kewajiban menghormati hak
orang lain. Apalagi bila pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang
lain, maka seseorang melanggar hak asasi orang lain.

g. Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan


Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling,
membayar iuran warga, dan ikut serta membantu korban bencana alam.
Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap kewajiban membela
dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan.
h. Melakukan Korupsi
Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku
yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat
dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari
banyak kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain
kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional.

7. Bagaimana bentuk penanggulangan yang dilakukan oleh TNI?


Jawab:
TNI melakukan penanggulangan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.

8. Berikancontohpendekatandialogis yang dilakukanpemerintah?


Jawab :
Contohpendekatandialogis yang
dilakukanpemerintahterlihatdalampenanganandanpenyelesaiankonflikdenganke
lompok Din Minimi.MelaluikerjakerasBadanIntelijen Negara (BIN) yang
berkordinasidenganaparatkeamanan yang
berhasilmembujukkelompokbersenjataini yang dipimpinolehNurdin Ismail
alias Din Minimiuntuk "turungunung"
danmenghentikansegalaaksinya,sertamenyerahkanpuluhanamunisi,senjata,dang
ranatsecarasukarela.Kerjakeras BIN yang melakukanpendekatanpadakelompok
Din Minimiberlangsungdengan proses yang
panjang.Namun,denganmemberikanruangkepadalawanuntukberdialog,membua
tkelompokinidapatmenyampaikantuntutannya yang
kemudiandapatdipelajariolehpemerintahuntukdirealisasikanselamatidakmengan
camkeutuhan NKRI, sehinggadapatdiselesaikansecaradamai.
9. Bagaimanakah bentuk penanggulangan lembaga KPK terhadap kasus korupsi
dan penyalahgunaan keuangan?
Jawab:
Bentuk penanggulangan lembaga KPK terhadap kasus korupsi dan penyalahgunaan
keuangan:
1. Menjatuhkan hukuman kepada para pelaku korupsi sesuai UU yang telah
ditetapkan.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai moral kepada seluruh masyarakat sehubungan
dengan maraknya kerugian negara akibat korupsi.
10. Bagaimana cara pengawasan dari masyarakat terhadap pemerintah mengenai
penegakan hak dan kewajibannya?
Jawab :
Cara meningkatkan penngawasan dari masyarakat adalah dengan menyampaikan
aspirasi masyarakat yang dapat ditujukan melalui unjuk rasa yang damai dan tidak
anarkis. Hal ini guna agar pemerintah bisa mengerti dan melayani apa yang menjadi
hak masyarakat. Misalnya: unjuk rasa untuk menuntut hak atas pemerataan
pembangunan agar masyarakat bisa merasakan sarana dan prasarana guna kepentingan
umum.

Anda mungkin juga menyukai